Dibalkon kamar, Kayla berdiri sambil memandangi langit dimalam hari. Sejak kejadian tadi siang perasaan Kayla menjadi gelisah, entah kenapa rasa bersalah tumbuh dihati kecilnya.
Sebuah ketukan pintu membuat Kayla tersadar dari kekhawatirannya, ia pun segera membuka pintu kamarnya. Mama Adira menyuruh Kayla untuk bergabung makan malam bersama Papa Dito dan juga Anggara.
Di meja makan, Kayla hanya sibuk dengan makanannya, tak ada kata-kata ceria yang biasa dia ucapkan. Tanpa diduga, Anggara tiba-tiba menyinggung soal kejadian tadi siang, Kayla yang mulai gugup mencoba tenang menghadapinya.
"Gimana tadi jalan-jalannya? seru?" tanya Anggara pada Kayla.
"Lho kamu kenapa tau adik kamu pergi jalan?" Mama Adira bingung dengan pertanyaan Anggara pada Kayla.
"Aku ga segaja liat, kebetulan Aku sama Dirga baru selesai ketemu kline dan ga segaja liat Kayla jalan sama temen cowonya"
"Temen cowo? kamu salah liat kali, Kayla bilang pergi bareng Yasmin sama Kirana kok"
"Mama bisa tanya langsung sama Kayla"
"Bener Kay kamu jalan sama temen cowo?" Mama Adira memastikan.
"Iya ma" ucap Kayla.
"Kenapa bohong?"
"Tapi Kirana sama Yasmin ada juga ko"
"Kamu ga pacaran diem-diem kan?" tanya Papa Dito serius.
"Ga pa, Kayla ga pernah pacaran sama siapa-siapa apalagi diem-diem" Kayla berkata jujur.
"Terus kenapa kamu berani pergi sama cowo? Apalagi sampai Nak Dirga liat kamu? itu artinya kamu ga menghargai kehadiran Nak Dirga" Bentak Papa Dito.
"Kenapa Papa lebih mementingkan Ka Dirga? apa salahnya aku pergi sama temen cowo aku? Ka Dirga itu bukan siapa-siapa aku Pa, sebenernya apa sih tujuan Papa sama Mama jodohin aku sama Ka Dirga? apa? aku butuh penjelasan Pa" Kayla mulai terisak dalam tangis.
"Kamu ga perlu penjelasan Papa, lebih baik sekarang kamu istirahat. Mau sejauh apapun kamu protes dan ga suka, perjodohan ini tetap berjalan, bahkan sampai pernikahan" ucap Papa Dito sambil beranjak pergi.
Kayla masih dalam tangisnya, dia merasa kenapa harus tak seadil ini. Dia hanya ingin merasakan rasanya bahagia bersama orang yang dia sukai Tapi kenapa itu salah? perjodohan? ya, semua ini karna perjodohan. Kalau seandainya perjodohan ini tak ada dalam hidupnya mungkin Kayla akan merasakan bebas mencintai pilihannya.
Mama Adira mencoba menenangkan hati anak cantiknya, sebenarnya Mama Adira merasa bersalah karna pendirian Papa Dito yang tak bisa digangu gugat oleh siapapun termasuk soal perjodohan ini. Mama Adira hanya bisa berdiri ditengah-tengah tanpa menyudutkan atau menyalahkan siapapun tentang perjodohan ini, yang pasti Mama Adira menyakini bahwa Papa Dito mempunyai alasan jelas menjodohkan Kayla dengan Dirga.
"Kamu ga perlu sedih sama ucapan Papa ya, pasti ada alasan yang jelas yang belum waktunya kita tau soal perjodohan kamu sama Dirga" rayu Mama Adira.
"Tapi Ma, apa berteman sama cowo juga salah?"
"Ga salah, mungkin Papa kamu cuma takut kamu jatuh cinta sama laki-laki yang salah"
"Tapi berteman kan bukan berarti punya hubungan lebih"
"Ya udah kamu istirahat sana, ga usah terlalu dipikirin soal ucapan Papa, Papa itu cuma lagi ga baik aja suasana hatinya karna ada sedikit masalah ditoko, jadi jangan nangis lagi ya"
"Kalau gitu Kayla ke kamar ya Ma" Kayla beranjak dari duduk nya dan pergi menuju kamarnya.
"Kamu kenapa harus bahas soal ini didepan Papa? Kasian kan adik kamu jadi kena marah" Mama Adira mengomeli Anggara.
"Maaf Ma, Anggara cuma takut Kayla disakitin sama cowo itu. Aku kekamar ya Ma, cape mau istirahat"
"Iya"
Kenapa semenjak ada perjodohan ini suasana rumah jadi begini? Semoga saja semua kembali seperti semula, dan perjodohan ini bisa membuat Kayla mengerti dan bisa menerimanya.
***
Anggara sedikit merasa bersalah tentang kejadian semalam dan pagi itu sebelum berangkat kekantor anggara berniat memghampiri Kayla ke kamarnya, saat tangan itu ingin mengetuk pintu Kayla sudah membukanya terlebih dulu.
"Kaka"
"Kamu mau berangkat kuliah?"
"Iya, ada apa Ka?"
"Ada yang mau kaka bicarain, gimana kalau kaka antar kamu ke kampus? Sekalian Kaka berangkat ke kantor"
"Ayo"
Dimobil anggara.
"Maaf ya soal semalam, Kaka ga tau kalau reaksi Papa bisa sampai segitunya" Anggara memulai pembicaraan.
"Ga apa-apa Ka, ini juga salah aku. Aku bohong sama Mama soal pergi sama Vano"
"Kamu tau kenapa Kaka bersikap begitu sama kamu?"
"Kenapa?"
"Kaka denger kamu punya pacar dikampus namanya Vano, kaka pikir itu cuma gosip belaka tapi ternyata Kaka liat sendiri kamu sama dia jalan berdua. Tapi Kaka tanya kamu, kamu malah bilang kalau kalian cuma temen, waktu itu Kaka ngerasa kecewa sama kamu"
"Kaka denger kabar itu dari siapa?"
"Salah satu dosen dikampus kamu temen Kaka, jadi Kaka tau dari dia"
"Itu bohong Ka, aku ga pacaran sama Vano. Ada alasan kenapa kita pacaran dan itu cuma pura-pura. Jujur, aku memang punya perasaan sama Vano tapi semenjak kejadian kemarin aku berniat buat lupain perasaan aku ini sama dia, Kaka jangan marah ya. Aku cuma mau kaka tau aja yang sebenernya"
"Itu bukan salah kamu Kay, kamu berhak suka sama siapa pun tapi mungkin keadaan kamu ga sama kaya orang lain yang bisa bebas menunjukan rasa sayangnya sama orang yang disuka. Kamu juga harus bisa jaga sikap, apalagi kemarin Dirga liat kamu jalan sama cowo lain"
"Kak, aku pengen tau. Sebenernya apa sih alasan Papa jodohin aku sama Ka Dirga"
"Entah, Kaka juga belum tau alasannya. Tapi Kaka menjamin Dirga itu orang yang baik"
"Kaka bertemen sama Ka Dirga udah lama?"
"Cukup lama, dari masih sekolah SMA"
"Oh. Kalian juga satu kantor?"
"Iya, dia atasan Kaka dan Kaka sebagai asisten sekaligus sekertarisnya"
"Jadi kalian sering bareng dong?"
"Hhmm"
"Terus gimana. Kamu sekarang terima dijodohin sama Dirga?"
"Mungkin ini udah takdir hidup aku, asal Papa seneng aku terima dijodohin sama Ka Dirga"
"Ternyata kamu anak baik juga"
"Emang aku ga baik selama ini? Kalau menurut Papa dan Kaka baik, aku percaya kalau Ka Dirga itu orang baik"
"Kay, suatu hari nanti pasti kamu akan berterima kasih sama papa soal perjodohan ini" ucap Anggara dalam hati.
Anggara menghentikan mobilnya didepan kampus, seperti sudah menjadi keharusan Anggara selalu memastikan Kayla masuk kedalam kampus dengan aman. Setelah memastikan Kayla masuk ke kampusnya Anggara pun bergegas menuju ke kantornya. Tiara dan sahabatnya yang melihat Kayla diantar oleh anggara langsung menghampiri Kayla dengan prasangkannya.
"Wah, gue ga nyangka ya sama lo, ternyata lo cewe ga baik ya. Eh tunggu deh, tadi itu siapa lo? Pacar baru? Atau selingkuhan? Kasian ya Vano kalau dia tau lo dianter cowo lain gue yakin pasti Vano bakalan marah sama lo, atau mungkin juga lo diputusin sama Vano" celoteh Tiara dengan gaya manjanya.
Kayla yang malas melayani ucapan Tiara berlalu pergi begitu saja tanpa membalas satu kata apapun, saat ini perasaan Kayla sedang tak menentu jadi dia malas berdebat dengan tiara apalagi soal Vano. Karna mulai detik ini Kayla bertekad untuk melupakan perasaannya pada Vano.
Tapi apa mungkin bisa? Melupakan perasaan pada seseorang dengan mudahnya? Mencintainya saja sudah membuat hatinya terluka, bagaimana dia menyembuhkan luka itu? Semoga saja luka itu bisa sembuh dan terlupa dengan sendirinya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Mama amiinn Asis
asik jg ceritax thor
2021-05-05
3