Benar terjadi

Pak Tedi sudah berdiri siap menunggu kedatangan mikayla diparkiran kampus. Pak Tedi adalah supir terpercaya papa Dito yang sudah bekerja selama beberapa tahun ini.

"Maaf pak, nunggu lama ya" ucap Kayla yang disambut senyum oleh Pak tedi.

Didalam mobil Kayla tampak sibuk melihat pemandangan dibalik jendela. Dipandanginya barisan pohon hijau disekitaran jalan dan aktivitas orang- orang yang tengah bekerja merapihkan helai dedauan yang terjatuh dijalanan. Tiba-tiba mobil terhenti dan Pak Tedi pun segera mengecek kondisi mobil. Kayla yang mulai jenuh diam didalam mobil memutuskan untuk keluar.

"Apa ada yang rusak Pak?" tanya Kayla

pada Pak Tedi yang sedang sibuk mengecek kondisi mobil.

"Iya non, saya barusan sudah menghubungi montir langganan Bapak untuk memperbaiki, non Kayla apa mau saya pesankan taxi? sepertinya butuh waktu cukup lama untuk memperbaikinya"

"Ga perlu Pa . Kayanya aku mau nunggu sambil makan bakmi disana. Soalnya belum sempet makan tadi dikampus. Pak Tedi sudah makan belum?"

"Sudah non"

"Kalau begitu, aku kesana dulu ya pa kalau selesai cepet telpon ya pak"

"Baik non"

Seporsi bakmi sudah tersaji didepan mata tanpa lama-lama Kayla menyantap bakmi itu dengan lahapnya. Wajar saja tadi pagi dia tak sempat sarapan bahkan dikampus pun Kayla hanya menikmati 2 sendok nasi goreng traktiran kirana.

Dimeja sebelah sepasang kekasih mengalihkan fokus makan Kayla. Bagaimana tidak kekasih lelaki yang ia lihatnya itu sedang asik mengeluh tiada hentinya.

"Kamu kenapa ajak aku ketempat makan gini sih, kamu kan direktur perusahaan masa makan ditempat begini. Harusnya kita tuh makan direstoran mewah bukan disini,malu dong sama penampilan kamu" keluh wanita manja itu namun lelaki itu mengacuhkan keluhannya.

Dilihat dari penampilan mereka berdua memang berasal dari kalangan atas namun tak semestinya sikap wanita itu mengeluh dengan seenaknya tanpa bersyukur dengan apa yang dia dapat. Pikir Kayla.

20menit sudah berlalu. Pak Tedi mengabari kayla bahwa mobil sudah selesai diperbaiki. Kayla pun bergegas pulang karna Mama Adira dan Papa dito sudah menunggunya.

Tiba dirumah Kayla berlari kecil memasuki rumah dan seketika pandangannya terfokus pada sosok lelaki paruh baya teman dekat Papa Dito yaitu Pa Adnan. Papa Dito yang sudah menyadari kedatangan Kayla menyuruhnya untuk menyapa teman baik papanya itu. Kayla pun bergegas menghampiri untuk memberi salam.

"Halo om " sapa Kayla sembari mengecup punggung tangan Pak Adnan.

"Hai kayla. gimana kabar kamu?"

"Baik om"

"Makin besar kamu makin cantik ya, pasti banyak yang antri untuk jadi pujaan hati kamu" puji Pa Adnan yang membuat Papa Dito tertawa.

"Om bisa aja. Pa aku kekamar dulu ya" pamit Kayla.

"Pasti dia sudah punya pacar ya? tidak mungkin kalau sampai tidak punya" tanya Pak Adnan saat Kayla sudah berlalu pergi.

"Kau bisa saja, tapi aku tidak mengijinkan dia pacaran dengan siapapun dulu"

"Kenapa?"

"Aku takut nanti dia patah hati karna mendapatkan laki-laki yang tidak baik"

"Oh begitu. Tapi apa kau akan mengijinkan Kayla berpacaran kalau lelaki itu adalah pilihanku?"

"Maksudmu? memang siapa pilihanmu yang ingin kau jodohkan dengan kayla"

"Anakku"

"Anakmu? maksudmu Dirga"

"Benar. Sebenernya aku sudah merencanakan ini sejak lama. Aku sudah mengenal Kayla sejak kecil ya walau kita beberapa tahun tidak bertemu tapi aku yakin dia anak baik patuh dan juga cantik"

"Memang benar"

"Jadi apa kau setuju dengan rencana ku? karna aku sangat menyukai Kayla, jadi aku ingin menjadikan dia menantuku"

"Aku bingung harus menjawab apa. Karna aku tak ingin memaksa Kayla soal jodohnya tapi aku juga tidak mau jika Kayla mendapat laki-laki yang tidak baik"

"Maka dari itu kita jodohkan saja mereka"

"Nanti aku bicarakan dengan istriku dulu. Tapi sebelumnya aku ingin bertanya, apa kau nanti tidak malu jika mempunyai besan yang bukan dari kalangan bisnis seperti ku? aku hanya pemilik toko sembako saja"

"Siapa yang peduli soal itu. Aku hanya ingin Dirga mendapat yang terbaik untuk mendampinginya"

"Baiklah aku mengerti"

"Duh asik banget ngobrolnya. Ini cemilannnya" ucap Mama Adira menyajikan cemilan pada suami dan sahabatnya itu.

"Pa apa Kayla sudah pulang" tanya Mama Adira pada Papa dito.

"Sudah, sekarang dia ada dikamarnya"

Mereka bertiga akhirnya melanjutkan obrolan. Dan setelah berbincang lama Pa Adnan pun memutuskan untuk pamit pulang.

***

Makan malam itu hanya diiringin suara sendok dan garpu. Tak ada obrolan ringan yang biasa terhiasi, Papa Dito dan Mama Adira saling adu pandang mereka bingung harus memulai obrolan mereka darimana.

flashback on

"Mah, Papa berencana akan menjodohkan Kayla dengan Dirga" ucap Papa Dito memulai obrolan. seketika Mamah Adira yang tengah asik menonton tv langsung memandang kearah papa dito.

"Papa apa sih main jodoh-jodohin anak kita segala. Mamah gak setuju, anggara aja belum nikah Pa"

"Papa juga tau, tapi ini kan hanya rencana aja. lagi pula kita belum tanya Kayla apa dia mau atau gak terima perjodohan ini"

"Papa ini gak modern banget sih pikirannya, jelas pasti Kayla nolak lah"

"Mama jangan asal ngomong kan belum tentu Kayla nolak"

"Terserah Papa aja, tapi kalau Kayla nolak Papa gak boleh rubah keputusan dia"

"Liat nanti aja"

"Pa, kalau Anggara tau soal ini gimana ya perasaan dia? pasti dia sedih"

"Mama baperan banget sih, Anggara kan laki-laki dia udah dewasa kalau dia ngerasa sedih berarti pertanda dia itu harus cepet-cepet nikah"

"Tapi Anggara punya pacar gak ya Pa? Mama jadi khawatir sama anak bujang Mama"

"Bujang tua maksudnya"

"Ih Papa anak sendiri kok diledek bujang tua sih"

"Maaf bercanda. Ya udah nanti malem kita tanya soal perjodohan dulu sama Kayla trus nanti kita bahas soal Anggara"

"Hmm"

flashback off

Disela makan malam Papa Dito berencana akan membahas soal perjodohan dengan Kayla namun saat Papa Dito akan memulai pembicaran Kayla dengan cepat bertanya soal keberadaan kakanya yang tak ikut makan malam bersama mereka.

"Ka Anggara kemana ma? kenapa gak ikut kita makan?"

"Kaka kamu masih ada kerjaan dikantornya, mungkin sebentar lagi pulang"

"Oh"

"Kay, kamu belum punya pacar kan?" tanya Papa Dito membuat Kayla tersedak dan langsung menenguk minumannya.

"kenapa Papa nanya itu? jelas belum punya, kenapa? emang Papa mau ijinin Aku pacaran?"

"Iya"

"Serius?" Kayla begitu antusias dengan ucapan Papanya.

"Dengan syarat Kamu harus terima perjodohan Papa"

"Apa? perjodohan?" Kayla mencoba mencerna ucapan Papa Dito, dia tak menyangka ucapan sahabatnya itu benar-benar nyata saat ini.

"Kamu mau kan? namanya Dirga, dia anak om Adnan. Papa yakin kamu pasti suka"

"Daripada aku harus terima perjodohan ini lebih baik aku gak pacaran" tolak Kayla dengan tegas.

"Tuhkan mama bilang apa, anaknya pasti nolak" ucap Mama Adira dengan senyuman kemenangan.

"Anak sama ibu sama aja. Papa itu mau Kayla dapat laki laki yang baik, dijodokan bukan berarti Kayla harus cepat nikah, kan bisa pengenalan dulu" terang Papa Dito.

"Papa tau darimana kalau dia baik? kan belum tentu kenyataannya baik" tanya Kayla.

"Papa sudah bertemu dia beberapa kali, dan dia anak yang baik"

"Terus ka Anggara gimana? harusnya kan papa pikirin ka Anggara karna sampai sekarang kak Anggara belum nikah juga" protes Kayla dengan membahas kakanya agar dia bisa menghindari ide aneh Papa Dito tentang perjodohannya.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau, Papa tidak memaksa" tutur Papa Dito dengan sebuah kesedihan dan berlalu pergi.

Salah satu hal yang paling tidak bisa dilihat Kayla adalah melihat orangtuanya bersedih. Sebenarnya dia tak ada niat untuk membuat Papanya itu bersedih, sejujurnya Kayla tidak mau dijodohkan walaupun lelaki itu anak sahabat Papanya tapi tetap saja perjodohan ini tak adil untuknya. Apalagi sekarang ini hatinya sedang berlabuh mencintai seseorang walau Kayla harus mencintai orang itu dalam diam.

Haruskah dia menerima perjodohan ini? atau dia harus berjuang soal hak atas kehidupan cintanya?

Pukul 11 malam, Kayla keluar kamar menuju dapur mengambil minum untuk melepas dahaga. Dilihatnya Anggara tengah menyantap makanan dimeja makan, Kayla pun berjalan untuk menghampiri.

"Kaka udah pulang?" tanya kayla sembari duduk dihadapan kakanya.

"Udah. Kenapa bangun? laper?"

"Engga, cuma mau minum aja"

"Oh"

"Hhmm.. Kak" sahut Kayla dengan gugup.

" Apa? ada apa? ada yang mau kamu bicarain?"

"Papa sama Mama belum bilang sama kaka?"

"Bilang soal apa?"

"Perjodohan. Mama sama Papa mau jodohin aku sama anak sahabatnya"

"Serius?"

"Iya. Aku kan gak mau Ka, apalagi kalau seandainya perjodohan itu kearah pernikahan. Aku belum siap"

"Kamu tenang aja, Mama sama Papa pasti punya alasan sendiri mau jodohin kamu, dijodohin juga bukan berarti kamu harus cepet-cepet nikah"

"Iya kah?"

"Iya. Kaka kan belum nikah masa kamu duluan yang nikah, gak mungkin kan?"

"Iya juga ya"

"Kamu istirahat sana, kaka juga mau istirahat soalnya besok pagi kaka ada rapat nanti kita bahas lagi"

"Siap bos. aku ke kemar ya, night kak"

"Hhmm"

Perjodohan? Dalam hati Anggara, semoga saja itu hanya rencana Papa yang hanya ingin membuatnya cepat-cepat menikah. Karna sejujurnya sampai saat ini dia belum bisa menemukan tambatan hatinya.

***

Terpopuler

Comments

Ima Ashahri

Ima Ashahri

masih nyimak

2021-12-06

2

Anonymous

Anonymous

ayo Thor

2021-06-01

0

Mama amiinn Asis

Mama amiinn Asis

mampir dulu aah..

2021-05-04

3

lihat semua
Episodes
1 Dijodohkan?
2 Benar terjadi
3 Kesempatan
4 Butuh waktu
5 Bertemu tante andin
6 Terpesona
7 Mengajak
8 Ketahuan
9 Berniat melupakan
10 Menghindari
11 Rencana yang mengejutkan
12 Keyakinan dan ketakutan
13 Dia kembali
14 Pernyataan cinta
15 Cemburu
16 Mengakui
17 Terluka lagi
18 Masih ada harapan
19 Dugaan kayla
20 Keinginan yang terwujud
21 Salahpaham
22 Penjelasan
23 Kejutan manis
24 Dilema
25 Pertanyaan sulit
26 Melamar 1
27 Melamar 2
28 Harapan Dirga
29 Tak menyangka
30 Kecewa
31 Hal terpenting
32 Hal penting
33 Dukungan Bu Andin
34 Sahabat lama
35 Keinginan Opa
36 Menerima
37 Kemunculan Tante Tina
38 Pernikahan
39 Nasihat Papa Dito
40 Pemandangan tak terduga
41 Pindah ke apartemen
42 Kekecewaan Dirga
43 Siapa Dia?
44 Mencari Kayla
45 Menginap
46 Rencana Papa Adnan
47 Mengungkapkan
48 Menonton film horor
49 Mengharap seorang cucu
50 Mulai jatuh cinta
51 Mengikuti Yasmin
52 PMS
53 Morning Kiss
54 Mengungkapkan Cinta
55 Merasa malu
56 Perdebatan kecil
57 Berbaikan
58 Perkataan yang menyakitkan
59 Siapakah Dia?
60 Dibohongi
61 Perlakuan tak terduga
62 Rasa bersalah
63 Ada apa?
64 Masih mencintai
65 Sudah saatnya kah?
66 Malam Pertama
67 Mendapat sebuket bunga
68 Merasa dicintai
69 Mengharap seorang cucu lagi
70 Meminta ijin
71 Diberi restu
72 Terluka dengan perkataan Lagi
73 Hal yang menyakitkan
74 Pertengkaran karna masalalu
75 Memaafkan
76 Sebuket bunga
77 Pil Kontrasepsi
78 Kemarahan Dirga
79 Sikap Dingin Dirga
80 Saling merindukan
81 Ancaman Vano
82 Masalah baru
83 Saling terluka
84 Rumor
85 Ungkapan hati Kayla
86 Kerinduan Mama Adira
87 Nasihat Mama Adira
88 Melepas kerinduan
89 Tak menyangka
90 Acara pertunangan
91 Kehadirannya tak terduga
92 Perasaan tak tenang
93 Kekecewaan Mama Andin
94 Kesedihan Mama Adira
95 Kesedihan Kayla
96 Ketenangan
97 Perasaan itu masih ada
98 Kepedulian pada Vindy
99 Bingung mencari
100 Kemarahan Kayla
101 Perlakuan manis
102 Tidur terpisah
103 Pertemuan tak terduga
104 Kondisi Kayla
105 Hamil
106 Menerima
107 Keinginan Kayla
108 Ngidam
109 Terharu bahagia
110 Merasa sedih
111 Sensitif
112 Merasa hampa
113 Sahabat kecil Dirga
114 Terungkap
115 Sebuah hadiah
116 Menggoda Kayla
117 Perintah Dirga
118 Pengawal untuk Kayla
119 Cinta pertama Kayla
120 Berduka
121 Demam
122 Pertanda melahirkan?
123 Kontraksi palsu
124 Rasa bersalah
125 Malam bergairah
126 Cemburu
127 Kehadiran malaikat kecil
128 Dareen Mahendra
129 Membahagiakan
130 Pernikahan Yasmin
131 Sekertaris
132 Takut dan Khawatir
133 Pertengkaran lagi
134 Meluapkan kesedihan
135 Sikap yang berbeda
136 Keinginan terpendam
137 Dugaan Papa Dito
138 Ancaman Papa Dito
139 Kayla diantara Dirga dan Vano
140 Sandiwara dan kejutan
141 Berujung Gagal..
142 Kegundahan Yasmin
143 Keinginan Yasmin
144 PEMBERITAHUAN
145 Sosok tak terduga
146 Kedatangan Nindy
147 Dugaan yang benar
148 Tuduhan Mama Andin
149 Perasaan terguncang
150 Momen berdua
151 Merasa sedih kembali
152 Niat terselubung
153 Kesedihan Kirana
154 Akhirnya menerima..
155 Menjodohkan
156 Pindahan rumah
157 Kebahagiaan Nindy
158 Menikmati momen
159 Duķungan Mama Andin
160 Benar hamilkah?
161 Kembali berpacaran
162 Mengajak kencan
163 Diambang keputusan
164 Menentukan jawaban
165 Kabar membahagiakan
166 Menyukai
167 Menerima
168 Pertemuan dua keluarga
169 Terulang lagi
170 Berteman kembali
171 Bersikap tenang
172 Cemburu yang usai
173 Pemberitahuan
174 Perdebatan
175 Kemarahan keluarga
176 Kejutan romantis
177 Kesedihan Kayla dan Nindy
178 Kepindahan Nindy
179 Anniversary
180 Kejutan yang bertubi
181 Rasa sedih Papa Adnan
182 Pernikahan dan pertunangan
183 Ulangtahun
184 Pemberitahuan
185 Akhir yang Bahagia
186 TerimaKasih
187 Pemberitahuan
188 Karya terbaru Author
189 Pengumuman Season 2
190 Cinta dalam perjodohan season2
191 Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192 Bab2 Kencan Bahagia
193 Bab3 Bertemu lagi
194 Bab 4 Rasa tak nyaman
195 Bab5 Awal rasa sedih
196 Bab6 Inikah Karma?
197 Bab7 Ikatan batin
198 Bab8 Kenyataan yang pahit
199 Bab9 Berkumpul
200 Bab10 Tangisan kekecewaan
201 Bab11 Antara pilihan
202 Bab12 Diambang keputusan
203 Bab13 Mencoba bertahan
204 Bab14 Berpamitan
205 Bab15 Memaafkan
206 Bab16 Mengetahui
207 Bab17 Permintaan becerai
208 Bab18 Mengungkapkan
209 Bab19 Bertemu cinta bersama
210 Bab 20 Luapan hati
211 Bab 21 Merasa Lega
212 Bab22 Bertemu Vano
213 Bab 23 Kabar bahagia
214 Bab23 Rasa bahagia Rifky
215 Bab24 Menjenguk Nindy
216 Bab25 Sikap membingungkan
217 Bab26 Terbakar cemburu
218 Bab27 Menduga dan menebak
219 Benar nyatanya
220 Berkencan bersama Darren
221 Kecewa Dirga
222 Kecewa yang berlanjut
223 Tentang malam pertama
224 Semua Bahagia
225 Pernikahan Kirana
226 Pengumuman
227 Amarah Kayla
228 Nasihat Dirga
229 Perubahan hormon
230 Kekhawatiran
231 Keinginan Dimas
232 Nasihat untuk Dimas
233 Marah yang berlanjut
234 Bertemu Bella
235 Salah Tingkah
236 Ungkapan hati Nenek
237 Menemui Yasmin
238 Kemana Dirga?
239 Rasa sedih dan amarah Kayla
240 Kenyataan pahit
241 Ketegaran Kayla
242 Akhirnya
243 Ingatan yang hilang
244 Bertemu tapi tak mengenali
245 Sebenarnya siapa kamu?
246 Mencoba mengingat
247 Sikap licik Vindy
248 Ingat kembali
249 Bertemu Darren
250 Mengoda Kayla kembali
251 Ketakutan Mama Andin
252 Permintaan spesial Dirga
253 Kehamilan Kirana
254 Khawatir yang berlebihan
255 jenuh dan Bosan
256 Rasa sedih Darren
257 Nasihat untuk Kayla
258 Kesabaran Dirga
259 Tuduhan Kirana
260 Amarah Yasmin
261 Bertemu dengannya lagi
262 Rasa tak nyaman
263 Sikap Tiara
264 Siaga menemani
265 Bahagia Kayla
266 Kedatangan yang tiba-tiba
267 Luapan emosi
268 Merindukan Darren
269 Merasa terkejut
270 Sikap beda Dirga
271 Mengungkapkan
272 Mengakui
273 Menghargai perasaan Darren
274 Saling bercerita
275 The End
276 Pengumuman
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Dijodohkan?
2
Benar terjadi
3
Kesempatan
4
Butuh waktu
5
Bertemu tante andin
6
Terpesona
7
Mengajak
8
Ketahuan
9
Berniat melupakan
10
Menghindari
11
Rencana yang mengejutkan
12
Keyakinan dan ketakutan
13
Dia kembali
14
Pernyataan cinta
15
Cemburu
16
Mengakui
17
Terluka lagi
18
Masih ada harapan
19
Dugaan kayla
20
Keinginan yang terwujud
21
Salahpaham
22
Penjelasan
23
Kejutan manis
24
Dilema
25
Pertanyaan sulit
26
Melamar 1
27
Melamar 2
28
Harapan Dirga
29
Tak menyangka
30
Kecewa
31
Hal terpenting
32
Hal penting
33
Dukungan Bu Andin
34
Sahabat lama
35
Keinginan Opa
36
Menerima
37
Kemunculan Tante Tina
38
Pernikahan
39
Nasihat Papa Dito
40
Pemandangan tak terduga
41
Pindah ke apartemen
42
Kekecewaan Dirga
43
Siapa Dia?
44
Mencari Kayla
45
Menginap
46
Rencana Papa Adnan
47
Mengungkapkan
48
Menonton film horor
49
Mengharap seorang cucu
50
Mulai jatuh cinta
51
Mengikuti Yasmin
52
PMS
53
Morning Kiss
54
Mengungkapkan Cinta
55
Merasa malu
56
Perdebatan kecil
57
Berbaikan
58
Perkataan yang menyakitkan
59
Siapakah Dia?
60
Dibohongi
61
Perlakuan tak terduga
62
Rasa bersalah
63
Ada apa?
64
Masih mencintai
65
Sudah saatnya kah?
66
Malam Pertama
67
Mendapat sebuket bunga
68
Merasa dicintai
69
Mengharap seorang cucu lagi
70
Meminta ijin
71
Diberi restu
72
Terluka dengan perkataan Lagi
73
Hal yang menyakitkan
74
Pertengkaran karna masalalu
75
Memaafkan
76
Sebuket bunga
77
Pil Kontrasepsi
78
Kemarahan Dirga
79
Sikap Dingin Dirga
80
Saling merindukan
81
Ancaman Vano
82
Masalah baru
83
Saling terluka
84
Rumor
85
Ungkapan hati Kayla
86
Kerinduan Mama Adira
87
Nasihat Mama Adira
88
Melepas kerinduan
89
Tak menyangka
90
Acara pertunangan
91
Kehadirannya tak terduga
92
Perasaan tak tenang
93
Kekecewaan Mama Andin
94
Kesedihan Mama Adira
95
Kesedihan Kayla
96
Ketenangan
97
Perasaan itu masih ada
98
Kepedulian pada Vindy
99
Bingung mencari
100
Kemarahan Kayla
101
Perlakuan manis
102
Tidur terpisah
103
Pertemuan tak terduga
104
Kondisi Kayla
105
Hamil
106
Menerima
107
Keinginan Kayla
108
Ngidam
109
Terharu bahagia
110
Merasa sedih
111
Sensitif
112
Merasa hampa
113
Sahabat kecil Dirga
114
Terungkap
115
Sebuah hadiah
116
Menggoda Kayla
117
Perintah Dirga
118
Pengawal untuk Kayla
119
Cinta pertama Kayla
120
Berduka
121
Demam
122
Pertanda melahirkan?
123
Kontraksi palsu
124
Rasa bersalah
125
Malam bergairah
126
Cemburu
127
Kehadiran malaikat kecil
128
Dareen Mahendra
129
Membahagiakan
130
Pernikahan Yasmin
131
Sekertaris
132
Takut dan Khawatir
133
Pertengkaran lagi
134
Meluapkan kesedihan
135
Sikap yang berbeda
136
Keinginan terpendam
137
Dugaan Papa Dito
138
Ancaman Papa Dito
139
Kayla diantara Dirga dan Vano
140
Sandiwara dan kejutan
141
Berujung Gagal..
142
Kegundahan Yasmin
143
Keinginan Yasmin
144
PEMBERITAHUAN
145
Sosok tak terduga
146
Kedatangan Nindy
147
Dugaan yang benar
148
Tuduhan Mama Andin
149
Perasaan terguncang
150
Momen berdua
151
Merasa sedih kembali
152
Niat terselubung
153
Kesedihan Kirana
154
Akhirnya menerima..
155
Menjodohkan
156
Pindahan rumah
157
Kebahagiaan Nindy
158
Menikmati momen
159
Duķungan Mama Andin
160
Benar hamilkah?
161
Kembali berpacaran
162
Mengajak kencan
163
Diambang keputusan
164
Menentukan jawaban
165
Kabar membahagiakan
166
Menyukai
167
Menerima
168
Pertemuan dua keluarga
169
Terulang lagi
170
Berteman kembali
171
Bersikap tenang
172
Cemburu yang usai
173
Pemberitahuan
174
Perdebatan
175
Kemarahan keluarga
176
Kejutan romantis
177
Kesedihan Kayla dan Nindy
178
Kepindahan Nindy
179
Anniversary
180
Kejutan yang bertubi
181
Rasa sedih Papa Adnan
182
Pernikahan dan pertunangan
183
Ulangtahun
184
Pemberitahuan
185
Akhir yang Bahagia
186
TerimaKasih
187
Pemberitahuan
188
Karya terbaru Author
189
Pengumuman Season 2
190
Cinta dalam perjodohan season2
191
Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192
Bab2 Kencan Bahagia
193
Bab3 Bertemu lagi
194
Bab 4 Rasa tak nyaman
195
Bab5 Awal rasa sedih
196
Bab6 Inikah Karma?
197
Bab7 Ikatan batin
198
Bab8 Kenyataan yang pahit
199
Bab9 Berkumpul
200
Bab10 Tangisan kekecewaan
201
Bab11 Antara pilihan
202
Bab12 Diambang keputusan
203
Bab13 Mencoba bertahan
204
Bab14 Berpamitan
205
Bab15 Memaafkan
206
Bab16 Mengetahui
207
Bab17 Permintaan becerai
208
Bab18 Mengungkapkan
209
Bab19 Bertemu cinta bersama
210
Bab 20 Luapan hati
211
Bab 21 Merasa Lega
212
Bab22 Bertemu Vano
213
Bab 23 Kabar bahagia
214
Bab23 Rasa bahagia Rifky
215
Bab24 Menjenguk Nindy
216
Bab25 Sikap membingungkan
217
Bab26 Terbakar cemburu
218
Bab27 Menduga dan menebak
219
Benar nyatanya
220
Berkencan bersama Darren
221
Kecewa Dirga
222
Kecewa yang berlanjut
223
Tentang malam pertama
224
Semua Bahagia
225
Pernikahan Kirana
226
Pengumuman
227
Amarah Kayla
228
Nasihat Dirga
229
Perubahan hormon
230
Kekhawatiran
231
Keinginan Dimas
232
Nasihat untuk Dimas
233
Marah yang berlanjut
234
Bertemu Bella
235
Salah Tingkah
236
Ungkapan hati Nenek
237
Menemui Yasmin
238
Kemana Dirga?
239
Rasa sedih dan amarah Kayla
240
Kenyataan pahit
241
Ketegaran Kayla
242
Akhirnya
243
Ingatan yang hilang
244
Bertemu tapi tak mengenali
245
Sebenarnya siapa kamu?
246
Mencoba mengingat
247
Sikap licik Vindy
248
Ingat kembali
249
Bertemu Darren
250
Mengoda Kayla kembali
251
Ketakutan Mama Andin
252
Permintaan spesial Dirga
253
Kehamilan Kirana
254
Khawatir yang berlebihan
255
jenuh dan Bosan
256
Rasa sedih Darren
257
Nasihat untuk Kayla
258
Kesabaran Dirga
259
Tuduhan Kirana
260
Amarah Yasmin
261
Bertemu dengannya lagi
262
Rasa tak nyaman
263
Sikap Tiara
264
Siaga menemani
265
Bahagia Kayla
266
Kedatangan yang tiba-tiba
267
Luapan emosi
268
Merindukan Darren
269
Merasa terkejut
270
Sikap beda Dirga
271
Mengungkapkan
272
Mengakui
273
Menghargai perasaan Darren
274
Saling bercerita
275
The End
276
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!