Bertemu tante andin

Dikantor Dirga sibuk mengecek berkas-berkas yang harus ditandatanganinya. Tak lama sebuah ketukan pintu menyadarkan fokus Dirga dan mengarahkan wajahnya pada sosok dihadapannya.

Anggara, ya dia asisten sekaligus teman satu sekolah Dirga saat SMA. Pertemanan mereka hanya ditunjukan saat diluar kantor atau saat mereka sedang berdua saja, seperti sekarang ini hanya ada mereka berdua yang ada diruangan Dirga.

"Nanti siang kita ada rapat sama perusahaan x. Jangan sampai telat karna kline kita satu ini sensitif soal waktu" ucap Anggara.

"Ok" Dirga menjawab dengan ekspresi yang datar.

"Kenapa ekspresi lo begitu? apa ada yang lo pikirin" tanya Anggara menebak.

"Emang keliatan?"

"Gue udah kenal lo lama setiap kali ada yang dipikirin pasti lo bakal fokus sama kerjaan, sampe tuh kerjaan udah kaya belahan jiwa aja ga dilepas-lepas"

"Gue lagi mikirin soal Papa"

"Pak Adnan? kenapa emang"

"Papa mau jodohin gue sama anak sahabatnya"

"Dijodohin? Wah enak dong, lo jadi ga perlu cari jodoh atau nunggu jodoh lagi"

"Rese banget omongan lo, tapi gue kayanya bakal tolak perjodohan ini"

"Kenapa? lo ga mau move on"

"Gue masih belum tertarik buat jalanin hubungan sama cewe lagi apalagi pernikahan, masih gak ada bayangan soal itu"

"Kalau lo mikir gitu terus sampai bujang tua juga gak bakalan laku. Udah lah, daripada gue nanti ikutan jadi bujang tua lebih baik gue siapin berkas buat rapat nanti" ledek Anggara sambil melangkahkan kaki keluar.

Dirga mengelengkan kepalanya mendengar ledekan sahabatnya itu, tanpa terasa luka itu kembali teringat. Dirga menghembuskan nafas pelan, saat ini dia memang belum siap menjalin hubungan dengan wanita. Menurutnya semua wanita yang bersamanya pasti hanya akan menginginkan hartanya saja.

Dimeja kerja fokus Anggara terbagi karna ucapan Dirga. Entah mengapa ucapan Dirga mengingatkannya pada Kayla soal perjodohan yang diceritakan semalam. Apakah ini ada hubungannya dengan Dirga? atau hanya kebetulan semata? Ah, aku harus menanyakannya nanti pada Papa dan Mama.

***

Selesai kuliah Kayla menemani Mama Adira ke supermarket. Sebenarnya Kayla merasa cukup lelah dan ingin bersantai dirumah tapi jurus jitu seorang ibu berhasil membuatnya menuruti perintah itu, ya apalagi kalau bukan jurus mengurangi uang jajan.

Satu-persatu barang yang dibutuhkan mulai masuk kedalam troli. Kayla yang mulai bosan mengikuti langkah mama Adira akhirnya berkeliling mencari sususan snack untuk menemaninya menonton drama yang akan ditontonya dirumah.

Setelah selesai mengambil snack yang dicari, Kayla mencoba mencari Mama Adira namun tak bisa dia temukan. Akhirnya jalan pintas menghubungi Mama Adira menjadi satu satunya cara untuk mengetahui dimana keberadaannya.

Ketemu. Mama Adira sedang berdiri dekat dengan sususan perlengkapan kue. Tapi Mama Adira tak sendiri, ada sosok seorang wanita seumuran dengan Mama Adira tengah berbincang ria. Kayla sedikit ragu untuk menghampiri mereka tapi karna rasa penasarannya dia pun memberanikan diri.

"Mama" panggil Kayla yang memecah obrolan dua wanita dewasa itu.

"Kayla, sini sayang" perintah Mama Adira.

"Kenalin, ini tante Andin" Mama Adira mengarahkan pandangannya pada Bu Andin.

"Hai Tante, aku Kayla" sapa kayla sambil mencium punggung tangan Bu Andin.

"Kamu makin cantik ya, tante bener-bener ga sabar jadinya" gereget Bu Andin sembari mencubit gemas pipi Kayla.

"Ga sabar apa ya Tante?" tanya Kayla bingung.

Ya, Kayla sampai saat ini belum mengetauhi siapa calon yang akan dijodohkan dengannya, jangankan dengan sosoknya dengan orangtuanya pun dia belum mengetahuinya. Kayla belum menyadari saja bahwa Bu Andin adalah orangtua dari orang yang akan dijodohkan dengannya.

"Bukan apa-apa. Kamu anak baik ya, mau nemenin Mama kamu belanja kaya begini, ah Tante jadi iri. Sayangnya anak tante dua-duanya cowo jadi banyak alasan kalau disuruh nemenin belanja. Jadinya banyak belanja sendirian deh" keluh Bu Andin dengan senyuman kecil.

"Sabar ya Mba, nanti juga kalau punya menantu bisa jalan dan belanja bareng" ucap Mama Adira yang membuat Bu Andin tersenyum senang.

"Ma, belanjanya udah selesaikan? bolehkan kita pulang? aku mau istirahat" rengek Kayla dengan manja.

"Udah sayang. Mba Andin lain kali kita ngobrol bareng lagi ya, asisten nya minta pulang nih karna capek selesai kuliah disuruh nemenin belanja"

"Iya Mba. Kapan-kapan kita jalan bertiga yuk kayanya seru" pinta Bu Andin.

"Boleh Mba, nanti kita atur waktunya ya"

"Iya"

"Kalau begitu saya pamit duluan ya Mba"

"Tante, Kayla pamit pulang ya"

"Iya, hati hati ya"

"Iya Mba"

Didalam mobil dalam perjalanan pulang, Kayla mencoba bertanya tentang sosok Bu Andin. Selama ini dia belum pernah melihat sosok Bu Andin.

"Ma, Tante Andin itu siapa?" tanya Kayla.

"Tante Andin itu istri Om Adnan"

"Tapi kenapa aku baru liat Tante Andin "

"Tante Andin sama Om Adnan memang baru pindah lagi kesini bebarapa minggu yang lalu, mereka sempat tinggal di kota B karna urusan pekerjaan dan sekarang mereka pindah lagi kesini"

"Oh"

"Kamu pasti lupa ya sama Tante Andin? ya maklum aja, karna terakhir kamu ketemu Tante Andin waktu kamu masih kecil jadi kamu kira baru pertama kali ketemu"

"Gitu ya"

"Menurut kamu Tante Andin gimana?"

"Baik, ramah dan kayanya orangnya penyayang"

"Syukurlah kalau menurut kamu begitu. Jadi kamu bisa cepet akrab sama Tante Andin"

"Hhmm"

***

Dikarenakan hari libur semua keluarga Papa Dito berkumpul dirumah. Dan Pagi itu Anggara baru saja selesai berjoging diarea komplek, rasa lelah dan keringat yang bercucuran membuatnya ingin segera menyegarkan diri. 20menit kemudian Anggara selesai membersihkan dirinya, ia lalu beranjak keluar kamar menuju dapur untuk menikmati sarapan.

Didapur Mama Adira terlihat begitu sibuk sampai kehadiran Anggara yang sedang duduk dimeja makan pun tak disadarinya. Anggara yang begitu heran dengan kesibukannya Mama Andin mencoba bertanya tentang itu.

"Apa kita mau kedatangan tamu Ma?kenapa pagi-pagi Mama udah masak banyak gini?" tanya Anggara yang membuat Mama Adira menoleh kerahnya.

"Hai sayang, kamu sejak kapan disitu? maaf ya Mama sampai ga sadar, hari ini memang kita mau kedatangan tamu"

"Oh, pasti temen -temen Papa ya yang dateng"

"Bukan, nanti juga kamu tau siapa tamunya. Mama lanjut masak dulu ya"

Anggara tak bertanya lagi siapa yang akan datang kerumahnya sampai membuat Mama Adira begitu bersemangat membuat banyak makanan, karna menurutnya mungkin tamu yang akan datang itu sanak saudara atau mungkin teman-teman Kayla.

Saat menikmati sepotong roti, tiba-tiba anggara teringat dengan ucapan Kayla. Sebenarnya Anggara bermaksud untuk menanyakan soal perjodohan Kayla pada Mama Adira, namun melihat Mama Adira yang begitu sibuk Anggara mengurungkan niat itu mungkin dia harus bertanya saja pada Papa Dito.

Anggara menghampiri Papa Dito yang tengah sibuk memberi makan burung peliharaannnya. Tanpa menyapa Papa Dito terlebih dahulu, Anggara langsung mendudukan dirinya disamping kursi Papa Dito.

"Burung baru lagi Pah?" tanya Anggara membuat Papa Dito menghentikan aktivitasnya.

"Anak bujang Papa udah disini. Iya, bagus gak?"

"Bagus"

"Adik kamu mana?"

"Dia masih tidur mungkin. Oh iya pa, aku mau tanya sesuatu"

"Soal apa?"

"Papa beneran mau jodohin Kayla sama anak sahabat Papa ?"

"Iya"

"Kenapa Papa ga bilang sama aku?"

"Papa lupa, mama kamu juga pasti lupa. Kamu ga marah kan kalau Kayla Papa jodohin? Ya, Papa bukan bermaksud apa-apa cuma Papa pengen Kayla dapat laki-laki yang baik"

"Bukan karna menyinggung aku kan, karna belum nikah?" canda Anggara.

"Bukan lah, kalau kamu tersinggung makanya cepetan nikah"

"Papa ini nyuruh anak nikah kaya nyuruh apa aja"

"Tapi kamu ga apa-apa kan soal perjodohan ini?"

"Selagi menurut Papa baik dan Kayla terima soal perjodohan ini ya aku ikut seneng aja. Tapi apa Kayla terima sama perjodohan ini?"

"Sebenernya Kayla nolak, cuma Papa bakal bikin Kayla harus terima perjodohan ini"

"Papa ini selalu begitu, setiap keinginannya harus dipatuhi"

"Kedengeran egois ya? buat Papa yang penting Kayla dapat laki-laki yang baik"

"Papa udah yakin kalau laki-laki itu baik?"

"Papa ga akan seyakin ini kalau papa ga kenal dia"

"Ok. Semoga berjalan lancar ya Pa"

"Aamiin. Ngomong-ngomong kamu punya pacar ga sih? kamu belum pernah bawa cewek ke rumah, kamu normal kan?"

"Papa kenapa jadi ngeraguin gitu ke anaknya, aku normal pa cuma belum ketemu jodoh aja"

"Cepetan cari jodoh sana"

"Iya"

"Kamu ga tanya siapa orang yang mau papa jodohin sama kayla?"

"Emang aku kenal orangnya?"

"Sangat kenal"

"Siapa?"

"Nanti juga kamu tau"

"Tadi mama yang bilang begitu sekarang papa"

"Oh yah? berarti mama sama papa bener-bener berjodoh ya"

"Gimana papa aja. Oh biar aku tebak, tamu yang mau datang kerumah ini pasti keluarga yang mau dijodohin sama Kayla kan?"

"Iya. Kamu jangan kaget dan harus berpenampilan yang rapi ok. Jam 10 mereka mau kesini"

"Siap komandan. Aku ke kamar dulu ya"

"Ok. Jangan lupa bangunin adik kamu"

"Iya"

***

Terpopuler

Comments

Aisyah

Aisyah

kluarga yang harmonis

2023-08-21

0

Tia Mts

Tia Mts

makin sru aja ni gimana yea reaksi ny pas liat

2022-10-04

0

Anonymous

Anonymous

lanjutkan Thor

2021-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Dijodohkan?
2 Benar terjadi
3 Kesempatan
4 Butuh waktu
5 Bertemu tante andin
6 Terpesona
7 Mengajak
8 Ketahuan
9 Berniat melupakan
10 Menghindari
11 Rencana yang mengejutkan
12 Keyakinan dan ketakutan
13 Dia kembali
14 Pernyataan cinta
15 Cemburu
16 Mengakui
17 Terluka lagi
18 Masih ada harapan
19 Dugaan kayla
20 Keinginan yang terwujud
21 Salahpaham
22 Penjelasan
23 Kejutan manis
24 Dilema
25 Pertanyaan sulit
26 Melamar 1
27 Melamar 2
28 Harapan Dirga
29 Tak menyangka
30 Kecewa
31 Hal terpenting
32 Hal penting
33 Dukungan Bu Andin
34 Sahabat lama
35 Keinginan Opa
36 Menerima
37 Kemunculan Tante Tina
38 Pernikahan
39 Nasihat Papa Dito
40 Pemandangan tak terduga
41 Pindah ke apartemen
42 Kekecewaan Dirga
43 Siapa Dia?
44 Mencari Kayla
45 Menginap
46 Rencana Papa Adnan
47 Mengungkapkan
48 Menonton film horor
49 Mengharap seorang cucu
50 Mulai jatuh cinta
51 Mengikuti Yasmin
52 PMS
53 Morning Kiss
54 Mengungkapkan Cinta
55 Merasa malu
56 Perdebatan kecil
57 Berbaikan
58 Perkataan yang menyakitkan
59 Siapakah Dia?
60 Dibohongi
61 Perlakuan tak terduga
62 Rasa bersalah
63 Ada apa?
64 Masih mencintai
65 Sudah saatnya kah?
66 Malam Pertama
67 Mendapat sebuket bunga
68 Merasa dicintai
69 Mengharap seorang cucu lagi
70 Meminta ijin
71 Diberi restu
72 Terluka dengan perkataan Lagi
73 Hal yang menyakitkan
74 Pertengkaran karna masalalu
75 Memaafkan
76 Sebuket bunga
77 Pil Kontrasepsi
78 Kemarahan Dirga
79 Sikap Dingin Dirga
80 Saling merindukan
81 Ancaman Vano
82 Masalah baru
83 Saling terluka
84 Rumor
85 Ungkapan hati Kayla
86 Kerinduan Mama Adira
87 Nasihat Mama Adira
88 Melepas kerinduan
89 Tak menyangka
90 Acara pertunangan
91 Kehadirannya tak terduga
92 Perasaan tak tenang
93 Kekecewaan Mama Andin
94 Kesedihan Mama Adira
95 Kesedihan Kayla
96 Ketenangan
97 Perasaan itu masih ada
98 Kepedulian pada Vindy
99 Bingung mencari
100 Kemarahan Kayla
101 Perlakuan manis
102 Tidur terpisah
103 Pertemuan tak terduga
104 Kondisi Kayla
105 Hamil
106 Menerima
107 Keinginan Kayla
108 Ngidam
109 Terharu bahagia
110 Merasa sedih
111 Sensitif
112 Merasa hampa
113 Sahabat kecil Dirga
114 Terungkap
115 Sebuah hadiah
116 Menggoda Kayla
117 Perintah Dirga
118 Pengawal untuk Kayla
119 Cinta pertama Kayla
120 Berduka
121 Demam
122 Pertanda melahirkan?
123 Kontraksi palsu
124 Rasa bersalah
125 Malam bergairah
126 Cemburu
127 Kehadiran malaikat kecil
128 Dareen Mahendra
129 Membahagiakan
130 Pernikahan Yasmin
131 Sekertaris
132 Takut dan Khawatir
133 Pertengkaran lagi
134 Meluapkan kesedihan
135 Sikap yang berbeda
136 Keinginan terpendam
137 Dugaan Papa Dito
138 Ancaman Papa Dito
139 Kayla diantara Dirga dan Vano
140 Sandiwara dan kejutan
141 Berujung Gagal..
142 Kegundahan Yasmin
143 Keinginan Yasmin
144 PEMBERITAHUAN
145 Sosok tak terduga
146 Kedatangan Nindy
147 Dugaan yang benar
148 Tuduhan Mama Andin
149 Perasaan terguncang
150 Momen berdua
151 Merasa sedih kembali
152 Niat terselubung
153 Kesedihan Kirana
154 Akhirnya menerima..
155 Menjodohkan
156 Pindahan rumah
157 Kebahagiaan Nindy
158 Menikmati momen
159 Duķungan Mama Andin
160 Benar hamilkah?
161 Kembali berpacaran
162 Mengajak kencan
163 Diambang keputusan
164 Menentukan jawaban
165 Kabar membahagiakan
166 Menyukai
167 Menerima
168 Pertemuan dua keluarga
169 Terulang lagi
170 Berteman kembali
171 Bersikap tenang
172 Cemburu yang usai
173 Pemberitahuan
174 Perdebatan
175 Kemarahan keluarga
176 Kejutan romantis
177 Kesedihan Kayla dan Nindy
178 Kepindahan Nindy
179 Anniversary
180 Kejutan yang bertubi
181 Rasa sedih Papa Adnan
182 Pernikahan dan pertunangan
183 Ulangtahun
184 Pemberitahuan
185 Akhir yang Bahagia
186 TerimaKasih
187 Pemberitahuan
188 Karya terbaru Author
189 Pengumuman Season 2
190 Cinta dalam perjodohan season2
191 Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192 Bab2 Kencan Bahagia
193 Bab3 Bertemu lagi
194 Bab 4 Rasa tak nyaman
195 Bab5 Awal rasa sedih
196 Bab6 Inikah Karma?
197 Bab7 Ikatan batin
198 Bab8 Kenyataan yang pahit
199 Bab9 Berkumpul
200 Bab10 Tangisan kekecewaan
201 Bab11 Antara pilihan
202 Bab12 Diambang keputusan
203 Bab13 Mencoba bertahan
204 Bab14 Berpamitan
205 Bab15 Memaafkan
206 Bab16 Mengetahui
207 Bab17 Permintaan becerai
208 Bab18 Mengungkapkan
209 Bab19 Bertemu cinta bersama
210 Bab 20 Luapan hati
211 Bab 21 Merasa Lega
212 Bab22 Bertemu Vano
213 Bab 23 Kabar bahagia
214 Bab23 Rasa bahagia Rifky
215 Bab24 Menjenguk Nindy
216 Bab25 Sikap membingungkan
217 Bab26 Terbakar cemburu
218 Bab27 Menduga dan menebak
219 Benar nyatanya
220 Berkencan bersama Darren
221 Kecewa Dirga
222 Kecewa yang berlanjut
223 Tentang malam pertama
224 Semua Bahagia
225 Pernikahan Kirana
226 Pengumuman
227 Amarah Kayla
228 Nasihat Dirga
229 Perubahan hormon
230 Kekhawatiran
231 Keinginan Dimas
232 Nasihat untuk Dimas
233 Marah yang berlanjut
234 Bertemu Bella
235 Salah Tingkah
236 Ungkapan hati Nenek
237 Menemui Yasmin
238 Kemana Dirga?
239 Rasa sedih dan amarah Kayla
240 Kenyataan pahit
241 Ketegaran Kayla
242 Akhirnya
243 Ingatan yang hilang
244 Bertemu tapi tak mengenali
245 Sebenarnya siapa kamu?
246 Mencoba mengingat
247 Sikap licik Vindy
248 Ingat kembali
249 Bertemu Darren
250 Mengoda Kayla kembali
251 Ketakutan Mama Andin
252 Permintaan spesial Dirga
253 Kehamilan Kirana
254 Khawatir yang berlebihan
255 jenuh dan Bosan
256 Rasa sedih Darren
257 Nasihat untuk Kayla
258 Kesabaran Dirga
259 Tuduhan Kirana
260 Amarah Yasmin
261 Bertemu dengannya lagi
262 Rasa tak nyaman
263 Sikap Tiara
264 Siaga menemani
265 Bahagia Kayla
266 Kedatangan yang tiba-tiba
267 Luapan emosi
268 Merindukan Darren
269 Merasa terkejut
270 Sikap beda Dirga
271 Mengungkapkan
272 Mengakui
273 Menghargai perasaan Darren
274 Saling bercerita
275 The End
276 Pengumuman
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Dijodohkan?
2
Benar terjadi
3
Kesempatan
4
Butuh waktu
5
Bertemu tante andin
6
Terpesona
7
Mengajak
8
Ketahuan
9
Berniat melupakan
10
Menghindari
11
Rencana yang mengejutkan
12
Keyakinan dan ketakutan
13
Dia kembali
14
Pernyataan cinta
15
Cemburu
16
Mengakui
17
Terluka lagi
18
Masih ada harapan
19
Dugaan kayla
20
Keinginan yang terwujud
21
Salahpaham
22
Penjelasan
23
Kejutan manis
24
Dilema
25
Pertanyaan sulit
26
Melamar 1
27
Melamar 2
28
Harapan Dirga
29
Tak menyangka
30
Kecewa
31
Hal terpenting
32
Hal penting
33
Dukungan Bu Andin
34
Sahabat lama
35
Keinginan Opa
36
Menerima
37
Kemunculan Tante Tina
38
Pernikahan
39
Nasihat Papa Dito
40
Pemandangan tak terduga
41
Pindah ke apartemen
42
Kekecewaan Dirga
43
Siapa Dia?
44
Mencari Kayla
45
Menginap
46
Rencana Papa Adnan
47
Mengungkapkan
48
Menonton film horor
49
Mengharap seorang cucu
50
Mulai jatuh cinta
51
Mengikuti Yasmin
52
PMS
53
Morning Kiss
54
Mengungkapkan Cinta
55
Merasa malu
56
Perdebatan kecil
57
Berbaikan
58
Perkataan yang menyakitkan
59
Siapakah Dia?
60
Dibohongi
61
Perlakuan tak terduga
62
Rasa bersalah
63
Ada apa?
64
Masih mencintai
65
Sudah saatnya kah?
66
Malam Pertama
67
Mendapat sebuket bunga
68
Merasa dicintai
69
Mengharap seorang cucu lagi
70
Meminta ijin
71
Diberi restu
72
Terluka dengan perkataan Lagi
73
Hal yang menyakitkan
74
Pertengkaran karna masalalu
75
Memaafkan
76
Sebuket bunga
77
Pil Kontrasepsi
78
Kemarahan Dirga
79
Sikap Dingin Dirga
80
Saling merindukan
81
Ancaman Vano
82
Masalah baru
83
Saling terluka
84
Rumor
85
Ungkapan hati Kayla
86
Kerinduan Mama Adira
87
Nasihat Mama Adira
88
Melepas kerinduan
89
Tak menyangka
90
Acara pertunangan
91
Kehadirannya tak terduga
92
Perasaan tak tenang
93
Kekecewaan Mama Andin
94
Kesedihan Mama Adira
95
Kesedihan Kayla
96
Ketenangan
97
Perasaan itu masih ada
98
Kepedulian pada Vindy
99
Bingung mencari
100
Kemarahan Kayla
101
Perlakuan manis
102
Tidur terpisah
103
Pertemuan tak terduga
104
Kondisi Kayla
105
Hamil
106
Menerima
107
Keinginan Kayla
108
Ngidam
109
Terharu bahagia
110
Merasa sedih
111
Sensitif
112
Merasa hampa
113
Sahabat kecil Dirga
114
Terungkap
115
Sebuah hadiah
116
Menggoda Kayla
117
Perintah Dirga
118
Pengawal untuk Kayla
119
Cinta pertama Kayla
120
Berduka
121
Demam
122
Pertanda melahirkan?
123
Kontraksi palsu
124
Rasa bersalah
125
Malam bergairah
126
Cemburu
127
Kehadiran malaikat kecil
128
Dareen Mahendra
129
Membahagiakan
130
Pernikahan Yasmin
131
Sekertaris
132
Takut dan Khawatir
133
Pertengkaran lagi
134
Meluapkan kesedihan
135
Sikap yang berbeda
136
Keinginan terpendam
137
Dugaan Papa Dito
138
Ancaman Papa Dito
139
Kayla diantara Dirga dan Vano
140
Sandiwara dan kejutan
141
Berujung Gagal..
142
Kegundahan Yasmin
143
Keinginan Yasmin
144
PEMBERITAHUAN
145
Sosok tak terduga
146
Kedatangan Nindy
147
Dugaan yang benar
148
Tuduhan Mama Andin
149
Perasaan terguncang
150
Momen berdua
151
Merasa sedih kembali
152
Niat terselubung
153
Kesedihan Kirana
154
Akhirnya menerima..
155
Menjodohkan
156
Pindahan rumah
157
Kebahagiaan Nindy
158
Menikmati momen
159
Duķungan Mama Andin
160
Benar hamilkah?
161
Kembali berpacaran
162
Mengajak kencan
163
Diambang keputusan
164
Menentukan jawaban
165
Kabar membahagiakan
166
Menyukai
167
Menerima
168
Pertemuan dua keluarga
169
Terulang lagi
170
Berteman kembali
171
Bersikap tenang
172
Cemburu yang usai
173
Pemberitahuan
174
Perdebatan
175
Kemarahan keluarga
176
Kejutan romantis
177
Kesedihan Kayla dan Nindy
178
Kepindahan Nindy
179
Anniversary
180
Kejutan yang bertubi
181
Rasa sedih Papa Adnan
182
Pernikahan dan pertunangan
183
Ulangtahun
184
Pemberitahuan
185
Akhir yang Bahagia
186
TerimaKasih
187
Pemberitahuan
188
Karya terbaru Author
189
Pengumuman Season 2
190
Cinta dalam perjodohan season2
191
Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192
Bab2 Kencan Bahagia
193
Bab3 Bertemu lagi
194
Bab 4 Rasa tak nyaman
195
Bab5 Awal rasa sedih
196
Bab6 Inikah Karma?
197
Bab7 Ikatan batin
198
Bab8 Kenyataan yang pahit
199
Bab9 Berkumpul
200
Bab10 Tangisan kekecewaan
201
Bab11 Antara pilihan
202
Bab12 Diambang keputusan
203
Bab13 Mencoba bertahan
204
Bab14 Berpamitan
205
Bab15 Memaafkan
206
Bab16 Mengetahui
207
Bab17 Permintaan becerai
208
Bab18 Mengungkapkan
209
Bab19 Bertemu cinta bersama
210
Bab 20 Luapan hati
211
Bab 21 Merasa Lega
212
Bab22 Bertemu Vano
213
Bab 23 Kabar bahagia
214
Bab23 Rasa bahagia Rifky
215
Bab24 Menjenguk Nindy
216
Bab25 Sikap membingungkan
217
Bab26 Terbakar cemburu
218
Bab27 Menduga dan menebak
219
Benar nyatanya
220
Berkencan bersama Darren
221
Kecewa Dirga
222
Kecewa yang berlanjut
223
Tentang malam pertama
224
Semua Bahagia
225
Pernikahan Kirana
226
Pengumuman
227
Amarah Kayla
228
Nasihat Dirga
229
Perubahan hormon
230
Kekhawatiran
231
Keinginan Dimas
232
Nasihat untuk Dimas
233
Marah yang berlanjut
234
Bertemu Bella
235
Salah Tingkah
236
Ungkapan hati Nenek
237
Menemui Yasmin
238
Kemana Dirga?
239
Rasa sedih dan amarah Kayla
240
Kenyataan pahit
241
Ketegaran Kayla
242
Akhirnya
243
Ingatan yang hilang
244
Bertemu tapi tak mengenali
245
Sebenarnya siapa kamu?
246
Mencoba mengingat
247
Sikap licik Vindy
248
Ingat kembali
249
Bertemu Darren
250
Mengoda Kayla kembali
251
Ketakutan Mama Andin
252
Permintaan spesial Dirga
253
Kehamilan Kirana
254
Khawatir yang berlebihan
255
jenuh dan Bosan
256
Rasa sedih Darren
257
Nasihat untuk Kayla
258
Kesabaran Dirga
259
Tuduhan Kirana
260
Amarah Yasmin
261
Bertemu dengannya lagi
262
Rasa tak nyaman
263
Sikap Tiara
264
Siaga menemani
265
Bahagia Kayla
266
Kedatangan yang tiba-tiba
267
Luapan emosi
268
Merindukan Darren
269
Merasa terkejut
270
Sikap beda Dirga
271
Mengungkapkan
272
Mengakui
273
Menghargai perasaan Darren
274
Saling bercerita
275
The End
276
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!