Kayla meluapkan semua yang dia rasakan pada Dirga. Sebenarnya Kayla menyadari bahwa posisinya sama dengan Dirga, sama-sama dijodohkan. Namun yang membuat Kayla tak bisa menerimanya adalah keadaan hatinya yang termiliki oleh Vano. Jika seandainya Kayla tak mencintai siapapun mungkin keadaannya akan lain, mungkin dia akan mencoba menerima Dirga atau bahkan mencoba untuk mencintai Dirga.
Kayla turun dari mobil Dirga setelah meluapkan yang ia rasakan, ada rasa lega namun rasa tak kasihan juga pada Dirga. Mungkin tak seharusnya Kayla bersikap belebihan menyalahkan Dirga namun apa daya, hanya pada Dirga Kayla bisa meluapkan isi hatinya dengan sepenuhnya.
Kayla menghampiri Yasmin dan Kirana yang menunggunya. Mereka bingung dengan mimik wajah Kayla yang berbeda dari sebelum mereka berpisah.
"Lo kenapa Kay?" tanya Kirana.
"Kita batalin aja ya mainnya, kayanya aku mau pulang aja"
"Emangnya ada apa?"
"Ga ada apa-apa, cuma cape aja"
"Yah ga seru donk" keluh Yasmin. Tiba-tiba Yasmin teringat soal Anggara, dia pun mengusulkan untuk pergi kerumah Kayla.
"Maaf ya" Kalya merasa bersalah.
"Gimana kalau main di rumah lo aja, ya nonton drama sambil ngemil-ngemil cantik gitu" usul Yasmin.
"Boleh tuh, ide bagus. Gimna Kay, boleh ga?" Kirana meminta ijin Kayla.
"Boleh lah, dengan senang hati"
"Tapi kita naik apa nih k rumah lo" tanya Kirana.
"Kita naik taxi online aja ya, biar cepet. Nunggu Pak Tedi jemput pasti lama, kalian juga ga bawa kendaraan kan?" tanya Kayla.
"Ok" Yasmin dan Kirana menjawab bersamaan.
Mereka pun pergi menuju rumah Kayla setelah mendapat taxi online.
Tiba dirumah Kayla, Yasmin dan Kirana menyapa Mama Andin dan Papa Dito yang sedang menonton tv, kebetulan mereka sudah pulang dari toko. Mereka bertiga pun pamit kekamar Kayla untuk menonton drama yang mereka inginkan.
Dikamar Kayla.
"Ini cemilan sama minumanya" Kayla menyuguhkan untuk menemani menonton drama bersama sahabatnya.
"Makasih Kay. Wah banyak banget Kay" Kirana heboh.
"Ya udah Kay cepet puter filmnya" pinta Yasmin.
"Ok"
Mereka menonton drama sampai malam tiba. Setelah puas menonton Kayla pun mengajak dua sahabatnya itu untuk makan malam bersama sebelum pulang. Mama Adira yang sedang menyiapkan makan malam mengajak Kirana dan Yasmin makan bersama.
"Ayo Yasmin, kirana. Jangan malu-malu ya makan yang banyak" perintah Mama Adira.
"Iya Tante" Kirana dan Yasmin mengiyakan ucapan Mama Adira.
"Papa kemana Ma?" Kayla melihat kursi Papa Dito kosong.
"Papa lagi kerumah temannya, mungkin pulangnya masih lama"
"Oh"
Mama Adira, Kayla, Kirana dan Yasmin menikmati makan malam. Anggara yang baru saja pulang dari kantor diminta Mama Adira bergabung untuk makan malam.
Tujuan Yasmin akhirnya terkabul. Akhirnya dia bisa melihat pujaan hatinya itu dengan nyata. Selama ini dia hanya bisa memikirkan Anggara dan berharap bisa bertemu dengannya. Yasmin sekarang memang sudah menyadari bahwa dia benar-benar jatuh cinta pada Anggara. Namun Yasmin tak mengharap lebih dari perasaannnya ini. Melihatnya bahkan bisa menatapnya dengan leluasa seperti ini sudah membuat hatinya bahagia.
Makan malam pun selesai, Kirana dan Yasmin berpamitan pulang pada Mama Adira, Kayla dan juga Anggara. Namun ketika Mama Adira menyadari jam menunjukan pukul 8. Mama Adira pun berinisiatif menyuruh Anggara untuk mengantarkan Kirana dan Yasmin.
"Ga, kamu antar Yasmin sama Kirana ya" pinta Mama Adira.
"Iya Ma"
"Ga usah tante. Kita berdua pulang naik taxi online aja. Kasihan Ka Anggara pasti capek baru pulang kerja" Yasmin menolak.
"Ga apa-apa Yasmin. Lagian juga Kaka khawatir kalau kalian pulang naik taxi online apalagi ini juga udah malem" ucap Anggara.
"Tante setuju sama Ka Anggara, jadi kalian jangan nolak ya" pinta Mama Andin yang dijawab senyuman oleh Yasmin dan Kirana.
"Ya udah, kita berangkat. Kaka tunggu dimobil ya" ajak Anggara.
"Tante, yasmin pamit ya"
"Kirana juga ya Tante"
"Iya hati-hati ya"
"Bye" Kayla melambaikan tangan pada Kirana dan Yasmin begitupun sebaliknya.
***
Yasmin dan Kirana duduk dikursi belakang, mereka tak ada yang berani duduk disamping Anggara yang sedang mengemudi mobil. Suasana begitu hening, sampai suara Kirana memecah keheningan itu.
"Ka Anggara maaf ya kita berdua jadi buat Kaka repot harus antar kita pulang" Kirana merasa tak enak.
"Kalian ga ngerepotin kok, kalian kan Kaka anggap kaya adik Kaka sendiri sama kaya Kayla" Anggara berucap sambil tersenyum.
Mendengar ucapan Anggara seolah membuat perasaan Yamin seolah jatuh kedasar jurang.
Bagaimana bisa dia menyukai orang yang menganggapnya hanya seperti adik? Dada Yasmin terasa sesak. Ingin rasanya dia menangis namun Kirana ada disampingnya. Yasmin hanya terdiam tanpa bersuara, rasanya ia ingin cepat-cepat sampai dirumah.
"Ka aku boleh tanya ga?"
"Tanya apa?" Anggara bertanya balik pada Kirana.
"Kaka punya pacar ga sih?"
Anggara tersenyum mendengar pertanyaan Kirana. Yasmin yang sedari tadi hanya memandangi jalan tiba-tiba menoleh ke arah Anggara, Yasmin seolah menunggu jawaban Anggara.
"Kaka ga punya pacar, kenapa kamu tanya itu?"
"Penasaran aja Ka. Tapi beneran Kaka ga punya? masa sih? beneran Ka?" Kirana seakan tak percaya pada Anggara.
"Iya"
Seketika Yasmin tersenyum mendengar ucapan Anggara. Yasmin seolah mempunyai kesempatan.
"Kok bisa Ka, kenapa?"
"Belum ketemu aja sama yang cocok. Atau mungkin ga ada yang mau kali ya sama kaka?" canda Anggara.
"Ga mungkin lah, Kaka kan ganteng"
"Masa sih Kaka ganteng?"
"Iya. Masa Kaka ga percaya sama diri kaka sendiri"
"Kalau gitu makasih pujiannya"
"Sama-sama Ka"
Kirana berpamitan pada Anggara dan Yasmin saat tiba dirumahnya. Kini tinggal Yasmin yang diantar pulang oleh Anggara. Sebelum menjalankan mobilnya Anggara meminta Yasmin untuk duduk didepan bersamanya. Dengan berat hati Yasmin pun menuruti permintaan Anggara, karna sebenarnya Anggara mengejeknya jika dia tak pindah kedepan Anggara pasti akan dianggap sebagai supir taxi online. Setelah Yasmin duduk disamping Anggara, mobil pun mulai melaju menuju rumah Yasmin.
"Kamu kenapa dari tadi diem aja?" tanya Anggara.
"Gak apa-apa Ka. Oh iya Ka, makasih ya soal kejadian waktu motor aku yang mogok. Kaka harus repot nyuruh orang anterin motor aku ke kampus"
"Gak repot kok, Kaka ikhlas bantuin kamu"
Yasmin berdebar melihat senyum Anggara yang sekilas menatapnya. Yasmin mengatur nafasnya untuk tidak terlihat seperti orang yang sedang salah tingkah karna senyuman Anggara.
"Kamu kenapa Yas? kok kaya yang ga nyaman. Apa ac nya kurang dingin?" tanya Anggara.
"Ga Ka. Aku cuma keinget tugas aja yang belum dikerjain"
"Oh, kirain Kaka kenapa"
"Kak, nanti disana ada rumah cat warna ungu kita berenti disana ya" pinta Yasmin.
"Ok"
Anggara memberhentikan mobilnya tepat dirumah Yasmin. Yasmin pun mengucapkan terima kasih pada Anggara karna telah mengantarnya pulang. Yasmin pun turun dari mobil Anggara. Namun, betapa terkejutnya Yasmin melihat Anggara juga ikut turun dari mobil.
"Ada apa Ka?" tanya Yasmin.
"Ini punya kamu kan?" Anggara menunjukkan sebuah buku diary.
"Jadi ini ada di Kaka? aku cari ini kemana-mana"
"Kaka temuin ini waktu Kaka antar kamu ke kampus"
"Oh, tapi Kaka buka atau baca kan?"
"Gak. Emang boleh ya?" canda Anggara yang membuat Yasmin sedikit malu.
Anggara hanya bisa tersenyum melihat ekspresi Yasmin. Saat mereka sedang berbicang seseorang memanggil Yasmin dari arah pintu rumah.
"Yasmin"
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Tia Mts
kaya ny ada peluang ni buat yasmin buat dapetin hati sang pujaan ny
2022-10-04
0
Akbar
ada yg jatuh cinta nih
2021-04-21
2