Hari terus berganti. Sudah satu bulan ini, Lisa dan Nathan menikah. Belum terlihat juga tanda-tanda cinta yang tumbuh di antara mereka.
Meski mereka tidur di ranjang yang sama, tetap saja tak ada yang berubah. Nathan dan Lisa belum menjadi pasangan suami istri yang seutuhnya.
Pekerjaan demi pekerjaan terus mereka geluti. Hingga Gerry Darmawan, presiden direktur sekaligus ayah dari Nathan Darmawan akan mengalihkan ke pemimpinan perusahaan pada putra semata wayangnya Nathan.
Beliau, merasa bahwa putranya itu sudah cukup layak menempati posisi presiden direktur. Kini saatnya Nathan mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Pengalihan pimpinan akan di lakukan pada saat rapat direksi awal bulan. Lisa sendiri, sempat di bujuk oleh mertuanya untuk menempati posisi direktur pada divisinya.
Dengan halus Lisa menolak keinginan mertuanya.
Saat ini Lisa sedang berkumpul di ruang keluarga bersama mertuanya, suaminya, dan orang tua Lisa yang datang berkunjung. Lisa dan keluarganya memang sepakat untuk saling mengunjungi.
Jika Lisa tidak sempat datang, maka orang tua Lisa lah yang akan berkunjung ke tempat mereka. Tidak sampai bermalam. Hanya sekedar mengunjungi.
"Lisa, bulan depan akan di adakan rapat direksi tentang pengangkatan Nathan untuk posisi presiden direktur. Rencananya, papi ingin kamu menempati posisi yang di tinggalkan Nathan direktur keuangan." Lisa terkejut begitupun orangtuanya.
Namun tidak dengan Nathan dan mami Nindya. Sebelumnya, papi Gerry sudah membicarakan ini pada Nathan dan mami Nindya. Menurut Nathan, Lisa pantas menduduki posisi itu.
Selain Lisa cekatan, ia juga cukup pintar.
"Maaf pi, sepertinya Lisa tidak pantas menduduki posisi itu. Lisa tidak ingin orang mengatakan Lisa melakukan KKN. Biar Lisa mengikuti prosedur yang di tetapkan perusahaan saja." jawab Lisa jujur.
Nathan terkejut dengan sikap Lisa. Ia tak menyangka jika Lisa tidak ingin menduduki posisi itu secara instan.
"Sebenarnya aku yang minta papi memilihmu untuk posisi itu. Aku sudah menilai kinerja mu beberapa tahun ini. Dan aku rasa itu sudah cukup."
"Jangan kak lebih baik lakukan prosedur promosi jabatan. Nanti aku akan mencalonkan diri tapi aku akan memilih posisi kepala divisi atau manager lebih dulu."
"Baiklah. Tapi, kalau kau berubah pikiran, katakan padaku." ucap Nathan dengan tegas. Lisa hanya mengangguk.
Nathan tidak ingin ada perebutan posisi yang menyangkut pautkan istrinya. Dan dia tahu, jika akhirnya istrinya akan tersakiti karena akan banyak orang yang mencibirnya.
Ini membuat kedua orang tua Lisa tenang meninggalkan Lisa pada suami dan mertuanya. Mereka tak perlu khawatir pada Lisa.
Sikap Nathan memang tidak se cuek dulu lagi. Namun, hubungan mereka tidak ada perubahan. Lisa sudah mengikuti setiap proses dalam promosi jabatan manager.
Hari ini, rapat direksi akan berlangsung. Disana akan di umumkan siapa saja yang akan menempati posisi direktur, maupun manager dalam setiap divisi.
Mereka yang menjadi kandidat, di undang dalam rapat ini. Bagi karyawan lain yang telah gagal dan tidak mengikuti promosi, di persilahkan melakukan pekerjaan mereka.
Hari ini, Lisa mengenakan blazer dengan lengan 3/4 berwarna putih, dengan celana bahan panjang dan kemeja berwarna senada. Tidak lupa sepatu heels Lisa yang hanya setinggi 3 cm.
Lisa adalah wanita berusia 29 tahun dengan tinggi 167 cm, berkulit putih, bermata bulat, bibir yang tipis, rambut hitam panjang dan berwajah cantik alami.
Bisa di pastikan bahwa setiap yang di gunakan Lisa, pasti membuat auranya semakin cantik.
Lisa dan kandidat lainnya sudah memasuki ruang rapat. Termasuk Sinta dan Mia sahabatnya. Memang Mia dan Lisa selalu bersaing, namun itu tak menghalangi persahabatan mereka.
Tak lama, presiden direktur, dan calon penggantinya memasuki ruang rapat. Dalam rapat ini juga akan di umumkan kandidat yang unggul untuk menduduki posisi yang sudah di tetapkan.
Rapat sudah di mulai.
"Selamat pagi semua. Silahkan duduk. Kita akan mulai rapat pengalihan jabatan." asisten presiden direktur membuka rapat.
Rapat berjalan selama kurang lebih 2 jam. Setelah rapat selesai, akhirnya Lisa lah yang terpilih menduduki posisi manager keuangan.
Sementara Mia, menduduki posisi kepala divisi keuangan. Dan Santi gagal dalam promosi ini. Ada rasa iri dalam diri Santi karena ia gagal memperoleh promosi itu.
Rapat telah usai. Besok mereka akan mulai dengan jabatan yang baru dan tanggung jawab yang lebih berat bagi mereka yang lolos dalam seleksi promosi jabatan itu.
*****
Hari ini, Nathan dan Lisa akan memulai aktivitas baru mereka. Tiba di kantor, Lisa menuju ruangan manager. Belum sempat ia masuk ke ruangannya, ia harus menghadapi cibiran dari Sinta.
"Eh manager udah dateng? Enak ya jadi lo. punya suami kaya sekaligus presiden direktur disini. Apa lagi, pewaris. Wah, tinggal jentikkin jari juga bisa naik jabatan." sindirnya sambil meminum kopinya.
Sinta saat ini sedang menyandarkan diri dekat pintu masuk ruangan Lisa. Bukan Lisa tidak mengetahui hal ini akan terjadi, justru ia sudah menduganya. Apalagi jika ia menerima permintaan mertuanya untuk menduduki jabatan direktur, entah gosip dan cibiran seperti apalagi yang akan di terimanya.
"Maksud lo apa ngomong kaya gini?" ucap Lisa yang merasa tersindir dengan ucapan Sinta.
"Halah... Gak usah berlagak polos Lis, lo merayu pak Nathan kan biar dia nikahin lo?" Lisa mulai geram mendengar ucapan Sinta.
"Lo jangan mulai cari gara-gara sama gue ya." Lisa bicara dengan menahan emosinya.
"Kenapa, bukannya semua ucapan gue bener. Lo itu perempuan gak tau diri." pekik Sinta. Ia terlihat emosi.
"Tarik kata-kata lo itu." Lisa mulai membelalakkan matanya menatap Sinta. Mia datang dan mendengar semua cacian yang di lontarkan Sinta pada Lisa.
Karyawan lain mulai berbisik-bisik melihat kejadian itu. Ada yang memihak pada Sinta, ada juga yang memihak pada Lisa. Sebagian besar dari mereka lebih membenarkan kata-kata Sinta.
Mereka mulai ikut mencaci dengan berbisik.
"Cukup. Hentikan Sinta. Kembali ke tempatmu." ucap Mia tegas. "Lis, masuklah. Biar dia jadi urusanku."
Lisa membuang nafasnya kasar dan masuk ke ruangan nya. Ia mencoba meredakan emosinya.
•••••••
Lima bulan sudah Lisa menempati posisi manager. Hari demi hari, cacian dan cibiran itu terus berlangsung. Setiap hari, Lisa harus menebalkan telinganya dari hal semacam ini.
Hal ini, tidak di ceritakan nya pada Nathan dan mertuanya. Lisa tak ingin menambah beban pikiran mereka.
Tanpa di sadari Lisa, sikapnya mulai berubah. Lisa semakin down dalam menghadapi mereka, namun ia tetap bertahan untuk tidak menyulitkan keluarganya.
Lisa kini menjadi lebih pendiam dan tak ingin banyak bicara. Setiap Nathan atau keluarga mertuanya bertanya, Lisa selalu mengatakan "tidak ada apa-apa."
Nathan yang curiga mulai menyelidiki masalah ini. Ia sangat yakin, ada hal tidak beres yang terjadi pada istrinya.
"Kris, coba kau cari tahu kejadian yang sedang terjadi di divisi keuangan. Aku mau laporan lengkap." Nathan menyuruh asistennya Kris untuk menyelidiki masalah yang di hadapi Lisa.
"Baik pak." ucap Kris.
Entah apa yang merasuki Nathan hingga ia harus mengetahui hal yang menimpa Lisa.
Hmmm.... apa gue mulai jatuh cinta sama Lisa? pikir Nathan.
Nathan merutuki dirinya yang mulai mempedulikan Lisa. Tanpa di sadari Nathan, sebenarnya ia telah jatuh cinta pada Lisa semakin dalam. Hanya saja, Nathan belum mengerti perasaannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Fa Rel
like
2021-12-14
1
re
Nathan masih gengsi
2021-10-24
1