Resepsi Pernikahan

Mami dan papi Nathan, menyambut kedatangan Nathan dan menantu mereka.

"Selamat datang Lisa." ucap mamah Nathan. Lisa tersenyum.

"Terimakasih tante sudah menyambut Lisa."

"Jangan panggil tante sayang. Kamu harus panggil mami mulai sekarang. Sama seperti Nathan. Ya?" Nathan membawa semua barang Lisa ke kamarnya dan meninggalkan Lisa bersama orangtuanya.

"Iya mi." Lisa tersenyum.

"Menantu mami cantik sekali." Mami Nathan tersenyum ramah.

"Selamat datang nak. Papi harap kamu betah di sini."

"Terimakasih pi."

"Masuklah nak. Langsung ke kamar Nathan saja ya. Ada di lantai 2. Nanti kamu langsung ke kamar paling ujung sebelah kanan. Itu kamar kalian." jelas mami Nindya.

"Iya mi. Lisa masuk dulu mi." mami Nindya dan papi Gerry mengangguk.

Sambutan awal keluarga itu sangatlah hangat. Lisa merasa nyaman. Apa lagi, mami Nindya dan papi Gerry, sangat baik.

Hanya Nathan yang bersikap biasa. Semoga Lisa bisa memenangkan hati Nathan dan mempertahankan rumah tangganya.

Lisa mengetuk pintu. Tidak ada jawaban. Ia membuka handle pintu dan masuk ke dalam kamar yang sama dengan Nathan. Lisa terdiam di depan pintu. Ada kecanggungan yang tercipta.

Nathan sudah merebahkan dirinya di ranjang dan menutup matanya dengan sebelah lengannya. Kesan pertama yang di lihatnya adalah maskulin. Dari tata ruang, warna cat dalam kamar, sungguh dominan dengan warna hitam dan putih.

"Susun bajumu di lemari itu." perintah Nathan tanpa melihat Lisa. Lisa melakukan apa yang di perintahkan Nathan padanya.

Tidak ada penolakan dari Nathan. Justru Nathan mengizinkan Lisa berada di kamarnya.

Setelah selesai, Lisa menyusun make up serta skincare yang biasa dia gunakan di meja rias berdampingan dengan parfum dan deodorant milik Nathan.

Lisa melangkahkan kakinya ke kamar mandi dan meletakkan peralatan mandinya juga berdampingan dengan peralatan mandi Nathan.

Tidak terasa, waktu sudah semakin sore. Lisa memutuskan untuk membersihkan dirinya. Ia mengambil baju ganti lebih dulu. Lalu Lisa segera membersihkan tubuhnya.

Ini adalah malam pertama mereka tidur dalam satu kamar. Meski mereka sudah menikah selama dua hari, namun dua hari yang lalu, mereka masih tidur terpisah.

Nathan tetap berada di rumahnya, sedangkan Lisa di rumah orangtuanya. Nathan hanya datang saat pemakaman Vira dan saat menjemput Lisa.

Berat bagi Lisa meninggalkan orangtuanya. Mereka secara langsung di tinggalkan kedua putri yang mereka sayangi. Vira yang harus kembali kepada sang pencipta, dan Lisa yang harus ikut dengan suaminya.

Lisa sudah selesai dan keluar dari kamar mandi. Ia melihat Nathan yang masih tertidur. Setelah Lisa menyisir rambutnya dan melakukan perawatan untuk kulit dan wajahnya, ia melihat Nathan masih terlelap.

Lisa duduk di sofa dan memainkan ponselnya. Ia berselancar di dunia maya. Tanpa terasa, waktu sudah malam.

Kembali ia melihat fotonya bersama Vira. Hingga tanpa di sadari, air matanya mengalir tanpa bisa di tahan.

Begitu banyak kenangan yang di lalui nya bersama Vira. Hingga, Nathan terbangun dan terkejut melihat Lisa yang menahan tangisnya dan memegang ponselnya.

Nathan mengerti rasa kehilangan yang di alami Lisa. Sama sepertinya yang merasa kehilangan Vira. Nathan masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Ketika ia selesai, ia tak melihat keberadaan Lisa. Ternyata, pintu menuju balkon terbuka. Nathan segera memakai pakaian rumahan. Setelahnya ia melihat keadaan Lisa.

"Kenapa kau berada disini?"

"Aku hanya menghirup udara segar Kak."

"Ini sudah malam. Ayo turun, kita makan malam. Mami dan papi pasti sudah menunggu." Lisa hanya mengangguk.

Nathan sudah berjalan lebih dulu. Lisa mengikuti di belakangnya. Mereka menuruni tangga dan menuju ruang makan.

Di sana sudah ada orang tua Nathan. Lisa dan Nathan, duduk berdampingan. Nathan berada di depan maminya, dan Lisa di sebelah kirinya.

Lisa melayani suaminya layaknya seorang istri yang menyiapkan makan untuk suami. Ia bertanya apa yang ingin di makan Nathan dan mengambilkannya. Mamah dan papah Nathan hanya memperhatikan dan tersenyum melihat menantu mereka yang perhatian.

Mereka makan dalam diam. Hanya suara sendok, garpu dan piring saling beradu yang terdengar. Selesai makan, Nathan langsung menuju kamarnya.

Sementara Lisa langsung membereskan meja makan. Lisa sudah terbiasa melakukannya. Ia mencuci piring-piring kotor itu dengan cekatan.

"Lisa, tidak usah nak. Biar mbok Sumi yang membersihkannya."

"Enggak papa mi, kalo begini aja, Lisa masih bisa kok."

"Ya sudah." mami Nindya menyusul papi Gerry ke ruang keluarga.

Selesai mencuci piring, Lisa membuatkan dua cangkir teh untuk mertuanya. Ia membawakan mertuanya teh.

"Mi, pi silahkan tehnya." tawar Lisa.

"Ya ampun sayang, kenapa kamu repot-repot?" ucap mami Nindya

"Iya nak, sebaiknya kamu jangan melakukan ini. Takutnya Nathan marah." ucap papah Gerry. Lisa hanya tersenyum. Ia duduk di sofa di depan orang tua Nathan.

"Enggak mi, pi. Nanti biar Lisa yang bilang sama kak Nathan." jelas Lisa.

"Kalo gitu, Lisa ke kamar ya mi, pi."

"Iya sayang istirahat lah."

Lisa naik ke atas menuju kamar Nathan. Ia masuk dan melihat Nathan sedang memainkan ponselnya di tepi ranjang sambil menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Kakak belum tidur?" tanya Lisa.

"Sebentar lagi." ucap Nathan tanpa menoleh.

Dengan inisiatifnya sendiri, Lisa mengambil bantal dan selimut. Ia hendak tidur di sofa.

"Kamu mau ngapain?" tanya Nathan. Ia heran melihat Lisa membawa bantal dan selimut ke arah sofa.

"Aku mau tidur." jawab Lisa tampa menoleh ke arah Nathan.

"Kenapa disitu?" tanyanya lagi.

"Enggak papa kak. Lisa tahu diri kok." ucapnya.

Nathan tak dapat berkata-kata. Ia diam seribu bahasa. Ada sesuatu yang berdenyut di sudut hatinya yang tidak ia sadari. Lisa sudah merebahkan dirinya dan membelakangi Nathan. Tak butuh waktu lama bagi Lisa untuk terlelap. Mereka tidur secara terpisah selama beberapa hari.

*****

Hari resepsi pernikahan pun tiba. Karena bentuk tubuh Lisa dan Vira hampir sama, maka gaun yang sudah di fitting sebelumnya, tidak perlu di ganti. Baju itu di gunakan Lisa. Hanya foto yang terpajang yang di rubah dengan waktu yang singkat. Sementara inisial nama, masih sama.

Lisa di rias dengan sangat cantik. Pak William dan bu Laras pun sudah tiba dan menyambut para tamu undangan. Mami Nindya dan papi Gerry pun sudah ikut menyambut para tamu undangan.

Tidak berapa lama, masuk lah pengantin laki-laki dan wanita bersamaan. Semua mata tertuju pada Raja dan Ratu sehari itu. Sang pria yang tampan dan sang wanita yang sangat cantik.

Nathan sendiri terpesona saat melihat Lisa pertama kali akan memasuki ruang resepsi bersama. Mereka berdiri di atas pelaminan. Semua tamu undangan mulai menghampiri mereka dan memberikan ucapan selamat pada mereka.

Lisa menampakkan senyum yang sangat manis menciptakan senyum palsu selama pesta berlangsung. Pesta ini sangat meriah. Seperti inilah pesta yang di impikan banyak wanita.

Pesta ini memang impiannya, tapi tidak dengan Nathan. Ia merasa ini adalah mimpi terburuknya. Kenyataan yang ingin di abaikannya.

Sayang sekali, itu tidak bisa terjadi. Di mata semua tamu undangan, pesta ini adalah pesta terindah. Selain pengantinnya yang tampan dan cantik, ada dekorasi yang indah dan terlihat mewah.

Dari pemilihan warna memang terlihat bahwa ini pasti keinginan Vira. Sedikit berbeda dari pernikahan impian milik Lisa.

Terpopuler

Comments

re

re

Pesta pernikahan

2021-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pernikahan
2 Resepsi Pernikahan
3 Rutinitas Baru
4 Kembali Bekerja
5 Cacian
6 Rencana Resign
7 First Kiss
8 Awal Yang Baru
9 Sekertaris Pribadi
10 Kencan Pertama
11 Bahagia
12 Permintaan Maaf Santi - Bertemu Stevi
13 Merindukanmu
14 Memiliki
15 Teman Kecil Yang Menyebalkan
16 Cemburu
17 Bertemu Orang Yang Tak Di Harapkan
18 Penjelasan
19 Honey Moon
20 Terungkap
21 Misteri kematian Vira
22 Depresi
23 Terungkap part 2
24 Sahabat
25 Kabar Bahagia
26 Kabar bahagia #2
27 Morning Sickness
28 Mirip?
29 Ancaman
30 The Truth
31 The Truth #2
32 Penyelesaian #1
33 Di Culik
34 Cemas
35 Lost Memory
36 Luka hati
37 Flash back
38 Berhasil pergi
39 Penyelesaian #2
40 Quality time with family
41 Gara-gara Perlengkapan Bayi
42 Melebihi impian
43 Pertengkaran Tania dan Gerald
44 Mulai menaruh perhatian
45 Kotak bekal
46 Patah hati?
47 Gerald marah
48 Pernyataan Gerald
49 Kesedihan Kenzi
50 Nasihat Gerald.
51 Melahirkan
52 Mari bertemu
53 Keraguan Mia
54 Pilihan Mia
55 Pengumuman cerita baru
56 Kecelakaan
57 Sepenggal kisah masa lalu
58 Stevi kembali
59 Gadis itu...?
60 Lamaran yang tak bisa di tolak
61 Tania merajuk
62 Dua sahabat Tania
63 Hati Tania
64 Setelah Tania pergi...
65 Tania kembali
66 Kesempatan?
67 Sedikit Terenyuh
68 Kedatangan Tania
69 Kita berteman
70 Perbincangan ibu dan anak
71 Lamaran
72 Rencana pernikahan
73 Ending story
74 Ucapan terimakasih
75 Rilis new story
76 the new story
77 rilis new story
78 Pengumuman
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Awal pernikahan
2
Resepsi Pernikahan
3
Rutinitas Baru
4
Kembali Bekerja
5
Cacian
6
Rencana Resign
7
First Kiss
8
Awal Yang Baru
9
Sekertaris Pribadi
10
Kencan Pertama
11
Bahagia
12
Permintaan Maaf Santi - Bertemu Stevi
13
Merindukanmu
14
Memiliki
15
Teman Kecil Yang Menyebalkan
16
Cemburu
17
Bertemu Orang Yang Tak Di Harapkan
18
Penjelasan
19
Honey Moon
20
Terungkap
21
Misteri kematian Vira
22
Depresi
23
Terungkap part 2
24
Sahabat
25
Kabar Bahagia
26
Kabar bahagia #2
27
Morning Sickness
28
Mirip?
29
Ancaman
30
The Truth
31
The Truth #2
32
Penyelesaian #1
33
Di Culik
34
Cemas
35
Lost Memory
36
Luka hati
37
Flash back
38
Berhasil pergi
39
Penyelesaian #2
40
Quality time with family
41
Gara-gara Perlengkapan Bayi
42
Melebihi impian
43
Pertengkaran Tania dan Gerald
44
Mulai menaruh perhatian
45
Kotak bekal
46
Patah hati?
47
Gerald marah
48
Pernyataan Gerald
49
Kesedihan Kenzi
50
Nasihat Gerald.
51
Melahirkan
52
Mari bertemu
53
Keraguan Mia
54
Pilihan Mia
55
Pengumuman cerita baru
56
Kecelakaan
57
Sepenggal kisah masa lalu
58
Stevi kembali
59
Gadis itu...?
60
Lamaran yang tak bisa di tolak
61
Tania merajuk
62
Dua sahabat Tania
63
Hati Tania
64
Setelah Tania pergi...
65
Tania kembali
66
Kesempatan?
67
Sedikit Terenyuh
68
Kedatangan Tania
69
Kita berteman
70
Perbincangan ibu dan anak
71
Lamaran
72
Rencana pernikahan
73
Ending story
74
Ucapan terimakasih
75
Rilis new story
76
the new story
77
rilis new story
78
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!