Latihan demi latihan menyibukkan hari-hari Ami dan teman sekelasnya. Dan hari ini adalah waktunya perform.
Sudah bisa diduga perform kelompok Ami yang paling kompak dan bagus. Bagaimana dengan kelompok Bagas? Hmm... lumayan kok hasilnya. Mereka kompak ternyata. Walau sesekali ketinggalan gerakan teman-temannya, Bagas masih bisa mengikuti dan mengejar ketertinggalannya.
"Bagus kan Mi perform gue?" kata Bagas usai perform. Ia langsung menghampiri Ami dan meminta pendapatnya.
"Lumayan. Walau tadi ketinggalan beberapa kali tapi lo bisa ngejar kok. Gak malu-maluin amat." jawab Ami sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Ih mujinya gitu banget. Yang indah kek kalo muji." protes Bagas.
"Suka-suka gue. Mau gue puji kayak gitu emang kenapa? Masalah? Minta puji aja sana sama pacar lo, Titi." jawab Ami dengan nada sedikit naik.
"Loh kenapa pake bawa-bawa Titi segala sih?" Bagas pun ikutan kesal dengan sikap Ami.
"Ya kan lo minta dipuji. Kalo sama Titi kan lo bakalan dibilang 'Bagas sayangku kamu keren banget performnya, hebat banget ngalahin dancernya Agnes Monica'. Pasti lo lebih seneng kan dipuji kayak gitu?" entah apa yang Ami rasakan. Mungkin Ia sudah sebal menahan kekesalannya terhadap pasangan Bagas dan Titi sejak latihan di rumah Ahmad. Ami kesal karena Titi seakan menguasai Bagas. Istirahat pun Bagas tidak dibiarkan bermain dengan Ami. Jadilah Ami hanya bergaul dengan Widi menonton pertandingan basket sambil ngemil keripik talas seperri biasa.
Hubungan Ami dengan Bagas perlahan menjauh, tidak sedekat dulu. Ami kembali nongkrong lagi dengan Nani. Kali ini Nani tidak memaksa Ami ikut menemaninya pacaran lagi. Ia tahu Ami tidak merasa nyaman melakukannya.
Nani dan Ami kembali berteman akrab. Ami juga kembali rajin belajar dan prestasinya di caturwulan ke 2 kembali naik menjadi rangking 1.
******
Ami sedang asyik mendengarkan musik dari walkman yang baru dibelinya. Hadiah karena Ia berhasil mendapat rangking 1 lagi. Sebenarnya Bapak Budi malas membelikan hadiah Ami. Masa iya tiap 3 bulan sekali harus membelikan hadiah?
Ami mendengarkan lagu Agnes Monica yang baru Ia beli kasetnya bersamaan dengan lagu komplilasi barat. Ami pergi sendiri ke mall dan membeli kaset yang Ia suka.
Di kelas Ami juga tidak terlalu akrab dengan Ratna. Ratna terlalu asyik bergaul dengan genk cantiknya dari kelas lain meninggalkan Ami yang asyik mendengarkan walkmannya sambil mengerjakan tugas.
Ami agak kaget saat headsetnya ada yang mengambil dan lalu orang tersebut memakainya di telinganya sendiri. Ya, siapa lagi kalo bukan Bagas pelakunya.
"Tumben lo enggak pacaran? Biasanya juga kemana-mana kayak perangko sama amplop. Nempeeeelll terus." sindir Ami.
"Lagi males Mi. Bosen sama Titi." jawab Bagas dengan santainya.
"Dasar ya laki-laki. Bosen dikit sama perempuan langsung pergi. Gak segampang itu juga kali. Gak ada istilah setia ya di kamus lo?" cerocos Ami. Walau Ia agak malas dengan sikap Titi yang lebay dan over protect sama Bagas namun Ia sebagai sesama cewek gak suka dengan sikap Bagas kali ini.
"Kalo ada yang sreg sama gue juga gak bakal gue bosen Mi. Ini si Titi udah mulai ngatur-ngatur gue kayak pacar gue aja. Muak gue diatur-atur sama dua cewek." curhat Bagas.
"Ya lo jangan pacarin dua cewek kalo gitu. Satu aja bikin pusing apalagi dua?" celetuk Ami tanpa berpikir panjang.
"Bener juga sih kata lo. Apa gue putusin aja si Titi?"
"Terserah lo. Yang pacaran tuh lo bukan gue." jawab Ami seenaknya lagi.
Bagas lalu mengangkat tangan Ami. "Ini cincin emas Mi?"
"Iyalah. Masa gue pake yang KW?"
Bagas lalu mencopot cincin Ami. "Mi, kalau nanti gak ada yang mau sama gue di dunia ini, kita nikah ya Mi. Ini buat cincin tunangan kita." Bagas mencium cincin Ami dan memakaikan di tangannya.
Ami hanya terdiam saja. Pandangannya masih tidak percaya dengan perkataan Bagas. Masa iya anak SMP udah berani melamar cewek ? Perkataan Bagas tidak Ami gubris walau sebagian di hatinya melonjak kegirangan. Bagaslah orang pertama yang benar-benar menghargai dan menganggap Ami sebagai seorang cewek. Bukan Ahmad yang mengaku suka tapi tidak terlihat serius sama sekali.
"Tunggu gue ya. Gue mau putusin Titi dulu. Lo jangan tinggalin gue ya." Bagas melepaskan headset dari telinganya dan memakaikan di telinga Ami kembali. Ia pun bangun dan kembali ke bangkunya sendiri. Meninggalkan Ami dengan segudang tanda tanya dan hati yang berbunga-bunga.
*****
Ami dan teman-teman seangkatannya sudah memasuki caturwulan akhir. Setiap pulang sekolah ada Pendalaman Materi. Pendalaman Materi dibagi berdasarkan kelas. Ami yang pintar tentunya dapat kelas 1, sedangkan Bagas dan teman-teman akrabnya dapat kelas 3. Jadwal Pendalaman Materi (PM) mereka berbeda.
Kemarin Ami tidak ada jadwal PM. Bagas and the genk yang hari ini tidak ada jadwal. Gantian. Ami sudah minta uang jajan tambahan agar bisa beli makan siang saat jam istirahat kedua dimulai.
Ami santai saja memasuki kelasnya. Ia tidak tahu kalau banyak cewek-cewek sedang bergosip ria. Ami tak menggubrisnya. Ia langsung duduk saja di kursinya.
Ahmad yang biasanya menjahili Siti tiba-tiba duduk di sebelah Ami. "Kenapa? Mau bilang cinta lagi pagi-pagi?"
"Ih ge er banget lo Mi. Enggak lah. Eh tapi gue masih cinta sih sama lo. Tapi ada yang penting lagi mau gue ceritain sama lo."
"Cerita apaan?" hubungan Ami dengan Ahmad memang akrab sekalipun Ami tak pernah membalas perasaan Ahmad tapi Ahmad bukan orang yang baperan dan tetap berteman dengan Ami.
"Kemarin pas PM kan Bagas mutusin Titi."
Ami langsung menengok ke Ahmad memastikan kebenaran ucapannya. Wajah Ahmad tidak menyiratkan kebohongan sama sekali. "Yang bener lo? Tau dari mana?"
"Lo gak liat dari tadi cewek-cewek pada ngegosip? Kemarin tuh Titi nangis abis berantem sama Bagas. Terus si Bagas cabut deh langsung bolos PM Dia. Ninggalin Titi yang nangis dan diliatin anak-anak." cerita Ahmad.
Ami langsung terdiam. Pikirannya berkecamuk. Apa Bagas memutuskan hubungannya dengan Titi hanya karena Ami menyetujui idenya kemarin? Apa Ami yang memberi ilham Bagas melakukan hal itu? Kan Ami yang menyarankan untuk memutuskan salah satu diantara pacarnya, tapi maksud Ami tuh pacar yang satu lagi, yang suka mengatur-ngatur Bagas. Bukan Titi temannya.
Bagaimana nanti sikap Ami saat bertemu Titi nanti? Apa Titi nanti akan memusuhinya karena sudah menghasut Bagas untuk memutuskannya?
Ami memasukkan walkmannya ke dalam tas dan berjalan keluar. Ia harus bicara dengan Bagas. Ia harus meluruskan semuanya agar jelas.
"Mau kemana Mi?" tanya Ahmad yang ditinggalkan Ami tanpa sepatah kata pun.
Ami berjalan dengan tangan terkepalnya menahan amarah. Rasanya Ia ingin menonjok langsung wajah Bagas. Ami menengok ke sekitar tapi tidak menemukan keberadaan Bagas. Ia pun memutuskan untuk mencarinya di bawah.
Baru saja menuruni tangga Ia mendengar suara kerincingan dari gantungan kunci milik Bagas. Benar dugaannya itu Bagas. Ami langsung menghampiri dan mencegah langkah Bagas.
"Gas, apa yang lo lakuin kemarin?" tanya Ami dengan nada emosi.
"Oh lo udah tau. Ya... seperti yang lo tau. Gue udah putusin Titi." Bagas menyingkirkan tangan Ami yang menghadangnya.
Ami tidak tinggal diam Ia menarik kembali tangan Bagas. "Gas, kemarin tuh gue cuma bercanda. Gue gak serius saat lo minta saran gue. Kenapa lo malah beneran putusin Titi?"
Bagas berhenti dan menghela nafas kesal. Ia menatap Ami yang terlihat amat bersalah. Ia sadar, Ami yang paling butuh penjelasan darinya dibanding siapapun yang sejak tadi menanyainya mengenai kejadian kemarin.
"Lo gak salah Mi. Dengan atau tanpa saran dari lo, gue akan tetep putusin Titi. Bukan karena Dia suka ngatur gue. Tapi.... Titi selingkuhin gue lagi, Mi. Itu yang buat gue yakin buat mutusin Dia."
Ami melepaskan pegangan tangannya pada Bagas. Jadi mereka putus bukan karena dirinya? Bagas lalu meninggalkan Ami yang masih terdiam memikirkan semuanya. Apa Ia terlalu ge er dan menganggap setiap perkataan Bagas adalah benar adanya?
⚘⚘⚘⚘ Hi Semua. Wah udah 13 episode nih. Mana nih yang mulai suka novel ini? Ayo vote dan like yang banyak ya. Maacih 😘😘😘⚘⚘⚘⚘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
🇮🇩Imelda🇰🇷
suka jalan ceritanya, natural jadi inget jaman sekolah dulu
2022-11-01
0
Yeni Cahyany
teringat wkt SMP punya pacar sekelas, tp dia playboy cap Kampak😁
2022-08-25
0
merti rusdi
2001 sepertinya AgMo blm keluarin album remaja dewasa dengan dancer deh
2022-06-12
0