Episode 19 Kencan Misteri

Liburan ini sangat memberatkan Aimi. Karena dia harus rapi mengatur rencana liburan bersama Alex dan juga Rio. ditambah ada perlombaan catur antar mahasiswa Akademi Keperawatan dari berbagai kabupaten dan Aimi ditunjuk untuk mewakili Kampus. Masalah pak Ustadz sudah hilang tak perlu diceritakan lagi disini karena doanya tidak mempan.

Aimi sepertinya harus cari doa lain yang lebih kuat.

Tapi untuk saat ini masih belum menemukan alias zonk.

Aimi sudah menyusun rencana jalan dengan Rio hari senin, dan jalan bersama Alex hari Rabu. dan lomba catur diadakan hari sabtu di kota sebelah.

Soal lomba catur Aimi tak terlalu memikirkan karena dia sering main catur di rumah bersama tetangganya, jadi tidak perlu latihan lagi.

Kalah ataupun menang bukan masalah baginya karena dia sudah malas berpikir, otak nya sudah sangat penuh.

Kabar Rio pergi ke rumah Alex ternyata sudah aman terkendali.

Alex memberi kabar bahwa Rio memang pernah datang kerumahnya dan kebetulan Alex tidak ada di rumah sehingga mereka berdua belum ketemu sampai sekarang.

"Ya Tuhan engkau masih sayang padaku sekali lagi".

Kata Aimi dalam hati.

Tepat hari senin, Rio SMS pada Aimi, dia bilang tidak jadi kencan karena dia sakit typus. Emang selain kurus, Rio juga sering sakit. Bisa jadi kalau nasib Aimi menjadi istrinya nanti dia akan merawat Rio karena sakit.

"Aimi, kita gak jadi kencan hari ini ya, aku sakit" Kata Rio.

"Iya Rio, gak apa apa, cepat sembuh ya"? Ucap Aimi.

"Aku belum bisa menjenguk nih, sepedaku dipakai ayah" Kata Aimi.

"Gak apa-apa Aimi, aku sudah minum obat kok, nanti juga sembuh sendiri" Kata Rio.

Dalam hati Aimi sedikit lega, berati hari ini dia bisa kencan dengan Alex tanpa hambatan.

Kencan dengan Alex Aimi majukan menjadi hari senin, dan Alex setuju.

Tepat jam 9 pagi Alex sudah menjemput Aimi.

Aimi minta izin pada ayahnya jika hari ini dia kencan dengan Alex dan pulangnya agak sore.

"Ayah, aku izin jalan-jalan dengan kak Alex ya , buat hiburan ku nih biar otak bisa fresh" Kata Aimi.

"Iya Aimi, hati hati di jalan ya"? Kata ayah Aimi.

"Iya Ayah" Jawab Aimi.

Ayah Aimi juga berpesan pada Alex.

"Nak Alex, jagain Aimi ya"? Kata ayah Aimi.

Alex menjawab permintaan Ayah Aimi.

"Iya pak saya jagain dik Aimi" Jawab Alex menyanggupi.

Aimi langsung saja berangkat dengan Alex. Hari ini Aimi bersama Alex jalan-jalan ke kota sebelah. Alex mengajak Aimi melewati jalan pintas agar cepat sampai.

Sepanjang perjalanan suasana mendung tapi tidak hujan, adem banget.

Aimi membawa jaket tapi suasana dingin nya tetap dapat menembus tulangnya.

"Kak alex, Aimi peluk ya, dingin nih" Ucap Aimi.

"Iya Aimi, peluk saja, Kak Alex mau jalan pelan pelan" Jawab Alex.

"Iya kak" Ucap Aimi.

Sepanjang perjalanan ke kota sebelah, Aimi lalui dengan sangat indah. Sejenak Aimi melupakan cinta Rio yang semakin terkikis.

Bersama Alex Aimi bisa menjadi Aimi yang sebenarnya.

Sampai di kota sebelah, Aimi dan Alex pergi ke taman bunga. Disitu Aimi melepaskan kepenatan atas segala rutinitas yang ada, tentunya bersama Alex.

Sambil bercanda ria tak sengaja Aimi melihat tatapan mata yang selalu mengintainya bersama Alex. Entah siapa Aimi tak perduli. Lagian ayah Aimi sudah mengizinkan.

Alex membelikan Aimi minuman segar. Aimi langsung meminum nya dan sangat lega di tenggorokan.

Aimi bersandar di pundak Alex yang emang sudah disediakan Alex hanya untuk Aimi seorang. Empuk banget.

"Aimi, kamu mau aku lamar"?

"Putusin Rio, kakak janji akan nikahin Aimi".

"Kakak jarang serius seperti ini, Aimi."

Alex menatap mata Aimi sangat dalam

"Iya kak, tunggu ya, Aimi masih bingung".

Dalam hati Aimi sangat bingung.

"Waduh, ini makin berat beban ku jika kak Alex serius".

"Kak Alex hanya pelarian dari Rio. Dan aku tidak berencana sedikitpun jadi istrinya".

Alex tetap menerima Aimi, dan dia paham dengan kondisi Aimi saat ini. Alex hanya berpesan jika Aimi dan Alex tidak berjodoh Alex akan menikah setelah Aimi menemukan pria yang tepat buatnya.

Dalam hati Aimi dia berucap

"Alhamdulillah, aku menemukan cowok yang setulus kak Alex".

Hari sudah semakin sore, Aimi dan Alex pulang dengan perasaan senang. Sepanjang perjalanan sepertinya ada yang mengikuti Aimi bersama Alex dari belakang, tapi entah siapa itu.

Benar saja, di jalanan sepi, dua orang dengan menaiki sepeda motor usia sekitar 25 tahunan mencegat Aimi dan Alex. Mereka semua memakai masker dan kacamata sehingga wajah mereka tak terlihat oleh Aimi maupun Alex. Sepertinya mereka ingin memukul Alex, bukan Aimi.

"Ada apa ini"?

Alex bertanya dan terlihat wajah Alex pucat.

"Kamu Alex kan"? Tanya preman itu.

Sambil bertanya, dua preman itu langsung memukul wajah Alex dua kali. Alex jatuh tersungkur.

Aimi berusaha melerai perkelahian mereka, anehnya mereka tidak memukul Aimi juga.

Aimi melindungi Alex sekuat tenaganya.

"Hentikan " ! Ucap Aimi dengan keras.

Aimi menangis sejadi jadinya. Sepertinya air mata Aimi akan habis hari ini dan butuh cairan untuk menggantinya.

Ketika salah satu preman hendak memukul Alex lagi, Aimi berlari melindungi Alex dan pukulan itu menimpa Aimi.

Aimi seperti terbang melayang ke langit ketujuh, suasana seperti gelap gulita, dan Aimi tidak sadarkan diri.

Setelah memukul Aimi hingga pingsan, dua preman itu segera berlari entah kemana.

Alex mendekati Aimi yang terbaring di jalanan dan tak sadarkan diri.

"Aimi...."Panggil Alex.

Tak ada jawaban dari Aimi.

Alex langsung menggendong Aimi dan membawanya ke Puskesmas terdekat.

Sampai di Puskesmas Alex langsung menemui dokter jaga pada hari itu.

"Dokter tolong bantu pacar saya" Kata Alex.

"Oh iya pak, sebentar ya kami periksa dulu, bapak diluar dulu ya"? Ucap dokter jaga.

Dokter menenangkan Alex yang saat itu cemas.

Alex seorang perawat dan dia biasa saja melihat orang yang terluka, tapi tidak untuk Aimi.

Selesai diperiksa dokter Alex dibolehkan menemani Aimi.

Alex berkata pada Aimi

"Aimi, kamu sudah sadar"?

Aimi mulai membuka mata, terlihat Alex dengan wajah yang masih memar, menggenggam tangan Aimi dengan lembut.

"Aku dimana ini kak"?

Aimi bertanya lagi pada Alex karena dia masih bingung.

"Kamu ada di puskesmas sayang" Kata Alex.

"Kak Alex gak apa apa"? Tanya Aimi.

"Kok bisa antar Aimi sampai kesini, kak Alex kan tadi dipukul"? Aimi bertanya lagi.

" Kak Alex gak pusing kan"? Ucap Aimi.

Alex menjawab

Enggak Aimi, kak Alex gak apa apa",

hanya luka kecil saja.

"Setelah kamu pingsan preman tadi langsung kabur gak tau kemana".

Hanya itu jawaban Alex pada Aimi dan kata itu, membuat Aimi lega.

Setelah dipantau selama 1 jam oleh dokter dan Aimi tidak apa apa, mereka diperbolehkan untuk pulang.

Sepanjang perjalanan Aimi masih takut, dan Alex menenangkan hati Aimi.

Aimi langsung menelepon ayahnya kalau Aimi pulang agak larut malam karena hujan deras, dan ayah Aimi menyarankannya untuk berteduh dulu.

Sengaja Aimi berbohong pada ayahnya agar dia tidak cemas. Luka Aimi juga tidak kelihatan, jadi aman lah.

Sampai rumah waktu menunjukkan pukul 9 malam, Alex langsung izin pulang karena dia juga sangat lelah hari ini.

Pengalaman hari ini sungguh mendebarkan hati Aimi.

"Siapa dua preman itu"?

"Apa kak Alex punya musuh"?

"Atau orang itu mau merampok"?

"Kalaupun merampok, kenapa semua barang berharga yang Aimi bawa bawa tidak hilang"?

Aimi terus berpikir semalam suntuk.

Terpopuler

Comments

RFR

RFR

Bacaannya bagus kak

2020-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Perkenalan PERKENALAN
2 Episode 2 Acara Musik
3 Episode 3 Rio menyatakan cinta
4 Episode 4 Kencan Pertama
5 Episode 5 Penuh tanda tanya
6 Episode 6 Mulai bosan tapi bertahan
7 Episode 7 Ujian Nasional
8 Episode 8 Pengumuman Kelulusan
9 Episode 9 Orang Tuaku tidak setuju aku dilamar Rio
10 Episode 10 Tidak jadi putus dengan Rio
11 Episode 11 Bertunangan dengan Rio
12 Episode 12 Mendaftar Kuliah
13 Episode 13 Praktik Kerja Lapangan dan Cinta kak Alex
14 Episode 14 Rio menyimpan potongan Rambutku
15 Episode 15 Ayah Marah
16 Episode 16 Pak Ustadz
17 Episode 17 Tetap Saja
18 Episode 18 Karya Tulis Ilmiah
19 Episode 19 Kencan Misteri
20 Episode 20 Perang dingin
21 Episode 21 Wisuda Kelulusan
22 Episode 22 Menjenguk kak Alex
23 Episode 23 Makin posesif
24 Episode 24 Melamar Pekerjaan
25 Episode 25 Diterima kerja vs Perang Berdarah
26 Episode 26 Mulai bekerja
27 Episode 27 Gugup
28 Episode 28 Pengangguran
29 Episode 29 Pembatalan pertunangan sepihak
30 Episode 30 Kota Baru
31 Episode 31 Kuliah lagi
32 Episode 32 hari pertama
33 Episode 33 Pesona Dio
34 Episode 34 Pertama kalinya
35 Episode 35 bersama lebih indah
36 Episode 36 Bioskop
37 Episode 37 Diculik
38 Episode 38 Pertolongan Dio
39 Episode 39 Pelarian
40 Episode 40 Dendam lama
41 Episode 41 Sihir Pemikat Sukma
42 Episode 42 Cemburu
43 Episode 43 Sesuatu yang aneh
44 Episode 44 Sabar
45 Episode 45 Ujian Hati
46 Episode 46 Kejadian tak terduga
47 Episode 47 Alex datang
48 Episode 48 Mesra
49 Episode 49 Cemburu 2
50 Episode 50 Cemas
51 Episode 51 Persiapan pernikahan
52 Episode 52 Menikah
53 Episode 53 Ke Bali
54 Episode 54 Mengganti Dinas
55 Episode 55 Waktu terus berjalan
56 Episode 56 Menunggu
57 Episode 57 Tiba waktunya
58 Episode 58 Adaptasi
59 Episode 59 Periksa kandungan
60 Detik menegangkan
61 Awal mula
62 Akhirnya
63 Tegang
64 Bertemu keluarga baru
65 Pulang
66 Kabar Duka
67 Takdir
68 Penyesuaian
69 Ujian terakhir
70 Dukungan ekstra
71 Realita sebenarnya
72 Mulai Dekat
73 Melamar Pekerjaan 2
74 Berangkat ke kota Tape
75 Ziarah ke makam Alex
76 Bertemu teman lama
77 Jalan Bersama teman lama
78 Keadaan itu terulang lagi
79 Kembali ke kota Baru
80 pengumuman
81 Diterima Kerja 2
82 Sebuah penawaran
83 Kejadian luar biasa
84 Kedasyatan sihir pemikat sukma
85 Reaksi tak terduga
86 Over Dosis
87 Kritis
88 Perjuangan melawan takdir
89 Berjuang di alam gaib
90 Titik terang
91 Tertolong
92 Kembali ke Alam manusia
93 hari berganti hari
94 Melamar Aimi
95 Persiapan pernikahan
96 Mencoba baju pengantin
97 Memeluk Erat
98 Hukuman untuk Sita
99 Menikah untuk kedua kalinya/tamat
100 Pengumunan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1 Perkenalan PERKENALAN
2
Episode 2 Acara Musik
3
Episode 3 Rio menyatakan cinta
4
Episode 4 Kencan Pertama
5
Episode 5 Penuh tanda tanya
6
Episode 6 Mulai bosan tapi bertahan
7
Episode 7 Ujian Nasional
8
Episode 8 Pengumuman Kelulusan
9
Episode 9 Orang Tuaku tidak setuju aku dilamar Rio
10
Episode 10 Tidak jadi putus dengan Rio
11
Episode 11 Bertunangan dengan Rio
12
Episode 12 Mendaftar Kuliah
13
Episode 13 Praktik Kerja Lapangan dan Cinta kak Alex
14
Episode 14 Rio menyimpan potongan Rambutku
15
Episode 15 Ayah Marah
16
Episode 16 Pak Ustadz
17
Episode 17 Tetap Saja
18
Episode 18 Karya Tulis Ilmiah
19
Episode 19 Kencan Misteri
20
Episode 20 Perang dingin
21
Episode 21 Wisuda Kelulusan
22
Episode 22 Menjenguk kak Alex
23
Episode 23 Makin posesif
24
Episode 24 Melamar Pekerjaan
25
Episode 25 Diterima kerja vs Perang Berdarah
26
Episode 26 Mulai bekerja
27
Episode 27 Gugup
28
Episode 28 Pengangguran
29
Episode 29 Pembatalan pertunangan sepihak
30
Episode 30 Kota Baru
31
Episode 31 Kuliah lagi
32
Episode 32 hari pertama
33
Episode 33 Pesona Dio
34
Episode 34 Pertama kalinya
35
Episode 35 bersama lebih indah
36
Episode 36 Bioskop
37
Episode 37 Diculik
38
Episode 38 Pertolongan Dio
39
Episode 39 Pelarian
40
Episode 40 Dendam lama
41
Episode 41 Sihir Pemikat Sukma
42
Episode 42 Cemburu
43
Episode 43 Sesuatu yang aneh
44
Episode 44 Sabar
45
Episode 45 Ujian Hati
46
Episode 46 Kejadian tak terduga
47
Episode 47 Alex datang
48
Episode 48 Mesra
49
Episode 49 Cemburu 2
50
Episode 50 Cemas
51
Episode 51 Persiapan pernikahan
52
Episode 52 Menikah
53
Episode 53 Ke Bali
54
Episode 54 Mengganti Dinas
55
Episode 55 Waktu terus berjalan
56
Episode 56 Menunggu
57
Episode 57 Tiba waktunya
58
Episode 58 Adaptasi
59
Episode 59 Periksa kandungan
60
Detik menegangkan
61
Awal mula
62
Akhirnya
63
Tegang
64
Bertemu keluarga baru
65
Pulang
66
Kabar Duka
67
Takdir
68
Penyesuaian
69
Ujian terakhir
70
Dukungan ekstra
71
Realita sebenarnya
72
Mulai Dekat
73
Melamar Pekerjaan 2
74
Berangkat ke kota Tape
75
Ziarah ke makam Alex
76
Bertemu teman lama
77
Jalan Bersama teman lama
78
Keadaan itu terulang lagi
79
Kembali ke kota Baru
80
pengumuman
81
Diterima Kerja 2
82
Sebuah penawaran
83
Kejadian luar biasa
84
Kedasyatan sihir pemikat sukma
85
Reaksi tak terduga
86
Over Dosis
87
Kritis
88
Perjuangan melawan takdir
89
Berjuang di alam gaib
90
Titik terang
91
Tertolong
92
Kembali ke Alam manusia
93
hari berganti hari
94
Melamar Aimi
95
Persiapan pernikahan
96
Mencoba baju pengantin
97
Memeluk Erat
98
Hukuman untuk Sita
99
Menikah untuk kedua kalinya/tamat
100
Pengumunan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!