Episode 7 Ujian Nasional

Ujian Nasional

Ujian Nasional kurang seminggu lagi. Aimi menghubungi Rio untuk tidak mengganggunya karena Aimi sedang fokus untuk belajar.

Rio menyanggupi tanpa banyak bertanya. Seminggu sebelum ujian, Aimi membatalkan segala janji yang sudah dia buat sebelumnya dengan Rio.

Kebosanannya kepada Rio, Aimi tutupi dengan alasan fokus belajar.

Padahal di rumahnya, Aimi asyik bermain dan bercanda dengan adiknya. Aimi hanya membuka buku alakadarnya saja. Tiap satu mata pelajaran, Aimi hanya sanggup membaca 10 menit saja.

Saat ini yang Aimi andalkan hanya doa, keberuntungan, nulis contekan, dan janji manis kak Isem.

Hari Senin pagi, Ujian nasional dimulai. Aimi bersiap untuk ujian. Pensil 2 B, alas untuk ujian, penghapus pensil dan segala keperluan ujian sudah siap di tas Aimi. Sebelum berangkat sekolah, Aimi minta doa restu ayah ibunya.

"Ayah ibu aku berangkat" Ucap Aimi kepada ayah dan ibunya.

Ayahnya menjawab, "Iya nak, semoga kamu lulus nak" Ucap Ayah Aimi kepada Aimim

****************

Di Sekolah

Sampai di sekolah, Aimi langsung menuju ke ruang ujian yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah.

Posisi Rio tidak satu kelas dengan Aimi.

Aimi dan Rio hanya bertemu sebentar di depan sekolah, mereka saling bertegur sapa seperti biasa, tidak mesra seperti dulu.

Hari terasa hambar, Aimi bosan banget dan pengen ganti cowok yang lain.

Aimi bosan sama yang namanya Rio. Bosan kuadrat.

Rio memandang Aimi dengan tatapan mata redup meremang, seakan dia mengerti tentang gelagat Aimi.

Ujian pun dimulai, Aimi duduk di bangku paling depan sebelah kiri. Teman-teman Aimi pasrah pada Aimi untuk masalah jawaban.

Oh iya Aimi belum cerita ya? sebodoh bodohnya dia, di kelas buangan ini yaitu kelas 3 IPS 3, Aimi selalu meraih juara 1.

Aimi meraih juara satu bukan tanpa alasan. Tiap hari yang rajin masuk sekolah hanya Aimi, Susi, dan Bahtiar. Sedangkan yang lainnya, banyak yang bolos, dan para guru sudah tidak mampu menahan kenakalan teman sekelas Aimi.

Subhan kawan Aimi, salah satu siswa tergarang di kelas Aimi, duduk tepat dibelakang Aimi.

Dia mengancam, pokoknya jawaban yang dia kerjakan harus sama persis dengan Aimi, tidak boleh berbeda sedikitpun.

Jika ada jawaban yang akan diubah oleh Aimi satu nomor saja, harus lapor ke dia.

Aimi mulai mengerjakan soal pertama, yaitu pelajaran Ekonomi Akuntansi.

Dia buka soal pertama, dan bagi Aimi soal yang dikerjakannya itu terasa sulit banget.

Karena sangat sulit, Aimi mulai membuka catatan kecilnya pelan-pelan, sambil melirik suasana dan keadaan lapangan. Apakah saat itu pengawas ujian sedang menatapnya atau tidak.

Terlihat rumus-rumus tercatat rapi dalam catatan kecil itu. Aimi mengerjakan soal sesuai rumus dan alhamdulillah ketemu jawabannya.

Lega sejenak.

Soal demi soal Aimi kerjakan dengan susah payah. Ternyata Aimi hanya sanggup mengerjakan sampai soal nomor 9, padahal soal yang diberikan negara berjumlah 50 soal.

Bayangkan saja Aimi hanya bisa mengerjakan 9 soal saja.

Jika dinilai, Aimi hanya mendapat nilai 0,9 dan itupun kalau jawaban Aimi benar semua.

Dari pengalaman ini, Aimi bisa mengetahui kemampuannya. Ternyata kemampuannya sangat jauh dari rata-rata.

Kecerdasan otaknya ternyata tidak dapat diandalkan, hanya keberuntungan saja jika bisa lulus dengan hasil jerih payah sendiri, tanpa mencontek.

Hp di kantong Aimi bergetar, tanda kak Isem sudah mengirimkan jawaban kepadanya. Aimi segera membukanya pelan-pelan. Alhamdulillah pengawas tidak tau gelagat Aimi karena wajah Aimi tampak tenang dan lugu.

Lanjut dan lanjut terus.

Kiriman jawaban kak Isem telah sampai dan terkirim ke hp Aimi ketika waktu mengerjakan soal masih kurang 30 menit.

Ternyata jawaban kak Isem sama dengan jawaban Aimi yang memang Aimi yakini benar.

Dengan keyakinan tekad pasrah pada Allah yang Maha Kuasa, Jawaban yang dikirim kak Isem segera Aimi salin di kertas ujiannya.

Pelan tapi pasti, jawaban di hp Aimi berpindah ke kertas ujian Aimi dan dalam pengerjaannya, Aimi membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Dalan menyalin jawaban, Aimi tak melihat soal lagi karena soal yang ada di hadapannya membuat otak makin pusing.

Sementara itu,Tampak Subhan sedari tadi menunggu jawaban dari Aimi.

Setelah Aimi selesai mengerjakan soal ujian, Subhan teman Aimi menyalin jawaban Aimi, begitu seterusnya sampai jawaban meluncur ke bangku terjauh dari Aimi.

Alhamdulillah 90 persen teman sekelas Aimi mempunyai waktu yang cukup dan berhasil menyalin jawaban yang mereka peroleh dari Aimi.Tekad siswa-siswi sekelas Aimi adalah satu orang lulus , semua harus lulus.

Waktu ujian sudah selesai, Aimi segera bergegas untuk pulang kerumahnya karena malas bertemu dengan Rio.

Walau Rio tidak melakukan kesalahan terhadap Aimi, entah kenapa bosan Aimi kian menjadi jadi.

Bosan pada Rio bagaikan seminggu makan nasi goreng saja tanpa menu lain. Sedangkan menu yang diinginkan Aimi harusnya berganti tiap hari, dan itu tak didapatkannya lagi.

Manusia butuh ganti menu, sekarang nasi goreng, besok bakso, lusa sayur, dan seterusnya agar pikiran bisa tenang tanpa beban keinginan yang terpendam.

Aimi berlari kecil, tanpa menoleh ke sekelilingnya. Pokoknya harus cepat pulang dan sembunyi dari Rio. Seperti lagi main petak umpet saja ya?

Ketika langkah Aimi telah sampai ke pintu gerbang sekolah, hatinya bersuka cita, karena dia bisa lari dari Rio yang membosankan matanya.

Tapi, apa yang terjadi?

Rio tetap saja menemukan Aimi dan memanggil,

"Aimi !

"Ayo Aimi aku antar pulang" Ucap Rio kepada Aimi.

"Kena tangkap deh aku" pikir Aimi dalam hati.

Perjuangan Aimi dengan berlari kecil dan mengabaikan tegur sapa teman sekolahnya hari ini pupus sudah. Aimi tetap bertemu Rio. Takdir Tuhan tak bisa di cegah. Usaha Aimi untuk menghindar sudah dilakukannya.

Tapi Tuhan berkehendak beda, dan itu harus dijalani.

"Oke Rio" Ucap Aimi kepada Rio.

Dengan tersenyum kecil, Aimi mengiyakan ajakan Rio. Tanpa melakukan penolakan. Hanya pasrah. Seperti ikan yang sudah kena pancing, dan siap digoreng oleh pemancing ikannya.

Diperjalanan, Rio mengajak Aimi mampir untuk membeli bakso Bang Karyo, dia mentraktir Aimi. Bakso Bang Karyo adalah salah satu bakso ter enak di daerah dekat SMA nya, harga nya juga terjangkau, waktu itu hanya 5000 rupiah saja.

Selain bakso, Aimi juga minum es teh manis yang melegakan tenggorokannya karena hari ini panas matahari sangatlah terik.

Aimi mau-mau saja, lumayan perutnya terisi dan itu gratis, jadi anggap rejeki nomplok. Aimi bersyukur pada Tuhan, bahwa rejeki itu bukan uang saja, tapi rejeki itu bisa makanan, pakaian, bahkan kebagian tempat duduk ketika semua orang berebut untuk duduk di kursi bus adalah rejeki.

" Baksonya enak Mi"? Tanya Rio.

" Ya enak Rio, aku suka kok" Jawab Aimi kepada Rio.

Rio memberikan hadiah kecil kepada Aimi. dia membelikan Aimi jam tangan warna pink. Jam pink pemberian Rio langsung Aimi terima begitu saja dengan perasaan senang, karena memang dia gak pernah punya jam tangan sebelumnya.

Dalam benak Aimi

"Waduh gak jadi mutusin Rio, kan kasihan dia sudah kasih jam tangan cantik" Ucap Aimi dalam hati.

Hari ini berarti rejeki Aimi dobel. Ditraktir bakso, dan diberi jam tangan. Nikmat mana yang akan Aimi dustakan? kalau kayak gini? Alhamdulillah.

Selesai makan bakso, Rio pun langsung mengantarkan Aimi pulang ke rumahnya.

Bimbang lagi hati Aimi, sudah mulai bosan pada Rio, tapi kasihan.

bersambung

Terpopuler

Comments

titin afsheen2

titin afsheen2

like banget

2021-01-13

0

Yuni Jamilatul

Yuni Jamilatul

lanjut

2020-11-21

0

RFR

RFR

Bacaannya bagus kak

2020-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Perkenalan PERKENALAN
2 Episode 2 Acara Musik
3 Episode 3 Rio menyatakan cinta
4 Episode 4 Kencan Pertama
5 Episode 5 Penuh tanda tanya
6 Episode 6 Mulai bosan tapi bertahan
7 Episode 7 Ujian Nasional
8 Episode 8 Pengumuman Kelulusan
9 Episode 9 Orang Tuaku tidak setuju aku dilamar Rio
10 Episode 10 Tidak jadi putus dengan Rio
11 Episode 11 Bertunangan dengan Rio
12 Episode 12 Mendaftar Kuliah
13 Episode 13 Praktik Kerja Lapangan dan Cinta kak Alex
14 Episode 14 Rio menyimpan potongan Rambutku
15 Episode 15 Ayah Marah
16 Episode 16 Pak Ustadz
17 Episode 17 Tetap Saja
18 Episode 18 Karya Tulis Ilmiah
19 Episode 19 Kencan Misteri
20 Episode 20 Perang dingin
21 Episode 21 Wisuda Kelulusan
22 Episode 22 Menjenguk kak Alex
23 Episode 23 Makin posesif
24 Episode 24 Melamar Pekerjaan
25 Episode 25 Diterima kerja vs Perang Berdarah
26 Episode 26 Mulai bekerja
27 Episode 27 Gugup
28 Episode 28 Pengangguran
29 Episode 29 Pembatalan pertunangan sepihak
30 Episode 30 Kota Baru
31 Episode 31 Kuliah lagi
32 Episode 32 hari pertama
33 Episode 33 Pesona Dio
34 Episode 34 Pertama kalinya
35 Episode 35 bersama lebih indah
36 Episode 36 Bioskop
37 Episode 37 Diculik
38 Episode 38 Pertolongan Dio
39 Episode 39 Pelarian
40 Episode 40 Dendam lama
41 Episode 41 Sihir Pemikat Sukma
42 Episode 42 Cemburu
43 Episode 43 Sesuatu yang aneh
44 Episode 44 Sabar
45 Episode 45 Ujian Hati
46 Episode 46 Kejadian tak terduga
47 Episode 47 Alex datang
48 Episode 48 Mesra
49 Episode 49 Cemburu 2
50 Episode 50 Cemas
51 Episode 51 Persiapan pernikahan
52 Episode 52 Menikah
53 Episode 53 Ke Bali
54 Episode 54 Mengganti Dinas
55 Episode 55 Waktu terus berjalan
56 Episode 56 Menunggu
57 Episode 57 Tiba waktunya
58 Episode 58 Adaptasi
59 Episode 59 Periksa kandungan
60 Detik menegangkan
61 Awal mula
62 Akhirnya
63 Tegang
64 Bertemu keluarga baru
65 Pulang
66 Kabar Duka
67 Takdir
68 Penyesuaian
69 Ujian terakhir
70 Dukungan ekstra
71 Realita sebenarnya
72 Mulai Dekat
73 Melamar Pekerjaan 2
74 Berangkat ke kota Tape
75 Ziarah ke makam Alex
76 Bertemu teman lama
77 Jalan Bersama teman lama
78 Keadaan itu terulang lagi
79 Kembali ke kota Baru
80 pengumuman
81 Diterima Kerja 2
82 Sebuah penawaran
83 Kejadian luar biasa
84 Kedasyatan sihir pemikat sukma
85 Reaksi tak terduga
86 Over Dosis
87 Kritis
88 Perjuangan melawan takdir
89 Berjuang di alam gaib
90 Titik terang
91 Tertolong
92 Kembali ke Alam manusia
93 hari berganti hari
94 Melamar Aimi
95 Persiapan pernikahan
96 Mencoba baju pengantin
97 Memeluk Erat
98 Hukuman untuk Sita
99 Menikah untuk kedua kalinya/tamat
100 Pengumunan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1 Perkenalan PERKENALAN
2
Episode 2 Acara Musik
3
Episode 3 Rio menyatakan cinta
4
Episode 4 Kencan Pertama
5
Episode 5 Penuh tanda tanya
6
Episode 6 Mulai bosan tapi bertahan
7
Episode 7 Ujian Nasional
8
Episode 8 Pengumuman Kelulusan
9
Episode 9 Orang Tuaku tidak setuju aku dilamar Rio
10
Episode 10 Tidak jadi putus dengan Rio
11
Episode 11 Bertunangan dengan Rio
12
Episode 12 Mendaftar Kuliah
13
Episode 13 Praktik Kerja Lapangan dan Cinta kak Alex
14
Episode 14 Rio menyimpan potongan Rambutku
15
Episode 15 Ayah Marah
16
Episode 16 Pak Ustadz
17
Episode 17 Tetap Saja
18
Episode 18 Karya Tulis Ilmiah
19
Episode 19 Kencan Misteri
20
Episode 20 Perang dingin
21
Episode 21 Wisuda Kelulusan
22
Episode 22 Menjenguk kak Alex
23
Episode 23 Makin posesif
24
Episode 24 Melamar Pekerjaan
25
Episode 25 Diterima kerja vs Perang Berdarah
26
Episode 26 Mulai bekerja
27
Episode 27 Gugup
28
Episode 28 Pengangguran
29
Episode 29 Pembatalan pertunangan sepihak
30
Episode 30 Kota Baru
31
Episode 31 Kuliah lagi
32
Episode 32 hari pertama
33
Episode 33 Pesona Dio
34
Episode 34 Pertama kalinya
35
Episode 35 bersama lebih indah
36
Episode 36 Bioskop
37
Episode 37 Diculik
38
Episode 38 Pertolongan Dio
39
Episode 39 Pelarian
40
Episode 40 Dendam lama
41
Episode 41 Sihir Pemikat Sukma
42
Episode 42 Cemburu
43
Episode 43 Sesuatu yang aneh
44
Episode 44 Sabar
45
Episode 45 Ujian Hati
46
Episode 46 Kejadian tak terduga
47
Episode 47 Alex datang
48
Episode 48 Mesra
49
Episode 49 Cemburu 2
50
Episode 50 Cemas
51
Episode 51 Persiapan pernikahan
52
Episode 52 Menikah
53
Episode 53 Ke Bali
54
Episode 54 Mengganti Dinas
55
Episode 55 Waktu terus berjalan
56
Episode 56 Menunggu
57
Episode 57 Tiba waktunya
58
Episode 58 Adaptasi
59
Episode 59 Periksa kandungan
60
Detik menegangkan
61
Awal mula
62
Akhirnya
63
Tegang
64
Bertemu keluarga baru
65
Pulang
66
Kabar Duka
67
Takdir
68
Penyesuaian
69
Ujian terakhir
70
Dukungan ekstra
71
Realita sebenarnya
72
Mulai Dekat
73
Melamar Pekerjaan 2
74
Berangkat ke kota Tape
75
Ziarah ke makam Alex
76
Bertemu teman lama
77
Jalan Bersama teman lama
78
Keadaan itu terulang lagi
79
Kembali ke kota Baru
80
pengumuman
81
Diterima Kerja 2
82
Sebuah penawaran
83
Kejadian luar biasa
84
Kedasyatan sihir pemikat sukma
85
Reaksi tak terduga
86
Over Dosis
87
Kritis
88
Perjuangan melawan takdir
89
Berjuang di alam gaib
90
Titik terang
91
Tertolong
92
Kembali ke Alam manusia
93
hari berganti hari
94
Melamar Aimi
95
Persiapan pernikahan
96
Mencoba baju pengantin
97
Memeluk Erat
98
Hukuman untuk Sita
99
Menikah untuk kedua kalinya/tamat
100
Pengumunan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!