Hari ini Aimi ada janji dengan Alex. Aimi hendak meminjam uang 50 ribu.
Terus terang, jika bersama Alex, tidak ada rasa gengsi, jual mahal, sungkan, atau hal lain yang membuat hubungan ini monoton dan membosankan.
Aimi bisa berekspresi sepuas hati, mengungkapkan segala rahasia Aimi yang membelenggu.
Alex juga tidak mempunyai sifat pendendam, dia menyerahkan semua nya pada Aimi.
Prinsip Alex, Jika cinta harus ikhlas, dan jika tidak bisa bersama, maka bisa jadi teman dan itupun sangat menarik, tak ada ego memiliki terlalu dalam.
Hanya saja jika Alex meminta Aimi untuk menjadi istrinya kelak, Aimi masih pikir pikir menerimanya, hanya 25 persen saja buat dia. Karena prinsip yang dipegang teguh Alex
sebenarnya berbeda jauh dengan Aimi.
Jika Aimi sudah mau bersama dengan seorang pria, maka pria itu tidak akan mendapatkan kebebasan berekspresi dengan wanita lain karena Aimi pencemburu, tapi kalau Aimi sendiri yang berekspresi tidak masalah karena Aimi pasti bisa menjaga hati.
"Cukup egois bukan"?
Berhubung Alex hanya selingkuhan saja ya Aimi terima segala sikap Alex terhadapnya selama ini.
Aimi menghubungi Alex sekitar jam 09.00 pagi ini..
"Kak Alex, lagi apa"? Kata Aimi.
Alex langsung membalas SMS Aimi.
"Ini lagi nungguin Aimi SMS" Jawab Alex.
"Oh ya kakak sudah lama nunggu ya"?
"Ayo kita ketemuan di gang dekat rumah Aimi" Kata Aimi.
Alex menyanggupi, dan akhirnya Aimi dan Alex bertemu di gang dekat rumah Aimi.
Ternyata Alex datang lebih dulu daripada Aimi, dan Aimi segera menemui Alex dengan suka cita.
"Kakak, sudah menungguku dari tadi"? Tanya Aimi.
"Enggak Aimi, kakak baru datang juga kok" Jawab Alex.
Alex memberi Aimi uang 50 ribu, dan Aimi menerimanya.
"Terimakasih kak, nanti kalau Aimi punya uang Aimi ganti ya"? Tanya Aimi.
" Gak usah Aimi, ini pemberian kak Alex khusus untuk Aimi" Jawab Alex.
Aimi tersenyum, dan setelah menerima pinjaman uang dari Alex Aimi berencana akan langsung pulang kerumah, tapi saat hendak pulang, hujan turun dengan deras pagi itu.
"Aimi hujan deras nih, ayo kita berteduh dulu".! Alex mengajak Aimi.
"Iya kak ayo"! Jawab Aimi.
Alex menggenggam tangan Aimi dengan erat dan mereka berteduh di depan teras rumah kosong tak berpenghuni.
Kebetulan pagi itu cuaca dingin dan Aimi tidak memakai jaket.
"Aimi, kamu kedinginan ya"? Tanya Alex.
Aimi memandang Alex dengan mengangguk.
Memang Aimi tidak kuat dengan cuaca dingin dan jika sudah tiba cuaca dingin Aimi selalu kram dan untuk menghindari itu, Aimi selalu memakai jaket, kaos kaki dan kaos tangan.
Saat itu Aimi tak membawa apapun dan Aimi tampak menggigil kedinginan.
Alex melihat gelagat Aimi dan segera memberikan jaket yang dipakainya pada Aimi Aimi merasa sedikit hangat.
"Terimakasih kakak" Kata Aimi.
Alex tersenyum pada Aimi.
Sambil menunggu hujan, Alex memeluk Aimi dengan erat, namun getaran di hati Aimi tidak terasa lagi. Hanya rasa hangat dan nyaman saja.
Sekitar 15 menit hujan mulai reda. Aimi meminta izin pada Alex untuk segera pulang.
"Kak, aku pulang dulu ya, "? Kata Aimi.
"Iya Aimi" Jawab Alex.
Aimi bersalaman dengan Alex dan mencium tangan Alex.
Dalam pikiran Aimi
"Wangi bener".
"Mungkin dia memakai parfum sebelum ketemu dengan ku".
Sampai Rumah, ada sepeda motor Rio terparkir di halaman rumahnya.
Jantung Aimi terasa deg degan seperti pencuri lagi ketauan.
Rio berkata pada Aimi.
"Aimi, aku menunggu kamu dari tadi, kemana saja sih kamu.."?
Aimi menjawab dengan nada ketus
"Aku masih beli Roti Rio, gak sabaran amat sih" Jawab Aimi.
Rio tampak nya masih memperhatikan Aimi dengan seksama.
"Kamu kok pakai jaket cowok"?
"Jaket siapa"? Tanya Rio.
Aimi bingung untuk menjawabnya, dalam hati Aimi bergumam.
"Kalau aku bilang jaket ayah sangat tidak mungkin karena jaketnya besar banget, sedangkan ayahku kecil" Ucap Aimi dalam hati.
"Kalau aku bilang jaket milik adikku juga gak mungkin banget karena adikku juga kurus seperti Rio" Ucap Aimi dalam hatinya lagi.
Akhirnya Aimi menjawab sejujur nya pada Rio, seandainya Rio memutuskan pertunangan ini aimi juga pasrah.
"Rio, ini jaket milik kak Alex dia meminjam kan untuk ku.." Jawab Aimi.
"Aimi, kenapa kamu minjam punya orang lain"?
"Apa yang kamu lakukan selama ini dengan kak Alex"? Tanya Rio.
Aimi menjawab dengan nada pasrah
"Aku hanya berteman saja, dia pelatih musik ku" Jawab Aimi.
Rio memandang Aimi dengan tatapan penuh kebencian.
"Plakkkk".
Rio menampar wajah Aimi dengan pelan tapi sangat keras rasanya di hati Aimi.
Aimi menangis ... Ayah dan ibu Aimi tak melihat anaknya ditampar oleh tunangannya sendiri karena mereka sedang tidak ada di rumah.
Aimi berkata dalam hati
"Ini masih tunangan, Rio sudah menamparku. "Apalagi sudah menikah"?
"Habislah aku dilahap keganasan Rio ..."!
Rio langsung pulang tanpa mengatakan apapun.
Hati Aimi hancur hari itu.
"Kenapa Rio tidak mengatakan putus saja"?karena hal ini yang sudah aku tunggu tunggu. "Aku digantung dengan hal yang tidak jelas" Kata Aimi dalam hatinya.
Aimi langsung pergi ke kamar, dan melanjutkan tangisannya yang belum selesai.
Dalam hati Aimi berkata
"Doa pak Ustadz sepertinya belum mempan. Selalu ada masalah, dan ini sudah tiga hari aku berobat ke pondok nya, tak ada perubahan yang berarti".
"Rio semakin kasar dan posesif".
"Hari ini aku harus segera menghubungi Tari dan menceritakan semua yang telah terjadi".
Aimi menelepon Tari..
" Tari..."
"Iya Aimi, ada apa"?
"Sepertinya doa pak ustadz belum mempan, ini aku tetap terbelenggu Rio. Dia belum mutusin aku" kata Aimi.
"Sabar dong Aimi, pelan pelan " Jawab Tari.
"Kan masih satu kali kamu pergi berobat ke pak ustadz"? Ungkap Tari.
Jawaban Tari selalu itu itu saja, dan Aimi sampai hafal apa yang akan diucapkan nya jika Aimi bertanya.
Tiba tiba ada SMS masuk.
Ya, SMS dari Rio.
"Aimi, aku besok akan ke rumah Alex, aku akan jelasin pada dia jangan ganggu kamu lagi"!.
Dalam hati Aimi berkata
"Waduh kenapa Rio senekat ini"? Aku akan kehilangan kak Alex, teman yang bisa menghibur aku, menerima aku apa adanya, menerima keluh kesah ku" Ucap Aimi dalam hati.
Aimi segera membalas SMS Rio.
"Jangan Rio, kak Alex hanya teman saja buatku, gak lebih.."
Rio tidak memperdulikan SMS yang Aimi kirim padanya.
Hari itu juga Aimi langsung menghubungi Alex dan menceritakan semua yang telah terjadi hari ini.
"Kakak, hubungan kita ketauan Rio"
Alex langsung menjawab
"Tenang Aimi, kak Alex gak takut dengan Rio, santai saja"
"Kak Alex akan jaga nama baik Aimi".
Kata yang diucapkan Alex membuat Aimi tenang dan terbang ke langit.
"Terimakasih banyak kakak".
"Jangan tinggalin Aimi dengan kondisi seperti ini kak" Kata Aimi.
"Iya Aimi, apapun yang terjadi kakak akan lindungi Aimi sampai kapan pun" Jawab Alex.
Aimi langsung bisa berhenti menangis dan melanjutkan tiduran di kamar.
Hari ini Aimi sengaja gak ke kampus, Aimi bolos sehari untuk menenangkan pikiran yang semakin ruwet. Jadwal kuliah jam 3 sore dan rasa nya malas untuk melangkah kan kaki.
"Ayah ibu aku ingin jadi anak kecil lagi, ketika aku tidak ada masalah, hanya bermain dan bercanda tanpa memikirkan cinta, saat aku berusia 5 tahun" Begitu kata Aimi dalam hatinya.
Tentunya hari itu Aimi hanya berbicara sendiri karena ayah ibuku tak ada di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Nur Asia
lagian aimi knp tdk jujur ke ortunya. hmmm aimi aimi
2020-12-25
2
RFR
Bacaannya bagus kak
2020-11-05
1