Alarm HP Aimi berbunyi, tanda sudah jam 6.30 pagi. Tapi Aimi tak beranjak dari tempat tidurnya. Dia berusaha meneruskan tidurnya karena masih ingin menikmati mimpi indahnya yang belum selesai.
Mimpi indah bersama Rio.
"Aimi"!
Ayah Aimi memanggilnya dengan keras.
"Ya ayah" Ucap Aimi pendek.
Dengan sedikit membuka mata, Aimi segera melihat ayahnya dan ternyata Ayahnya sudah berada tepat di samping ranjang tidurnya.
"Ayo bangun nak, sudah jam 7 kurang 5 menit, kamu gak mau sekolah hari ini"? Ucap ayahnya kepada Aimi.
Aimi langsung bangun dengan ekspresi kaget terjerembab. Sudah pasti Aimi terlambat sekolah hari ini, karena belum mandi, belum sikat gigi, belum dandan belum siap-siap belum makan, semuanya belum dilakukan oleh Aimi.
Aimi bergegas mandi kilat, istilah gaulnya mandi bebek. Segera dia memakai baju seragam yang sudah disetrika rapi oleh ibunya, dandan, rambut disisir rapi.
Tanpa sarapan pagi, Aimi hanya makan roti ditambah minum teh yang sudah disiapkan ibunya.
Aimi segera meminta izin pada ayah dan ibunya untuk berangkat ke sekolah.
"Ayah ibu, aku berangkat sekolah dulu"! Ucap Aimi kepada ayah dan ibunya.
"Ya Aimi, hati hati di jalan" Ucap ayah dan ibunya.
"Aimi berlari, dan kali ini dia tidak berjalan kaki, tapi naik becak supaya cepat sampai. Kebetulan Yuni teman seperjalanannya sedang sakit jadi Aimi berangkat ke sekolah sendirian.
*****************
Di Sekolah
Nasib Aimi hari ini benar-benar sial. Ketika sampai di depan sekolah, dia teringat buku pelajaran Sosiologi lupa tidak dibawa, padahal ada tugas sekolah yang harus dikumpulkan hari ini, dan sudah pasti Aimi belum mengerjakan sebaris pun.
Jadi walau buku dibawanya sekalipun, Aimi sudah pasti belum mengerjakan tugas.
Aimi Sampai sekolah tepat jam 07.30 pagi, dan tentunya terlambat sudah.
Kebetulan guru mata pelajaran belum masuk kelas karena masih ada urusan di ruang guru,.
Ternyata hari ini Kepala Sekolah mengadakan rapat persiapan Ujian Nasional yang akan diselenggarakan setengah bulan lagi.
Susi teman sebangku Aimi, memandang Aimi dengan teliti.
"Aimi, kamu kok pucat banget tidak ceria seperti biasanya"? Tanya Susi kepada Aimi.
"Iya Susi, aku sepertinya tidak enak badan, apa aku izin ke UKS saja ya"? Ucap Aimi kepada Susi.
"Iya Aimi, aku antar ya"? Ucap Susi kepada Aimi.
"Oke Susi" Ucap Aimi kepada Susi.
Dalam hati Aimi sebenarnya dia ingin menghindari tugas sekolah yang akan dikumpulkan hari ini, dengan alasan sakit.
Pasti guru Aimi memaklumi.
Mantap Jaya.
Ketika Aimi hendak ke UKS bersama Susi, Rio mendatanginya dan dia sepertinya mencemaskan kondisi Aimi.
Rio memanggil Susi
"Sus, biar aku yang antar Aimi ke UKS ya"? Ucap Rio kepada Susi.
Susi mengangguk saja sambil berkata
"Cie cie Rio pacar baru Aimi ya, oke lanjutkan"! Ucap Susi kepada Rio.
Rio tersipu malu mendengar ucapan Susi yang dilontarkan kepadanya, sambil tersenyum kepada Susi, Rio menggandeng lengan Aimi untuk pergi ke UKS.
Sebenarnya, yang lebih malu adalah Aimi, karena Susi memegang kartu As nya. Dia pernah bercakap-cakap dengan Aimi tentang Rio, dan Aimi mengejek Rio didepannya, eh ternyata Aimi jadi pacarnya.
Walau begitu, Susi adalah teman baik dan terpercaya, jadinya dia gak akan mungkin menyebarkan gosip apapun tentang Aimi. Aman nyaman sentosa berteman dengan Susi pokoknya.
*******************
Di UKS
Aimi diperiksa oleh dokter yang sudah ditunjuk sekolah untuk memeriksa setiap siswa-siswi yang sakit.
Saat diperiksa, tekanan darah Aimi adalah 80/60 dan itu cukup rendah. Jadinya, makin terpercaya bahwa Aimi sakit beneran, gak akting seperti di sinetron. Walaupun Aimi merasa bahwa saat itu dia baik-baik saja.
Dokter yang memeriksa Aimi bernama dokter Ramon. Usianya sekitar 30 tahun, berkacamata, punya dua anak dan satu istri.
Aimi diberi vitamin oleh dokter Ramon, dan mendapatkan surat keterangan sakit. Dokter UKS mengatakan bahwa Aimi boleh pulang duluan untuk istirahat sehari di rumah.
Rio menunggu Aimi di depan UKS dengan cemas.
Rio berkata
"Aimi, ayo aku antar pulang, nanti aku izin ke pak guru" Ucap Rio kepada Aimi.
Aimi menjawab
"Ya Rio" Ucap Rio kepada Aimi.
Setelah menjawab ajakan Rio, Aimi bergegas mengambil tasnya yang ada di kelas, dan segera minta izin pada Guru kelas yang saat itu sedang memberi bahan materi Ekonomi Akuntansi, untuk pulang duluan.
Berbekal surat keterangan dokter UKS itulah Aimi tidak ada hambatan apa-apa untuk pulang duluan.
Rio mengantar Aimi sampai rumah, dan Rio segera kembali ke sekolah karena dia hanya izin sebentar.
************************
Di Rumah Aimi
Entah kenapa tiba-tiba dalam otak Aimi, terbesit pikiran ingin putus dengan Rio.
Aimi sudah bosan berpacaran dengan Rio. Padahal mereka berdua pacaran tidak sampai satu bulan.
Aimi berusaha bertahan dan membalas SMS dari Rio walaupun jawabannya sangat pendek. Sepertinya Rio tidak merasa bahwa Aimi sudah bosan karena Aimi menutupinya dengan sangat rapi.
***********************
Persiapan Ujian Nasional
Aimi membuka HP, dan misi utamanya saat ini adalah mengirim SMS ke Kakak sepupu Aimi yang sekarang tinggal di kota sebelah.
Jarak tempuh antara kota Aimi dan kota kak Isem kakak sepupunya adalah 8 jam perjalanan.
Kakak sepupu Aimi adalah seorang laki-laki tampan, play boy, pintar, dan sama-sama kelas 3 SMA, sehingga Aimi bisa meminta bantuan padanya agar saat Ujian Nasional nanti, dia bisa mengirim kan SMS jawaban pada Aimi.
Ujian Nasional tahun 2004 , semua soal sama seluruh Indonesia, dan soal yang diberikan pemerintah adalah pilihan ganda sehingga siswa-siswi hanya tinggal memilih jawaban mana yang dianggap benar.
"Kak Isem, gimana kabarnya"? Tanya Aimi kepada Isem
"Baik dik Aimi, kamu gimana kabarnya"? Tanya Isem kepada Aimi
"Aku disini baik-baik saja kakak" Ucap Aimi kepada Isem.
"Oh ya kak Isem, jangan lupa nanti saat ujian kirimi jawaban ke Aimi ya, soalnya Aimi sudah pasrah dengan takdir, belajar tidak masuk di otak kak" Ucap Aimi kepada Isem.
" Tenang adikku sayang, kakak akan membantu mu dari sini ya..bismillah" Ucap Isem menenangkan hati Aimi.
Jawaban Isem membuat Aimi tenang. Pikiran negatif tentang sulitnya Ujian Nasional yang akan Aimi jalani hilang begitu saja tak berbekas.
" Bagaimana kabar pakde di sana, Sehat ya dik Aimi"? ucap Aimi kepada Isem.
"Iya Kak Isem, ayahku sampai sekarang sehat" Ucap Isem kepada Aimi.
"Liburan sekolah nanti, Aimi, ayah, dan ibu akan main-main ke rumah kakak, mau pesan apa pakde dan bude di sana"? Tanya Aimi kepada Isem.
"Aku pesan tape saja Aimi, kalau pakde pesan ayam jago ya"? Ucap Isem kepada Aimi.
"Pakde minta yang bagus siap di adu" Kata kak Isem menambahkan.
"Iya kakak, tak bawain deh, nanti aku sampaikan ke ayah soal ayam jago dan tape nya" Ucap Aimi kepada Isem.
''Oke kakak, salam ke pak de bude ya, assalamualaikum" Ucap Aimi kepada Isem.
"Walaikumsalam dik Aimi" Kata Isem sambil menutup telepon.
Daerah Aimi adalah daerah terpencil. Memang ciri khas makanan di kotanya adalah tape. Rasa tape di daerah Aimi sangat berbeda dengan daerah lain. Lebih enak, kenyal di mulut dan manis legit membuat semua lidah ketagihan, termasuk lidah kakak Isem.
Aimi segera menutup teleponnya, dan segera berlari mencari ayahnya untuk menyampaikan pesanan kakaknya Isem.
Aimi berkata dalam hatinya.
"Kalau tidak cepat aku sampaikan, sudah pasti aku lupa, karena aku adalah anak yang pelupa".
Ayah Aimi ada di teras rumah, langsung saja Aimi sampaikan apa yang dipesan kakaknya Isem, dan ayah Aimi siap untuk membawa pesanan Isem dan nanti akan dibawa saat berkunjung ke rumah Isem.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Yuni Jamilatul
wah seru min
2020-11-21
0
Yuni Jamilatul
makin seru min aku baru baca ne
2020-11-21
0
RFR
Bacaannya bagus kak.
2020-11-05
0