Suami Kedua
Aimi, adalah cewek dengan wajah lugu dan cantik. Dengan wajah yang dimilikinya, dia bisa saja mendapatkan semua yang dia inginkan.
Orang tua Aimi tidak terlalu kaya, tapi cukup buat makan sehari-hari.
Kemampuan gitar yang Aimi miliki saat SMA dan memiliki grup musik yang bernama power girl, membuat setiap laki-laki suka padanya. Hal ini membuat Aimi semakin merajalela menggoda tiap laki-laki yang dekat dengannya.
Harapan palsu selalu di lontarkan dengan lidahnya dan itu sangatlah mudah.
Cinta yang dia berikan pada setiap pacarnya hanya permainan saja. Itu semua hanya untuk menunjang kesenangannya sehari-hari.
Hingga suatu saat, dia terkena cobaan akibat perbuatannya sendiri. Suka memberi harapan palsu pada setiap lelaki membuatnya terkena batunya.
Satu laki-laki tak terima terhadap apa yang dilakukan Aimi sehingga nekat merusak seluruh hidupnya.
Biodata Pemeran :
Aimi usia 22 tahun, tinggi badan 151 cm, imut, cantik, wajah seperti arab, mata bulat, gak terlalu pintar, suka ngemil, suka pacaran hanya coba coba saja, suka memberi harapan palsu, ragu ragu.
Rio tunangan Aimi usia 23 tahun, kurus, ganteng, wajah putih, tinggi 170 cm, ambisius, pendendam, selalu mempertahankan apa yang dimilikinya, posesif.
Alex 25 tahun, cakep, wajah putih, tinggi badan 180cm, santai, playboy, suka banget sama Aimi, suka memberi, cuek pada wanita yang gak cocok di hatinya, mudah bosan.
Dio usia 18 tahun, adik kelas Aimi, tinggi badan 160 cm, tergila gila pada Aimi karena nafsu anak muda, belum banyak pengalaman. cakep melindungi Aimi dan rela berkorban. Matre.
Susi teman sebangku Aimi, tinggi badan 150cm, sabar pengertian suka ngeledek Aimi tapi hatinya baik.
Pak Darko ayah Aimi, pengertian dan sabar. Bu Darko ibu Aimi baik hati dan sabar.
Tania pacar Alex, tinggi 160cm kulit putih rambut panjang sebahu, manja, cemburuan, mudah marah.
Dokter Beni, duda keren, suka banget dengan Aimi, usia 40 tahun.
Isem kakak sepupu Aimi, Usia 23 tahun. Dia sering membantu jika Aimi sedang susah. Saat duduk di bangku kuliah, Isem mulai mempelajari ilmu supranatural tanpa ada orang yang mengetahui.
Pak Rudi, Asisten pribadi dokter Beni Usia 42 tahun adalah seseorang yang setia kepada dokter Beni dan menganggap Aimi seperti keponakannya sendiri.
Untuk pemeran lain banyak banget dan hanya datang dan pergi saja.
***************
Di Sekolah SMA Putra Bangsa
Susi teman Aimi datang menghampiri Aimi yang sedang duduk di depan kelas.
''Hai Aimi, tuh liat cowok kurus banget, sepertinya dia suka sama kamu, dari tadi lihat wajah kamu gak berkedip, kamu mau"? tanya Susi kepada Aimi.
Susi adalah teman sebangku Aimi yang setia. Dia sosok yang pendiam jika berinteraksi dengan teman lain, tapi jika bersama Aimi, dia akan bicara bebas dan vulgar. Itulah unik nya Aimi, bisa mengambil hati kawan sehingga bisa terbuka dengannya.
"Ah ya enggak ah Sus, Sus".
"Dia terlihat loyo dan kurang bergairah dalam hidup, cowok kayak gitu gimana bisa kuat untuk cium aku Susi Susi, ha ha ha ''.
Aimi menjawab perkataan Susi sambil menahan tawa.
"Ciye Aimi, jangan begitu, kalau didengar sama anaknya bagaimana"?
"Pasti sakit hati deh", ucap Susi.
Aimi tersenyum tipis melihat jawaban Susi yang ada benarnya juga.
"Ayo Susi, kita beli bakso saja di kantin, ucap Aimi.
"Ayo deh, eh aku hutang dulu ya"?,
"Uangku habis nih" ucap Susi
"Oke, aku traktir", ucap Aimi.
*******************
Di kantin Sekolah
" Aimi "
Cowok kurus itu memanggil Aimi dengan lantang dan mendekat dengan cepat kearahnya yang saat itu lagi santai makan bakso di warung bu kantin bersama Susi.
Hampir saja Aimi tersedak bakso, untungnya tidak jadi.
Aimi membalasnya dengan senyuman kecil dan bersamaan dengan itu pula entah kenapa jantung Aimi berdegup dan berirama tanpa jeda sedikitpun.
"Hai, ada apa kemari"? Tanya Aimi.
" Oh gak apa-apa, ada yang perlu aku bicarakan sama kamu" jawab Rio.
" Bicara apa"?
"Disini saja" pinta Aimi dengan nada ketus
"Oh atau kamu mau bayarin semua tagihan di bu kantin bersama Susi ya"? imbuh Aimi.
"Nanti aku pasti mau kamu ajak bicara", kata Aimi.
"Oke deh, nanti aku bayar semua tagihan kamu deh" jawab Rio.
"Oh kamu baik banget Rio, terimakasih ya"? ucap Aimi sambil tersenyum tipis
"Sama sama Aimi" jawab Rio.
"Ayo habiskan dulu makanannya, sebentar lagi aku ingin mengatakan sesuatu sama kamu", pinta Rio
Aimi melirik Susi yang sudah menghabiskan 2 porsi bakso.
"Aimi ini bukan hutang kan"? tanya Susi kepada Aimi.
Tampaknya Susi sadar sejak tadi diperhatikan oleh Aimi.
"Sudah tidak hutang, kan sudah dibayar sama Rio"? ujar Aim kepada Susi
"Oh iya bagus" jawab Susi sambil tersenyum senang.
"Terimakasih ya Rio sering-sering traktir kita" kata Susi
"Iya Susi" jawab Rio
Setelah selesai makan, Rio membayar semua tagihan bu kantin.
"Aimi aku tinggal dulu ya"?
"Kamu bicara dulu sama Rio, kalau sudah selesai, nanti panggil aku ya"? pinta Susi.
"Oke Susi, gimana sudah kenyang perutmu"?tanya Aimi.
"Kenyang banget berkat kamu dan Rio" jawab Susi.
Susi segera meninggalkan Aimi dan Rio. Dalam hatinya Susi berkata
"Semoga Aimi mendapat cowok yang benar benar baik, bagaimanapun juga dia sahabatku yang selalu ada buat aku".
Aimi mulai memandang Rio dengan tatapan matanya yang tajam, dan itu membuat hati Rio bergetar.
Keindahan mata Aimi membuat lamunan hati Rio melayang kemana-mana.
Mata Aimi bulat dan lentik seperti boneka. Dan Rio suka akan hal itu.
"Hai Rio kok melamun, katanya mau bicara padaku"?
"Ada apa"? Tanya Aimi membuyarkan lamunan indah Rio terhadapnya.
Rio terkejut dan berusaha menenangkan hatinya di depan Aimi.
"Oh ya Aimi maaf banget".
"Bagaimana kalau kita bicara dibelakang sekolah saja "?
"Aku lebih tenang mengatakannya"? tawar Rio.
" Oke, berhubung kamu sudah mentraktirku makan hari ini, aku menurut apa yang kamu pinta".
"Tapi hanya hari ini saja ya"? Besok sudah tidak" ucap Aimi ketus.
"Oke Aimi, jangan marah gitu nanti cantiknya hilang" jawab Rio.
"Oke deh" sahut Aimi.
Susi memperhatikan Aimi dan Rio yang saat itu sedang berjalan menuju ke belakang sekolah.
"Wah Aimi lagi ngapain sama Rio" gumam Susi dalam hati.
"Ah, bukan urusanku".
"Semoga saja Aimi dapat keberuntungan lagi dan aku juga ikut enak" gumam Susi dalam hati.
Aimi dan Rio berjalan menuju ke belakang sekolah.
Teman sekolah Aimi pun memperhatikan Aimi dan Rio.
Salah satu dari mereka berkata
"Beruntung banget Rio bisa jalan sama Aimi, apa mereka pacaran"?
Susi mendengar apa yang dibicarakan temannya langsung menjawab
"Enggak kok, mereka hanya ada urusan bisnis".
"Mungkin Rio butuh bantuan Aimi untuk menyelesaikan sesuatu" sanggah Susi membela Aimi.
"Oh iya deh" jawab teman Susi.
Di belakang Sekolah, akhirnya Rio mengatakan apa yang ingin dia katakan sejak tadi.
Dan itu membuat Aimi senang.
Bersambung.
Jangan lupa vote dan like komen ya kawan, karena ini membuat penulis semangat untuk menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🌿Neptunus ♈
Hai thor...
2021-03-30
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
Asisten dadakan hadir lagi.
semangat..semangat..semangat..💪
mampir jug yuk😉
2021-03-05
1
🌻Ruby Kejora
like mendarat, author yg cantik
2021-03-01
0