Kencan Pertama
Hari ini adalah hari minggu, hari pertama Aimi kencan bersama Rio.
Sebelumnya Rio sudah menghubungi Aimi lewat SMS.
Saat itu Aimi dan Rio masih memakai hp nokia tipe 1110, tarif SMS nya hanya 250 rupiah sekali SMS.
Bayangkan, dalam sehari mereka bisa SMS berapa kali dan menghabiskan uang berapa?
Sebenarnya sih ada bonus SMS jika mereka sudah SMS beberapa kali, tapi ya tetap saja menguras kantong orang tua. Tidak apa-apa lah namanya juga pacaran, cari senang dan hiburan, uang tidak ada artinya.
********************
Di rumah Aimi
"Aimi.... !"
Rio memanggil.
Tepat jam 8 pagi, Rio sudah berada di depan rumah Aimi sambil melambaikan tangannya..
Kebetulan saat itu Aimi sedang duduk di teras rumah.
"Masuk Rio" Ucap Aimi.
Aimi juga membalas lambaian tangan Rio dan tersenyum.
Rio masuk kerumah Aimi, dan ternyata dia membawa kelapa muda oleh-oleh dari rumahnya.
Aimi melihat oleh-oleh yang dibawa Rio. Setelah melihat oleh-oleh yang dibawa Rio, Aimi teringat tentang gosip yang beredar dari teman ke teman bahwa keluarga Rio mempunyai lahan yang luas, dan ditanami pohon kelapa yang jumlahnya 100 lebih.
Rio juga mempunyai lahan sawah yang luasnya kira-kira 1 hektar lebih.
Setelah cukup lama mengobrol, Rio meminta izin ke orang tua Aimi untuk mengajak Aimi jalan-jalan.
Ayah Aimi setuju saja. Ayah Aimi hanya berpesan jangan sampai sore pulangnya.
Tentunya Aimi menurut nasehat ayahnya itu.
*******************"
Di perjalanan
Jam 08.30 mereka berangkat kencan dengan naik sepeda motor merek Vega R warna oranye milik Rio.
Zaman dulu Vega R masih menjadi sepeda favorit anak SMA, karena di televisi mempromosikan nya.
Rio memakai jaket hitam putih dipadukan dengan celana jeans panjang warna biru, dan memakai helm warna hitam.
Sedangkan Aimi, memakai baju warna merah dan bawahan menggunakan celana jeans warna hitam.
Rambut Aimi dibiarkan terurai karena Aimi baru saja rebonding rambut, jadi indah deh penampilan Aimi hari ini.
Tidak lupa Aimi memakai parfum cewek kesukaannya, yaitu parfum dengan aroma wangi buah-buahan.
Mereka berkencan ke daerah pantai. Jarak rumah Aimi dengan pantai sekitar 1 jam perjalanan.
Tapi waktu tidak terasa karena saat ini hati Aimi dan hati Rio sedang berbunga-bunga.
Dalam perjalanan yang panjang, Aimi dan Rio mampir di warung kopi pinggir jalan, untuk sekedar membeli minuman penambah stamina.
Setelah minum di warung kopi pinggir jalan, mereka melanjutkan perjalanan ke pantai yang butuh waktu 15 menit lagi untuk sampai.
********************
Di Pantai
Akhirnya, sampai ke pantai juga.
Aimi bermain air laut di sana, kejar-kejaran dengan Rio layaknya film India yang ditayangkan di televisi, mesra banget.
Di pantai selain bercanda dan mandi di laut bersama, mereka bercerita tentang pengalamannya masing-masing, mulai dari Hobi, kemampuan, dan keinginan yang akan mereka capai jika dewasa nanti.
Tak terasa, waktu sudah sangat siang, matahari tepat di atas kepala, sehingga terasa panas sekali.
Untung nya Aimi memakai tabir surya untuk menghindari kulit terbakar dari teriknya matahari.
Pastinya Rio juga memakai tabir surya, tapi Aimi malu menanyakannya karena ini merupakan privasi Rio.
Aimi mengajak Rio untuk segera pulang karena ayahnya berpesan jangan terlalu sore pulangnya, dan Rio pun menuruti permintaan Aimi.
Pulang dari pantai, Rio mengajak Aimi mampir ke rumahnya terlebih dahulu, dan Aimi pun menyetujuinya.
*******************
Di rumah Rio
Sampai di rumah Rio, Aimi bertemu ibu Rio. mereka mengobrol panjang lebar.
Ibu Rio tampaknya senang melihat Aimi.
Ibu Rio wajahnya tidak terlalu cantik, Rambutnya keriting dipotong pendek seperti laki-laki.
Ibu Rio menyuguhkan keripik pisang, yang rasanya enak, namun manis banget menurut Aimi.
Kripik pisang itu ternyata buatan nenek Rio. Nenek Rio pintar membuat kripik pisang, rasanya pas di lidah Aimi, bikin ketagihan.
Namun hari ini Aimi belum bisa bertemu nenek Rio karena nenek Rio masih ada di pondok pesantren kota sebelah menjenguk cucunya.
Jadinya Aimi cukup merasakan keripik pisang buatannya saja.
Bagi Aimi lebih baik keripiknya, karena beneran enak banget, jauh rasanya dengan keripik yang biasa Aimi beli di toko.
Ketika ibu Rio masuk ke dalam rumah untuk mengambil minuman dingin, Aimi bertanya pada Rio.
" Rio, ayahmu mana"? sedari tadi aku tidak melihat ayahmu"?
Rio menjawab dengan menunduk, dan tak berani menatap mata Aimi.
"Ayahku sudah meninggal Aimi, saat aku kelas 1 SMP"
"Ibuku tidak menikah lagi sampai saat ini". Akhirnya Rio mulai bercerita.
"Meninggal karena apa Rio''?
Aimi bertanya dan penasaran.
"Ayahku meninggal karena sakit".
"Dia terkena gangguan jiwa, dirawat di Rumah sakit jiwa berbulan-bulan".
"Saat dirawat di rumah sakit jiwa, dia terkena diare, berhari-hari diare tak kunjung sembuh dan akhirnya meninggal Aimi" Ucap Rio
Rio menceritakan kisah ayahnya dengan mata berkaca-kaca, Aimi tak tega melihatnya.
"Sudahlah Rio tak perlu bersedih, ada aku disini yang akan selalu menghibur kamu".
Setelah mendengar kata kata Aimi, terlihat kondisi Rio semakin tenang.
Setelah lama di rumah Rio, sekitar jam 2 siang, Aimi minta izin pada ibu Rio untuk pulang, dan Ibu Rio mengizinkan.
Di perjalanan, Rio mengajak Aimi mampir kerumah paman nya.
Rio hendak meminta tolong pamannya untuk mendoakan dia agar hari sabtu depan team kasti di desanya menang dalam pertandingan kasti melawan desa sebelah.
Dalam hati Aimi dia berkata
"Yah, dari tadi mampir terus gak berhenti yang mampir, mana waktu sudah hampir sore, ayahku bisa marah nih dan aku nanti gak boleh jalan jalan lagi, gimana dong".
Kecemasan Aimi disembunyikannya di hadapan Rio, dan berharap agar waktu berjalan lambat sehingga sore sebelum Magrib dia sudah sampai ke rumah dengan selamat dan ayah ibunya tidak menunggu terlalu lama di rumah, kasihan.
*******************
Di rumah paman Rio
" Assalamualaikum paman" Ujar Rio.
" Walaikumsalam, masuk nak " Ujar pamannya dengan tersenyum.
"Paman, aku minta doanya agar desa sebelah kalah bertanding melawan team kasti ku".
Tampak Rio membawa secarik kertas berisi nama-nama lawan yang akan ikut bertanding melawan team Rio.
Kertas itu dibaca oleh paman Rio, dan paman Rio berkata dia siap mendoakan Rio agar team kasti nya bisa menang melawan team kasti desa sebelah.
Paman Rio masuk ke dalam ruangan, entah apa yang dilakukannya , Aimi belum paham.
Istri paman Rio keluar membawa segelas teh meminta Aimi segera meminumnya selagi hangat, Aimi pun mengangguk tanda setuju.
Teh hangat langsung diminum dan rasanya manis sekali namun ada rasa pahit sedikit. Aimi habiskan saja karena istrinya paman Rio mungkin sudah membuat nya dengan susah payah, dan Aimi menghargai itu.
15 menit kemudian paman Rio keluar dengan memberikan sesuatu pada Rio.
Aimi tak tau lebih jelasnya, pokoknya bentuknya seperti bubuk warna hitam.
Paman Rio mengatakan agar Rio segera menaburkan bubuk itu ke tempat pertandingan satu jam sebelum pertandingan dimulai.
"Terimakasih paman." Ucap Rio kepada pamannya.
Sambil bersalaman dengan paman nya, terlihat Rio memberikan sejumlah uang pada pamannya sekitar 50 ribu, entah lebih tidaknya yang pasti terlihat pecahan uang 50 ribuan.
Selesai itu, Aimi dan Rio minta izin untuk pulang karena hari sudah hampir sore.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Aulia Nia
wah rio main dukun yah. emang ini jaman thn berapa thor. msh ada hp tipe 1110
2021-08-02
1
Zie Azqie Kudo
like
2021-03-15
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
jempol hadir
2021-03-05
0