Kuliah yang Aimi jalani sebentar lagi akan memasuki tahap akhir, dan dosen Aimi memberi tugas akhir yaitu membuat Karya Tulis Ilmiah yang harus selesai dikerjakannya dalam jangka waktu 3 bulan.
Saat itu Aimi tidak lancar mengetik dan belum banyak internet seperti sekarang. Jika ingin mencari literatur di internet Aimi dan teman-temannya menyewa di warnet terdekat.
Kebetulan di kota tempat Aimi tinggal belum banyak warnet yang didirikan, hanya ada satu dua warnet saja.
Hp yang Aimi punya juga hp jadul yang hanya bisa untuk SMS dan telepon saja.
Laptop yang digunakan untuk membuat Karya Tulis Ilmiah Aimi pun belum punya, dan dia sering menyewa atau meminjam pada teman nya. Yang Aimi punya saat itu hanyalah otak yang waras dan masih bisa berusaha menggunakannya dengan sebaik baiknya. Karena otak pintar pun Aimi juga tak punya. pas-pasan alias standard.
Tari, sahabat Aimi sudah mempunyai laptop dan alat untuk print sendiri, dan Aimi sering meminjam padanya.
Aimi mendekati Tari dan berkata
" Tari, aku pinjam laptop nya ya"? Tapi aku tak bisa mengetik cepat nih, gimana"?
Tari dengan cepat memberi solusi, "Bagaimana kalau minta tolong kak Zaid saja deh daripada ruwet, bayar secukupnya, anaknya pasti mau kok Aimi".
"Tampang sedih kamu pasti bisa meluluhkan kak Zaid" Kata Tari.
Aimi langsung menjawab nasehat Tari
"Iya deh Tari aku coba".
Hari itu juga Aimi langsung ke rumah kak Zaid untuk minta bantuan. Kebetulan kak Zaid suka bunga, Aimi bawakan dia bunga anggrek yang masih hidup, yang diambilkan di halaman rumahnya.
Terus terang ibu Aimi juga suka bunga dan dia banyak menanam bunga anggrek di depan rumahnya jadi Aimi tinggal ambil saja buat diberikan pada kak Zaid.
Rumah kak Zaid di dalam pasar sehingga Aimi harus masuk gang sempit dan hanya sepeda motor saja yang bisa masuk, mobil tidak bisa masuk.
Butuh perjuangan untuk sampai kerumahnya.
"tok tok tok"
" Assalamualaikum " Ucap Aimi
"Walaikumsalam" Jawab kak Zaid
"Eh Aimi, masuk".
"Tumben kamu kerumah ada apa"? Tanya kak Zaid.
Kak Zaid bertanya pada Aimi, dengan melirik bunga yang Aimi bawa.
"Kak, aku minta bantuan mengetik Karya Tulis Ilmiah tugas sekolah, bisa kan kak"? Pinta Aimi.
Kak Zaid tampaknya siap membantu Aimi.
"Iya aku bantu Aimi", Jawab kak Zaid.
Kamu sudah membuat judul yang akan kamu teliti"? Tanya kak Zaid.
Aimi langsung menjawab
"Sudah kakak, judul yang sudah disetujui pembimbingku ini kak" Jawab Aimi.
Aimi menyodorkan judul yang sudah diberi tanda tangan oleh dosen pembimbingnya.
Judul KTI yang Aimi ambil adalah "Gambaran pengetahuan Ibu terhadap deteksi dini anak autisme Usia 1-3 tahun".
Setelah kak Zaid menyanggupi untuk membantu Aimi, Aimi segera menyodorkan bunga anggrek ungu untuk kak Zaid dan tampaknya kak Zaid terlihat begitu senang.
Setelah selesai semua urusan, Aimi segera minta ijin untuk pulang karena hari sudah sore.
"Kak, aku pulang dulu ya, terimakasih banyak bantuan nya selama ini" Kata Aimi.
Kak Zaid menjawab pamit Aimi dengan senang.
"Iya Aimi, sama sama".
Aimi menyusuri gang sempit rumah kak Zaid dengan penuh semangat, tidak seperti tadi, karena sudah jelas tugas Aimi yang bikin ruwet itu, beres dikerjakan kak Zaid.
Dalam waktu 3 bulan, kak Zaid memang benar benar orang yang dapat dipercaya. Tugas Aimi beres. Tinggal ujian sidang Karya Tulis Ilmiah yang harus Aimi lakukan sendiri karena kak Zaid tidak mungkin membantunya.
Ujian sidang Karya Tulis Ilmiah tiba dan satu jam lagi Aimi akan mempertanggung jawab kan penelitian yang telah kak Zaid kerjakan di depan dosen pembimbing dan dosen penguji.
Aimi belum belajar apapun itu. Saat ini yang dia andal kan hanya doa agar dosen pembimbing dan pengujinya tak banyak tanya tentang hal hal yang Aimi tak bisa menjawabnya.
Aimi mulai ujian dan dosen pembimbing dan dosen penguji mencecar berbagai pertanyaan, dan Aimi berusaha menjawab sebisanya.
Akhirnya ujian sidang Karya Tulis Ilmiah telah selesai dan Aimi dinyatakan lulus, dengan syarat Aimi harus merevisi sedikit lagi agar mencapai tahap yang sempurna. Tentunya Aimi meminta bantuan pada kak Zaid lagi.
Cukup mudah ternyata meraih kelulusan saat kuliah dibanding SMA.
Kalau kuliah yang penting ikuti alur, teman wisuda pastilah kita ikut wisuda. Asal kita gak malas untuk mengerjakan Tugas yang diberikan . Kalaupun tugas yang kita kerjakan salah, nanti ada revisi dan kita ubah, kemudian kita konsultasikan lagi, sampai tugas itu disetujui.
Dosen akan kasihan lihat kita tiap hari bolak balik konsultasi naskah Skripsi dan membawa oleh oleh untuk mereka, pasti hati mereka akan luluh.
Setelah selesai menyelesaikan Sidang Karya Tulis Ilmiah hati Aimi sangat lega karena sebentar lagi tidak ada ujian lagi. Hanya praktik lapangan selama 6 bulan di Rumah Sakit kota sebelah.
Tentunya jika menyangkut kota sebelah, biaya yang akan dikeluarkan ayahnya untuk biaya kos dan makan cukup lah banyak. Oleh karena itu Aimi akan menghemat dan ikut praktik sesuai prosedur agar tidak sampai mengecewakan mereka.
Rio menghubungi Aimi dan mengucapkan selamat atas kelulusan ini, dan kali ini dia akan mengajak Aimi jalan jalan menikmati liburan panjang ini.
"Aimi, ayo ikut aku"! Ajak Rio.
" Kemana Rio"? Tanya Aimi.
"Kerumah teman, kebetulan rumahnya dekat pantai sekalian kita menikmati liburan panjang ini" Ungkap Rio.
"Iya Rio" Jawab Aimi.
Hati Aimi galau karena harus mengikuti Rio lagi dan tersiksa lagi akan hubungan ini.
Aimi ingin menolak, tapi lidahnya seperti terkunci dan tak bisa membantah semua perkataan Rio.
Saat seperti ini Aimi teringat pak Ustadz, doa pak ustadz seakan tak mempan.
Ini tandanya, Aimi harus kembali lagi ke pondok milik pak ustadz, minta doa karena emang dalam perjanjiannya diminta untuk balik lagi, mungkin ada beberapa doa yang harus dilakukan bertahap..
Jika sudah kembali kedua kalinya dia tak sembuh juga dan tetap terbelenggu bersama Rio, sepertinya Aimi harus mencari alternatif baru dan Aimi harus lebih banyak berpetualang lagi.
Alex menghubungi Aimi kali ini
"Aimi kamu dimana"? Tanya Alex.
"Aku lagi di jalan kakak ada apa"? Tanya Aimi.
"Ayo kita jalan jalan, Aimi kan libur panjang"? Kata Alex.
Semua cowok Aimi ngajak jalan dan Aimi bingung menentukan jadwal.
Sebenarnya kalau urusan jalan-jalan seperti ini Aimi lebih memilih jalan bersama Alex karena dia merasa nyaman bersamanya, dan bisa bermanja-manja.
Alex mengerti Aimi, dan Aimi pun menghormati Alex karena dia lebih tua dari Aimi 5 tahun. Jadinya harmonis deh.
Dalam menjalani kisah ini Aimi bisa memetik pelajaran, Ternyata perbedaan usia dapat mempengaruhi keharmonisan hubungan. Jika berjalan dengan yang lebih tua, maka kita serasa jadi adik dan pasangan kita serasa jadi kakak yang akan senantiasa melindungi kita kemanapun kita pergi.
Kita sebagai wanita merasa nyaman dan di prioritaskan.
Beda dengan menjalin hubungan yang usia nya sama, Maka akan selalu banyak pertengkaran karena ego masih tinggi, Sama sama ingin memperoleh kemenangan dalam setiap pendapat.
Seperti Aimi dan Rio, usia mereka sama, dan hanya beda 1 tahun saja. Jadi mereka sering bertengkar dan ingin menang sendiri.
Oh ya, tapi ini berlaku jika yang lebih tua adalah laki laki. Kalau yang lebih tua perempuan beda lagi ceritanya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
RFR
Bacaannya bagus kak.
2020-11-05
0
Gita Dina Luthfiah
kalo menurut aku,ini cerita banyak pesan moral dan kehidupannya.
aku paling seneng cerita romansa kayak gini.
jadi gak hanya cerita2 romatisme cinta-cinta'an doank.
tp ada cerita bumbu2 keluarga, kerja keras, arti lingkungan sekitar kita, agama, pokok macem2 ..
jadi kayak novel gini ini nih yg perlu di UP kan lagi ..
aku gak perez sih.
cuma dari beberapa novel sebelah,ceritanya kebanyakan monoton gitu2 aja..
jadi, lanjut kan kak ceritanya....!!!🙃🙃🙃😉
2020-11-02
3
Cacil
aku mampir kak
salam dari bring revenge 🥰
2020-10-22
1