Waktu terus berlalu, kehidupan Aimi semakin tersiksa. Berat badan Aimi turun drastis. Hanya 39 kg saja, dan itu sangat kurus. Tulang belulang terlihat jelas.
Sehelai demi sehelai rambut Aimi menjadi rontok, dan terlihat botak.
Walau psikis Aimi sedang tidak baik, tapi jasmani masih bisa diandalkan. Tubuhnya cukup kuat melakukan berbagai kegiatan.
Oh ya kabar dari Rio, dia berhenti dari Kampusnya. Dia mengikuti jejak Aimi untuk masuk Fakultas Keperawatan. Hanya saja Rio memilih di Fakultas Keperawatan lain kota dengan Aimi.
Ambisi Rio, dia tidak akan kalah dari Aimi.
Jika masuk Fakultas Keperawatan biasanya mudah untuk mendapatkan kerja. Jadinya sekarang Rio satu tingkat di bawah Aimi. Rio mengulang dari awal Semester 1.
****************
Di Rumah Sakit Tape
Aimi memasuki Semester 4, dan wajib ikut praktik kerja Lapangan. Saat itu praktik dilakukan di Rumah Sakit Negeri. Aimi praktik dan ditempatkan di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Negeri Tape.
Aimi merasa takut karena ini pertama kalinya dia berhadapan dengan pasien.
Di Rumah Sakit Tape, ada kakak senior yang sudah bekerja menjadi perawat.
Saat pasien datang, Aimi mulai diajari cara menyuntikkan jarum ke tubuh pasien dan memberi cairan infus.
Aimi juga menemui pasien yang kecelakaan dan banyak darah dimana-mana.
Tiba-tiba kakak senior Aimi yang bernama Yeni memanggil Aimi.
"Aimi, ayo kamu coba infus pasien ini"!
Aimi langsung menjawab dengan perasaan bimbang.
" Iya kak".
Aimi tampak gemetar dan seluruh tubuhnya terasa kaku. Aimi mencoba mengambil jarum infus dan cairan infus, kemudian mulailah dia menusukkan jarum dan tanpa disangka, darah keluar dari tangan pasien.
Pasien tampak kesakitan.
"Aimi, ....! Ucap Yeni.
Yeni menghampiri Aimi yang saat itu bengong karena melihat banyak darah yang tercecer di lantai.
"Kalau infus pasien jarum jangan dilepas terlalu cepat, pelan pelan sambil memasuk kan selangnya"!
"Lihat selangnya keriting gak bisa dimasukkan ke pembuluh darah pasien"! Ucap Yeni.
Yeni, kakak senior Aimi memarahi Aimi habis habisan tepat di depan pasien dan keluarganya.
Bagaimana perasaan Aimi saat itu? , Tentunya sangat takut dan malu.
Akhirnya Aimi dipanggil oleh kepala Ruangan UGD rumah sakit tape untuk segera menuju ke ruang perawat dan di sana Aimi diberi pelatihan lagi tentang ilmu keperawatan.
Aimi di nasehati oleh Kakak seniornya agar bekerja dengan baik, dan berjanji akan belajar lebih baik lagi karena keselamatan pasien adalah utama.
Emang, Aimi kurang cekatan dalam praktik lapangan karena Aimi sulit menangkap materi yang diajarkan. Materi pelajaran keperawatan Gawat Darurat sangat sulit dan perlu konsentrasi yang ekstra, sedangkan Aimi saat itu dalam kondisi terpuruk.
Aimi mengulang Praktik Lapangan di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Tape karena tidak lulus praktik dan Aimi mengulang selama seminggu.
Aimi jalani dengan sabar, raga Aimi hampir saja tak mampu untuk bertahan, Jiwanya terombang ambing cinta Rio yang mengikat.
Untung saja Aimi tidak pernah salah memberi obat pada pasien sehingga tidak sampai berurusan dengan hukum.
Aimi menjalani praktik lebih lambat dari teman-temannya yang lain. Dalam pikiran Aimi saat itu, rasanya ingin berhenti saja sekolah di Fakultas Keperawatan, karena Aimi sudah tak mampu berfikir lagi.
Tapi Aimi memikirkan perjuangan ayahnya yang ingin anaknya sukses dengan membiayai kuliahnya dan tentunya tidak murah, akhirnya Aimi jalani saja tahap demi tahap sekuat tenaga, dengan pikiran psikisnya yang semakin terganggu.
**********************
Di Kampus Ujian Semester
Ujian Semester 4 dimulai, Aimi tak pernah belajar apapun. Aimi biasa mencontek teman, jika tidak lulus dia pasrah dan mengulang.
Tapi keberuntungan untungnya masih ada padanya, dan nilai Aimi cukup untuk bisa melanjutkan semester 5.
Setelah selesai Ujian, Rio datang menjemput Aimi ke Kampusnya.
"Aimi"...
Rio memanggil Aimi. dia terlihat tampan memakai jas almamater Fakultas Keperawatan. Sekarang Rio menjadi adik kelas Aimi walau beda Fakultas.
Tapi dia makin tampan dan banyak teman di kampusnya yang suka padanya.
"Sudah selesai ujiannya"?
"Ayo kita pulang"? Ucap Rio.
"Ayo Rio".
Rio mengantarkan Aimi sampai ke rumahnya.
Setelah itu Rio langsung pulang ke rumahnya karena ada hal yang harus dia selesaikan.
"Aku langsung pulang ya"? Ucap Rio.
"Oke Rio" Ucap Aimi.
*********************
Esok harinya di tempat perlombaan musik.
Saat liburan semester 4, Aimi gunakan untuk bermain musik mengikuti lomba-lomba di kotanya. Saat mengikuti lomba musik, Aimi berkenalan dengan Alex. Dia kakak senior Aimi dan dia sudah bekerja di salah satu rumah sakit yang ada di kota tempat tinggal Aimi saat ini.
Alex orang yang baik, dan dia menganggap Aimi sebagai adik nya yang lucu. Alex sering mengajak Aimi bermain musik dan Aimi sebagai pemegang basis. Alex ahli di segala macam alat musik, mulai dari basis, drummer, maupun melodi.
Otaknya sangat encer dan mudah menangkap nada melodi suatu lagu. Jika Aimi kurang paham Alex selalu membantunya.
**********************$*
Di suatu tempat pada sore hari
"Aimi, ayo ikut aku main musik, kamu yang pegang gitar basis aja ya"?
Alex memberi tawaran pada Aimi.
Aimi menyanggupi keinginan Alex karena saat itu Aimi butuh refreshing.
"Iya kak Alex" Ucap Aimi.
Dari sekian banyak laki-laki yang berteman dengan Aimi, Alex adalah teman yang spesial. Teman-teman cowok Aimi jika melihat Aimi seperti yang mengejek karena Aimi emang sudah gak menarik lagi, tapi berbeda untuk Alex. Dia melihat Aimi dari hati bukan dari fisik.
Aimi sempat bertanya pada Alex.
"Kak, kenapa kak Alex masih mau berteman dengan Aimi"?
"Padahal Kemampuan gitar Aimi sudah mulai menurun sekarang"?
"Aimi juga kurus jelek banget, mengapa kak Alex mau mengajak Aimi jalan jalan"? Apa kak Alex gak malu bonceng Aimi"?
Alex menjawab pertanyaan Aimi dengan mata yang lembut selembut hati Alex.
"Aimi, siapa bilang kamu jelek"?
" Bagi kak Alex Aimi cantik banget, hanya orang lain yang tidak bisa melihat kecantikan alami kamu".
Alex langsung bertanya lagi pada Aimi, dan kali ini pertanyaan Alex tidak main-main.
"Kamu mau jadi pacar kak Alex, Aimi"?
"Sudahlah, putus saja dengan Rio tunangan kamu itu" Ucap alex.
Mendengar pertanyaan itu, Aimi bingung, dan tak mau ambil resiko jika nantinya berpacaran dengan Alex karena menurut gosip yang beredar Alex itu playboy dan punya banyak wanita.
Tapi disisi lain, Aimi merasa nyaman dengan Alex. Jika bersama Alex Aimi bisa mengekspresikan segalanya.
Aimi langsung menjawab pernyataan cinta Alex.
"Kak, kita teman tapi mesra aja mau"? Aimi butuh kak Alex yang nemani Aimi disaat terpuruk begini"? Ucap Aimi.
Alex langsung menyetujuinya. Dia siap jadi pelindung Aimi disaat Aimi sedih karena Rio.
Aimi jalan dengan Alex tanpa sepengetahuan Rio. Intinya Aimi mulai bisa selingkuh.
HP Aimi berbunyi , itu adalah SMS dari Rio, Jarak satu jam berbincang dengan Alex, Rio memberi SMS kepada Aimi yang intinya ancaman agar Aimi tidak selingkuh.
Aneh, setiap gerak gerik Aimi, Rio selalu mengetahui nya. Jika ada lelaki yang mulai mendekat, Rio selalu menunjukkan sikap mengetahui apapun yang Aimi perbuat.
Aimi mulai berpikir kalau Rio bisa memantau gerak-geriknya karena dia mempunyai Paman yang mempunyai ilmu gak baik, dan Aimi masih ingin menyelidikinya.
Aimi khawatir jika hatinya terbelenggu oleh paman nya dengan kekuatan setan, akan menjadikan Aimi sebagai cewek yang tidak laku dan tampak buruk di mata lelaki lain. Ini dibuktikan dengan semenjak Aimi kenal dekat dengan Rio, dia selalu mimpi buruk, halusinasi, dan melamun.
Hanya Alex yang mampu melihat Aimi dari hatinya, sehingga Aimi masih bisa diterima olehnya. Dalam hati Aimi merasa bersyukur ternyata masih ada lelaki lain yang bisa menerima dia setelah sekian tahun tak ada seorang laki laki pun yang mendekat kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
AuLia PuTri
Bukan novel halu. Semoga ami bisa sembuh dr belenggu ilmu hitam.
2020-11-25
0
RFR
Bacaannya bagus kak
2020-11-05
0
Gita Dina Luthfiah
makin memasuki episode per episode, ceritanya makin memuncak..
lanjut kak!!
2020-11-02
3