Hidup Kembali Sebagai Seorang Indigo

Peristiwa itu terjadi saat aku masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Para guru memutuskan untuk bertamasya bersama dengan orang tua murid. Tapi di tengah perjalanan bus yang membawa kami mengalami kecelakaan yang tragis. Aku sempat terjebak di dalam bus yang rinsek itu selama berjam-jam sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Meski dokter bilang aku sudah melewati masa kritis, nyatanya aku tak kunjung bangun, membuat keluargaku cemas. Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan sampai melewati sebulan, aku terus tertidur.

Orangtuaku pun mengupayakan segala cara agar aku terbangun. Mulai dari memanggil tim medis ahli sampai paranormal terkenal.

Berbagai cerita bermunculan mengenai keadaanku, ada yang bilang aku mengalami shock berat yang membuatku tidak ingin bangun lagi. Sampai cerita-cerita mistis yang mengatakan bahwa aku diculik makhluk halus. Bahkan ada yang mengatakan bahwa sebenarnya aku sudah meninggal.

Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi saat aku koma, aku melupakan semuanya saat aku bangun. Yang aku tahu begitu aku membuka mata, ibu memelukku sambil menangis. Papa yang melihatku terharu. Dan tangan kak Angga yang menggenggam tanganku erat-erat sambil menangis.

Aku bersyukur bahwa aku masih hidup, aku bahagia bisa bersama keluargaku lagi. Meski aku harus menelan kenyataan pahit.

Pertama, selain diriku, semua teman-teman TK ku yang pergi bertamasya denganku termasuk guru dan orangtua murid semua meninggal dalam kecelakaan yang kami alami.

Kedua, setelah pulih dari tidur panjangku, aku bisa melihat apa yang sebelumnya tidak bisa kulihat. Arwah, hantu, jin, makhluk halus, apapun sebutannya, mereka mulai bermunculan di sekitarku.

Kata Angga, ini terjadi karena aku pernah berada antara hidup dan mati. Jiwaku pernah menyentuh alam kematian meskipun tak sampai meninggal. Dampaknya aku jadi bisa melihat mereka.

Setelah itu hidupku sulit. Orang-orang mulai menjauhiku. Takut untuk mendekatiku. Bagi keluargaku, aku yang lolos dari Kematian merupakan keajaiban. Tapi bagi orang-orang itu adalah keanehan. Berbagai dugaan negatif bermunculan tentangku dan keluargaku.

Karena itulah aku memilih keluar dari lingkungan ini begitu aku lulus SMA, ketempat yang baru dan memulai hidup baru. Bertemu orang-orang baru yang hanya akan mengenalku sebagai Melya, bukan anak yang bangkit dari kematiannya.

Aku menatap ke dalam cangkir yang hampir kosong. Seolah bayanganku terpantul di dalamnya. Setitik air mata menggantung di sudut mataku.

"Jangan terhanyut dengan pikiran negatif, Mel." kata Angga. Tangan lembut Angga mengusap sudut mataku. "Makhluk halus seperti mereka sangat suka mendekati manusia yang pikirannya lemah lalu merasukinya." lanjutnya. Seketika aku tersipu dengan tindakannya.

"Karena itu jangan menunjukkan sisi lemahmu saat berada di dekat mereka."

"Akan kuingat." sahutku.

"Untuk makhluk yang mengikutimu, ada baiknya jika kamu mendengarkan permintaannya terlebih dulu. Cobalah berbicara dengannya selagi 'dia' dalam wujud anak-anak itu."

"Maksud kak Angga wujud anak-anak itu bukan wujud aslinya?"

Angga mengangkat bahunya, "Siapa tahu. Itu cuma wujud sementara yang makhluk itu gunakan untuk mendekatimu."

Angga menyentuh punggung tanganku dan berbicara lebih lembut. "Aku tahu kamu enggan membantu mereka, aku juga tidak akan membujukmu untuk melakukannya, tapi jika itu berhubungan dengan seseorang yang masih hidup. Tidak ada salahnya 'kan kalau membantu permintaannya. "

Alih-alih aku membantahnya, aku malah mengangguk.

Mataku beralih ke selembar daun di meja yang tadi di ambil Angga dari rambutku. Aku agak curiga, " Daun itu, apa daun yang menempel padaku saat memasuki hutan? Apa ada yang aneh?"

"Oh, Ini cuma daun biasa yang terbang menempel di rambutmu. Tidak usah dipikirkan." Meski menjawab begitu, dia memasukkan daun itu ke saku kemejanya.

Aku jadi makin curiga. "Terus, kenapa kakak kantongi? Kenapa tidak dibuang aja?"

"Kamu curigaan banget, Mel. Nanti susah cari pacar lho."

"Memangnya kamu sendiri punya." sindirku.

"Ho ho, tenang aja. Di luar banyak yang mengantri untuk jadi pacar kakakmu yang tampan ini. "

"Pede banget. Aku jadi ingin tahu seberapa banyak yang kabur begitu mereka tahu kamu cuma orang aneh." cibirku

"Aku bukan orang aneh. Aku cuma sedikit berbeda." ucapnya percaya diri sambil tersenyum. Meski sampai saat ini belum ada gadis yang digandengnya sebagai pacar. Alasannya ? Ya kurasa sama denganku.

Aku bangkit dari tempat dudukku.

"Kamu sudah mau pulang?"

"Aku akan balik sore ini. Aku akan mengecek ke rumahku. Mungkin orangtuaku sudah kembali."

Angga mengantarku sampai ke pintu.

"Kalau gitu tunggu di rumah. Aku akan mengantarmu sore."

 

\*

 

Aku pamit pulang setelah mengobrol sebentar dengan orang tuaku melepas rindu. Angga mengantarku ke halte bus terdekat dan menemaniku sampai naik bus.

Angga melarangku untuk memasuki hutan itu lagi sendirian. Meski bukan hutan angker sekalipun hutan tetap berbahaya. Karena banyak titik-titik yang menyesatkan. Jadi sangat beresiko jika aku masuk sendirian tanpa pemandu atau pendamping.

Dia berjanji menemaniku begitu aku siap untuk ke sana lagi.

"Ambil ini." Angga memberiku sesuatu berbentuk kantong kecil.

"Apa ini?" Tanyaku hendak membuka kantong itu.

"Jangan dibuka!" Larangnya, "untuk sekarang biarkan tertutup seperti itu."

"Semacam jimat? Untuk apa? Kau bilang anak itu tidak berbahaya? "

"Bawa saja. Siapa tau kau akan membutuhkannya." ucapnya lagi.

Hari hampir senja saat bus melaju meninggalkan tempat kelahiranku. Bus itu mengangkut penumpang setiap kali berhenti.

Seorang ibu-ibu membawa anak naik. Di ikuti seorang laki-laki yang pincang. Dengan mulutnya yang robek sampai ke pipi memperlihatkan gigi dan tulang pipinya. Si ibu duduk di depanku. Sementara laki laki pincang itu berjalan ke arahku sambil menyeret kakinya.

Haah! benar saja! Aku mendesah. Aku memasang headset dan berpaling ke jendela. Benar saja dugaanku dia berhenti tepat di dekatku.

"Kamu bisa pura-pura tidak melihat tapi bukan berarti mereka benar-benar menghilang." kata kata Angga tadi di kafe terngiang di kepalaku.

Dia menggeram seolah ingin bicara.

"Pergilah!" Aku memotongnya dengan suara menekan dan setengah berbisik, memberanikan diri mengusirnya tanpa melihat ke arahnya.

"Pergi! Selagi aku masih bicara baik-baik." Ucapku lagi sedikit membentak sambil memegang headsetku seolah berbicara dengan seseorang di telpon.

Laki-laki itupun pergi berjalan ke belakang.

Untungnya dia mau pergi. Apa jadinya jika dia tetap bertahan di dekatku. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Bisa melihat mereka tidak menjadikanku sebagai pengusir hantu yang hebat, atau seorang yang pemberani. Kadang aku masih suka merasakan takut jika bertemu tiba-tiba. Pada akhirnya aku cuma gadis biasa.

Sesampainya di kosan hari sudah gelap. Rasa letih menyerang sekujur tubuhku. Tanpa berpikir apapun lagi aku tertidur.

Terpopuler

Comments

.

.

keren Thor....

tapi mau nanya nih, apa Thor pernah rasanya ditempelin?

cuman tanya aja:v

2021-01-31

1

yutantia 10

yutantia 10

semangat thor, aku mampir lagi
salam dari cinta diwaktu yang salah

2020-12-30

1

Sekapuk Berduri

Sekapuk Berduri

semangat thor.,

2020-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Terjebak Di Lift
2 Di Kantor Sendirian
3 Panggilan Telpon Dari Si Kecil Yang Misterius
4 Bayangan Hitam Di Sudut Gerbong
5 Kereta Hantu
6 Hutan Angker
7 Mereka Yang Bisa Melihat Makhluk Halus
8 Hidup Kembali Sebagai Seorang Indigo
9 Permintaan Si hantu Kecil
10 Yang Pergi Yang Dilupakan
11 Sosok Wanita Tak Dikenal
12 Terkurung Di Toilet
13 Perkelahian Pertamaku
14 Mereka Tetangga Kita Yang Tak Terlihat
15 Ditempeli Arwah Penasaran
16 Seseorang Yang Ditunggu
17 Sedikit Harapan
18 Sebuah Pertemuan
19 Pria Yang Mencintai Keluarganya
20 Mimpi Buruk Dan Pesan Yang Ditinggalkan
21 Para Penjaga Hutan
22 Menjelajahi Hutan Angker
23 Rumah Tua Di Tengah Hutan
24 Makhluk Yang Terkurung Di Gudang Bawah Tanah.
25 Bertemu Ello kembali
26 Gadis Kecil Misterius
27 Undangan Dari Siluman Rubah
28 Melintasi Dimensi Lain
29 Akhir Dari Pencarian Panjang
30 Awal Mula Pertemuan Mereka
31 Es teh manis
32 Tania
33 Para Penunggu Sungai
34 Perselisihan Dengan Siluman Buaya
35 Hukuman Dari Penguasa
36 Penjaga Hutan Absham
37 Perselisihanku Dengan Absham
38 Pertemuan Yang Ditakdirkan
39 Hadiah Perpisahan
40 Dia Sudah Bangun
41 Kenangan Masa Kecil Part 1
42 Kenangan Masa Kecil Part 2
43 Pertemuan Angga Dan Absham
44 Dibalik Cerita
45 Ikut Perkemahan
46 Dibalik Air Terjun
47 Raungan Malam
48 Siluman Serigala
49 Tersesat
50 Persidangan di mulai
51 Dua Permintaan
52 Dukun Arang
53 Perundingan
54 Kembali Ke Perkemahan
55 Siapa Yang Duduk Di kursiku
56 Misteri Loker Yang Terkunci
57 Awal Kemalangan
58 Kunci Loker No 13
59 Teror dimulai, Tolong aku!
60 Kejujuran Atau Kebohongan, Ilusi Atau Nyata
61 Menyelidiki misteri loker no 13
62 Hantu korban bully
63 Kebenaran Yang sia-sia
64 Terjebak di Sekolah
65 Rencana penyelamatan Riri
66 Pencarian Riri
67 Hide And Seek
68 Hantu anak laki-laki
69 Rencana Melya
70 Aku kembali
71 Awal Dari Masalah
72 Aku Menunggumu
73 lemari ruang kelas 3-5
74 Aku menemukanmu!
75 Maaf!
76 keadaan Riri
77 Real Story : Darah yang meresahkan
78 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 1
79 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 2
80 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 3
81 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 4
82 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 5
83 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 6
84 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 7
85 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 8
86 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu 9
87 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 1
88 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 2
89 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 3
90 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 4
91 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 5
92 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 6
93 Goodbye Arsa
94 pengumuman karya baru
95 Boneka Penukar Keberuntungan
96 Boneka Penukar Keberuntungan 2
97 Boneka penukar keberuntungan 3
98 Boneka penukar keberuntungan 4
99 Boneka penukar keberuntungan 5
100 Boneka penukar keberuntungan 6
101 Boneka penukar keberuntungan 6
102 Si kembar Celin-Celena
103 Boneka Penukar Keberuntungan
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 111
111 bab 110
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Terjebak Di Lift
2
Di Kantor Sendirian
3
Panggilan Telpon Dari Si Kecil Yang Misterius
4
Bayangan Hitam Di Sudut Gerbong
5
Kereta Hantu
6
Hutan Angker
7
Mereka Yang Bisa Melihat Makhluk Halus
8
Hidup Kembali Sebagai Seorang Indigo
9
Permintaan Si hantu Kecil
10
Yang Pergi Yang Dilupakan
11
Sosok Wanita Tak Dikenal
12
Terkurung Di Toilet
13
Perkelahian Pertamaku
14
Mereka Tetangga Kita Yang Tak Terlihat
15
Ditempeli Arwah Penasaran
16
Seseorang Yang Ditunggu
17
Sedikit Harapan
18
Sebuah Pertemuan
19
Pria Yang Mencintai Keluarganya
20
Mimpi Buruk Dan Pesan Yang Ditinggalkan
21
Para Penjaga Hutan
22
Menjelajahi Hutan Angker
23
Rumah Tua Di Tengah Hutan
24
Makhluk Yang Terkurung Di Gudang Bawah Tanah.
25
Bertemu Ello kembali
26
Gadis Kecil Misterius
27
Undangan Dari Siluman Rubah
28
Melintasi Dimensi Lain
29
Akhir Dari Pencarian Panjang
30
Awal Mula Pertemuan Mereka
31
Es teh manis
32
Tania
33
Para Penunggu Sungai
34
Perselisihan Dengan Siluman Buaya
35
Hukuman Dari Penguasa
36
Penjaga Hutan Absham
37
Perselisihanku Dengan Absham
38
Pertemuan Yang Ditakdirkan
39
Hadiah Perpisahan
40
Dia Sudah Bangun
41
Kenangan Masa Kecil Part 1
42
Kenangan Masa Kecil Part 2
43
Pertemuan Angga Dan Absham
44
Dibalik Cerita
45
Ikut Perkemahan
46
Dibalik Air Terjun
47
Raungan Malam
48
Siluman Serigala
49
Tersesat
50
Persidangan di mulai
51
Dua Permintaan
52
Dukun Arang
53
Perundingan
54
Kembali Ke Perkemahan
55
Siapa Yang Duduk Di kursiku
56
Misteri Loker Yang Terkunci
57
Awal Kemalangan
58
Kunci Loker No 13
59
Teror dimulai, Tolong aku!
60
Kejujuran Atau Kebohongan, Ilusi Atau Nyata
61
Menyelidiki misteri loker no 13
62
Hantu korban bully
63
Kebenaran Yang sia-sia
64
Terjebak di Sekolah
65
Rencana penyelamatan Riri
66
Pencarian Riri
67
Hide And Seek
68
Hantu anak laki-laki
69
Rencana Melya
70
Aku kembali
71
Awal Dari Masalah
72
Aku Menunggumu
73
lemari ruang kelas 3-5
74
Aku menemukanmu!
75
Maaf!
76
keadaan Riri
77
Real Story : Darah yang meresahkan
78
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 1
79
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 2
80
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 3
81
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 4
82
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 5
83
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 6
84
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 7
85
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 8
86
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu 9
87
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 1
88
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 2
89
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 3
90
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 4
91
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 5
92
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 6
93
Goodbye Arsa
94
pengumuman karya baru
95
Boneka Penukar Keberuntungan
96
Boneka Penukar Keberuntungan 2
97
Boneka penukar keberuntungan 3
98
Boneka penukar keberuntungan 4
99
Boneka penukar keberuntungan 5
100
Boneka penukar keberuntungan 6
101
Boneka penukar keberuntungan 6
102
Si kembar Celin-Celena
103
Boneka Penukar Keberuntungan
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 111
111
bab 110
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!