Di Kantor Sendirian

Jam di dinding sudah menunjukkan hampir setengah 7 pagi. Padahal jam segini biasanya sudah ramai.

"Kurasa hujan lebat tadi membuat mereka terjebak di jalan. Jadi banyak yang akan terlambat." ucapku menduga-duga, sambil melangkah masuk mendahului Jho.

"Bisa jadi begitu" Jho setuju lalu menghidupkan lampu ruangan.

Aku berjalan menuju ke loker yang ada di ruang terpisah, aku menaruh tas lalu menguncinya. Dan saat aku kembali ke ruangan..

Jho tidak ada.

'ke mana dia?' Aku mengamati sekitar ruangan.

"Jho!" Aku coba memanggil. Tidak ada yang menyahut.

"Apa dia ke toilet ?" Aku menduga-duga.

Ruangan ini sebetulnya tidak begitu besar. Terdiri dari sekat-sekat berbentuk cube yang menampung dua puluh karyawan staf call center di sini.

Aku memberanikan diri berjalan ke meja kerjaku, merapikan dan menyiapkan semuanya. Headset sudah kupakai. Aku mulai online untuk mengusir ketakutanku. Paling tidak aku terhubung dengan seseorang di luar sana.

Panggilan pertama masuk. Aku menjawab panggilan layaknya staf call center dengan baik. Namun, suara keresek dari headsetku mengganggu.

Headsetnya rusak, pikirku dalam hati. Aku mencoba fokus untuk sesegera mungkin menyelesaikan pembicaraan dengan customer lalu memperbaikinya. Begitu pembicaraan berakhir aku segera melepaskan headsetku.

tetapi,

Srek srek srek

Suaranya masih terdengar di telingaku ?!

Aku mendengarkannya lagi baik-baik mencari sumber suarannya.

'Suara itu bukan dari headset ku!' pekikku dalam hati.

Sesuatu itu terdengar jelas seolah berada sangat dekat di telinga kananku. Tepatnya ada sesuatu di sampingku. Seperti suara sesuatu yang diseret.

Aku menengok ke samping.

Tidak ada!

Tidak ada apapun! Kecuali bayanganku yg terpantul di dinding kaca berwarna gelap itu. Aku menghela napas lega sesaat.

Kreeeat!

Kali ini suara berbeda dari arah belakangku. Aku mengenali suara apa itu.

Itu seperti suara kursi yang baru diduduki. Aku yakin tidak ada seorangpun di sini tadi.

'Haruskah aku menengok ke belakang, memastikan tidak ada apapun di sana?'

Aku berbalik dan lampu ruangan tiba-tiba padam.

Aku memerhatikan dalam gelap. Ada seseorang yang sedang duduk di kursi di depanku, menatapku dalam gelap. tetapi karena jaraknya agak jauh dan gelap aku tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.

"Siapa di sana?" Aku berseru.

Orang itu diam tidak menjawab.

"Jho?" Aku memanggil lagi. Menduga itu mungkin Jho yang sedang mengerjaiku, tetapi tidak ada jawaban.

"Berhenti bercanda Jho! Ini tidak lucu!"

Aku berjalan ke tembok menghidupkan kembali sakelar lampunya. Aku menatap ke kursi tadi. Kosong?

Tidak ada seorangpun. tetapi kursinya berputar putar seolah baru saja ada yang duduk tadi. Ketakutan mulai menggerayangiku.

Kring! Panggilan masuk berbunyi.

Aku berjalan ke mejaku lagi untuk menjawabnya.

"Selamat pagi dengan melya bisa dibantu?" Sesaat aku sadar suara dering telepon itu bukan dari mejaku.

Aku berjalan ke arah dering telepon itu. Kurasa seseorang yang bertugas di shift malam lupa mematikan tombol online. Tombol online dihidupkan jika kita siap menerima panggilan telepon masuk. Sedangkan offline untuk menolak semua panggilan masuk.

"Hallo?" Telponnya sudah ditutup.

"Ring!" Suara telepon dari arah lain berbunyi. Belum sempat beranjak dari tempat itu, suara dering telepon dari arah lainnya berbunyi. aku mengecek dari layar komputer. Semua line telepon status online?

"Ring! Ring!" Sekarang semua dering telepon berbunyi saling bersahutan. Membuat suara berisik yang memekakan telinga.

Firasatku tidak enak. Aku menutup telingaku dab berlari cepat menuju pintu tanpa menoleh. Dan bug!

Aduh!

Aku menubruk sesuatu dan terjatuh ke lantai. Setelah kuperhatikan lagi ternyata aku bertabrakan dengan Sofi yang hendak masuk sementara aku ingin keluar.

"Kamu ini apa-apaan sih, Mel?" tanya Sofi terkejut, sambil mengusap kepalanya.

Aku bangkit. "Maaf! Tadi aku buru-buru jadi gak lihat kamu masuk."

"Kalian sedang apa di pintu? Bukannya masuk?" kata Jho bingung memerhatikan kami berdua tertahan di ambang pintu.

"Jho!" Seruku. "Ke mana saja tadi? Aku mencarimu?"

"Aku baru kembali dari toilet. Ada apa ?" jawabnya.

Aku tahu mereka berdua memperhatikanku dengan perasaan bingung. Sesaat mereka saling berpandangan lalu menatap kembali padaku dengan curiga. Mereka menyeringai.

"Kamu takut ya Mel ?" goda Sofi sambil menyikutku pelan.

"Tidak." Aku menyangkal.

"Jujur aja deh. Tadi kamu buru-buru mau keluar karena ketakutan 'kan ?" Lanjut Sofi. Kami bertiga masuk ke dalam.

"Gak ada apa-apa, sof." aku menjauhinya dan kembali ke meja kerjaku.

Sofi duduk di sampingku. Suara kursi berderit saat Sofi mendudukinya. Mengingatkanku pada suara tadi.

"Yakin gak mau cerita?"

Aku menggeleng. Tidak ada gunanya juga kalau kuceritakan.

"Apa? Apa? " Neni yang tidak tau kapan datangnya sudah muncul dari balik cube di depanku. Ikut nimbrung percakapan kami. Kepalanya yg kecil bertengger di atas dinding cube.

berberapa karyawan sudah mulai berdatangan.

Sofi bercerita tentang aku yang berlari ketakutan keluar sampai bertabrakan dengannya. Dan Neni menimpali dengan cerita lain.

"Eh, denger-denger katanya pak security waktu jaga malam juga.." Mereka berdua pun asyik bergosip.

Neni memang suka cerita cerita seperti itu. Terlebih, lantai tempat kami bekerja terhitung baru.

Ruangan yang dulunya gudang tua disulap menjadi ruang kerja yang bagus dan bersih. tetapi tetap tidak meninggalkan kesan angker. Cerita-cerita horor dan mistis laris di antara para karyawan. Sebuah cerita tanpa dasar yang jelas, yang menyebar dari mulut ke mulut.

Aku memerhatikan jam di dinding. Hampir menunjukkan pukul 7. Suasana ruangan mulai ramai. Sofi dan Neni sudah berhenti bergosip. Kami mulai fokus bekerja.

"Selamat pagi, dengan saya Melya , ada yang bisa kami bantu?" Aku menerima panggilan dan mencoba untuk fokus. Menyingkirkan semua yang tidak berguna dari pikiranku.

Tempatku bekerja adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan online. Meski bukan perusahaan besar tetapi lumayan banyak digemari.

Satu jam berlalu. Hujan mungkin sudah reda namun ruangan tetap dingin. Aku melepas sepatuku. Jari-jari kakiku masih berkerut kedinginan. Pandanganku beralih ke layar komputer saat panggilan masuk terdengar di kepalaku.

'Apa ini?'

Aku berpikir keras memerhatikan sesuatu yang sulit kupercaya ada di layar komputerku.

Nomor telepon apa ini ?

Aku memerhatikan kembali nomor  telepon  yang terpampang di layar komputerku. Nomor telepon yang terlihat asing dan acak. Apa ada nomor telepon seperti ini? Atau ini panggilan dari luar negeri? Daripada nomor  telepon ini lebih seperti angka yang berderet acak.

"Selamat pagi?" Aku mencoba mencoba menjawab panggilan.

Sing..

Kesunyian terdengar dari seberang ruangan.

"Selamat pagi? Dengan saya Melya, ada yang bisa dibantu?" Aku mencoba menyapa kembali. Tetap tidak ada jawaban.

Hanya telepon iseng. Aku segera menutup panggilan.

Dan nomor telepon aneh itu pun masuk memanggil kembali.

Terpopuler

Comments

Lien machan

Lien machan

di teror hantu penunggu kantor ya

2021-12-20

1

Nuryanti

Nuryanti

aduh gila. serem juga ya

2021-12-20

1

•Wolfie blue_14•

•Wolfie blue_14•

Aku yg baca kok aku ikut jadi ngeri juga kayak ada yg tiduran di belakang aku sambil merhati in aku, waktu ngetik ini pun kayak ada yg mau nyium tengkuk leher ku Ih Kok Jadi Serem😱😱😱

2021-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 Terjebak Di Lift
2 Di Kantor Sendirian
3 Panggilan Telpon Dari Si Kecil Yang Misterius
4 Bayangan Hitam Di Sudut Gerbong
5 Kereta Hantu
6 Hutan Angker
7 Mereka Yang Bisa Melihat Makhluk Halus
8 Hidup Kembali Sebagai Seorang Indigo
9 Permintaan Si hantu Kecil
10 Yang Pergi Yang Dilupakan
11 Sosok Wanita Tak Dikenal
12 Terkurung Di Toilet
13 Perkelahian Pertamaku
14 Mereka Tetangga Kita Yang Tak Terlihat
15 Ditempeli Arwah Penasaran
16 Seseorang Yang Ditunggu
17 Sedikit Harapan
18 Sebuah Pertemuan
19 Pria Yang Mencintai Keluarganya
20 Mimpi Buruk Dan Pesan Yang Ditinggalkan
21 Para Penjaga Hutan
22 Menjelajahi Hutan Angker
23 Rumah Tua Di Tengah Hutan
24 Makhluk Yang Terkurung Di Gudang Bawah Tanah.
25 Bertemu Ello kembali
26 Gadis Kecil Misterius
27 Undangan Dari Siluman Rubah
28 Melintasi Dimensi Lain
29 Akhir Dari Pencarian Panjang
30 Awal Mula Pertemuan Mereka
31 Es teh manis
32 Tania
33 Para Penunggu Sungai
34 Perselisihan Dengan Siluman Buaya
35 Hukuman Dari Penguasa
36 Penjaga Hutan Absham
37 Perselisihanku Dengan Absham
38 Pertemuan Yang Ditakdirkan
39 Hadiah Perpisahan
40 Dia Sudah Bangun
41 Kenangan Masa Kecil Part 1
42 Kenangan Masa Kecil Part 2
43 Pertemuan Angga Dan Absham
44 Dibalik Cerita
45 Ikut Perkemahan
46 Dibalik Air Terjun
47 Raungan Malam
48 Siluman Serigala
49 Tersesat
50 Persidangan di mulai
51 Dua Permintaan
52 Dukun Arang
53 Perundingan
54 Kembali Ke Perkemahan
55 Siapa Yang Duduk Di kursiku
56 Misteri Loker Yang Terkunci
57 Awal Kemalangan
58 Kunci Loker No 13
59 Teror dimulai, Tolong aku!
60 Kejujuran Atau Kebohongan, Ilusi Atau Nyata
61 Menyelidiki misteri loker no 13
62 Hantu korban bully
63 Kebenaran Yang sia-sia
64 Terjebak di Sekolah
65 Rencana penyelamatan Riri
66 Pencarian Riri
67 Hide And Seek
68 Hantu anak laki-laki
69 Rencana Melya
70 Aku kembali
71 Awal Dari Masalah
72 Aku Menunggumu
73 lemari ruang kelas 3-5
74 Aku menemukanmu!
75 Maaf!
76 keadaan Riri
77 Real Story : Darah yang meresahkan
78 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 1
79 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 2
80 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 3
81 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 4
82 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 5
83 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 6
84 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 7
85 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 8
86 Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu 9
87 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 1
88 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 2
89 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 3
90 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 4
91 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 5
92 Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 6
93 Goodbye Arsa
94 pengumuman karya baru
95 Boneka Penukar Keberuntungan
96 Boneka Penukar Keberuntungan 2
97 Boneka penukar keberuntungan 3
98 Boneka penukar keberuntungan 4
99 Boneka penukar keberuntungan 5
100 Boneka penukar keberuntungan 6
101 Boneka penukar keberuntungan 6
102 Si kembar Celin-Celena
103 Boneka Penukar Keberuntungan
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 111
111 bab 110
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Terjebak Di Lift
2
Di Kantor Sendirian
3
Panggilan Telpon Dari Si Kecil Yang Misterius
4
Bayangan Hitam Di Sudut Gerbong
5
Kereta Hantu
6
Hutan Angker
7
Mereka Yang Bisa Melihat Makhluk Halus
8
Hidup Kembali Sebagai Seorang Indigo
9
Permintaan Si hantu Kecil
10
Yang Pergi Yang Dilupakan
11
Sosok Wanita Tak Dikenal
12
Terkurung Di Toilet
13
Perkelahian Pertamaku
14
Mereka Tetangga Kita Yang Tak Terlihat
15
Ditempeli Arwah Penasaran
16
Seseorang Yang Ditunggu
17
Sedikit Harapan
18
Sebuah Pertemuan
19
Pria Yang Mencintai Keluarganya
20
Mimpi Buruk Dan Pesan Yang Ditinggalkan
21
Para Penjaga Hutan
22
Menjelajahi Hutan Angker
23
Rumah Tua Di Tengah Hutan
24
Makhluk Yang Terkurung Di Gudang Bawah Tanah.
25
Bertemu Ello kembali
26
Gadis Kecil Misterius
27
Undangan Dari Siluman Rubah
28
Melintasi Dimensi Lain
29
Akhir Dari Pencarian Panjang
30
Awal Mula Pertemuan Mereka
31
Es teh manis
32
Tania
33
Para Penunggu Sungai
34
Perselisihan Dengan Siluman Buaya
35
Hukuman Dari Penguasa
36
Penjaga Hutan Absham
37
Perselisihanku Dengan Absham
38
Pertemuan Yang Ditakdirkan
39
Hadiah Perpisahan
40
Dia Sudah Bangun
41
Kenangan Masa Kecil Part 1
42
Kenangan Masa Kecil Part 2
43
Pertemuan Angga Dan Absham
44
Dibalik Cerita
45
Ikut Perkemahan
46
Dibalik Air Terjun
47
Raungan Malam
48
Siluman Serigala
49
Tersesat
50
Persidangan di mulai
51
Dua Permintaan
52
Dukun Arang
53
Perundingan
54
Kembali Ke Perkemahan
55
Siapa Yang Duduk Di kursiku
56
Misteri Loker Yang Terkunci
57
Awal Kemalangan
58
Kunci Loker No 13
59
Teror dimulai, Tolong aku!
60
Kejujuran Atau Kebohongan, Ilusi Atau Nyata
61
Menyelidiki misteri loker no 13
62
Hantu korban bully
63
Kebenaran Yang sia-sia
64
Terjebak di Sekolah
65
Rencana penyelamatan Riri
66
Pencarian Riri
67
Hide And Seek
68
Hantu anak laki-laki
69
Rencana Melya
70
Aku kembali
71
Awal Dari Masalah
72
Aku Menunggumu
73
lemari ruang kelas 3-5
74
Aku menemukanmu!
75
Maaf!
76
keadaan Riri
77
Real Story : Darah yang meresahkan
78
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 1
79
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 2
80
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 3
81
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 4
82
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 5
83
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 6
84
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 7
85
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu Part 8
86
Nyanyian Hujan Dan Rumah Sakit Hantu 9
87
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 1
88
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 2
89
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 3
90
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 4
91
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 5
92
Pembunuhan Di Bawah Hujan Part 6
93
Goodbye Arsa
94
pengumuman karya baru
95
Boneka Penukar Keberuntungan
96
Boneka Penukar Keberuntungan 2
97
Boneka penukar keberuntungan 3
98
Boneka penukar keberuntungan 4
99
Boneka penukar keberuntungan 5
100
Boneka penukar keberuntungan 6
101
Boneka penukar keberuntungan 6
102
Si kembar Celin-Celena
103
Boneka Penukar Keberuntungan
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 111
111
bab 110
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!