Sudah dua jam lebih Roselie menunggu sampai laki-laki di sampingnya ini selesai membaca. Tapi tidak ada tanda-tanda jika laki-laki itu akan berhenti. Ia mengelus kepala Amy yang duduk di pangkuannya. Ingin sekali ia membuka dan membaca buku itu, penasaran dengan isinya. Tapi tidak mungkin ia membaca buku ini disini.
Roselie melirik laki-laki di sampingnya. Jubah merah yang menutupi setengah dari wajahnya tidak membuat surai merahnya tidak terlihat. Matanya melihat ke arah judul buku yang dibaca laki-laki itu, tertulis 'Sejarah Terbentuknya Sistem Pajak Di Tengah Rakyat'. Roselie mengernyit melihat judul buku itu. Untuk apa anak seusianya membaca buku seperti itu?
Karena penasaran Roselie membuka suara. "Kenapa tuan membaca buku seperti itu? Bukankah buku itu cocoknya dibaca oleh pemuda bangsawan atau para petinggi kerajaan."
Laki-laki itu menoleh sebentar dan berkata. "Kau tidak perlu tau," Jawabnya datar.
Roselie menghembuskan nafasnya kesal.
"Tuan siapa nama mu?" Tanya Roselie.
Laki-laki itu terdiam beberapa saat lalu menjawab. "Nama ku adalah Drans. Jangan memanggilku tuan lagi umurku hanya terpaut beberapa tahun dari mu," Kata laki-laki itu menyebutkan namanya.
"Baiklah aku tidak akan memanggil mu tuan lagi. Dan oh ya perkenalkan nama ku Cristal." Ucap Roselie memperkenalkan diri dengan nama samarannya.
Laki-laki bernama Drans itu mengangguk.
"Kalau boleh tau kau dari kerajaan mana? Aku rasa kau bukan bagian dari kerajaan Ainsley."
"Kau benar aku bukan dari kerajaan Ainsley. Aku dari wilayah Selatan, kerajaan Alvair." Katanya memberi tau.
Alvair? Roselie seperti pernah mendengar nama kerajaan itu. Ia mengingat-ingat kembali nama kerajaan Alvair yang disebut laki-laki tadi.
Kerajaan Alvair...... Alvair...... Alvair...... Gumam Roselie menyebutkan nama itu dalam pikirannya berusaha mengingat.
Seperkian detik kemudian Roselie membulatkan matanya terkejut. Ia ingat sekarang. Kerajaan Alvair adalah kerajaan dimana si tokoh utama pria tinggal. Kerajaan Alvair dipimpin oleh raja yang bernama Delio. Raja Delio memiliki seorang ratu bernama Yera dan seorang putra mahkota bernama pangeran Felix Varas Alvair. Si tokoh utama dalam novel!
Bagaimana Roselie bisa lupa jika pangeran Felix adalah putra mahkota kerajaan Alvair. Roselie lupa jika takdirnya dalam novel ini belum dalam zona aman. Si tokoh utama yaitu pangeran Felix masih hidup sampai sekarang.
Astaga...... aku melupakan si tokoh utama pria itu. Tunggu dulu bukannya pertemuan pertama putri Roselie dan pangeran Felix adalah saat pertunangan mereka. Pertunangan itu terjadi saat putri Roselie berusia 10 tahun. Dan saat itu pangeran Felix berusia 13 tahun. Itu artinya 4 tahun dari sekarang pertunangan mereka akan terjadi.
Mendadak tubuh Roselie langsung lemas memikirkan hal itu. Tiga tahun yang akan datang ia akan bertemu dengan pangeran Felix si tokoh utama pria. Dan ia tidak ingin pertemuan itu terjadi.
Reaksi terkejut dari Roselie membuat Drans di sampingnya memandang nya penuh tanda tanya.
"Kau tidak apa-apa?"
Roselie tersentak kaget mendengar teguran itu. Kesadarannya kembali setelah Drans memanggilnya.
Sedangkan Drans memandang bingung pada Roselie yang terkejut mendengar suaranya. Padahal ia memanggilnya dengan suara pelan. Tapi reaksi perempuan itu malah sangat terkejut.
"Ah..... ya..... aku baik-baik saja. Maaf jika reaksi ku terlalu berlebihan." Ucap Roselie tersenyum kikuk.
"Apakah kau pernah mendengar tentang putra mahkota kerajaan Alvair?" Tanya Roselie.
"Ya tentu saja aku tau. Memangnya kenapa?"
Roselie menggeleng. "Tidak, tidak ada apa-apa. Aku hanya bertanya saja. Kudengar pangeran Felix adalah anak yang pintar dan tangguh. Di umur yang masih 6 tahun saja dia sudah bisa memecahkan permasalahan rakyatnya. Padahal dia masih seorang anak kecil." Jangan tanya darimana Roselie bisa mengetahui hal ini. Ia adalah seorang pembaca tentu saja dia tau tentang kepintaran si tokoh utama novel ini.
Lagipula Roselie sudah hafal jika setiap tokoh utama dalam sebuah novel pasti di ceritakan memiliki kemampuan, kepintaran, dan keunggulan yang lebih daripada tokoh lainnya. Itu adalah poin penting dalam sebuah novel, jika si tokoh utama adalah tokoh yang sempurna dalam sebuah novel.
Dalam tudungnya, Drans tersenyum sinis mendengar pujian dari perempuan itu. Hal yang sering ia dengar setiap membahas tentang pangeran Felix. Berbagai macam pujian yang manis.
"Kau benar pangeran Felix memang sangat pintar. Dia adalah seorang pangeran tentu saja dia bisa menangani masalah seperti itu. Kau pasti sangat mengagumi pangeran Felix, bukan?"
Roselie terkekeh kecil mendengar seseorang mengatakan dirinya mengagumi pangeran Felix. Yang benar saja. Ia tidak mungkin mengagumi sosok pangeran Felix yang ternyata adalah si pangeran kelam.
Pangeran kelam? Yah itu adalah sebutan Roselie untuk si tokoh utama itu. Dari sejak ia membaca novel itu pangeran kelam adalah julukannya untuk si tokoh utama pria.
Ia memberikan julukan itu karena memang pangeran Felix adalah pangeran kelam. Diceritakan di novel jika pangeran Felix tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Ayahnya yang merupakan raja Delio adalah raja dengan watak yang keras dan egois. Apapun keinginannya haruslah dituruti. Sejak kecil pangeran Felix selalu diajarkan bagaimana menjadi raja yang tegas dan tangguh. Ia di didik untuk menjadi seorang raja yang tegas dan tidak lemah dihadapan semua orang.
Pangeran Felix yang masih kecil hanya bisa menuruti keinginan ayahnya tanpa bisa membantah. Ayahnya adalah seorang raja dan perintah seorang raja haruslah dituruti.
Ibunya yaitu ratu Yera adalah ratu yang tegas dan selalu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Setiap hari ratu Yera selalu disibukkan dengan perannya sebagai ratu kerajaan Alvair. Ratu Yera memang menyayangi putranya pangeran Felix tapi dia tidak pernah bisa menunjukkan kasih sayangnya pada anaknya. Itu karena dirinya yang selalu mementingkan rakyatnya daripada urusan pribadinya.
Pangeran Felix yang saat itu masih kecil harus merelakan masa kecilnya untuk menjadi calon raja yang baik di masa depan tanpa mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Hal itu membuat nya membenci kedua orang tuanya. Sejak pangeran Felix berumur 6 tahun ia mulai berhenti berharap mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Sejak itu dia menutup dirinya dari siapapun. Kepribadian tegas, dingin, dan kejamnya pun terbentuk saat dirinya masih kecil.
Melihat perempuan di sampingnya tertawa. Lagi-lagi Drans mengerutkan dahinya bingung. Menurutnya perempuan di sampingnya ini memang aneh.
"Kenapa kau tertawa? Apa ada yang lucu?" Ujarnya ketus lalu kembali membaca bukunya.
Roselie menyudahi tawanya karena pertanyaan dari Drans. Ia membuka suara. "Aku tertawa mendengar pertanyaan mu itu?" Ujarnya. "Heii, aku tidak mengagumi si pangeran Felix itu. Untuk apa aku mengagumi seseorang seperti nya. Menurut ku pangeran Felix itu adalah orang yang tidak beruntung."
Gerakan menggulir halaman buku terhenti mendengar jawaban perempuan aneh di sampingnya. "Apa maksud mu?" Tanya nya tak mengerti.
"Bukankah pangeran Felix adalah pangeran yang pintar, tangguh, dan tegas. Semua orang mengagumi nya tapi kenapa kau tidak?" Ucapnya terkejut.
Roselie yang mendengarnya tersenyum di balik tudung jubahnya. "Itu karena bagi ku dia tidak sesempurna yang orang lain lihat. Coba kau perhatian dengan baik. Sejak kecil ayahnya raja Delio selalu mendidiknya menjadi raja yang tegas dan kuat di masa depan. Ibunya ratu Yera selalu sibuk memperhatikan kondisi rakyatnya. Menurut mu apa yang didapatkan pangeran Felix saat kecil?"
Drans terdiam. Terkejut sekaligus tidak menyangka dengan ucapan perempuan itu.
Roselie melanjutkan perkataannya. "Orang tuanya sibuk pada ambisi mereka masing-masing. Ayahnya yang berambisi ingin anaknya menjadi raja terbaik di masa depan dan ibunya yang berambisi ingin rakyatnya sejahtera. Mereka terlalu mementingkan tujuan mereka masing-masing tanpa memperhatikan pangeran Felix yang juga butuh kasih sayang dari mereka. Kau tau, setiap anak di dunia ini memiliki keinginan yang sama. Yaitu mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan cinta dari keluarganya. Semua orang mungkin mengagumi sosok sempurna dari pangeran Felix tapi aku tidak. Mungkin semua orang iri pada kehidupannya dan ingin menggantikan posisi nya tapi kurasa pangeran Felix lah yang selalu iri melihat anak-anak seumurannya bermain dan diperhatikan oleh orang tuanya. Sedangkan dirinya hanya bisa terkurung di istana dengan berbagai kesibukan menjadi seorang calon raja."
Drans diam mendengar semua perkataan perempuan di sampingnya. Baru kali ini ia mendengar pendapat yang berbeda dari seorang anak berumur 6 tahun. Tanpa sadar matanya berubah sayu setelah mendengar hal itu.
"Kau benar, sepertinya pangeran Felix tidak seberuntung yang aku kira."
Roselie tersenyum, pikirannya melayang ke kehidupannya yang sebelumnya. Ia saat itu juga tidak dapat merasakan kasih sayang dari keluarganya.
Bibirnya terbuka membuka suara. "Aku melarat kata-kata ku tadi. Aku mengagumi sosok pangeran Felix."
Drans menoleh mendengar itu. "Kenapa kau tiba-tiba berubah?"
"Walau pangeran Felix tidak tidak seberuntung yang orang lain kira tapi aku kagum dengan nya. Aku kagum dengannya yang masih tetap tegar dan menjalani harinya dengan baik tidak seperti seseorang yang aku kenal." Ujarnya tersenyum kecut. Orang yang ia kenal itu adalah dirinya sendiri di kehidupan yang lalu.
"Seseorang yang kau kenal?"
"Yah aku mengenal seseorang yang hidupnya sama dengan pangeran Felix. Sama-sama tidak mendapat kasih sayang dari orang tuanya. Aku kagum dengan pangeran Felix yang masih bisa bertahan dengan tekanan dari orang taunya tidak seperti orang itu yang lemah dan tidak berdaya. Setidaknya pangeran Felix tidak selemah orang itu."
Mata Drans bersinar mendengar perempuan itu mengagumi pangeran Felix dalam artian yang berbeda. Seulas senyum terbit di wajahnya. Lalu ia kembali menormalkan ekspresi wajahnya.
"Nampaknya kau tidak tau hukuman bagi seseorang yang berani menjelek-jelekkan seorang pangeran. Apalagi kau lancang menceritakannya pada orang asing seperti ku." Ucapnya menakut-nakuti Roselie.
Roselie terkejut setelah sadar apa yang diucapkannya. Ia mengatakan hal yang buruk pada seorang pangeran dan itu tidak baik. Orang di sampingnya ini bisa saja melaporkannya pada kerajaan Alvair.
"Maaf.... Maafkan aku. Ak.....aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan seorang pangeran. Ak... aku tidak sengaja. Ku mohon jangan menceritakan ini pada siapapun. Anggap saja aku tidak pernah mengatakan apapun." Ucap Roselie memohon pada Drans.
"Heii, kau tidak akan memberi taukan ini pada siapapun kan? Aku tidak sengaja mengatakan hal itu." Ujarnya saat tak mendapat jawaban apapun dari Drans.
"Aku tidak akan menceritakan ini pada siapapun." Balas Drans.
Roselie bernafas lega mendengarnya. "Terimakasih," Ujarnya.
Roselie melihat hari yang sebentar lagi akan berganti malam. Ia segera berdiri mengingat ia hanya diberi waktu sebelum malam tiba.
"Maaf kan aku tapi aku tidak bisa menemani mu lebih lama lagi. Aku harus pulang sebelum malam tiba jika tidak papa ku akan marah nanti. Sampai jumpa sekali lagi aku minta maaf." Ucap Roselie dan berjalan keluar sambil membawa Amy.
"Tunggu dulu." Sahut Drans.
Roselie berbalik dan menoleh ke arahnya. Laki-laki itu lantas membuka tudung jubahnya dan terlihat lah wajah tampan dengan iris mata merahnya. Surai merahnya terlihat bersinar di ruangan ini.
Dan secara tidak sengaja, Amy tiba-tiba menarik tudung jubah yang menutupi wajah Roselie. Tudung itu terbuka menampilkan wajah cantik nan elok dengan rambut berwarna emas dan iris mata biru laut miliknya.
Pandangan mereka bertemu beberapa saat. Mata sayu Roselie bertubrukan dengan iris kelam milik laki-laki itu. Hingga sebuah suara terdengar dari mulut Drans.
"Semoga kita bertemu lagi."
Setelah mengatakan itu Roselie langsung tersadar dan kembali memakai tudung jubahnya lalu melangkah pergi dari ruangan. Meninggalkan laki-laki misterius itu yang bergumam lirih.
"Kau berbeda dan ku harap takdir mempertemukan kita lagi."
.
.
.
.
.
.
.
.
Hayoo siapa tuh si laki-laki misterius tadi?
Ekhm.... kayak nya udah tau nih siapa laki-laki tadi 😁
Author mau nanya nih sama kalian. Bagaimana perasaan kalian setelah membaca part ini? Dijawab ya jangan enggak lho😌
See u💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Vikaile Kchilse Elgeiuse
jls itu pangeran Felix bukanya tadi si pangeran bilang sendiri
2021-07-03
1
senja
bab ini bagus bgt, utk org yg iri dg orang lain bahkan ingin tukar tempat. . . . tiap orang punya cobaanya masing2, belum tentu ketika tukar posisi lantas bakal semulus sebelumya
2021-04-12
1
Maria Elisa
pangeran Felix lah PASTI
2021-01-19
8