Di pagi hari yang sejuk ini seorang anak kecil masih bersembunyi di bawah selimut tebalnya. Suasana sejuk di pagi hari membuatnya tidak ingin bangun dari kasur empuknya. Seseorang masuk ke kamarnya dan mengambil tempat di samping kasurnya. Mengelus surai emas milik Roselie dengan lembut.
"Heiii....... Bangunlah." Bisik Aland ke telinga adiknya. Karena tidurnya yang pulas Roselie tidak mendengar suara orang yang membangunkan nya.
Aland menggoncang bahu adiknya tapi Roselie belum mau bangun. Tidak hilang akal Aland pun mencium pipi adiknya yang chubby. Aland melayangkan ciuman berkali-kali pada adiknya. Sepertinya cara ini berhasil karena tak lama kemudian sepasang kelopak mata dengan iris biru laut terbuka dengan indah. Mata sebiru laut itu mengerjabkan matanya pelan.
Roselie menoleh ke samping dan melihat pelaku yang sudah menciumnya. "Kak Aland?"
Dengan cepat Roselie duduk dan bersandar di kepala kasurnya. Ia sedikit terkejut melihat Aland ada di kamarnya. Bukankah Aland marah padanya? Tapi kenapa dia ada di kamarnya?
"Tidur mu nampaknya nyenyak sekali. Kau menikmati tidurmu tadi malam?" Tanya Aland.
Tentu saja Roselie tidur dengan nyenyak. Saat tengah malam ia menyelinap ke penjara bawah dan kembali saat matahari akan terbit jadi tentu saja dia mengantuk apalagi ia menangis semalaman karena lelah ia tertidur di pelukan raja Edward.
"Iya kak." Balas Roselie. Ia ingin bertanya apakah kakaknya itu masih marah padanya atau belum? Tapi menanyakan hal itu Roselie tidak berani.
"Ayo pergi ke kamar mu dan bersiap-siap lah. Papa sudah menunggu mu." Itulah alasan Aland membangunkan Roselie karena raja Edward yang menyuruhnya.
Saat Aland ingin beranjak dari kasur, Roselie menahan tangannya untuk tidak pergi. "Em, apakah kak Aland tidak marah lagi?" Tanya Roselie takut-takut melihat Aland.
Aland tersenyum tipis melihat Roselie yang takut-takut melihat wajahnya. "Kakak tidak marah Roselie, mana mungkin kakak bisa marah dengan adik kakak ini."
"Benarkah? Tapi semalam kakak terlihat marah apalagi kak Edgar." Ucap Roselie berkata lirih.
"Tidak, kami berdua tidak marah padamu."
"Lalu kenapa malam itu kak Aland dan kak Edgar terlihat dingin pada Roselie bahkan kak Aland mendiami Roselie." Ucap Roselie dengan wajah murung.
"Kami berdua berbuat seperti itu supaya ku sadar Roselie bahwa perbuatan mu itu salah. Kenapa kau nekat masuk ke penjara bawah sendirian? Seharusnya jika kau tidak ingin memberi tau siapapun, kau bisa memberi tau ku atau Edgar. Tapi kau lebih memilih menyimpannya sendiri. Kakak merasa kau belum menganggap aku dan Edgar sebagai kakak mu." Yah, itulah yang Aland rasakan sekarang. Perkataan Axton yang menyinggung nya membuat dia berpikir jika adiknya ini belum sepenuhnya mempercayai nya.
"Tidak kak, Roselie menganggap kak Aland dan kak Edgar adalah kakak Roselie hanya saja saat itu Roselie tidak berpikir sampai kesitu. Maafkan Roselie kak."
Sebuah senyum terbit di wajah Aland. Dia senang adiknya berkata jika dia ini adalah kakak nya. "Permintaan maaf diterima. Jadi, kau harus segera mandi karena papa sudah menunggu mu."
Roselie mengangguk dan tertawa cekikikan mendengar suara Aland yang terdengar aneh.
"Pelayan siapkan baju untuk adik ku dan bantu dia bersiap-siap." Titah Aland pada semua pelayan yang ada di kamar Roselie.
"Baik pangeran."
................................
Di gerbang istana, raja Edward sudah lama menunggu Roselie datang. Wajahnya yang datar terus melihat ke arah pintu istana seperti menantikan seseorang. Keningnya berkerut saat dirinya mulai lelah menunggu. Ternyata menunggu itu melelahkan.
Tak lama kemudian Roselie datang bersama Aland. Tangan kanan Aland menggenggam tangan mungil Roselie dengan lembut. Seulas senyum hadir di wajah cantik Roselie.
Roselie melepas genggaman tangan mereka dan berlari menuju raja Edward. "Papa," Teriaknya.
Raja Edward berdecak kesal melihat Roselie berlari ke arahnya. "Jangan berlari seperti itu lagi kau bisa jatuh," Nasehatnya pada Roselie.
"Hehehe, iya pa."
Manik mata hitamnya melihat gaun yang dikenakan Roselie dan seketika dia merasa kesal. "Apa tidak ada gaun yang lain?"
"Ada, memangnya kenapa?" Tanya Roselie bingung.
"Ganti."
Wajah Roselie langsung murung mendengar hal sama keluar dari mulut orang yang berbeda. Aland tadi sudah menyuruhnya mengganti gaun dan sekarang papanya juga begitu. Padahal gaunnya bagus dan cantik.
"Lengannya pendek." Ujar raja Edward dan Aland bersamaan. Yah Aland langsung mengejar Roselie dan berdiri disamping adiknya.
Roselie cemberut mendengal hal yang sama lagi. Memang nya kenapa jika lengannya pendek. Gaun ini wajar untuk putri seumurannya.
"Tapi gaun ini wajar untuk seorang putri seperti Roselie." Ucap Roselie cemberut.
Raja Edward dan Aland menghela nafas pelan. Mereka tau hal itu wajar tapi naluri mereka sebagai ayah dan kakak tidak membiarkan Roselie memakai gaun yang menurut mereka terbuka.
"Ganti Roselie. Kau tidak boleh memakai gaun yang terbuka ini." Ujar raja Edward dengan nada tidak ingin dibantah.
"Tapi gaun ini cantik dan bagus. Roselie suka dengan gaun ini apalagi ada pita warna merahnya. Lihat cantik kan?" Ucap Roselie menunjuk pita merah di gaunnya.
"Tetap tidak boleh." Ucap raja Edward tegas.
Tidak, aku ingin memakai gaun cantik ini. Baiklah mari ku perlihatkan wajah menggemaskan ku pada kalian berdua.
Mata Roselie yang bulat mengedip-gedip imut dan tangannya diletakkan di bawah pipinya. Roselie menunjukkan pupy eyes-nya pada dua orang di hadapannya berharap mereka tidak menyuruhnya ganti gaun.
Dan yah cara itu berhasil. Raja Edward dan Aland tercengang melihat sosok imut di depan mereka. Siapa yang bisa menolak pesona imut dan menggemaskan milik Roselie?
"Baiklah aku lupa kau sangat licik." Ucap raja Edward memandang ke arah lain. Begitu juga dengan Aland.
Aland tersenyum dan mengacak rambut Roselie. "Jaga dirimu baik-baik dan jangan membuat masalah."
"Siapa juga yang akan membuat masalah?" Tanya Roselie merasa tersindir.
Aland terkekeh. "Aku mengenal seseorang yang sering membuat masalah. Kau harus hati-hati dengannya."
Wajah Roselie langsung tertekuk sadar dengan siapa yang dibicarakan Aland. Ia melempar senyum manisnya pada Aland. "Tentu saja. Roselie tidak akan membuat masalah hari ini lagipula bukan Roselie yang mencari masalah tapi masalah itu yang mencari Roselie," Balas Roselie tidak ingin disalahkan.
"Roselie ayo naik ke kuda." Ucap raja Edward menghentikan perdebatan kakak adik itu.
"Sampai jumpa kak Aland." Ucap Roselie melambaikan tangannya.
Aland mengangguk dan ikut melambaikan tangannya. "Hati-hati Roselie. Minta papa untuk menjaga dirimu dengan baik, jangan telat makan, dan jangan terlalu kecapean, selalu didekat papa dan jangan pergi sendirian." Ucap Aland menasehati adiknya.
"Baik kak." Balas Roselie.
Raja Edward pun menggendong tubuh Roselie ke atas kuda dan ikut naik ke kuda putih itu. Tangannya mengenggam erat tubuh Roselie yang ada di depannya. Dia tidak ingin putrinya ini terluka apalagi jatuh ke tanah yang keras ini. Setelah memastikan Roselie sudah aman raja Edward segera memacu kudanya ke luar gerbang istana.
................................
Mereka memasuki hutan lebat dengan pepohonan hijau yang menjulang besar menyambut mereka. Roselie dengan takjub menatap ke sekitarnya dengan mata berbinar cerah. Hutan ini berbeda dengan hutan yang ada di rumah pengasingannya. Pohonnya berukuran sedikit besar dengan daun yang hijau. Tidak ada bunga disini yang ada hanya pohon dan tumbuhan hijau lainnya. Anehnya Roselie juga tidak melihat ada hewan di hutan ini.
"Papa, Roselie tidak melihat ada hewan di hutan ini." Tanya Roselie membuka percakapan.
"Hutan ini memiliki hewannya juga tapi hewan disini berbeda. Maksudnya hewan disini hanyalah hewan yang hidup dan tinggal di tanah. Seperti cacing, kelinci, rubah merah, marmot tanah, berang-berang, rubah fennec, dan hewan lainnya. Tanah dan air di hutan ini sangat bersih sesuai untuk tempat tinggal mereka. Mereka hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dihutan ini." Ucap raja Edward menjelaskan tanpa melihat Roselie.
"Itu luar biasa pa, lalu dengan bunga yang ada di hutan ini?"
"Bunga disini beragam jenisnya tapi bunga yang ada disini sulit ditemukan jika baru pertama kali datang kesini."
"Sulit ditemukan? Memangnya bunga disini hidup di mana hingga sulit ditemukan?" Tanya Roselie bingung. Terlihat sekali di matanya jika ia tertarik dengan hutan satu ini.
Raja Edward yang melihat binar cerah Roselie tersenyum dan mengacak surai emasnya. "Bunga disini hanya ada di bawah pengunungan dan untuk melihat bunga disini sangat sulit karena letak pengunungan nya yang cukup jauh."
"Papa ayo kita kesana. Roselie ingin melihat bunga-bunga itu." Ajak Roselie.
Raja Edward menggeleng. "Tidak, kita akan kesuatu tempat dulu setelah itu baru kita melihat bunga-bunga itu nanti."
Wajah Roselie langsung cemberut seketika. Raja Edward terkekeh melihat itu. "Papa janji kita akan melihat bunga-bunga itu tapi sebelum itu papa akan menunjukkan sebuah bangunan indah di hutan ini."
"Baiklah."
Tak lama kemudian kelopak mata Roselie berkunang-kunang menahan kantuk. Perjalanan yang cukup jauh ini membuatnya mengantuk. Raja Edward yang tau Roselie mengantuk menyandarkan tubuh Roselie ke dadanya. Semilir angin dan tempat bersandar yang nyaman membuat Roselie akhirnya tertidur.
.........................
Roselie mengerjakan matanya dan melihat ke sekelilingnya. Ia baru bangun dan melihat sekarang ia masih ada di hutan. "Tidurlah lagi, jika sudah sampai papa akan membangunkan mu." Ucap suara di belakang tubuhnya. Tanpa melihat Roselie tau itu suara siapa.
"Berapa lama Roselie tidur?" Tanya Roselie.
"Sekitar empat jam." Jawab raja Edward.
"Apa?"
"Kenapa papa tidak membangunkan Roselie? Papa pasti capek kan gara-gara Roselie bersandar di tubuh papa."
"Papa tidak capek lagipula badan mu begitu mungil seperti kapas bahkan papa tidak merasa ada seseorang yang bersandar di dada papa." Ejek raja Edward.
Roselie memajukan bibirnya cemberut, kesal dengan ucapan raja Edward yang mengejeknya.
Raja Edward tertawa melihat tingkah Roselie. Surai emas Roselie diacak gemas oleh raja Edward.
Setelah beberapa menit kemudian Roselie melihat sebuah bangunan besar dan indah berdiri menjulang di antara balik pepohonan. Semakin maju Roselie semakin melihat dengan jelas bangunan besar apa itu. Dan ternyata itu adalah sebuah kastil besar di tengah hutan.
Sebuah kastil yang besar dan megah berdiri kokoh di depan sana. Kastil itu dikelilingi air dari kolam. Pepohonan yang besar membuat kastil ini tertutupi dari luar.
Roselie bertepuk tangan gembira. "Papa lihat itu ada kastil yang besar," Ujar Roselie menujuk kastil besar di depannya.
Raja Edward tersenyum melihat Roselie yang tampak senang. "Ini adalah kastil tempat kedua kakak mu disembunyikan saat perang besar dulu."
"Wah...... Kastil ini sangat besar pasti kak Edgar dan kak Aland suka dengan kastil ini."
"Apa Roselie menyukainya?" Tanya raja Edward.
Roselie mendongak ke atas. "Tentu saja Roselie menyukai kastil ini. Kastilnya besar dan indah."
"Em.... Apakah Roselie boleh masuk ke kastil itu?" Tanya Roselie sedikit gugup dan berharap. Kastil ini sangat indah untuk tidak dimasuki.
"Tentu boleh."
Roselie tertawa senang dan memeluk tubuh raja Edward dari depan. "Terimakasih papa."
"Sama-sama."
Mereka telah sampai di depan kastil dan turun dari kuda. Raja Edward membantu Roselie untuk turun dari kuda. Prajurit di depan mereka ikut turun dan dan mengikuti mereka dari belakang. Salah satu penjaga pintu kastil yang melihat raja Edward datang segera memberi salam.
"Selamat datang yang mulia raja. Silahkan masuk ke kastil." Penjaga itu membuka pintu kastil dan terlihatlah ruangan besar di depan mereka.
Wah...... ini sangat indah
"Maaf yang mulia tapi siapa anak kecil yang anda bawa ini?" Tanya penjaga tadi penasaran.
Roselie tersenyum dan mengangkat sedikit gaunnya sambil menunduk. "Aku putri Roselie Caroline Ainsley," Ucapnya memperkenalkan diri.
"Dia adalah putri ku." Ucap raja Edward.
Prajurit itu terkejut dan langsung bersujud. "Maafkan hamba yang tidak mengenal putri Roselie yang mulia raja."
"Bangunlah."
Penjaga itu bangun dan tersenyum pada Roselie. "Selamat datang di kastil ini putri Roselie. Tuan putri begitu cantik dan anggun. Semoga tuan putri selalu dilindungi dan sehat selalu."
"Terimakasih." Ucap Roselie sambil tersenyum.
Raja Edward yang melihat Roselie memberikan senyum nya pada penjaga itu berdecak kesal. Dia menggendong Roselie secara tiba-tiba membuat Roselie kaget.
"Papa membuat ku kaget." Kesal Roselie.
"Jangan tersenyum pada orang lain kecuali pada papa dan kakak mu." Bisik raja Edward ke telinga Roselie.
"Kenapa memangnya?" Tanya Roselie tidak mengerti.
"Pokonya jangan, papa tidak suka kau tersenyum pada orang lain." Ucap raja Edward dengan ekspresi datar.
Masa senyum aja nggak boleh sih!Dasar papa yang posesif!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Segini cuman ya 😄
Eh sebelum keluar baca dulu pengumuman dari author ya......
PENGUMUMAN!
Assalamu'alaikum wr. wb
Sebelumya author minta maaf buat para reader's karena author bakal kasih kabar buruk. Jadi, untuk bulan ini author nggak bakal update. Soalnya bulan ini author bakal ujian😩 Author mau fokus sama ujian author dulu ya. Tapi insyaallah author bakal update klau lagi senggang ya. Tapi nggak janji nih. Dan untuk bulan Desember nya author akan kembali update seperti biasa. Bisa 1× dalam 2 hari atau 1× dalam 3 hari tergantung waktunya aj. Untuk yang mau double update tunggu di bln Desember nya ya.
Mohon pengertiannya ya untuk para reader's🙏🙏🙏 Sekali lagi maaf untuk kabar buruknya dan terimakasih karena sudah membaca cerita pertama author yang nggak sempurna ini.
Wassalamu'alaikum wr. wb
Bonus😋
......Kerajaan Ainsley......
...Padang Bunga...
...Kebun Apel Di Kerajaan Ainsley...
...Ruangan Istana Ainsley...
Gambar tokoh baru
Hihihihi..... Siapa nih??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
^-^°
pengen hidup Kya dinovel2😭🥰
2021-02-17
6
Mi
kok ada meng
2021-01-24
4
vo
kucing sape tuh?
2020-12-21
15