Tiba-tiba Edgar membuka suara saat dirinya terpikir satu hal. "Roselie apa Roselie tau tentang putri Ainsley yang diasingkan dihutan ini?"
Deg
"Putri Ainsley? Siapa itu? Roselie baru mendengar nama itu." Ucap Roselie memasang wajah polos dan tidak tau apa-apa.
"Oh Roselie tidak tau ya kakak kira Roselie tau karena Roselie kan tinggal di hutan ini."
"Tidak kak Alden Roselie tidak tau dan Roselie kan sudah pernah bilang kalau Roselie cuman tinggal bersama keluarga dan pembantu Roselie saja." ucapnya tanpa melihat lawan bicaranya.
"Ya kakak baru ingat." Kata Edgar sambil bertukar pandang dengan Aland yang mendengar dengan saksama.
Kenapa kak Alden menanyakan hal itu ya apa ada hal yang penting sampai kak Alden menanyakan itu padaku.
Rasa penasaran di dirinya membuatnya bertanya pada Edgar.
"Em kalau Roselie boleh tau, kenapa kak Alden menanyakan hal itu pada Roselie?"
Edgar tersenyum dalam hati rencananya membuat Roselie penasaran berhasil.
"Sebenarnya kakak hanya penasaran tentang putri Ainsley itu dan tunggu dulu, bukankah namanya adalah Roselie sama dengan nama Roselie kan?"
Roselie gelagapan ia baru ingat jika ia tidak mengubah namanya saat pertama kali bertemu dengan Edgar dan Aland. Seharusnya sejak pertemuannya dengan mereka Roselie memakai nama samaran agar tidak menimbulkan kecurigaan. Roselie merutuki kecerobohannya.
"Oh na--manya Roselie ya i--ya sama dengan nama Roselie. Kenapa bisa sama ya?" Roselie tersenyum kikuk mencoba bersikap biasa.
Ternyata Roselie masih tidak mau mengaku tapi tidak papa Edgar akan memancing Roselie untuk jujur padanya.
"Yah namanya sama bahkan saat pertama kali bertemu dengan Roselie kakak kira Roselie itu putri Ainsley yang terbuang itu."
Sakit rasanya mendengar kata 'terbuang' itu keluar dari mulut Edgar. Rasanya memang dirinya lah yang dibuang oleh keluarganya tapi ia kan sekarang ada di tubuh Roselie jadi sama saja kalau memang ia yang dibuang.
"Mana mungkin Roselie adalah seorang putri itu hanya ada di mimpi Roselie saja." Ucapnya tertawa hambar.
"Apakah Roselie bahagia?" Tanya Aland ikut bergabung dalam pembicaraan.
"Tentu saja Roselie sangat bahagiaaaaa sekali."
Kata bahagia itu terucap panjang di bibirnya tapi wajahnya tidak menunjukkan kebahagiaan sama sekali.
"Oh iya kak Alden dan kak Ezra punya seorang adik kan?" Tanya Roselie mengalihkan pembicaraan.
"Ya kami berdua punya adik yang sangat cantik dan juga imut. Dia itu pemberani dan juga sangat ceroboh." Ucap Edgar teringat dengan sifat adik kecilnya yang tak lain adalah Roselie.
"Wah, adik kakak hebat ya."
Edgar hanya mengangguk mengiyakan. Suasana hening setelah itu. Tidak ada yang ingin bicara satu pun. Mereka sibuk berkelana di pikiran masing-masing. Hingga suara Roselie memecahkan keheningan beberapa saat tadi.
"Kak Alden dan kak Ezra besok sibuk tidak?" Tanya Roselie.
"Em kalo kakak besok pagi kakak latihan pedang sampai siang dan sorenya kakak tidak ada kegiatan." Ucap Aland.
"Besok kakak akan mengerjakan tugas kakak yang menumpuk di ruang kerja dan mungkin malam kakak tidak ada kegiatan lagi."
Yah ternyata besok kak Alden dan kak Ezra sibuk.
"Memangnya ada apa Roselie? Apa Roselie menginginkan sesuatu?" Tanya Aland yang seperti peka dengan pertanyaan adiknya.
"Em besok adalah hari ulang tahun Roselie dan Roselie ingin mengundang kak Alden dan kak Ezra ke rumah Roselie. Tapi sepertinya kak Alden dan dan kak Ezra sibuk jadi tidak papa." Ucap Roselie menjelaskan alasannya dan menampilkan senyum khasnya.
Edgar dan Aland melotot dengan mulut yang terbuka lebar mendengar ucapan Roselie. Astaga kenapa mereka bisa sampai lupa jika besok adalah hari ulang tahun adik mereka.
Besok adalah hari pertama turunnya salju di wilayah kerajaan Ainsley dan hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun Roselie yang ke 6. Umurnya akan genap berusia 6 tahun. Hari itu juga merupakan hari kematian ratu Amber.
Tentu saja Edgar dan Aland akan pergi ke rumah Roselie untuk merayakan hari ulang tahun adiknya itu.
"Tentu saja kakak akan datang. Roselie tenang saja besok kakak tidak sibuk jadi kakak bisa pergi ke rumah Roselie untuk merayakan hari ulang tahun Roselie." Ucap Edgar tersenyum lembut pada adik kecilnya.
"Iya kakak juga akan datang. Roselie tidak perlu khawatir kakak pasti akan datang." Ucap Aland menatap lembut pada adiknya.
"Apa tidak papa? Bukankah besok pagi dan siang kak Alden dan kak Ezra sibuk ya, Roselie takut menganggu waktu kak Alden dan kak Ezra. Lagipula jika kak Alden dan kak Ezra tidak datang tidak papa."
Roselie tidak ingin merepotkan dua orang di hadapannya ini. Ia takut karena menghadiri acara ulang tahunnya Edgar dan Aland malah akan kesusahan.
Lagipula sejak dulu ia terbiasa sendiri bahkan hari ulang tahunnya saja tidak pernah ia rayakan jangankan merayakan mengingat hari ulang tahunnya saja ia lupa. Jika bukan karena Lala yang mengingatkan ia pasti sudah lupa. Dan hari ulang tahunnya beda dengan hari ulang tahun putri Roselie.
"Tentu saja tidak papa Roselie. Dan kakak tidak merasa direpotin sama sekali. Roselie tenang saja, kakak senang bisa hadir di hari ulang tahun Roselie." Ucap Edgar berusaha menyakinkan adik kecilnya.
"Kakak juga akan datang. Kapan acara ulang tahunnya?" Tanya Aland.
"Acaranya siang kak dan acaranya juga tidak mewah seperti yang kak Alden dan kak Ezra pikirkan."
"Tidak masalah Roselie kakak akan tetap datang. " Ucap Aland yang disetujui oleh Edgar.
Roselie yang melihat hal itu tersenyum lembut. Ia tidak menyangka kali ini ia akan merayakan hari ulang tahunnya bersama orang-orang terdekatnya. Sepertinya ia mulai bersyukur masuk ke novel ini.
"Roselie kami berdua akan kembali ke kerajaan sekarang dan kami akak mengantarmu pulang ke rumah." Ajak Edgar.
Roselie berpikir sebentar dan akhirnya mengangguk. Ia tidak mungkin menolak ajakan Edgar.
Edgar dan Aland pun mengantarkan Roselie pulang dengan tangan kiri Roselie yang digenggam Edgar dan tangan kanan yang digenggam Aland. Sungguh hari ini Roselie sangat bahagia dan ia harap kedepannya hanya akan ada kebahagiaan yang datang ke kehidupannya.
Tak terasa mereka bertiga sudah sampai di kediaman Roselie. Didepan mereka ada sebuah rumah yang besar bagi Roselie tapi begitu kecil bagi Edgar dan Aland. Mereka berdua menatap bangunan di depannya dengan tatapan menahan amarah.
Jadi selama ini adikku tinggal di rumah kecil seperti ini?
Adik kecilku tinggal di rumah kecil seperti ini? Astaga pasti adik kecilku merasa sangat tidak nyaman.
Edgar dan Aland tidak bisa membayangkan bagaimana hidup Roselie yang harus tinggal di rumah kecil seperti ini. Mereka menatap sendu pada Roselie yang tampak senang. Mereka menyesal kenapa dari dulu mereka tidak mencegah papa mereka yang ingin mengusir adiknya. Mereka menyesal kenapa mereka dulu sangat membenci Roselie yang dulunya hanya bayi kecil yang tak berdosa.
Sebenarnya rumah tempat tinggal Roselie tidak seburuk yang dikatakan Edgar dan Aland tapi mereka terlalu berlebihan terhadap adik mereka.
"Kak Alden kak Ezra terimakasih sudah mengantarkan Roselie pulang." Roselie tersenyum mengucapkan terimakasih.
Saat Roselie ingin melepaskan genggaman tangan Aland darinya tangannya sudah ditahan oleh Aland. Dia menggeleng dan kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik jubah yang dia kenakan.
"Ini adalah hadiah kakak untuk Roselie, terimalah." Ucap Aland menyerahkan hadiahnya pada Roselie.
Roselie belum mengambil hadiah dari Aland. "Tapi kak Ezra hari ini bukan hari ulang tahun Roselie. Besok saja kak Ezra berikan hadiah ini pada Roselie." Ucap Roselie polos.
Aland terkekeh mendengar ucapan polos adiknya. Dia mengacak gemas pucuk kepala adiknya.
"Seseorang memberikan hadiah bukan pada saat orang itu sedang berulang tahun Roselie. Kakak mohon Roselie terima pemberian pertama kakak."
"Tapi kak..... "
"Ini perintah." Ucap Aland tegas.
Mendengar ucapan tegas Aland, ia pun mengangguk dan mengambil hadiah yang sudah dibungkus itu. Aland tersenyum saat hadiahnya diterima oleh Roselie.
"Jangan buka hadiahnya sekarang bukalah saat kakak pergi dari sini." Ucap Aland ketika Roselie ingin membuka hadiahnya.
Roselie mengangguk.
"Terimakasih kak Ezra." Roselie memberikan senyuman semanis mungkin pada Aland. Senyum manis Roselie itu dibalas senyum hangat oleh Aland.
"Ekkmmm." Edgar berdehem, mengkode Roselie dan Aland untuk berhenti bicara. Dia tidak tau jika Aland memberikan hadiah pada Roselie. Kenapa dia tidak terpikir sebelumnya untuk memberikan adik kecilnya hadiah, pasti adik kecilnya akan sangat bahagia jika dia yang duluan memberikan hadiah.
Ck kita lihat saja besok hadiah siapa yang paling disukai oleh Roselie.
Roselie yang mengerti kode dari Edgar tertawa kecil. "Baiklah Roselie naik dulu ya."
Edgar dan Aland mengangguk. Roselie melepaskan genggaman tangan Edgar dan Aland lalu berjalan masuk ke perkarangan rumahnya.
"Sampai jumpa kak." Roselie melambaikan tangannya dengan senyum sumringah.
Edgar dan Aland tertawa melihat tingkah Roselie. Setelah memastikan Roselie berada di depan pintu Edgar dan Aland langsung pulang kembali ke kerajaan Ainsley.
Sementara itu Roselie yang ada di depan pintu rumah bernafas lega saat tidak ada Edgar dan Aland lagi. Ia berjalan dengan hati-hati ke belakang rumah dan saat melihat tidak ada orang yang melihatnya ia langsung masuk ke jendela kamarnya.
Setelah masuk ke kamar ia menutup jendela kamarnya dan duduk di sisi ranjang. Di tangannya sudah ada bungkusan hadiah dari Aland. Ia tersenyum kecil ini adalah hadiah pertama dalam hidupnya dan Aland adalah orang pertama yang memberikannya hadiah ini.
Dengan perlahan Roselie melepaskan sampul pita di bungkusan dan membukanya. Seketika mata birunya terkejut melihat apa hadiahnya.
Ini adalah tiga jepit rambut yang sederhana tapi sangat elegan. Jepit rambut ini dihias dengan mutiara putih yang kecil dan indah. Jika Roselie tau ini adalah mutiara putih yang hanya dimiliki oleh bangsawan kerajaan Ainsley.
"Ini indah sekali. Aku tidak menyangka kak Ezra akan memberikan hadiah seindah ini untukku." Roselie menyentuh jepit rambut ini dengan mata yang berbinar takjub. Ia tersenyum lembut dan berterimakasih pada Aland dalam hatinya.
............................
Sementara itu di tempat lain di Kerajaan Ainsley. Seorang pria dengan wajah tampan dan dingin sedang berdiri tegap di ruangannya. Di belakang pria itu ada 10 prajurit kerajaan kepercayaannya yang menunduk takut padanya.
Para prajurit itu terlihat sangat takut sampai keringat bercucuran deras di pelipis mereka. Suasana di ruangan itu begitu mencekam bagi mereka yang berada diruangan. Tuan mereka masih belum bersuara dan itu membuat mereka semakin takut.
"Siapa yang ditemui oleh kedua anakku?" Tanya pria itu dengan nada dingin menyeramkan.
Pertanyaan itu sukses membuat para prajurit sedikit bernafas lega, hanya sedikit. Dengan ragu prajurit yang berada di barisan depan menjawab pertanyaan tuannya.
"Para pangeran menemui seorang anak perempuan yang tinggal di hutan itu yang mulia raja." Ucapnya memberitahu.
"Apa yang mereka lakukan dihutan itu?"
"Para pangeran dan anak kecil itu hanya bermain dan berbicara di sebuah tempat yang ditumbuhi banyak bunga bermekaran lalu para pangeran mengantarkan anak perempuan itu ke rumahnya setelah itu para pangeran pulang ke kerajaan."
Pria itu hanya diam setelah mendapat laporan dari prajurit kerajaannya. Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu. Tangan pria itu mengepal kuat dengan rahang yang menahan amarah.
"Keluar dari ruangan ku." Ucapnya pelan dengan dingin.
Para prajurit mengangguk hormat dan menundukkan kepala mereka. "Hamba mohon pamit yang mulia raja. Semoga yang mulia raja terus memimpin kerajaan ini."
Mereka pun bergegas keluar dari ruangan menyeramkan itu. Di dalam ruangan pria itu masih berdiri dengan mata yang menyiratkan amarah dan kebencian.
"Kenapa kalian berani menemui anak yang sudah membuatku kehilangan orang yang kucintai." Ucap pria itu dengan penuh kemarahan dan kebencian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ayooo siapa kah pria itu??? Yang tau jawabannya silahkan komen dibawah.
Ada yang tau nggak siapa sosok misterius yang masuk ke kamar Roselie??? (diceritakan di chapter 2) . Ada yang masih ingat dengan sosok misteri itu??
Terus Vote, komen, dan kasih bintang 5 terus ya⭐⭐⭐⭐⭐
Salam hangat dari author
Elhery_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Kia
duuh.. jangan samapai menyesal nantinya raja Edward
2022-01-04
0
v
yg masuk kkmrnya roselie dl pasti alm ibunya..
2021-12-02
0
adhella moy
tar bpak x overload ke anak gadis x yg imutt
2021-03-16
0