Malam hari yang gelap gulita. Kesunyian begitu terasa dalam kerajaan Ainsley. Malam ini cahaya bulan bersinar dengan terang di gelapnya malam. Keheningan tercipta di ruangan yang merupakan kamar Roselie. Sinar bulan menyusup masuk ke jendela kamar milik Roselie yang sengaja dibuka.
Di balik selimut tebalnya Roselie mengintip ke sekitar dengan was-was. Setelah memastikan tidak ada pelayan di kamarnya. Roselie turun dari kasur dan melangkah ke pintu kamar. Di bukanya pintu kamarnya sedikit dengan pelan agar tidak menimbulkan suara. Dari arah kiri ia melihat dua prajurit kerajaan berjalan menuju ke kamarnya. Roselie yakin prajurit itu ditugaskan untuk berjaga di depan pintu kamarnya. Roselie kembali menutup pintu kamarnya.
"Bagaimana caranya aku keluar dari kamar ini dan menyusup ke penjara bawah?" Gumam Roselie.
Karena tidak berhasil membujuk raja Edward untuk membebaskan pelayan-pelayan nya, Roselie memikirkan cara lain untuk bertemu dengan pelayan-pelayan itu. Saat ini ia sedang memikirkan cara untuk keluar dari kamarnya tanpa ketahuan.
Layaknya di film-film kartun yang sering ditonton. Sebuah bolam lampu yang bercahaya ada di atas kepalanya. Setelah berpikir sebentar Roselie punya ide agar ia bisa keluar dari kamarnya tanpa ketahuan.
Roselie membuka pintu kamarnya dan dua prajurit penjaga itu segera menundukkan kepalanya memberi hormat pada Roselie. "Salam tuan putri Roselie," Ucap mereka. "Apa tuan putri membutuhkan sesuatu?" Tanya mereka.
"Yah aku butuh sesuatu. Tolong minta pelayan kerajaan membuatkan makanan untuk ku. Aku sangat lapar." Ucap Roselie sambil memegang perutnya seperti orang kelaparan. Ditambah dengan raut wajah memelasnya.
"Baik tuan putri."
"Dan bawa makanan itu masuk ke kamar lalu letakkan di meja yang sudah aku sediakan. Aku akan mengambilnya nanti setelah mengganti pakaian."
"Baik tuan putri." Prajurit itu pun pergi ke dapur kerajaan.
Roselie melirik prajurit yang satunya lagi. Lalu berkata. "Eh aku melupakan sesuatu. Kau pergilah ke dapur kerajaan dan ambilkan aku apel. Aku lupa memberi tau prajurit itu." Ucap Roselie berbohong.
Prajurit itu ragu untuk pergi. Prajurit itu menggeleng. "Maaf tuan putri tapi saya tidak bisa meningggalkan tuan putri sendiri disini. Saya ditugaskan untuk berjaga disini. Yang mulia raja akan marah kalau tau saya tidak berjaga."
"Tidak papa, aku kan cuman diam di kamar saja. Tidak akan ada yang melihat mu lagipula ini perintah ku jadi tidak ada yang akan memarahi mu." Ucap Roselie memelas.
Prajurit itu masih ragu.
"Jika kau tidak mau mengambilkan ku apel maka aku akan mengadukan mu pada yang mulia raja dan kau akan dihukum karena tidak menuruti perintah seorang putri." Ancam Roselie. Prajurit itu dengan cepat mengangguk dan pergi dari hadapan Roselie. Tentu saja Prajurit itu takut jika raja Edward akan menghukum nya.
"Yes berhasil." Roselie tertawa cekikikan. Ia tidak menyangka akan sepandai ini dalam berbohong. Tapi ia harus cepat sebelum dua prajurit itu datang kemari.
Roselie menutup pintu kamar tapi sebelum itu ia mengambil peta kerajaan dan jubah putih miliknya kemudian berjalan mengendap-endap di lorong kerajaan. Roselie berbelok ke arah kiri dan berjalan sampai ke ujung lorong. Di depannya ada dua lorong yang menuju ke kiri dan satu ke kanan. Lorong itu sepi tanpa ada penjaga.
Roselie membaca peta kerajaan yang ia bawa tadi. Setelah membaca peta itu Roselie berjalan ke lorong sebelah kanan. Roselie menemukan tangga yang menuju ke bawah. Tapi disana ada empat prajurit kerajaan. Roselie berhenti dan bersembunyi di bawah patung seorang prajurit.
Keringat bercucuran di dahinya. Jujur sekarang Roselie merasa gugup. Roselie takut ia akan tertangkap sebelum masuk ke penjara bawah tapi ia tidak boleh menyerah. Apapun yang terjadi ia harus menemui mereka.
Setelah berpikir sebentar Roselie akhirnya tersenyum. Ia mengambil pedang sebuah patung prajurit lalu melemparkan nya ke arah yang berlawanan dengannya. Sesuai dugaannya prajurit-prajurit itu terkejut mendengar suara itu.
"Ada apa itu?" Tanya prajurit yang berjaga.
"Cepat cari asal suara itu!" Perintah prajurit lainnya. Prajurit-prajurit itu berlari meninggalkan tempat yang mereka jaga. Roselie dengan cepat melewati tangga yang mengarah ke bawah.
Roselie berbelok ke kanan dan menemukan dua tangga yang mengarah ke penjara bawah. Dengan hati-hati ia menuruni tangga tersebut. Dan ternyata tempat ini memang penjara bawah, tempat raja Edward mengurung tiga pelayannya.
Tempat itu begitu gelap tapi ada sedikit cahaya yang berasal dari obor api yang diletakkan di tembok. Prajurit-prajurit yang menjaga penjara ini begitu banyak sekitar dua puluh hingga tiga puluhan. Jumlah mereka banyak sekali. Roselie kembali bersembunyi di salah satu vas bunga yang besar.
Roselie kembali memikirkan cara untuk masuk hingga tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki seseorang. Roselie melihat seorang pelayan datang membawa makanan. Itu pasti makanan untuk orang-orang yang dipenjara. Pelayan itu tidak menyadari Roselie yang bersembunyi di vas bunga kerena tubuhnya yang kecil.
Lagi-lagi Roselie punya ide untuk melewati penjaga-penjaga itu. Sepertinya kepintarannya di dunia manusia dulu juga ikut terbawa ke dunia ini. Jadi, otaknya yang encer itu dengan cepat menemukan ide yang bagus.
Saat pelayan itu melewatinya ia memukul tengkuk pelayan itu, menutup mulutnya, dan mengambil nampan berisikan makanan agar tidak jatuh. Pelayan itu langsung jatuh tak sadarkan diri. Untung saja mereka agak jauh dari tempat prajurit itu berjaga jadi mereka tidak mendengar suara pelayan itu yang terjatuh. Dengan cepat Roselie menarik tangan pelayan itu dan memakai jubah putih yang di bawanya.
Roselie berjalan ke penjara bawah dengan membawa makanan. Prajurit yang melihat itu membuka pintu sel dan membiarkan Roselie masuk.
"Kenapa kau yang mengantarkan makanannya? Dimana pelayan yang biasanya mengantarkan makanan dan kenapa kau memakai jubah besar ini?" Tanya prajurit itu yang terlihat curiga padanya.
Roselie menggigit bibirnya gugup tapi sedetik kemudian ia menormalkan wajahnya yang ditutupi kerudung. "Pelayan yang biasanya mengantarkan makanan itu sedang sakit dan meminta ku untuk menggantikan tugasnya. Aku sedang demam karena itu aku memakai jubah ini agar tidak kedinginan. Dan aku adalah pelayan baru disini." Ucap Roselie tenang tanpa gugup sedikit pun. Walau sebenarnya tangannya sudah berkeringat dingin saat ini.
"Pantas saja aku tidak mengenal mu ternya kau pelayan baru. Baiklah cepat antarkan makanan itu." Ucap penjaga itu.
"Baiklah."
Astaga akhirnya aku selamat. Tidak ku sangka aku sepandai ini menipu seseorang.
Saat Roselie berjalan ia melihat orang-orang dalam sel itu memandangnya dengan wajah sedih dan tangan yang memegang perut layaknya orang kelaparan. Pakaian mereka kotor terkena lantai penjaga dan tubuh mereka kurus tidak terawat. Jujur Roselie tidak suka melihat pemandangan ini.
"Ini makanannya." Roselie menyodorkan makanan dari nampan pada pria tua dalam sel itu. Pria tua itu dengan cepat mengambil makanan itu dan memakannya dalam sekali suap.
Makanan yang dibawanya diletakkan dalam satu wadah kecil dan wadah-wadah kecil itu disusun dalam nampan. Tenti saja pria ia menghabiskan nya dalam sekali suap. Makanan yang diberikan begitu sedikit bahkan tidak cukup untuk mengenyangkan perut pria tua itu sampai besok pagi.
Roselie kasihan melihat hal itu. Ujung matanya hampir menitikkan air mata. Roselie lanjut memberikan makanan pada tahanan yang lain. Roselie tinggal membagikan tiga makanan lagi pada satu sel yang ada di ujung.
Disana Roselie melihat Lala, Mira, dan Farah sedang tertidur. Wajah mereka kusam dan kotor. Pakaian yang dipakai mereka juga sudah kotor karena lantai sel yang kotor. Roselie masuk ke sel. Ia mengguncang bahu Lala, membangunkan nya.
"Hei....... bangun lah." Ucap Roselie membangunkan mereka.
Lala membuka matanya dan melihat seseorang di hadapannya. Kemudian Lala membangunkan Mira dan Farah yang masih tertidur. Setelah itu mereka berdua bangun dan melihat sosok asing di hadapan mereka.
"Jika kau kesini untuk mengantarkan makanan, maaf tapi kami tidak akan makan itu. Berikan saja pada tahanan yang lain." Ucap Mira dan bersiap ingin tidur lagi.
Roselie menggeleng dan membuka kerudung yang menutupi wajahnya. "Ini aku, aku merindukan kalian." Ucap Roselie tersenyum haru.
Mereka bertiga kaget melihat siapa sosok itu yang ternyata adalah Roselie. Mata mereka membulat kaget dengan mulut yang terbuka lebar. "Tu.......... "
"Ssstttttt." Roselie menempelkan jari telunjuk di bibirnya, mengisyaratkan mereka untuk diam.
Mereka bertiga mengangguk. Tapi Farah masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. "Tuan putri, apa ini benar tuan putri?" Tanya Farah.
Roselie tersenyum. "Ini aku Roselie."
Seketika Farah langsung memeluk Roselie dengan haru. Matanya berkaca-kaca menahan tangis tidak menyangka jika yang di hadapannya ini memang Roselie. "Astaga, tuan putri saya sangat merindukan tuan putri." Ucap Farah.
"Roselie juga sangat merindukan Farah." Ucap Roselie dalam pelukan. Roselie melepaskan pelukannya dan memeluk Lala dan Mira. Roselie juga merindukan Lala dan Mira." Ucap Roselie.
Lala dan Mira membalas pelukan itu. "Kami juga merindukan tuan putri." Bala mereka.
Lala melepaskan pelukannya, "Tapi kenapa tuan putri bisa ada disini?" Tanya Lala dengan suara kecil.
"Roselie datang kesini diam-diam tanpa memberi tau siapapun." Ucap Roselie menundukkan kepalanya.
Mereka bertiga terkejut mendengar hal itu. Tidak menyangka Roselie datang kesini diam-diam. Mereka pikir Roselie datang menemui mereka setelah mendapat izin dari raja Edward.
"Tuan putri ini salah tuan putri tidak boleh datang kesini apalagi dengan cara diam-diam seperti ini." Ucap Mira yang tadinya senang sekarang malah cemas.
"Tuan putri tidak seharusnya senekat ini hanya untuk menemui kami." Ucap Lala.
"Tuan putri bisa ketahuan dan bisa dihukum oleh yang mulia raja nanti." Tambah Farah yang membuat Lala dan Mira tambah cemas.
"Tapi Roselie ingin menemui kalian. Roselie yakin yang mulia raja pasti tidak mengizinkan Roselie menemui kalian jadi Roselie datang kesini diam-diam. Lagipula kalian seharusnya tidak dipenjara, bukan kalian yang membuat Roselie keracunan." Ucap Roselie menatap sendu pada pelayan-pelayan nya.
Lala, Mira, dan Farah saling pandang satu sama lain. Mereka tidak menyangka Roselie rela menemui mereka padahal Roselie tau resikonya jika dia ketahuan. Walaupun begitu mereka juga merindukan Roselie tapi mereka tidak ingin Roselie mendapat masalah.
"Walaupun kami bukan orang yang meracuni tuan putri tapi kami tetap bersalah karena gagal melindungi seorang keluarga kerajaan. Dan kami juga bersedia menerima hukumannya karena ini memang kesalahan kami. Mengertilah tuan putri." Ucap Farah menjelaskan.
"Tidak....... kalian tidak salah." Roselie menggeleng tidak setuju.
"Tuan putri sudah menemui kami kan? Jadi tuan putri pergilah dari sini sebelum ketahuan yang lain." Ucap Mira.
"Tapi kalian ada disini gara-gara Roselie jadi............ "
"Tidak tuan putri ini bukan salah tuan putri." Ucap Lala.
"Walaupun begitu Roselie masih ingin bersama kalian."
Lala mengelus rambut Roselie dengan lembut. Dia baru tau jika Roselie juga punya sifat keras kepala seperti ini.
"Tuan putri pergilah dari sini. Kami mohon pergilah dari sini sebelum ada yang melihat tuan putri." Ucap Lala memaksa Roselie untuk pergi.
"Baiklah Roselie akan pergi. Roselie lega akhirnya bisa menemui kalian. Tapi Roselie akan datang lagi."
"Tidak..... jangan kesini lagi tuan putri, ini berbahaya. Jangan menemui kami lagi tuan putri." Ucap Lala menggelengkan kepalanya.
"Roselie tidak mau. Roselie akan menemui kalian lagi dan Roselie akan memikirkan cara untuk mengeluarkan kalian dari penjara ini." Ucap Roselie tegas. Inilah sifat yang selama ini ditutupi Roselie dari semua orang. Ia memiliki sifat yang sangat keras kepala. Baginya apa yang menurutnya benar maka ia akan terus menganggapnya benar walaupun itu salah bagi semua orang. Baginya jika itu hal yang salah maka ia akan menentangnya seperti saat ini.
Lala sudah tidak tau apa yang harus dia katakan lagi. Roselie terlalu keras kepala. Percuma menasehati nya jika ia sudah mengambil keputusan.
"Hei.......... apa yang kau lakukan disana? Cepat berikan mereka makan!" Teriak prajurit penjaga tadi.
"I-yaaa sebentar lagi." Balas Roselie.
Roselie tersenyum lagi pada mereka. "Roselie harus pergi sekarang. Sampai jumpa dan jaga diri kalian baik-baik."
Mereka bertiga mengangguk dan ikut tersenyum. "Hati-hati tuan putri," Ucap mereka bersama. Setelah itu Roselie keluar dari sel.
...............................
Raja Edward menatap pemandangan malam dari jendela kamarnya. Ini sudah tengah malam tapi raja Edward masih belum tidur. Bukan tidak ingin tidur tapi dia tidak bisa tidur. Ucapan Roselie selalu terngiang-ngiang di kepalanya. Dan lagi-lagi raja Edward berusaha mencegah air matanya yang akan turun saat ucapan itu lagi-lagi terdengar.
Mereka yang memberikan Roselie perlindungan yang seharusnya Roselie dapatkan dari keluarga Roselie. Mereka yang menghibur Roselie disaat semua orang menfitnah Roselie. Mereka yang ingin Roselie hidup disaat keluarga Roselie menginginkan Roselie mati.
Semua orang menyalahkan Roselie atas semua hal yang bahkan saat itu Roselie tidak pernah tau kesalahan Roselie. Jika Roselie tau jika kehadiran Roselie hanya akan membuat seseorang mati lebih baik Roselie yang mati. Roselie sendiri yang akan meminta untuk tidak pernah dilahirkan.
Kenapa? Kenapa kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya? Raja Edward menyesali semua perkataan dan perbuatannya pada Roselie, anaknya. Untuk pertama kalinya raja Edward mengganggap dirinya kejam sangat kejam. Rasa bersalah masuk di setiap sudut hatinya. Dia menyesal bukan hanya pada Roselie tapi juga pada istrinya.
Raja Edward kembali diingatkan dengan kalimat terakhir yang diucapkan ratu Amber padanya sebelum dia berangkat ke peperangan. Saat itu ratu Amber mengandung Roselie dalam usia 9 bulan.
Yang mulia bagaimana pun caranya kau harus bisa kembali dengan selamat dari peperangan itu. Aku tidak peduli kau akan menang atau kalah tapi yang aku inginkan kau harus kembali dengan selamat. Aku tidak ingin anak-anak ku kehilangan sosok papa. Dan aku juga ingin kau merawat, melindungi, dan menyayangi anak ini sepenuh hatimu. Aku tidak ingin anak ini kekurangan kasih sayang dari mu walau hanya sedikit.
Saat itu raja Edward memarahi ratu Amber karena kata-kata nya yang seolah mengatakan jika dia tidak akan bisa merawat Roselie. Raja Edward tidak suka dengan apa yang dikatakan ratu Amber saat itu seolah ratu Amber akan meninggalkannya. Dan hari ini raja Edward tau itu menjadi kenyataan. Ratu Amber meninggalkannya saat melahirkan Roselie. Saat itu raja Edward begitu terpuruk hingga dia membenci anaknya sendiri.
Tapi saat pertama kali melihat wajah Roselie dia langsung teringat dengan mendiang ratu Amber. Wajah Roselie hampir sama dengan wajah ratu Amber. Mulai dari matanya yang bulat, pipinya yang chubby membuat raja Edward ingin sekali mencubit pipi chubby nya, dan senyumnya yang manis sama dengan senyuman ratu Amber.
Bahkan sifat mereka sama. Roselie dan ratu Amber sama-sama memiliki sifat pemberani dan tidak kenal takut, Mereka tidak akan menunjukkan ketakutan mereka dihadapan orang lain. Raja Edward tau saat Roselie pertama kali ingin bicara dengannya untuk berterima kasih. Roselie tampak takut dan gugup tapi saat menatap wajahnya Roselie terlihat tenang dan berani. Roselie sangat pandai dalam menyembunyikan ketakutan nya sama dengan ratu Amber.
Tokkkk....... Tokkk.....
Pintu kamar raja Edward diketuk dari luar. Alis matanya menajam dan matanya menjadi gelap. Siapa yang berani mengganggu waktu istirahatnya apalagi di tengah malam begini.
Prajurit itu menundukkan kepalanya besar raja Edward membuka pintu kamar. "Salam yang mulia raja. Saya ingin memberi tau jika pangeran mahkota dan pangeran Aland ingin bertemu dengan yang mulia. Kedua pangeran ingin yang mulia datang ke taman belakang. Pangeran bilang ini hal yang sangat penting."
Hal yang penting apa sampai kedua anak itu datang tengah malam begini. Batin Raja Edward.
Tanpa mengatakan apapun raja Edward segera pergi ke taman belakang kerajaan. Disana Edgar dan Aland sudah menunggu kedatangannya. Wajah mereka terlihat mencemaskan sesuatu.
"Roselie menghilang." Ucap Edgar langsung ke intinya.
Hanya dua kata itu tapu raja Edward langsung terkejut. "Bagaimana bisa Roselie menghilang? Sejak kapan dia menghilang?" Tanya raja Edward tidak bisa menutupi kecemasan nya.
"Aku tidak tau dengan pasti kapan dia menghilang tapi saat aku dan Edgar datang ke kamarnya Roselie sudah tidak ada." Jelas Aland.
"Prajurit yang menjaga kamar Roselie mengatakan jika mereka diperintahkan Roselie untuk membawakan makanan ke kamarnya. Tapi saat aku dan Edgar datang dan memeriksa kamar Roselie bahkan kami juga mencari Roselie di tempat-tempat yang biasa dikunjungi nya tapi Roselie tidak ada disana." Lanjut Aland menjelaskan kronologi keadaannya.
Tangan raja Edward mengepal kuat. Matanya berkilat marah. Wajahnya berubah dingin dengan aura membunuh yang begitu terasa. "Prajurit," Teriak raja Edward.
"Ya yang mulia." Para prajurit segera berbaris mendengar teriakan raja Edward.
"Cari putri Roselie ke seluruh sudut kerajaan. Temukan dia bagaimana pun caranya. Jika dalam dua jam putri Roselie belum ada di hadapan ku maka aku akan langsung membunuh kalian saat itu juga." Ucap raja Edward dengan mata yang seakan ingin mencabik-cabik semua prajurit di hadapannya.
"Ba-baik yang mulia."
Belum hilang kecemasan raja Edward kini Axton datang di hadapannya. Raut wajahnya masih datar tapi raja Edward tau Axton ingin menyampaikan suatu hal yang penting.
"Ada apa kau menemui ku?" Tanya raja Edward tidak ingin membuang waktunya.
"Yang mulia ada penyusup yang masuk ke kerajaan." Ucap Axton memberi kabar buruk.
"Apa?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Astaga, siapa penyusup itu??? 🤔🤔🤔
Satu kata buat Roselie😙
Vote yang banyak
Like terus dan
Komen yang banyak di kolom komentar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
senja
si Rose udah setinggi apa? kok bs mukul leher pelayannya?
2021-04-02
0
DeputiG_Rahma
lanjut lanjut aku berlayar....😁😁😁😁jejak DEBU ORBIT hadir kembali..🙈🙈
2020-12-11
5
Ritasilviya
lanjut lagi thor
2020-11-16
5