10. Alurnya berubah!

Di sebuah kamar yang begitu luas dan mewah terbaring seorang anak kecil dengan wajah yang begitu pucat dan tak sadarkan diri. Di kursi di sebelah ranjang tepat anak kecil itu berbaring seorang pria duduk dengan wajah dingin dan kedua tangan yang menyilang di dada datarnya dengan mata yang tak pernah lepas dari Roselie. Dia adalah raja Edward.

Sejak Roselie hampir jatuh ke jurang dan tak sadarkan diri, raja Edward membawanya ke kerajaan Ainsley. Semua penghuni kerajaan tentu saja kaget melihat raja Edward pulang dengan menggendong Roselie yang pingsan. Dan yang lebih mengejutkan adalah raja Edward memerintah para tabib kerajaan untuk mengobati Roselie di kamarnya dan membiarkan Roselie tidur di kamarnya.

Semua orang tau jika kamar raja Edward adalah ruangan yang tidak boleh dimasuki atau disentuh oleh siapapun. Para pelayan kerajaan juga dilarang membersihkan kamar itu. Bahkan para pangeran tidak diizinkan masuk oleh raja Edward. Tapi kenapa hal itu terkecuali untuk Roselie?

Sudah 3 hari Roselie pingsan dan terbaring di kamar raja Edward. Dan selama itulah raja Edward dengan setia menunggu dan menjenguk Putri Roselie. Dia juga sering mengecek suhu tubuh putri Roselie.

Mata Roselie seperti tertusuk oleh sinar matahari yang menerpa wajahnya, ia membuka mata perlahan, mengerjapkan matanya saat melihat ia terbaring di sebuah kamar mewah yang besar. Ia melihat sekitarnya dengan tatapan bingung.

Dimana aku? Batinnya bingung. Ia tau jika ini bukanlah kamarnya.

Roselie bangun dan menarik selimut yang menutupinya lalu turun dari ranjang yang besar itu.

"Jangan bergerak dan kembali lah berbaring."

Roselie kaget melihat suara itu dan menoleh ke samping ranjang disana raja Edward duduk dengan mata yang menatap dirinya tajam. Ia takut jadi, ini kamar raja Edward dan ia baru menyadarinya.

Tubuhnya langsung bergetar ketakutan dan matanya sudah berkaca-kaca menahan tangisannya. Tidak, ia tidak ingin ada disini apalagi bertemu dengan raja Edward. Raja Edward yang menyadari ketakutan Roselie saat melihat dirinya membuat hati raja Edward terluka. Dia ingin mendekati Roselie untuk menenangkannya tapi itu membuat Roselie malah semakin takut.

"Ti-tidak, men-jauh da-dari Roselie hiksss ja-jangan men-dekat hiksss ja-jangan hiksss." Tangis Roselie pecah saat raja Edward ingin mendekatinya.

"Hiksss ja-jangan hiksss per-gi hiksss ja-jangan." Cicit Roselie dengan suara yang bergetar ketakutan.

Raja Edward berhenti mendekat, dia mengepalkan tangannya tidak suka melihat Roselie yang begitu takut dengannya. Padahal itu yang di inginkannya saat ingin menemui Roselie. Tapi kali ini hatinya sakit melihat Roselie yang ketakutan saat melihat wajahnya.

Karena tidak ingin melihat Roselie yang ketakutan raja Edward pun keluar dari kamarnya meninggalkan Roselie yang menangis di kamar. Roselie duduk dan bersandar di dinding kamar. Ia menekuk kakinya, melingkarkan tangannya di kakinya, dan menenggelamkan wajahnya. setelah itu terdengar suara Roselie yang menangis ketakutan.

Roselie takut sangat takut saat melihat raja Edward. Entah apa yang terjadi pada dirinya tapi setiap melihat raja Edward otaknya langsung teringat kilasan memori putri Roselie yang disiksa oleh raja Edward dan para pangeran. Ia tidak tau kenapa hanya dengan membaca novel itu ia seperti menyaksikan dengan jelas sebuah film yang memperlihatkan adegan-adegan di novel itu.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan tampak raja Edward datang bersama seorang tabib kerajaan.

"Periksa anak itu, apa kondisinya sudah membaik atau malah memburuk setelah bangun." Raja Edward memanggil tabib untuk memeriksa Roselie.

Tabib itu mengangguk dan menyuruh Roselie untuk berbaring di ranjang. Roselie menggeleng tidak mau. "Tidak........ kau ingin menyakitiku kan? hiksss pergi ja-ngan menyakiti Roselie hiksss per-gi."

Raja Edward dan tabib itu terkejut mendengar ucapan Roselie. Tabib paru baya itu menatap kasihan pada Roselie. Dia mengelus kepala Roselie dengan sayang dan berkata. "Tuan putri tenanglah saya adalah tabib kerajaan dan saya tidak akan menyakiti tuan putri saya hanya ingin melihat kondisi tuan putri." Ucap tabib itu menenangkan Roselie.

Roselie mendongak dan melihat tabib itu. "Benarkah? Paman tidak akan menyakiti Roselie kan?"

Tabib itu mengangguk. "Tentu saja tuan putri saya tidak akan menyakiti tuan putri saya akan mengobati tuan putri."

Roselie melihat kejujuran di mata tabib itu dan akhirnya ia mengangguk. Tabib itu membantu Roselie berbaring di ranjang dan mulai memeriksa keadaan Roselie. Tabib itu menyentuh telapak tangan Roselie dan keluar cahaya putih dari tangan tabib itu. Mata tabib itu berkerut aneh setelah itu melepaskan tangannya dari telapak tangan Roselie.

Tabib itu menatap raja Edward dengan khawatir. "Yang mulia raja, putri Roselie terkena racun."

"Apa? Tapi bagaimana mungkin itu terjadi?" Raja Edward bertanya tanpa ekspresi tapi dalam hatinya dia cemas dengan kondisi Roselie.

Roselie diam, tidak tau harus bereaksi seperti apa. Benarkah jika ia keracunan? Tapi sejak kapan? Rasanya ia tidak pernah mengalami rasa sakit di tubuhnya atau mengalami gejala-gejala aneh. Tapi ia tidak bertanya dan hanya diam memperhatikan.

"Yang mulia maafkan saya tapi tuan putri memang keracunan dan setelah diperiksa sepertinya tuan putri keracunan sejak lima hari yang lalu." Jelas tabib itu sedikit takut.

Roselie tidak salah dengar kan? lima hari yang lalu itu artinya saat ia pertama kali masuk ke tubuh putri Roselie tapi, para pelayan mengatakan jika ia hanya alergi saja.

"Lima hari yang lalu Roselie memang pingsan tapi itu karena alergi Roselie dengan ikan. Hari itu Roselie tidak sengaja makan ikan yang dibuatkan Lala setelah itu Roselie pingsan tak sadarkan diri." Suara Roselie terdengar lemah mungkin karena ia baru bangun dari pingsannya.

Tanpa Roselie sadari raja Edward mengepalkan tangannya mendengar penjelasan dari tabib tadi. Dia marah dan cemas tapi tidak tau kenapa dia harus marah dan cemas dengan keadaan Roselie.

"Yang mulia tenang saja tuan putri hanya keracunan ringan saja dan tidak berbahaya bagi tuan putri. Racun itu hanya membuat tuan putri pingsan beberapa hari dan merasa kelelahan saja. Saya akan meresepkan ramuan untuk tuan putri."

Oh jadi karena itu aku sering merasa kelelahan tanpa sebab. Tapi siapa yang meracuni ku? Apa mungkin Lala? Tidak, itu tidak mungkin Lala sangat menyayangiku tidak mungkin dia yang meracuni ku. Lalu siapa?

"Yang mulia ini adalah ramuan untuk menghilangkan racun ditubuh tuan putri. Pastikan tuan putri meminum ramuan ini setelah makan malam nanti."

Raja Edward mengambil ramuannya dan tabib itu pun pergi dari kamar raja Edward meninggalkan raja Edward dan Roselie dengan keadaan hening.

"Tidurlah dan jangan memikirkan apapun."

Roselie mengangguk, ia menarik selimut, dan memejamkan matanya. Raja Edward belum pergi, dia masih memandangi wajah Roselie. Raja Edward mendekat ke ranjang. Tangannya bergerak ingin mengelus kepala Roselie tapi gerakannya berhenti.

"Tidurlah dengan nyenyak aku akan menjaga mu....... "

"Putriku."

..................................

Keesokan harinya Roselie terbangun dan mendapati para pelayan sedang memandanginya. Roselie mengedipkan matanya melihat banyaknya pelayan yang ada di kamar ini. Mungkin sekitar 20 pelayan. Salah satu dari mereka mendekati Roselie dan bertanya.

"Tuan putri apa tuan putri sudah merasa baikan?" Tanya pelayan itu.

"I-iya kau siapa dan kalian semua kenapa ada di kamar ini?"

"Tuan putri saya adalah pelayan di kerajaan ini nama saya Aira dan kami semua adalah pelayan yang dikirimkan raja Edward untuk melayani tuan putri." Ucap pelayan itu sopan. Dilihat dari ucapan dan perilakunya yang sopan sepertinya dia orang yang baik, pikir Roselie.

Tapi kenapa raja Edward sampai mengirim pelayan sebanyak ini hanya untuk melayaninya. Ini berlebihan sekali tapi tunggu dulu ia lupa menanyakan ada dimana ia sekarang.

"Apa kau tau sekarang Roselie ada dimana dan ini kamar siapa?" Tanya Roselie penasaran sejak semalam ia ingin bertanya tapi tidak tau ingin bertanya pada siapa.

Pelayan itu menjawab. "Tuan putri sekarang berada di kerajaan Ainsley dan ini adalah kamar yang mulia raja."

Apa? Kamar mulia raja!

Astaga bagaimana bisa ia ada di kerajaan Ainsley dan ini..... ini adalah kamar raja Edward! Itu artinya ia sudah berada di kerajaan ini selama empat hari. Tapi kenapa raja Edward membawanya ke kamarnya. Seingatnya kemarin ia hampir jatuh ke jurang jika saja raja Edward tidak menyelamatkannya. Dan saat itu karena terlalu syok ia pingsan. Apa raja Edward membawanya kemarin karena itu?

Tapi seharusnya raja Edward tidak menolongnya dan membawanya kemari. Kenapa raja Edward tidak membiarkannya mati saja? Itukan yang di inginkannya.

"Tuan putri sangat beruntung sekali. Apa tuan putri tau jika yang mulia raja Edward selalu menjenguk dan merawat tuan putri dengan baik. Yang mulia raja sangat mengkhawatirkan kondisi tuan putri." Ucap pelayan yang bernama Aira itu menceritakan dengan antusias.

Roselie mengernyitkan dahi bingung. Ia tidak salah dengarkan? "Itu tidak mungkin kau mungkin salah dengar." Benarkan jika pelayan itu salah dengar? Raja Edward tidak mungkin mengkhawatirkan Roselie. Impossible!!

Pelayan itu menggeleng. "Tidak tuan putri saya tidak salah dengar bahkan semua pelayan di kerajaan tau jika yang mulia raja sangat mengkhawatirkan tuan putri."

"Bahkan yang mulia raja memerintahkan tuan putri dirawat di kamarnya dan tidak ada seorang pun yang boleh menemui tuan putri selain yang mulia raja dan tabib kerajaan." Lanjutnya.

Apa raja Edward sudah mulai menyayangi putri Roselie? Kenapa ini bisa terjadi? Itu artinya alur ceritanya berubah. Para pangeran dan raja Edward sudah mulai menyayanginya.

Alurnya berubah! Roselie tidak tau harus senang atau sedih mengetahui alur ceritanya yang sudah berubah. Di novel itu diceritakan raja Edward dan para pangeran sangat membenci putri Roselie tapi sekarang mereka malah menyayanginya. Apa Roselie tanpa sengaja mengubah alur ceritanya? Tapi kapan ia mengubah alurnya?

Roselie mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan kedua pangeran. Seharusnya Roselie bertemu kedua pangeran saat berumur 14 tahun dimana putri Roselie akan ditunangkan dengan pangeran Felix. Tapi ia malah bertemu dengan kedua pangeran sebelum waktunya tiba. Dan seharusnya pertemuan pertamanya dengan raja Edward adalah saat pertunangan itu terjadi. Tapi ia sudah bertemu dengan raja Edward sebelum waktunya tiba.

Jika dilihat dari sikap kedua pangeran yang sangat menyayangi dan melindunginya itu artinya kedua pangeran sudah berpihak padanya dan ia hanya perlu mengambil hati kedua pangeran agar nantinya ia tidak dibunuh dengan tragis. Dan untuk raja Edward sepertinya ia juga harus mengambil hatinya agar suatu saat nanti mereka bertiga yang akan melindunginya.

Baiknya sekarang itulah tujuan hidup Roselie, membuat raja Edward dan kedua pangeran begitu menyayanginya hingga mereka bertiga tidak bisa hidup tanpanya dan ia bisa menghindari endind tragisnya dinovel ini!

"Tuan putri kenapa tuan putri melamun?"

Lamunannya buyar mendengar suara pelayan itu. "Tidak ada, em bolehkah Roselie mandi sekarang? Roselie belum mandi sejak tiga hari yang lalu." Ucap Roselie dengan mata mengedip polos ke arah pelayan itu.

"Astaga tuan putri sangat imut sekali. Mari tuan putri saya akan menemani tuan putri."

...............................

"Bagaimana kondisinya saat ini?" Tanya raja Edward pada Axton, tangan kanan kepercayaan.

"Tuan putri sudah merasa baikan sekarang yang mulia dan tuan putri sudah bangun sejak pagi tadi." Ucap Axton menjelaskan pada raja Edward. Dia mendapat laporan dari anak buahnya tentang keadaan Roselie.

Raja Edward mengetuk jarinya di meja menimbulkan bunyi di ruangan yang sunyi itu. "Awasi terus anak itu dan jangan membuatnya terluka walau seujung kuku pun." Perintah raja Edward dengan tegas tanpa melihat lawan bicaranya.

Axton mengangguk menuruti perintah rajanya. Dia merasa jika rajanya itu sudah mulai memperhatikan Roselie.

"Maaf yang mulia apa sebaiknya yang mulia melepaskan pangeran Edgar dan pangeran Aland. Dengan begitu mungkin tuan putri tidak akan kesepian di kamar yang mulia." Entah apa yang dipikirkan Axton hingga berani memberikan saran itu pada raja Edward. Semua orang juga tau jika hukuman yang diberikan raja Edward tidak akan pernah di tariknya kembali. Walaupun itu adalah anak-anaknya sendiri.

Tapi sebaliknya raja Edward malah mengangguk menyetujui saran dari Axton. "Kau benar. Baiklah lepaskan kedua anak itu." Titah raja Edward dengan nada datar.

Axton yang berada di samping kursi raja Edward tersenyum penuh arti. "Baik yang mulia, saya undur diri." Setelah itu Axton pergi dari ruangan kerja raja Edward menuju kamar Edgar setelah itu pergi ke kamar Aland.

Di kamar Aland, dia sekarang memikirkan tentang keadaan adiknya. Karena hukuman dari raja Edward dia jadi tidak bisa datang ke acara ulang tahun adiknya. Aland terus membayangkan wajah sedih dan kecewa adiknya saat dia tidak jadi datang.

Aland yang tadinya sedang memeriksa laporan kerajaan tiba-tiba melempar semua kertas-kertas itu ke lantai. "Seharusnya sekarang aku menemui adikku bukannya malah mengurusi kertas sialan ini." Teriaknya kesal.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dengan keras dan pelaku itu masuk seenaknya ke kamar Aland dengan wajah yang terlihat cemas.

"Ikut dengan ku sekarang." Ucap Edgar menarik tangan Aland dengan tiba-tiba. Tentu saja Aland tidak terima dan langsung melepas cekalan tangan Edgar.

"Kenapa aku harus ikut dengan mu aku tidak mau." Bentak Aland pada Edgar. Yah Mereka tidak terlihat seperi kakak adik yang bersaudara. Hubungan mereka tidak sebaik yang orang lain pikirkan. Mereka sama-sama egois, keras kepala, dingin, dan kejam. Sifat itulah yang membuat mereka tidak ingin dekat satu sama lain.

"Aku juga tidak mau mengajak mu jika bukan karena paman Axton yang menyuruh ku." Ucap Edgar sinis. Ia juga tidak ingin mengajak Aland.

"Roselie sekarang ada di kerajaan." Lanjutnya.

"Roselie ada di kerajaan? Apa kau mencoba membohongi ku?" Tanya Aland tidak percaya. Mana mungkin Roselie ada di kerajaan.

Edgar memutar matanya jengah. "Aku juga tidak percaya tapi Roselie memang ada di kerajaan saat ini."

Aland memicingkan matanya masih tidak percaya. Tapi tidak mungkin Edgar berbohong padanya. "Kenapa Roselie bisa ada disini?"

Pertanyaan itu membuat Edgar mengepalkan tangannya. Dia menahan amarahnya yang ingin meledak sekarang. Rahangnya mengeras. "Roselie hampir masuk ke jurang karena raja Edward dan pria tua itu membawanya kemari."

Mata Aland membulat tak percaya. Roselie hampir masuk ke jurang dan itu gara-gara raja Edward! Amarah dengan cepat menguasainya, dia ingin sekali menghajar habis-habisan wajah orang yang membuat adiknya hampir celaka.

"Jangan sekarang kita temui Roselie dulu dia pasti masih syok."

Edgar benar dia harus menemui adiknya dulu masalah raja Edward bisa diurus belakangan.

Setelah itu Edgar dan Aland keluar dari kamar. Mereka mendapat informasi dari pelayan kerajaan jika Roselie sekarang berada di taman kerajaan yang terletak di belakang kamar raja Edward.

Mereka berdua sampai disana dan melihat seorang anak kecil yang sedang melamun dan bersandar di sebuah pohon.

Aland menghampiri Roselie dan menepuk bahunya pelan. "Roselie"

Tepukan Aland memang pelan tapi membuat Roselie terkejut. Ia menoleh dan terkejut melihat Aland ada disini. Sedetik kemudian ia langsung merubah ekspresinya menjadi datar. Ia mengalihkan perhatiannya ke depan tidak mau melihat wajah orang yang telah membohonginya.

Aland yang melihat itu merasa sedih. Roselie marah padanya.

"Maaf"

Satu kata itu keluar dari mulut Aland. Selama hidupnya dia tidak pernah mengatakan kata 'maaf' pada siapapun walaupun itu adalah kesalahannya. Tapi demi adiknya ia rela mengatakan kata 'maaf' itu pada Roselie.

Roselie tetap diam dan itu membuat Aland makin merasa bersalah. "Kakak mohon maafkan kakak Roselie. Maaf karena kakak tidak datang ke acara ulang tahun Roselie. Tapi kakak punya alasan kenapa kakak tidak datang." Aland berusaha menjelaskan pada Roselie tapi sepertinya Roselie tidak mau mendengarkan nya.

Aland menghela nafas dan duduk di samping Roselie. Roselie pun segera bergeser ke samping. Melihat itu Aland juga ikut bergeser dan Roselie juga ikut bergeser. Hal itu berulang selama tiga kali dan itu membuat Roselie kesal.

Saat Aland ingin bergeser lagi Roselie langsung berdiri. "Berhenti"

Aland menurut dia berhenti dan ikut berdiri. Dia tau tingkahnya tadi sangat kekanak-kanakan tapi apa boleh buat dia tidak bisa diabaikan oleh Roselie. "Roselie kakak minta maaf." Ucap Aland menatap tepat ke bola mata Roselie dengan sendu.

Roselie dengan cepat memalingkan matanya. Ia tidak ingin melihat tatapan sendu milik Aland. Ia tidak tega melihat wajah sendu Aland. Akhirnya ia menghela nafas panjang dan menoleh ke arah Aland yang juga menatapnya.

"Roselie tidak marah karena kak Ezra upss maksudnya pangeran Aland tidak datang ke pesta ulang tahun Roselie. Tapi yang membuat Roselie kecewa adalah pangeran telah membohongi Roselie." Ucap Roselie.

Mendengar itu Aland semakin merasa bersalah pada adiknya. "Maafkan kakak Roselie, kakak juga tidak ingin berbohong tapi kakak takut Roselie membenci kakak jika tau bahwa kakak adalah seorang pangeran."

"Sejak pertemuan pertama kakak dengan Roselie kakak susah tau jika Roselie adalah adik kakak tapi karena saat itu Roselie berbohong dan menyembunyikan identitas asli Roselie, kakak takut jika ternyata Roselie menyembunyikan identitas Roselie karena tidak ingin bertemu dengan kakak." Lanjut Aland menjelaskan semuanya agar tidak ada lagi kebohongan diantara mereka.

Ya kau memang benar sebenarnya aku tidak ingin bertemu kalian apalagi dengan raja Edward justru aku ingin sekali jauh-jauh dari kalian!

Tapi Roselie tidak ingin memperpanjang masalah ini lebih lanjut. Lebih baik ia memaafkan Aland dan memikirkan cara untuk mengambil hatinya. Roselie tersenyum dan memeluk tubuh Aland. Tentu saja Aland terkejut dengan tindakan Roselie yang tiba-tiba tapi dia juga senang dan balas memeluk tubuh Roselie.

"Tidak papa, Roselie sudah memaafkan kak Aland dan Roselie juga minta maaf karena Roselie juga berbohong pada kakak." Ucap Roselie disela pelukannya.

Aland tersenyum, dia lega Roselie sudah memaafkannya. "Tidak ini bukan salah Roselie ini semua salah kakak dan mulai sekarang kakak janji tidak akan membohongi Roselie lagi." Ucap Aland tegas ini adalah janjinya pada adiknya.

Roselie tersenyum dan mengangguk di dada Aland. Ia melepas pelukannya dan menyodorkan jari kelingking. Dahi Aland berkerut tidak paham dengan tingkah Roselie.

Roselie yang mengerti kebingungan Aland pun menarik tangan Aland dan melingkarkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Aland. "Ini tandanya kakak sudah berjanji pada Roselie dan Roselie memegang janji itu dengan melingkarkan jari kelingking Roselie dengan kakak." Ucap Roselie tersenyum dan menggoyangkan jari kelingkingnya dan Aland.

Aland mangut-mangut paham dengan ucapan Roselie lalu tersenyum. Tiba-tiba seseorang menarik tangan Roselie. "Eh"

Dan ternyata pelakunya adalah Edgar. Dia dari tadi mengamati semuanya dari jauh. "Kakak juga minta maaf. Dan Roselie harus memafkan kakak dan kakak tidak menerima penolakan." Ucap Edgar dengan nada tegas tidak ingin dibantah.

Roselie mendengus, kesal dengan cara meminta maaf Edgar yang terdengar memaksa dan tidak ada lembut-lembutnya. Tapi ia tetap mengangguk dan tersenyum. "Roselie maafkan dan mulai sekarang kita harus berjanji tidak akan berbohong lagi."

Roselie melakukan hal yang sama, ia mengacungkan jari kelingkingnya pada Edgar. "Janji" Edgar tersenyum dan melingkarkan jari kelingkingnya. "Janji"

Mereka bertiga pun tertawa bersama di taman itu tanpa tau apa yang mereka tertawakan yang pasti hari ini mereka begitu bahagia.

.

.

.

.

.

.

Author mo nanya nih sesusah itu kah kalian klik tanda like nya😥 cuman klik doang kok setelah kalian baca.

Makasih buat yg udh like dan vote cerita ini. Vote yang banyak yah para readers 😌😚

Terpopuler

Comments

soraya.. resyia😌🤐

soraya.. resyia😌🤐

lanjut thor

2021-08-15

0

Xiao Xiao

Xiao Xiao

Ku harap jiwanya Roselie yang asli gk masuk ke pemeran utama cewek karena pasti bakal kayak cerita yg ku baca kemaren ngebuat si Raja dan dua pangeran bimbang harus milih yg mana

2021-04-25

1

Yemina BR Ginting

Yemina BR Ginting

ok, janji kelingking

2021-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan ku
2 2. Terjebak Di Dunia Novel
3 3. Edgar, Aland, dan Roselie
4 4. Hutan Fairly
5 5. Kabur
6 6. Menghabiskan Waktu Bersama
7 7. Bersama
8 8. Ulang Tahun Roselie
9 9. Dimana Rasa Benci Itu?
10 10. Alurnya berubah!
11 11. Latihan Pedang
12 12. Awal Masalah
13 13. Ucapan Yang Menyakiti
14 14. Penyusup Kerajaan
15 15. Hukuman Yang Manis
16 16. Kastil Di Tengah Hutan
17 17. Teman Baru
18 18. Sebuah Dongeng Yang Nyata
19 19. Laki-laki misterius
20 20. Si Pangeran Kelam
21 21. Kado Ulang Tahun
22 22. Pertemuan Kedua Dengan Tokoh Utama Pria
23 23. Aku Adalah Pangeran Felix
24 24. Rencana Perjodohan
25 25. Ciuman Perpisahan
26 26. Rumor Tentang Roselie
27 27. Siapa Peramal Yang Asli?
28 28. Ramalan Kerajaan Ainsley
29 29. Menangkap Pelaku Yang Sebenarnya
30 30. Salah Paham
31 31. Mencari Roselie
32 32. Segel Sihir
33 33. Kecewa
34 34. Percaya
35 35. Aku Ingin Egois Sekali Saja
36 36. Laki-laki Menyebalkan
37 37. Laki-laki Asing Yang Misterius
38 38. Latihan Sihir
39 39. Sihir Es
40 40. Sosok Roselie Yang Berbeda
41 Pilih-Pilih Cover
42 41. Kilasan Kejadian Dalam Novel
43 42. Part Tersembunyi Dalam Novel
44 43. Mimpi Buruk
45 44. Menepati Janji
46 45. Para Peri Kecil
47 46. Akademi Bayangan
48 47. Membujuk Sang Tiran
49 48. White Wolf
50 49. Tes Akademi Bayangan
51 50. Kehebohan
52 51. Awal Yang Baru
53 52. Lagi-Lagi Terkejut
54 53. Hari Pertama di Akademi
55 54. Hukuman
56 55. Cemburu
57 56. Aku Hanya Menyukaimu
58 57. Dia Tau?!
59 58. Dia Menyukaimu!
60 59. Kita Adalah Teman
61 60. Pemilik Akademi Akan Datang!
62 61. Pesta
63 62. Ini Bukan Dunia Novel?
64 63. Memecahkan Misteri
65 64. Tiba Di istana
66 65. Kisah Masa Lalu [Bagian 1]
67 66. Kisah Masa Lalu [Bagian 2]
68 67. Kisah Masa Lalu [Bagian 3]
69 68. Akhirnya Misteri Ini Terjawab
70 69. Masih Misteri
71 70. Menceritakan semuanya
72 71. Kembali Ke Akademi
73 72. Pertarungan Sihir
74 73. Area Pertarungan
75 74. Sebenarnya Elina...
76 75. Terdesak!
77 76. Tidak Bisa Mengontrol
78 77. Pingsan
79 78. Kepingan memori Wilias
80 79. Mengungkapkan perasaan
81 80. Dialah orangnya
82 81. Membantu Elina
83 82. Festival
84 83. Pelepasan lentera
85 84. Tenggelam
86 85. Topeng merah
87 86. Curiga
88 87. Tentang Elina
89 88. Drama
90 89. Pembalasan dendam Roselie
91 90. Kotak dari Felix dan Danzel
92 91. Penculikan
93 Sorry:(
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kehidupan ku
2
2. Terjebak Di Dunia Novel
3
3. Edgar, Aland, dan Roselie
4
4. Hutan Fairly
5
5. Kabur
6
6. Menghabiskan Waktu Bersama
7
7. Bersama
8
8. Ulang Tahun Roselie
9
9. Dimana Rasa Benci Itu?
10
10. Alurnya berubah!
11
11. Latihan Pedang
12
12. Awal Masalah
13
13. Ucapan Yang Menyakiti
14
14. Penyusup Kerajaan
15
15. Hukuman Yang Manis
16
16. Kastil Di Tengah Hutan
17
17. Teman Baru
18
18. Sebuah Dongeng Yang Nyata
19
19. Laki-laki misterius
20
20. Si Pangeran Kelam
21
21. Kado Ulang Tahun
22
22. Pertemuan Kedua Dengan Tokoh Utama Pria
23
23. Aku Adalah Pangeran Felix
24
24. Rencana Perjodohan
25
25. Ciuman Perpisahan
26
26. Rumor Tentang Roselie
27
27. Siapa Peramal Yang Asli?
28
28. Ramalan Kerajaan Ainsley
29
29. Menangkap Pelaku Yang Sebenarnya
30
30. Salah Paham
31
31. Mencari Roselie
32
32. Segel Sihir
33
33. Kecewa
34
34. Percaya
35
35. Aku Ingin Egois Sekali Saja
36
36. Laki-laki Menyebalkan
37
37. Laki-laki Asing Yang Misterius
38
38. Latihan Sihir
39
39. Sihir Es
40
40. Sosok Roselie Yang Berbeda
41
Pilih-Pilih Cover
42
41. Kilasan Kejadian Dalam Novel
43
42. Part Tersembunyi Dalam Novel
44
43. Mimpi Buruk
45
44. Menepati Janji
46
45. Para Peri Kecil
47
46. Akademi Bayangan
48
47. Membujuk Sang Tiran
49
48. White Wolf
50
49. Tes Akademi Bayangan
51
50. Kehebohan
52
51. Awal Yang Baru
53
52. Lagi-Lagi Terkejut
54
53. Hari Pertama di Akademi
55
54. Hukuman
56
55. Cemburu
57
56. Aku Hanya Menyukaimu
58
57. Dia Tau?!
59
58. Dia Menyukaimu!
60
59. Kita Adalah Teman
61
60. Pemilik Akademi Akan Datang!
62
61. Pesta
63
62. Ini Bukan Dunia Novel?
64
63. Memecahkan Misteri
65
64. Tiba Di istana
66
65. Kisah Masa Lalu [Bagian 1]
67
66. Kisah Masa Lalu [Bagian 2]
68
67. Kisah Masa Lalu [Bagian 3]
69
68. Akhirnya Misteri Ini Terjawab
70
69. Masih Misteri
71
70. Menceritakan semuanya
72
71. Kembali Ke Akademi
73
72. Pertarungan Sihir
74
73. Area Pertarungan
75
74. Sebenarnya Elina...
76
75. Terdesak!
77
76. Tidak Bisa Mengontrol
78
77. Pingsan
79
78. Kepingan memori Wilias
80
79. Mengungkapkan perasaan
81
80. Dialah orangnya
82
81. Membantu Elina
83
82. Festival
84
83. Pelepasan lentera
85
84. Tenggelam
86
85. Topeng merah
87
86. Curiga
88
87. Tentang Elina
89
88. Drama
90
89. Pembalasan dendam Roselie
91
90. Kotak dari Felix dan Danzel
92
91. Penculikan
93
Sorry:(

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!