Tiba-tiba pintu dibuka kasar oleh seseorang. Dua orang dengan wajah cemas dan khawatir masuk ke dalam ruangan. Roselie bernafas lega saat tau siapa yang datang. Mereka adalah raja Edward dan Edgar.
"Ada apa ini?" Tanya raja Edward melihat semua orang di ruangan yang terlihat tidak baik-baik saja. Raja Edward dan Edgar menghampiri Roselie yang dipeluk Aland.
"Roselie apa kau tidak papa? Apa yang terjadi?" Tanya Edgar cemas.
Roselie menggeleng dan melepas pelukan Aland. "Aku baik-baik saja kak tapi Bella tidak sedang dalam keadaan baik. Panggil tabih kerajaan kak." Pinta Roselie merasa kasihan dengan Bella yang tak sadarkan diri dalam gendongan duke Haration.
Duke Haration menunduk hormat pada raja Edward. "Saya akan membawa anak saya ke tabib kerajaan yang mulia raja. Saya pamit yang mulia raja, pangeran mahkota, pangeran Aland, dan putri Roselie. Sekali lagi saya minta maaf atas kejadian hari ini."
Setelah itu duke Haration dan Bella keluar dari ruangan, raja Edward memandang Roselie penuh selidik. "Apa yang terjadi Roselie?"
"Tidak ada yang mulia raja, duke Haration hanya....... "
"Anak duke Haration itu menghina Roselie. Dia mengatakan Roselie adalah seorang pelayan dan menuduh Roselie yang tidak benar." Ujar Aland memotong ucapan Roselie.
"Apa? Berani sekali anak itu menghina adik ku. Kenapa kau tidak langsung membunuhnya." Sentak Edgar, menahan amarahnya.
Sedangkan raja Edward hanya diam tidak berekspresi. Tidak ada yang tau apa yang dipikirkan raja Edward saat ini.
Hei kenapa kau sama saja dengan Aland, dasar bocah jahat!!! Maki Roselie dalam hati.
"Aku sudah akan membunuhnya tapi Roselie mengancam ku." Balas Aland.
Edgar mendengus mendengar alasan Aland. Dia menoleh ke arah Roselie. "Kenapa kau mencegah nya Roselie? Anak itu sudah menghina mu." Tanya Edgar tidak habis pikir kenapa adik kecilnya terlalu baik pada orang yang telah menghina dirinya sendiri.
"Roselie tau dia sudah menghina Roselie tapi membunuhnya bukanlah hal yang benar." Jawab Roselie dan tersenyum.
Lagi-lagi Edgar mendengus mendengar jawaban Roselie. Tanpa mengucapkan sepatah katapun raja Edward keluar dari ruangan itu. Roselie yang melihat itu memandang sayu punggung raja Edward yang kian menjauh.
Bagaimana mungkin aku bisa mengambil hatinya jika dia saja tidak peduli padaku bahkan anaknya sendiri saja ingin di bunuhnya apalagi aku yang sebenarnya bukanlah anak kandungnya. Ha..... sepertinya aku harus membatalkan rencana ini.
...........................
Setelah perdebatan panjang antara Roselie dan kedua kakak dinginnya akhirnya sekarang mereka ada di taman kerajaan dengan Roselie yang memakan apel lagi. Yah semenjak ada di dunia fantasi ini Roselie selalu memakan buah apel dan membawanya kemana-mana. Disaat Roselie memikirkan sesuatu yang tidak dipahami nya maka hal yang pertama ia cari adalah apel merah.
Dan kali ini Roselie sedang memikirkan tentang tiga pelayan kesayangannya. Siapa lagi jika bukan Lala, Mira, dan Farah. Roselie tidak pernah melihat tiga pelayan kesayangannya itu di kerajaan ini. Ia berpikir, apa mereka tidak ikut bersamanya ke kerajaan ini?
Roselie beralih menatap Aland yang memanjat untuk mengambilkan nya apel lagi. Mungkin ia harus bertanya pada Aland. "Kakak...... " Panggilnya
Aland kembali dengan dua buah apel di tangannya. Dia ikut duduk bersama Roselie. "Ada apa Roselie?"
"Kakak apa kakak ingat dengan tiga pelayan Roselie?" Tanya Roselie.
"Tidak."
Hufff......... Sudah Roselie duga pasti kakaknya ini tidak tau perihal tiga pelayan nya itu. Roselie merindukan tiga pelayan nya itu sekarang. Ia ingin bertanya tapi pada siapa? Roselie berpikir, apa sebaiknya ia bertanya pada raja Edward.
"Kakuaak dimanua rajua Edwward?" Tanya Roselie dengan mulut yang masih mengunyah apel.
Tidak ada anggun anggunnya sama sekali.
"Raja ada di ruangannya, " jawabnya dan tangannya bergerak mengusap bibir adiknya yang belepotan. "Lain kali jangan bicara saat kau sedang makan Roselie." Ucap Aland menasehati adiknya.
Roselie nyengir kuda dan mengangguk. "Baiklah kak. Emm.... Roselie ingin menemui raja Edward."
Kening Aland berkerut bingung. Untuk apa adiknya ini ingin menemui pria tua itu? Tapi sepertinya dia tau alasannya. Tapi apapun itu lebih baik dia menemani adiknya.
"Baiklah, kakak akan ikut juga."
"Iya."
Aland menggenggam tangan Roselie erat seakan takut Roselie akan kabur darinya. Selama perjalanan Roselie hanya mengunyah apel miliknya. Saat mereka hampir sampai ke ruangan raja Edward. Seorang pria paruh baya dengan tubuh kekar keluar dari ruangan. Wajahnya datar dan tidak menunjukkan ekspresi apapun melihat kedatangan Roselie dan Aland.
"Salam pangeran Aland dan putri Roselie." Ucap pria itu dengan hormat yang tak lain adalah Axton, tangan kanan raja Edward.
Roselie menarik tangan Aland yang menggenggamnya. Matanya menunjuk pada Axton, memberi isyarat pada Aland. Dan Aland mengerti isyarat adiknya. "Paman Axton, apakah paman tau dimana raja Edward berada?" Tanya Aland.
"Yang mulia raja ada di penjara bawah, pangeran Aland." Jawab Axton.
"Kenapa raja Edward ada disana?" Sepertinya Roselie tidak takut dengan wajah datar milik Axton. Dia dengan berani bertanya pada tangan kanan raja Edward dengan santai.
Tapi Axton tidak keberatan dengan hal itu. "Itu hal yang tidak bisa saya katakan putri Roselie."
Roselie mengangguk paham jika ia tidak boleh ikut campur dengan urusan raja Edward. Tapi rasa penasaran membuatnya kembali bertanya. "Apakah paman tau dimana tiga pelayan yang ikut dengan Roselie saat diasingkan. Apakah mereka masih di hutan?"
"Mereka ada di penjara bawah atas perintah raja Edward."
Mata Roselie melotot, kaget dengan kabar yang baru yang ia dengar. Kenapa raja Edward memenjarakan tiga pelayan kesayangannya itu padahal mereka lah yang menjaga dan merawatnya saat ia diasingkan. Seharusnya mereka memberi penghargaan pada tiga pelayan itu karena jasa mereka tapi kenapa malah dipenjarakan.
"Tapi kenapa mereka dipenjara?" Tanya Roselie.
"Maaf tuan putri tapi mereka dipenjara bukan karena tidak alasan. Mereka dipenjara karena menjadi tersangka dalang dibalik tuan putri yang keracunan." Jelas Axton pada Roselie.
Bagaimana jika mereka dibunuh? Raja Edward adalah raja yang kejam dan tak kenal ampun. Raja Edward pasti akan membunuh pelayan-pelayan itu.
Roselie tidak bisa membiarkan itu terjadi. Bagaimana bisa Roselie membiarkan orang-orang yang telah merawat dan melindunginya mati karena tuduhan yang tidak jelas. Lagipula tidak ada yang bukti yang membuktikan jika mereka adalah pelakunya.
"Maaf tapi saya sedang ada urusan jadi saya pamit dulu. Salam untuk pangeran Aland dan putri Roselie."
Roselie menarik-narik lengan Aland dengan cepat. Matanya terlihat mencemaskan sesuatu. "Kakak temani Roselie ke penjara bawah." Pinta Roselie.
"Roselie kita tidak bisa pergi kesana. Yang boleh memasuki penjara bawah hanya orang yang memiliki surat dari raja sebagai izin untuk masuk." Ucap Aland.
"Kalau begitu Roselie akan minta pada raja Edward untuk membebaskan pelayan-pelayan itu dari penjara bawah."
"Tapi raja Edward tidak akan mendengarkan mu Roselie."
"Tapi Roselie belum mencobanya kak. Roselie harus menemui raja Edward sekarang."
"Kakak Roselie mohon sekali ini saja."
"Tidak Roselie kau tidak boleh ikut campur urusan raja Edward. Itu hal yang dilarang di kerajaan ini."
"Kak, Roselie hanya akan bicara pada raja Edward tidak lebih. Roselie mohon kak." Tatapan mata Roselie kini mulai sayu. Ia menampilkan wajah sedihnya untuk membujuk Aland.
Dan bujukan itu berhasil. Aland akhirnya mengangguk dengan pasrah. "Baiklah, tapi ingat kau hanya boleh bicara pada raja Edward tidak usah menentang keputusan nya."
Aland sudah tidak tau lagi apa yang harus dia katakan agar Roselie mengerti dengan ucapannya. Roselie tidak tau jika raja Edward tidak akan pernah pernah membebaskan seseorang yang di sangkanya dengan mudah. Bahkan siapapun yang ikut campur dengan urusan raja Edward akan dihukum berat olehnya. Tapi Roselie sangat keras kepala. Ia tidak akan berhenti sebelum ia merasa puas.
Roselie tersenyum lebar karena berhasil membujuk Aland. Sekarang ia dan Aland harus menunggu raja Edward kembali dari penjara bawah.
Semoga aku tidak terlambat dan raja Edward belum membunuh mereka.
............................
Hari sudah malam tapi raja Edward belum kembali dari penjara bawah tanah. Roselie cemas melihat raja Edward yang belum kembali dari siang tadi. Ia sudah berpikir negatif bahwa raja Edward sudah membunuh mereka. Tapi ia menepis pikiran itu dari kepalanya. Saat ini Roselie dan Aland masih menunggu raja Edward di depan pintu kamarnya.
Jika kalian bertanya dimana Edgar sekarang. Maka jawabannya Edgar tidak ada disini karena dia ada urusan dengan pejabat tinggi kerajaan. Dia memiliki urusan penting yang harus membuatnya pulang setelah malam hari tiba. Posisinya menjadi putra mahkota yang akan menjadi raja kerajaan Ainsley membuat dia harus belajar banyak hal diusianya yang kecil.
Tapi sebelum Edgar pergi dia sempat berpamitan pada Roselie. Dan sebelum berangkat dia mengucapkan dua kalimat yang membuat Roselie ingin menampar wajah dinginnya itu.
'Jangan membuat masalah Roselie. Beberapa hari tinggal di kerajaan saja kau sudah membuat masalah yang cukup ****besar****. '
Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar di sepanjang lantai di depan kamar. Roselie menoleh melihat siapa yang datang. Akhirnya orang yang mereka tunggu-tunggu datang juga.
Roselie menundukkan badan saat raja Edward datang. "Salam yang mulia raja," Ucapnya memberi salam hormat.
Raja Edward melirik sekilas pada Aland yang tidak memberi salam hormat padanya. Dia tidak peduli, lagipula itu sudah menjadi kebiasaan buruk kedua putranya.
"Ada apa kalian datang kemari?" Tanya raja Edward tanpa basa-basi.
"Em...... Roselie ingin berbicara sesuatu yang penting pada raja Edward." Ucap Roselie.
"Masuk ke kamar." Perintah raja Edward tanpa melihat Roselie.
Roselie mengikuti raja Edward masuk ke dalam kamar. Saat Aland ingin masuk sebuah suara menghentikan langkah nya. "Siapa yang mengizinkan masuk?" Tanya raja Edward.
Aland berdecak sinis mendengar suara itu. Raja Edward menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Aku juga ingin masuk untuk memastikan kau tidak akan MENYAKITI ADIKKU." Ucap Aland dengan tegas dan menekan kata 'menyakiti adikku'. Maksudnya dia ingin mengingatkan raja Edward yang hampir mencelakai Roselie walau itu bukan sepenuhnya salah raja Edward.
Bukannya menjawab raja Edward malah menutup pintu kamarnya dengan keras. Meninggal Aland yang terkejut dengan tindakannya.
Roselie mati-matian menahan tawanya yang ingin meledak melihat tingkah ayah dan anaknya. Hingga suara yang dingin itu membuatnya kembali diam.
"Jadi apa yang ingin kau katakan?" Tanya raja Edward to the point.
"Apa benar yang mulia raja memenjarakan tiga pelayan Roselie?" Tanya Roselie.
"Ya."
"Tapi kenapa?"
Raja Edward melihat tajam pada Roselie yang terlalu mencampuri urusannya. Matanya bertatapan dengan manik mata biru laut Roselie. Tidak ada ketakutan dimata Roselie saat melihat tatapannya. Raja Edward tidak menjawab. Dia melangkah ke arah jendela kamar yang terbuka.
"Kau tidak perlu tau." Jawab raja Edward.
Ruangan hening beberapa saat. Ayah dan anak itu sibuk tenggelam dalam pikiran. Roselie yang sedang menyusun kalimat-kalimat untuk dibicarakan dan raja Edward yang memikirkan sesuatu.
"Yang mulia sebelumya Roselie minta maaf tapi kenapa tiga pelayan itu dipenjara hanya karena suatu tuduhan yang tidak memiliki bukti yang kuat. Roselie tau jika yang mulia memenjarakan mereka karena curiga jika mereka lah yang meracuni Roselie tapi setidaknya yang mulia harus menyelidikinya dulu baru setelah itu yang mulia berhak memenjarakan mereka. Maaf kalau Roselie lancang tapi Roselie keberatan dengan keputusan yang mulia. Karena bagaimana pun mereka lah yang merawat dan melindungi Roselie sejak kecil. Tidak mungkin mereka yang memberikan racun itu pada Roselie." Roselie lega akhirnya kalimat yang ia susun dengan baik terucap sempurna di bibir manisnya. Ia menunggu jawaban dari raja Edward.
"Cih, apa kau pikir aku melakukan tindakan tanpa memikirkannya terlebih dahulu? Asal kau tau aku telah menyelidiki perihal kasus mu yang diracuni itu dan aku juga tau jika mereka bukan pelakunya." Balas raja Edward.
Roselie berpikir, jika raja Edward sudah tau jika pelayan-pelayan itu bukan pelakunya tapi kenapa mereka masih dipenjara? Roselie bingung saat ini.
"Tapi yang mulia jika yang mulia tau, kenapa yang mulia masih memenjarakan mereka?"
Raja Edward kini berbalik badan dan melihat wajah Roselie yang penasaran.
"Itu karena walaupun mereka bukan lah pelakunya tapi mereka gagal melindungi putri kerajaan Ainsley. Dan hukuman bagi seseorang yang gagal melindungi keluarga kerajaan adalah penjara seumur hidup atau mati. Tapi aku tidak membunuh mereka karena aku masih ingat tentang jasa mereka dalam merawat mu." Ucap raja Edward menjelaskan secara detail.
Yah itu memang benar hukuman bagi seseorang yang gagal melindungi keluarga kerajaan adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup. Roselie bisa menerima itu tapi perlu diingatkan jika saat itu Roselie dibuang dan diasingkan ke hutan. Pada saat itu Roselie bukanlah seorang putri kerajaan Ainsley lebih tepatnya tidak dianggap. Jadi, mereka tidak bisa dihukum karena yang berusaha mereka lindungi adalah seorang anak yang tidak memiliki siapa-siapa dalam hidupnya.
Mata Roselie berkaca-kaca, tangannya menggenggam gaun tidurnya dengan erat. Roselie mendongakkan kepalanya. "Itu memang benar yang mulia......... tapi perlu kah Roselie ingatkan kembali jika pada saat itu Roselie diasingkan ke hutan dan tidak diakui sebagai putri dari kerajaan Ainsley. Dalam artian Roselie saat itu hanyalah anak yang tidak memiliki status sebagai salah satu keluarga kerajaan. Dan bagaimana bisa mereka dihukum dengan alasan gagal melindungi keluarga kerajaan padahal saat itu Roselie tidak memiliki status apapun."
Raja Edward tertohok mendengar jawaban Roselie yang memang benar adanya. Saat itu Roselie memang tidak memiliki status apapun. Dan lagi-lagi hatinya merasa sakit melihat mata Roselie yang berkaca-kaca. Raja Edward memalingkan wajahnya tidak ingin melihat wajah sendu Roselie.
"Dan apa kah yang mulia raja lupa dengan ucapan yang mulia raja katakan sendiri? Yang mulia berkata bahwa 'anak itu bukanlah anak yang mulia. Sampai kapanpun anak itu tidak akan memiliki status sebagai salah satu keluarga kerajaan. Coret nama anak itu dalam daftar keluarga kerajaan Ainsley. Dan asingkan anak itu bersama beberapa pelayan di hutan sebagai hukuman karena telah membuat yang mulia ratu kerajaan Ainsley meninggal', lalu Roselie diasingkan tanpa status apapun. Benarkan, yang mulia?" Tanya Roselie dengan senyum paksa nya. Roselie masih ingat hal yang dikatakan raja Edward dalam buku itu karena itu diceritakan dalam novel.
Dan raja Edward hanya bisa diam dengan semua kenyataan yang diberikan Roselie. Bolehkah raja Edward menyesal sekarang? Kenapa kata-kata tajam itu terucap di mulutnya?
"Sudah cukup bicara mu. Sekarang pergi dari kamar ku." Titah raja Edward dengan suara yang lirih. Jika Roselie tidak pergi sekarang maka ia akan melihat air mata yang dibendung raja Edward turun dari matanya.
Tapi Roselie tidak akan pergi dari sini sebelum apa yang di inginkannya terwujud. Roselie bisa melihat penyesalan di wajah datar raja Edward. Dan itu bagus untuknya.
"Kenapa Roselie harus berhenti? Yang mulia mereka yang telah merawat Roselie dan menganggap Roselie ada disaat orang lain tidak pernah menganggap Roselie. Mereka yang memberikan Roselie perlindungan yang seharusnya Roselie dapatkan dari keluarga Roselie. Mereka yang menghibur Roselie disaat semua orang menfitnah Roselie. Mereka yang ingin Roselie hidup disaat keluarga Roselie menginginkan Roselie mati."
"CUKUP ROSELIE....... HENTIKAN." Bentak raja Edward di hadapan Roselie. Sungguh kalimat yang diucapkan Roselie begitu menohok hatinya. Hatinya seperti ditusuk ribuan jarum mendengar kalimat-kalimat itu diucapkan langsung oleh Roselie.
"Cukup Roselie.......... cukup." Lirih raja Edward.
Tapi Roselie tidak akan berhenti. Ia tidak mau berhenti. Jika Roselie yang asli tidak bisa mengatakan rasa sakit di hatinya maka biar Sanaya yang mengatakannya.
"Kalian semua menuduh Roselie sebagai pembawa sial bagi kerajaan Ainsley karena Roselie lahir ditengah perang besar dua kerajaan. Roselie dianggap anak pembawa sial karena Roselie berdosa telah membunuh orang yang telah melahirkan Roselie. Kenapa semua orang menganggap begitu? Roselie tidak pernah meminta dilahirkan oleh yang mulia ratu Amber. Roselie tidak pernah minta menjadi putri dari kerajaan Ainsley. Tapi kenapa saat Roselie ditakdirkan lahir sebagai seorang putri kerajaan Ainsley dan saat ratu Amber meninggal hanya karena melahirkan Roselie semua orang membenci Roselie. Semua orang menyalahkan Roselie atas semua hal yang bahkan saat itu Roselie tidak pernah tau kesalahan Roselie. Jika Roselie tau jika kehadiran Roselie hanya akan membuat seseorang mati lebih baik Roselie yang mati. Roselie sendiri yang akan meminta untuk tidak pernah dilahirkan."
"BERHENTI ROSELIE............JANGAN MENGATAKAN APAPUN."
"Tapi mereka tidak pernah menyalahkan Roselie. Mereka menerima kehadiran Roselie dengan baik. Mereka merawat, melindungi, dan menyayangi Roselie dengan baik. Itulah kenapa Roselie tidak terima jika mereka dipenjara karena Roselie."
Hati raja Edward benar-benar terluka dengan semua ucapan yang ia dengar. Dia adalah orang yang tidak akan terpengaruh oleh ucapan siapapun tapi ucapan Roselie berpengaruh dan berdampak besar baginya.
"Roselie........"
"CUKUP......... JANGAN MENGATAKAN SATU KATA PUN ATAU AKU AKAN MELENYAPKAN MEREKA SEKARANG JUGA ROSELIE." Teriak raja Edward frustasi.
Roselie terdiam mendengar ancaman raja Edward yang tidak main-main. Apa Roselie terlalu melukai hati raja Edward dengan kata-katanya barusan sampai membuat raja Edward marah seperti ini?
Roselie menghapus air matanya yang akan tumpah. Roselie tidak ingin menangis.
"KELUAR DARI KAMAR KU SEKARANG." Bentak raja Edward.
Tubuh Roselie tersentak mendengar bentakan itu. Roselie berbalik untuk pergi dari kamar tapi tiba-tiba ia dikejutkan dengan kehadiran dua sosok di hadapannya. Edgar dan Aland ada dikamar ini tapi sejak kapan? Roselie tidak bisa mengartikan tatapan mata mereka yang tertuju ke arahnya. Tapi yang pasti Roselie harus pergi untuk menenangkan dirinya.
Roselie keluar dari kamar meninggalkan raja Edward dan kedua pangeran dalam keadaan yang sakit.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Update lagi nih😙
Masih ada yang nunggu kah?? Maaf banget ya lama kali update nya. Author setengah lupa setengah capek😂
Dukung author dengan
Vote sebanyak-banyaknya 🔥
Like setiap episode 👍🏻
Komen buat nambah semangat author nya 💬
Salam hangat dari Author
Elhery_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
(☞゚ヮ゚)☞§iti
siapa yang naruh bawang😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-07-17
1
Cale Henituse [VIOLET]
puas kali aku baca nya
2021-03-21
2
🖤༒︎★𝕱𝖚𝖏𝖔𝖘𝖍𝖙★༒︎🖤
Raja be like : tertohok, tertusuk, terjungkal, terguling-guling...
2021-02-09
4