"Siapkan kuda untukku sekarang." Perintah raja Edward kepada prajurit di belakangnya.
Si prajurit mengangguk mengikuti titah sang raja. "Baik yang mulia." Dan dengan cepat pergi menyiapkan kuda untuk sang raja.
Raja Edward pergi ke tempat di mana kudanya sudah disiapkan. Disana sudah ada kuda hitam kesayangannya yang sudah siap untuk dinaiki. Ia menaiki kuda hitam itu. Beberapa prajurit pun juga ikut naik ke kuda masing-masing.
"Tidak, jangan semuanya. Hanya 5 orang yang mengikuti ku ke hutan selebihnya tetap di Kerajaan."
Dengan patuh para prajurit melaksanakan perintah raja Edward. Setelah memastikan semuanya siap raja Edward beserta 5 prajurit lainnya segera pergi meninggalkan kerajaan Ainsley.
............................
Di sebuah rumah di tengah hutan yang merupakan rumah tempat di asingkannya putri Roselie. Di dalam rumah Lala, Mira, dan Farah sedang berkumpul di ruang pesta sambil menunggu kedatangan putri Roselie. Diantara mereka bertiga Lala yang tampaknya tidak tenang dan gelisah.
"Kau kenapa Lala? Kenapa kau tampak gelisah, apa yang kau cemaskan?" Tanya Mira melihat tingkah Lala yang tidak tenang daritadi.
Raut wajah Lala begitu cemas dan gelisah. "Aku sedang memikirkan tuan putri. Aku khawatir tuan putri mendapat masalah saat pergi."
"Kau tenang saja Lala, tuan putri sudah sangat hafal jalan ke padang bunga itu dan tempatnya juga juga tidak terlalu jauh." Farah menenangkan Lala yang begitu cemas dengan keadaan Roselie. Dia juga khawatir tapi tidak secemas Lala.
"Benar, Lala sudahlah jangan mengkhawatirkan sesuatu yang buruk pada tuan putri jika tidak apa yang kau khawatir kan itu akan terjadi." Ucap Mira.
"Tapi sekarang sedang musim dingin, aku takut tuan putri kesusahan saat melewati jalan yang tertutupi oleh salju."
Farah menghela nafas. "Kau benar Lala, baiklah kalau begitu aku akan menyusulnya."
"Baiklah aku juga akan ikut tapi siapa yang akan menjaga rumah. " Ucap Lala.
"Biar aku saja yang menjaga rumah ini kalian pergilah menyusul tuan putri."
Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar oleh mereka. Mira tersenyum pada Lala. "Itu pasti tuan putri, mari kita buka pasti tuan putri kedinginan di luar." Ajak Mira yang diangguki oleh Lala dan Farah.
Mereka membuka pintu rumah.
CLEK
"Tuan put...... " Ucapan Lala terpotong saat melihat siapa yang datang. Wajahnya begitu syok dan kaget sama seperti Mira dan Farah. Mulut mereka terbuka lebar dan mata yang menatap tak percaya. Bukan Roselie yang datang melainkan seseorang yang kehadirannya tidak pernah dibayangkan oleh Siapapun. Dia adalah raja Edward!
Raja Edward yang melihat ekspresi terkejut para pelayan di depannya membuatnya mendelik tidak suka. "Dimana anak itu?" Tanya raja Edward to the point. Dia tidak suka membuang waktu.
Pertanyaan itu membuat Lala, Mira, dan Farah tersadar dari keterkejutan mereka. Dengan cepat mereka menundukkan kepala. "Salam yang mulia raja Edward."
"Aku tidak suka mengulang pertanyaan yang sama." Tukas raja Edward dingin.
Lala, Mira, dan Farah diam tidak berani bicara bahkan menatap sang raja. Mereka tidak mungkin mengatakan jika Roselie pergi menemui seseorang seorang diri.
"Hei apa kau tidak mendengar pertanyaan sang raja!" Salah satu prajurit raja Edward berteriak melihat ketiga pelayan itu yang tampak ragu mengatakan sesuatu.
Farah tersentak kaget. Dia begitu takut dengan sang raja yang akan marah jika tidak ada yang mau menjawab dan akhirnya dia menjawab dengan tangan dan badan yang bergetar ketakutan. "Ya-yang mulia tu-tuan put-tri sudah pe-pergi be-beberapa me-menit ya-yang lalu." Tangannya bergetar ketakutan saat mengatakannya pada raja Edward.
Raja Edward menatap dingin pada Farah yang menundukkan kepalanya. Dia marah mendengar jawaban dari pelayan itu.
"Dimana dia sekarang?" Tanya raja Edward dengan nada yang penuh amarah.
"Tu-tuan put-tri per-gi ke pa-dang bu-bunga di hu-hutan yang mu-mulia."
Raja Edward segera meninggalkan rumah itu tepat setelah Farah selesai bicara. Para prajurit mengekor dari belakang. Saat raja Edward sudah menaiki kudanya dia mengangkat tangannya ke atas setinggi kepalanya. Pertanda jika para prajurit tidak boleh mengikutinya.
Raja Edward pun menunggangi kudanya menuju ke padang bunga yang dikatakan oleh Farah. Dia tentu saja tau dimana padang bunga itu berada karena dia adalah raja di wilayah ini jadi, tentu saja dia tau seluk beluk wilayah kerajaannya.
Setelah sampai di padang bunga itu raja Edward turun dari kudanya dan dia melihat sosok anak kecil yang sedang duduk di sebuah benda yang bergantungan di dahan pohon apel.
Benda apa itu yang bergelantungan? Batin raja Edward
Raja Edward pun melangkah lebih dekat agar melihat siapa anak kecil itu dan sesuai dugaannya anak kecil itu adalah orang yang dia cari daritadi. Sosok itu adalah Roselie.
Dia ingin melangkah lebih dekat tapi kakinya berhenti saat tiba-tiba dia mendengar suara yang begitu merdu mengalun indah di telinganya.
Haaa.......... Haaa........
Haaa.......... Haaa........
Haaa.......... Haaa........
Haaa.......... Haaa........
Ternyata Roselie lah yang bernyanyi. Entah kenapa raja Edward mengurungkan niatnya untuk memberi hukuman pada Roselie. Dia malah bersembunyi dibalik semak-semak dedaunan yang tertutupi salju.
Sunyi sepi hidup tanpa keluarga
Menagih janji ibunda
Diriku ini terperangkap di sini
Sanggupnya di fitnah insan yang dikasihi
Entah mengapa raja Edward merasakan hatinya sakit mendengar lagu yang dinyanyikan oleh Roselie. Dadanya seperti disayat-sayat oleh pedang yang tajam.
Buai laju-laju
Buailah diriku
Buai laju gembirakan hatiku
Buai laju-laju
Buailah diriku
Hati duka terkenang nasibku
Raja Edward melihat Roselie yang mengayunkan benda gantungan itu kedepan dan tersenyum cerah seolah merasa dirinya bahagia. Walaupun di lirik ini dia tidak tau bahasa apa yang digunakan Roselie. Bahasanya sama tapi entah kenapa terdengar beda di telinganya.
Haaa........... Haaa..........
Haaa........... Haaa..........
Haaa........... Haaa..........
Haaa........... Haaa..........
Lagi-lagi perasaan sakit itu hinggap di hatinya. Dia tidak tau ada apa dengan dirinya sekarang. Kenapa dia begitu sedih mendengar lagu ini dinyanyikan oleh Roselie. Seharusnya dia senang kan melihat Roselie sedih tapi kenapa malah sebaiknya.
Buai laju-laju
Buailah diriku
Buai laju gembirakan hatiku
Titisan airmata
Maafkan segalanya
Hati gembira
Kasih bertaut semula
Dia tidak bisa mencegahnya lagi. Cairan kecil bening itu keluar dari matanya tanpa bisa dicegah. Melihat Roselie yang menangis setelah bernyanyi membuatnya sakit dan marah. Hatinya sakit, sangat sakit. Bahkan dia lupa apa tujuannya datang kemari.
Raja Edward tersadar dari pikirannya, dengan kasar dia menghapus air matanya yang menetes.
Sial, apa yang dilakukan anak itu padaku
Ini pasti hanya rencana anak kecil itu untuk membuat dia merasa simpati dan kasihan padanya. Dan lagu ini pasti adalah sihir anak kecil itu agar dia merasa sedih tanpa sebab, pikir raja Edward. Manik mata hitam pekatnya menatap tajam pada Roselie saat pikiran-pikiran negatif mulai bersarang di otaknya.
Dengan tatapan sedingin es raja Edward keluarga dari persembunyiannya.
............................
Roselie menghapus air matanya yang terus turun. Ia berdecak pelan. "Kenapa air mata ini harus keluar sekarang nanti wajahku jadi jelek karenanya." Gumamnya pada diri sendiri.
Ia ingin mengayunkan ayunannya tapi terhenti saat melihat bayangan seseorang di depannya. Ia mendongak melihat siapa yang datang. Dan tatapan polosnya berhadapan dengan tatapan dingin dan tajam seorang pria.
Roselie terkejut melihat pria yang tampan, dengan mata tajam dan dingin itu sedang memperhatikannya. Pria itu tampak sangat marah dan terlihat kilatan benci yang tertuju padanya. Kening Roselie berkerut, ia tidak kenal dengan orang di depannya ini tapi entah kenapa orang ini sepertinya sangat membencinya.
"Kau pikir aku akan terpengaruh oleh lagu murahan mu itu anak kecil." Nada dingin itu begitu menusuk Roselie. Ia tidak tau apa maksud perkataan orang di depannya ini.
"Maaf tuan, Roselie tidak mengerti apa yang tuan katakan?" Tanya Roselie memasang wajah polos.
"Cih........ berpura-pura tidak tau, heh? Ternyata kau licik juga anak kecil." Sinis raja Edward pada Roselie. Dia tidak menyangka anak sekecil ini bisa berpikir licik untuk menarik simpatinya.
Roselie menggelengkan kepalanya tidak mengerti. "Maaf tuan tapi Roselie benar-benar tidak mengerti apa yang tuan bicarakan." Ucap Roselie polos dengan mata bulatnya.
Raja Edward mendengus mendengar ucapan Roselie. Dia muak melihat kepolosan anak kecil di hadapannya. Baginya tatapan polos itu dibuat-buat hanya untuk menarik simpatinya saja.
"JANGAN BERPURA-PURA TIDAK TAU. KAU YANG MEMBUAT EDGAR DAN ALAND SELALU BOLOS PELAJARAN HANYA AGAR BISA MENEMUIMU KAN!" Raja Edward berteriak marah. Dia tidak suka banyak bicara pada seseorang yang membunuh istrinya.
Roselie tersentak kaget mendengar bentaran itu. Ia segara berdiri dan mundur ke belakang. Ia sangat takut sekarang. Kenapa orang ini tiba-tiba datang dan malah membentaknya.
"Ma-maaf tu-tuan Roselie ti-tidak me-mengerti. Ro-roselie ti-tidak ta-u si-siapa Ed-edgar dan A-aland." Ia mencengkeram gaun putihnya kuat-kuat. Tangannya bergetar ketakutan.
"GARA-GARA KAU EDGAR DAN ALAND SERING MEMBOLOS DAN MELANGGAR PERINTAH KU. APA YANG KAU LAKUKAN PADA MEREKA, HA? JAWAB PERTANYAAN KU!" Raja Edward maju mendekati Roselie membuat Roselie mundur ke belakang.
"Ta-tapi Roseliee me-memang ti-tidak ke-kenal me-mereka siapa." Cicit Roselie seperti tikus yang ketakutan.
Langkah kaki raja Edward berhenti. Dia memicingkan matanya melihat Roselie yang ketakutan. Dilihat dari tingkah Roselie sepertinya dia memang tidak kenal. Atau Edgar dan Aland memang tidak memberitahu identitas asli mereka pada Roselie. Raja Edward menyeringai.
"Apa benar kau tidak tau?"
Roselie segera mengangguk. Ia memang benar-benar tidak tau siapa Edgar dan Aland itu.
"Apa kau tau dua anak laki-laki yang sering bermain dengan mu?" Tanya raja Edward dengan seringai kecil yang terlihat menyeramkan.
Dua anak laki-laki? Itu berarti kak Alden dan kak Ezra. Tapi kenapa orang ini bilang mereka adalah Edgar dan Aland?
"Em iya, Roselie tau mereka siapa. Nama mereka adalah kak Alden dan kak Ezra. Ta-tapi kenapa tuan bisa tau?" Kali ini Roselie mulai mengontrol emisinya. Ia tidak boleh terlihat takut atau lemah dihadapan orang asing.
Cih ternyata benar jika kedua anak itu menyembunyikan identitas mereka.
Raja Edward menatap sinis. "Ternyata mereka membohongimu. Akan ku beritahu satu rahasia padamu."
Roselie mendongak melihat pria yang menyeramkan di hadapannya ini. "Rahasia apa?" Tanya Roselie mengedipkan matanya polos.
Raja Edward mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Rahasianya adalah mereka berbohong padamu. Nama mereka bukan Alden ataupun Ezra tapi Edgar dan Aland."
"Tidak mungkin tuan. Maaf sepertinya tuan salah orang. Nama mereka adalah Alden dan Ezra dan mereka berdua adalah kesatria kerajan Ainsley." Roselie tidak percaya apa yang dikatakan orang asing di hadapannya ini. Tidak mungkin mereka membohonginya.
"Kesatria? Wah ternyata kau dibohongi 2 kali. Mereka bukan seorang kesatria tapi seorang pangeran. Nama mereka Edgar Sea Ainsley dan Aland Bert Ainsley, mereka adalah pangeran kerajaan Ainsley."
Ti-tidak mungkin. Jika itu benar berarti aku sudah bertemu dengan para pangeran lebih cepat dari alur cerita. Ini tidak mungkin!
Keraguan di mata Roselie membuat raja Edward mendengus. Anak kecil ini terlalu bodoh!pikirnya.
"Dasar bodoh."
Benarkah jika dua orang yang selama ini selalu bermain dengannya adalah kedua pangeran? Tapi kenapa para pangeran tidak membencinya bahkan mereka selalu bermain dengannya dan melindunginya. Apakah alur ceritanya berubah? Tapi kenapa? Pikiran-pikiran itu terus berkecamuk di otaknya. Roselie tidak bisa memikirkan yang selanjutnya.
Kenapa ia tidak menyadari bahwa selama ini mereka adalah para pangeran. Tapi itu memang benar. Ia sudah bertemu dengan para pangeran. Manik mata mereka yang hitam kelam, rambut hitam legam, dan tatapan tajam dan dingin mereka saat pertama kali bertemu Roselie menjelaskan bahwa mereka benar para pangeran.
Jika mereka para pangeran itu artinya orang ini adalah yang mulia raja Edward.
"Jadi tuan adalah yang mulia raja Edward?" Roselie mohon semoga jawabannya tidak dan pemikirannya juga ternyata salah.
"Cih otakmu ternyata juga lemot. Tentu saja aku adalah raja Edward, penguasa kerajaan Ainsley."
Rasa takut dengan cepat menyerang Roselie, wajahnya pucat pasi, badannya bergetar ketakutan, ia ingin lari sekarang juga tapi kakinya seakan tidak mau digerakkan, pikirannya kacau. Kilasan memori bagaimana dengan teganya raja Edward dan para pangeran menyiksanya dan berniat membunuhnya terus berputar di kepalanya.
Cairan bening keluar dari pupil matanya. Ia menangis dan perlahan mundur ke belakang. Tatapan matanya terhalang oleh matanya yang sudah berkaca-kaca. Air matanya terus jatuh diiringi isakannya yang menyayat hati. Ia benar-benar takut sekarang. Ia takut jika raja Edward akan menyakitinya atau bahkan membunuhnya.
"Hikss...... ma-mafkan Ro-roselie ja-jangan menyakiti Ro-roselie hikss."
"Ja-jangan me-menyakiti Ro-roselie hikss am-ampun hikss maaf."
"Ma-mafkan Ro-roselie hikss bu-bukan Ro-roselie yang me-membuat pa-pangeran bo-bolos hiksss ma-maaf."
"Ti-tidak Ro-roselie ti-tidak ta-tahu hiksss ma-maaf."
Roselie terus menangis dan mengucapkan kata-kata itu walau bibirnya bergetar. Wajahnya sangat ketakutan saat raja Edward malah semakin mendekatinya.
"HIKSS...... TIDAK JANGAN MENDEKAT, JANGAN MENDEKATI ROSELIE."
"MUNDUR HIKSSS JANGAN MENDEKAT."
Ia sekarang sudah mulai panik, yang ada di pikirannya sekarang raja Edward ingin menyakitinya. Tidak Roselie tidak mau itu terjadi. Dengan cepat Roselie berlari menjauhi raja Edward. Raja Edward yang melihat itu terkejut dan ikut mengejar Roselie.
Kaki mungil Roselie terus berlari secepat yang ia bisa. Ia tidak ingin bernasib sama dengan tokoh yang ada di novel ini. Ia terus berlari dan menangis tanpa melihat ke belakang, tidak tau jika raja Edward juga ikut mengejarnya. Tapi dengan kaki mungil dan langkah kecilnya ia kalah cepat dengan raja Edward yang berlari dengan langkah lebar. Dan akhirnya ia berhenti saat melihat sebuah jurang yang dalam di bawahnya.
Saat ingin lari ke arah lain ia berbalik dan di depannya sudah ada raja Edward yang tampak sangat murka. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Jika ia nekat turun ke bawah maka sudah dipastikan ia akan tewas di jurang besar itu tapi jika ia menyerahkan dirinya pada raja Edward, ia takut raja Edward ingin membunuhnya apalagi melihat amarah di wajah raja Edward membuat nyalinya menciut.
"APA YANG KAU LAKUKAN, HA? CEPAT KEMARI ATAU AKU AKAN MENGHUKUM MU." Raja Edward berteriak marah. Dia takut jika Roselie melangkah mundur sedikit saja Roselie akan jatuh ke jurang yang dalam itu.
Tapi kali ini Roselie tidak bisa berpikir jernih. Tanpa sadar ia melangkah mundur ke jurang yang di bawahnya terdapat sungai yang mengalir deras.
"JIKA KAU MELANGKAH MUNDUR LAGI AKU AKAN BENAR-BENAR MEMBUNUHMU!" Raja Edward panik saat Roselie malah melangkah mundur. Entah apa yang di pikirkannya tapi yang pasti dia takut Roselie akan meninggalkannya.
Raja Edward sendiri juga kaget saat melihat reaksi Roselie yang sangat takut saat tau dirinya adalah seorang raja. Dia tidak ingin Roselie pergi meninggalkannya. Dia bingung dengan perasaannya sendiri kenapa setelah melihat wajah Roselie bukannya benci dia malah tenggelam oleh tatapan polos Roselie. Dimana rasa benci itu?
Mendengar itu Roselie semakin takut dan tanpa sadar ia kaki kanannya mundur selangkah dan..........
"Aaaaaaaaaaaa"
"ROSELIEEEEEE"
Roselie terjatuh, ia menutup matanya bersiap merasakan benturan-benturan keras saat ia jatuh ke dalam jurang. Tapi ia tidak merasakan apapun, ia merasa tubuhnya ditahan seseorang agar tidak jatuh. Dan ternyata tangannya digenggaman oleh seseorang membuat dirinya tidak jadi jatuh ke jurang. Roselie membuka matanya, mendongak dan melihat raja Edward dengan wajah panik dan cemas menggenggam tangan kirinya dengan kuat.
Raja Edward menggenggam tangan Roselie dengan kuat, takut jika genggaman tangannya akan terlepas. Dalam sekali hentakan dia menarik tangan Roselie ke atas.
Roselie tertarik ke atas dan terbaring di tanah dengan tangan kiri yang masih digenggam oleh raja Edward. Kepalanya tiba-tiba merasa pusing dan matanya berkunang-kunang. Sebelum matanya tertutup samar-samar ia merasakan tubuhnya seperti digendong. Setelah itu matanya tertutup sempurna.
.
.
.
.
.
.
.
Princess In The Novel balik lagi nihヾ(^-^)ノ
Sebelumnya terimakasih buat semuanya yang masih setia nungguin cerita ini update. Author terhuraaa🤣 dan untuk komen² para pembaca udah author baca kok walaupun author nggak sempat balas tapi percayalah komen kalian buat author semangat buat update hari ini.
Sebenarnya author udah mau update hari minggu tapi karena suatu alasan nggak jadi deh update di hari minggu.
Vote dan komen banyak² yahh biar tambah semangat buat update.
Lovee buat pembaca setiaa💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Narimah Ahmad
sedih bangatt 😭😭😭😭😭
2023-06-04
0
Fina Tanjung
air mata ku ngalir disini.....aku merasa ketakutan Roseline...
salam kenal dari nov "Diary Bunda" & "Violetta"
2022-04-19
0
Ida Blado
alurnya terlalu sederhana,gk ada greget2nya
2022-04-06
0