"Papa kapan kita pergi melihat bunga-bunga itu?" Pertanyaan yang sama kembali ditanyakan Roselie kepada raja Edward.
Sejak tiba di kastil ini Roselie tidak pernah lupa oleh janji raja Edward yang akan membawanya melihat bunga-bunga di hutan ini. Dan sejak siang tadi Roselie terus menanyakan hal yang sama berulang kali. Raja Edward yang ditanya terus tidak merasa kesal pada Roselie.
Dia berjongkok di hadapan Roselie menyamakan tinggi mereka walau masih terlihat lebih tinggi raja Edward. "Apa kau tidak merasa capek? Sebaiknya siang ini kita istirahat dulu."
"Tidak pa Roselie tidak capek. Ayo kita pergi kesana." Ajak Roselie.
"Tapi ini masih siang besok saja ya?" Bujuk raja Edward kepada Roselie.
"Tidak..... tidak mau." Jawab Roselie keras kepala.
Tiba-tiba Roselie menanyakan sesuatu. "Papa sayang Roselie kan?"
"Tentu saja papa menyayangimu." Balas raja Edward dengan cepat.
"Kalau begitu ayo pa."
Raja Edward menghela nafas menghadapi keras kepala anaknya. Setelah itu dia mengangguk menuruti keinginan Roselie. Roselie tertawa senang melihat jawaban raja Edward.
"Pergi dan bersiap-siap lah, papa akan menunggu mu di depan kamar."
"Baik pa."
.................................
Di hutan ini Roselie dan raja Edward menunggangi kuda berdua dengan beberapa prajurit di belakang. Pegunungan ini tidak terlalu jauh karena letaknya tidak jauh dari kastil. Roselie sendiri sudah terlihat tak sabar melihat bunga-bunga indah yang akan dilihatnya.
Setengah jam kemudian mereka telah sampai di tempat yang mereka tuju dengan selamat. Hal pertama yang ia lihat adalah pemandangan bunga-bunga yang berwarna-warni tumbuh di bawah gunung tinggi ini.
Tanpa menunggu raja Edward lagi Roselie segera berlari ke arah bunga-bunga indah itu tinggal.
"Roselie jangan berlari!" Teriak raja Edward yang panik melihat Roselie berlari meninggalkan nya. Dia takut Roselie terjatuh karena terlalu bersemangat melihat bunga-bunga di sana.
Peringatan raja Edward hanya diabaikan oleh Roselie. Ia tetap menghampiri bunga-bunga cantik itu. Raja Edward mengejar Roselie dan secara tiba-tiba menggendong putrinya.
"Eh." Roselie terkejut saat raja Edward tiba-tiba menggendongnya.
"Papa turunkan Roselie, Roselie ingin melihat bunga-bunga itu." Ucap Roselie merajuk tidak suka dirinya digendong.
"Kau bisa melihatnya dari sini tidak harus turun." Balas raja Edward tidak mau menurunkan putrinya.
"Tapi Roselie tidak mau digendong." Ucap Roselie menolak. Perlu diingatkan jika umurnya ini 16 tahun walaupun ia masuk ke tubuh anak kecil ini tetap saja rasanya tidak nyaman.
"Biasanya anak kecil akan senang saat seseorang menggendong nya tapi kenapa kau tidak?" Tanya raja Edward memasang wajah curiga.
Roselie yang melihat itu langsung terdiam. Benar juga, anak kecil memang sangat suka digendong walaupun ia bukan anak kecil tapi sekarang ia kan menjadi anak kecil jadi ia harus bertingkah layaknya anak kecil.
"Em....... Roselie saat ini tidak mau digendong. Roselie ingin bermain kejar-kejaran." Ucap Roselie menampilkan wajah imutnya.
"Kau ingin bermain kejar-kejaran, hm?"
Roselie tersenyum dan mengangguk senang.
"Baiklah papa akan menurunkan mu." Setelah berkata demikian raja Edward menurunkan Roselie dari gendongannya.
"Papa ayo kita bermain kejar-kejaran. Roselie akan jadi kelinci dan papa akan jadi serigala yang mengejar Roselie. Ya?"
"Baiklah sekarang.......... serigala ini akan menangkap kelinci nakal."
"Huaaaaaa."
Roselie berlari saat raja Edward mengejarnya. raja Edward memasang wajah menyeramkan seperti seekor serigala yang ingin menangkapnya tapi itu terlihat lucu di matanya. Kaki mungilnya terus berlari dan bersembunyi di balik hamparan bunga sambil tertawa gembira. Rasa bahagia menyelinap masuk ke hatinya. Untuk pertama kalinya ia bermain bersama papanya dengan riang. Kebahagiaan kecil yang tidak pernah ia rasakan saat kecil akhirnya terwujud. Rasa ini, Roselie ingin merasakan nya setiap saat dan menebus masa-masa suramnya dulu dengan kebahagiaan kecil ini.
Para prajurit yang melihat rajanya tertawa bersama anaknya merasa tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Untuk pertama kalinya mereka melihat langsung wajah senang rajanya setelah bertahun-tahun sedih karena kepergian ratu Amber dan itu karena anak kecil yang tak lain adalah putri Roselie. Prajurit-prajurit yang melihat keharmonisan ayah dan anak itu tersenyum haru. Mereka berdoa semoga kebahagiaan akan selalu menyertai keluarga kecil itu.
Karena terlalu kencang berlari Roselie tanpa sadar berlari semakin jauh dari raja Edward. Ia bersembunyi di hamparan bunga dan menutup mulutnya. Ia mengawasi raja Edward yang pura-pura tidak melihatnya. Tiba-tiba sesuatu yang lembut dan berbulu halus terasa menyentuh kakinya. Roselie menoleh ke samping melihat pelakunya. Dan ternyata seekor kucing kecil dengan bulu yang cukup tebal mengelus-elus bulunya ke kaki Roselie.
Mara Roselie berbinar cerah melihat kucing dengan mata biru laut sepertinya tengah menatapnya dengan imut. Roselie segera mengambil kucing dan memeluknya. Kucing itu tampak senang dan mengelus-elus bulunya ke pipi Roselie membuatnya terkekeh kecil.
"Miaww..... miawww.... " Kucing itu mengeong lucu dalam dekapan nya.
"Syutsss.... jangan bersuara nanti papa dengar." Ucap Roselie berbicara pada kucing itu seakan kucing itu mengerti dengan ucapannya. Tapi tanpa diduga kucing itu langsung diam seperti mengerti dengan ucapannya.
"Kenak kau kelinci nakal." Tiba-tiba tubuh Roselie digendong oleh seseorang di belakangnya. Ia mengalungkan tangan mungilnya ke leher orang itu yang tak lain adalah raja Edward.
"Papa lihat ini ada seekor kucing, cantik sekali kan?" Tanya Roselie mengangkat kucing itu tinggi-tinggi.
Raja Edward mengerutkan keningnya melihat kucing itu. Hewan di hutan ini hanyalah hewan yang hidup di tanah. Kucing bukanlah hewan yang hidup dan tinggal di dalam tanah jadi dari mana asal kucing ini?
"Kucingnya lucu sekali, pa. Roselie mau kucing ini, bolehkah?"
"Tidak."
"Tapi kenapa? Lihat kucing ini sendirian pasti dia tersesat. Kasihan pa jadi Roselie ingin merawatnya."
"Kau ingat kan jika hutan ini hanya dihuni oleh hewan-hewan yang hidup di tanah. Jadi, dari mana asal kucing ini?"
Roselie diam, ucapan raja Edward ada benarnya juga.
Kucing ini datang dari mana?
Tapi apapun itu Roselie tetap ingin merawatnya. Kucing secantik dan selucu ini bagaimana mungkin dia bisa melepaskan nya.
"Mungkin kucing ini tinggal di hutan bagian lainnya dan tanpa sengaja sampai di hutan ini dan tersesat. Roselie ingin merawatnya." Ucap Roselie menatap raja Edward dengan penuh harap.
Lagi-lagi raja Edward hanya bisa menghela nafas dan mengangguk. Untuk kesekian kalinya dia kalah dari putrinya ini. Tapi raja Edward akan tetap mencari tau asal usul kucing ini.
"Yeyyy." Roselie tersenyum lebar dan memeluk kucing itu.
"Em.... nama apa yang cocok untuk kucing ini pa?" Tanya Roselie memikirkan nama yang bagus untuk kucing nya.
Raja Edward hanya menggeleng tidak tau. Roselie cemberut.
"Bantu Roselie pa. Pikirkan nama yang bagus untuk kucing Roselie."
"Bagaimana dengan Leo?"
"Papa kucing ini bukan jantan tapi betina." Ucap Roselie sebal mendengar nama itu.
Raja Edward menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Dia kan tidak tau kucing itu betina.
"Erna?"
"Tidak."
"Selir?"
"Nama macam apa itu!!! Tidak......namanya jelek."
Emangnya kucing ini akan jadi selir apa?
"Kenna?"
"Tidakk nama seperti itu sudah banyak dipakai."
"Lalu kau ingin nama yang seperti apa Roselie?" Tanya raja Edward frustasi dengan jawaban Roselie yang terus mengatakan tidak.
"Semua nama nya jelek tidak ada yang bagus." Ucap Roselie berkomentar.
"Baiklah kau saja yang memberikan nama pada kucing itu."
"Jika Roselie tau sudah daritadi Roselie memberi nya nama dan Roselie tidak akan meminta papa memikirkan nama untuk nya."
Raja Edward tersenyum manis pada Roselie. Dia masih menggendong Roselie. "Baiklah papa yang salah."
"Papa memang salah."
Raja Edward tetap tersenyum tidak merasa marah atau kesal dengan ucapan putri nya yang terdengar menghinanya.
Roselie menepuk pipinya dengan jari telunjuk nya, memikirkan nama yang menurutnya bagus. "Bagaimana kalau...... Amy? Ya Amy," ucap Roselie tersenyum pada kucing itu.
"Apakah kau suka nama itu?" Tanya Roselie.
Kucing itu mengeong-ngeong lucu seperti mengatakan jika dia menyukai nama pemberian Roselie.
"Baiklah mulai sekarang nama mu adalah Amy."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat pagi para reader's💕
Hari minggu ini author lgi nggak ada tugas.
Yuhuuuu🥳🥳🥳
Jadi ada waktu juga buat update. Heiii, masih adakah yang nungguin cerita ini?? Author harap jawabnya 'iya'.
Mungkin author update nya cuman bisa hari minggu deh. Pokoknya jadwal update bulan ini lama banget kalau udh bln Desember baru bisa update cepett. Tapi nggak papa kan? Yang penting author ada update di bulan ini.
See u reader's 💙💙💙💙💙💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
senja
dia gak mau digendong karna usia 16th, gengsi, tp dia gak gengsi ngrengek gt
2021-04-02
8
Friska~Time travel lovers
bukan--> bulan
2021-02-03
1
Daima
ami
2020-12-23
1