Bab 18

Filla mengangguk setuju, karena memang sekarang hanya ada dirinya dan Rangga, tidak ada seorangpun disini, "Terus kenapa ajak gue kesini?" tanya Filla akhirnya.

Rangga berteriak, "GUE BENCI CEWEK GENIT!" teriaknya kencang sampai terdengar lapangan ini bergema karena pantulan dinding.

Filla tertawa melihat betapa kekanakannya Rangga. "Ngapain sih?" tanya Filla.

"Teriak, lo coba deh, pasti rasanya lega," ajak Rangga membuat Filla mengeleng. "Coba dulu," Paksa Rangga yang mulai berteriak lagi. "GUE BENCI CEWEK SOK MANIS!" teriaknya lalu tertawa.

"DAN GUE BENCI COWOK KASAR!" teriak Filla membuat Rangga tersenyum. "GUE BENCI ALEXS, COWOK SOK KECAKEPAN," lanjutnya. "GUE BENCI, GUE BUNUH LO LEXS," ucap Filla.

"Eh, buset, jangan sampai bunuh juga dong, ngeri jadinya," ledek Rangga sambil menyenggol lengan Filla yang menunduk diam. "Lo nangis?" tanya Rangga ketika menyadari bahu Filla yang sudah naik turun.

Filla mengangkat wajahnya, "Gue benci diri gue sendiri Ngga," ucapnya sambil menangis.

Rangga mengerutkan keningnya, "Kenapa lo benci sama diri lo sendiri?" tanya Rangga.

Filla membaringkan tubuhnya ditengah lapangan bola membuat Rangga mengikuti tingkahnya, sekarang mereka berdua terbaring menatap langit yang penuh bintang, "Gue sama kayak dia dulu Ngga, sombong, sok hebat, ngelakuin semuanya pake uang, makanya pas gue liat dia gue inget sama diri gue sendiri dan gue benci hal itu," curhat Filla.

Rangga menoleh kearah Filla sebentar, "Lo pernah nampar orang pake duit?" tanya Rangga penasaran.

"Dulu gue punya 3 sahabat deket Ngga, kita sahabatan udah lama banget, mereka ada saat gue sedih, saat gue ditinggal Mama sama Papa karena kesibukannya, dan kita orang paling populer disekolah, kayak lo sekarang, kita punya apapun yang kita mau, mulai dari duit, kecantikan, barang-barang mahal bahkan mobil mewah." Filla diam sebentar mengingat luka yang pernah sahabat-sahabatnya beri.

"Mereka semua memuja gue sama sahabat-sahabat gue. Dan waktu itu gue inget banget salah satu temen gue Novi, dia persis ngelakuin yang kayak dilakuin Alexs tadi ke gue, makanya gue inget banget," ucap Filla sambil menatap langit.

"Tapi bukan lo yang negakuin kan? Kenapa lo yang merasa bersalah?" tanya Rangga.

"Gue kan juga bagian dari mereka Ngga, senggaknya gue juga ikut campur," jelas Filla sambil menatap sebal Rangga.

"Oke, oke, sekarang mereka kemana? Maksud gue setelah lo pindah ke Bandung dan ngerampas kamar gue, mereka masih jadi sahabat lo kan?" tanya Rangga penasaran karena sejak Filla datang ke Bandung tak ada satu temanpun yang menjenguk.

Filla meneteskan airmatanya sedih mengingat sahabat-sahabatnya yang telah menghianati dirinya, walau Filla sudah merasa bahwa mereka semua adalah bagian dari diri Filla.

"Eh, kenapa lagi nangis? Cewek nggak nangis nggak bisa ya?" tanya Rangga kesal. "Cengeng banget," celetuknya.

Filla menghapus airmatanya, lalu menampar bahu Rangga.“"Resek, Gue kan keinget mereka Ngga, gue nggak nyangka mereka ninggalin gue gitu aja karena takut ikut campur dan terancam dikeluarin dari sekolah," jelas Filla kembali duduk.

"Maksud lo? Lo terancam keluar dari sekolah?" tanya Rangga tak habis fikir Filla bisa seberutal itu, cewek dikeluarin dari sekolah memang benar-benar diluar logika.

"Iya, tapi gue difitnah," ucap Filla sambil menampar tangan Rangga keras.

"Apaan sih? Nampar-nampar," celetuk Rangga sambil kembali duduk dan mengosok tangannya yang ditampar Filla. "Ya difitnah kenapa?" tanya Rangga mulai kesal Filla menggantung-gantung cerita.

Filla menceritakan semua pada Rangga, mulai penghianatan dari sahabat-sahabatnya sampai pertengkarannya dengan papa dan mama yang berakibat fatal seperti ini. Filla menangkupkan wajahnya dikedua lututnya.

"Udah, lo harus kuat, lo kan mau nebus semua kesalahan lo sama orangtua lo. Jadi lo harus hadapin apapun itu," ucap Rangga sambil mengelus punggung Filla.

Filla mengangkat wajahnya dan tersenyum, "Tumben, bijak," ledek Filla sambil tertawa.

Rangga ikutan tertawa, "Harus dong, mendingan bijak daripada lo harus bersender dibahu gue dengan muka penuh ingusan," celetuk Rangga.

"Apaan sih? Siapa juga yang mau senderan dibahu lo, nggak enak tulang semua," celetuk Filla.

"Ye, dianya sendiri kayak papan," ucap Rangga yang meraih timpukan sepatu dari Filla.

******

Hujan menerpa malam mengumpulkan hawa dingin

Disana ada kamu, bayi kecil mungil yang menjadi bagian kisahku.

~~

Hujan begitu deras menyebabkan bunyi yang sangat nyaring diatap rumah, Filla menarik selimut melekat ketubuhnya, ia masih duduk, sekarang sudah tengah malam tentunya suasana sangat sepi, tak ada orang yang masih terjaga sepertinya. Entah kenapa ia tak bisa tidur sejak tadi, mungkin karena terlalu banyak mengerjakan PR tadi sehingga membuat matanya tak lagi mau terpejam. Memang sekarang Filla sedang disibukkan dengan PR bagaimana tidak, ia ketinggalan banyak sekali pelajaran karena masalah Rasti dan teman-temannya.

Filla akhirnya mencoba membaringkan tubuhnya, siapa tahu ia bisa saja terlelap tanpa sengaja.

Oeekkkk ...

Filla tersentak saat dirinya mendengar suara bayi tengah malam seperti ini, yang membuatnya heran disekitar panti tak ada yang baru saja melahirkan atau memiliki bayi. Apalagi dipanti hanya ada Tita yang masih empat tahun, ia yang paling kecil, tidak ada bayi lagi.

"Suara bayi, tengah malem. Jangan-jangan setan," tebak Filla parno sendiri. "Hi, masak sih?" tanya sendiri pada dirinya.

Oeekkkkk ... Oeekk ... Oeekk ...

"Sekarang suaranya malah tambah kenceng," Filla jadi gereget sendiri, disingkirkannya selimut yang menutupi tubuhnya dan beranjak ingin mencari asal suara. Filla berjalan menuruni anak tangga menuju lantai bawah dan bergerak menuju ruang tamu. "Duh, sepi lagi," ucapnya sambil mengosok kedua lengannya yang terasa dingin.

Berjalan Filla sampai didepan pintu, "Buka nggak ya? Duh parno sendiri nih," ucapnya dengan takut. Ia melihat sekeliling tak ada yang terlihat, mungkin hanya dirinya yang mendengar tangisan bayi ditengah malem gini.

Ooeeekk ...

Suara bayi itu semakin dekat, Filla jadi yakin bayi itu ada didekat panti. Dibukanya pintu, hujan sangat deras sekarang bahkan percikan air mengenai kakinya. Dilihatnya sekeliling yang sepi, tak ada orang ataupun bayi yang sedang digendong. Filla memberanikan diri maju keluar sampai kakinya terhalang sesuatu.

"Astaga ...!" ucapnya sambil menutup mulut ketika ia lihat ada keranjang yang terdapat seorang bayi didalamnya, bayi mungil yang meringkuk karena kedinginan. Bayi itu basah karena percikan air. Filla benar-benar syok dengan situasi ini. Diangkatnya bayi itu dan digendongnya dengan hati-hati, bagaimanapun ini kali pertamanya ia menggendong bayi. Dibawanya masuk kedalam rumah. "Bunda ...! Ayah ...!" teriaknya kencang berulang kali membuat ayah dan bunda dengan cepat menuruni tangga.

"Ada apa Filla?" tanya bunda dengan nada khawatir.

"Bunda, ada bayi," ucap Filla sambil menunjukkan bayi yang digendongnya dengan takut-takut.

"Ya ampun Fill, ini anak siapa?" tanya ayah dengan sigap menghampiri Filla dan bayi yang sudah basah kuyup.

"Filla nggak tahu Yah, dia udah ada di teras pas Filla buka pintu," jelas Filla sambil menunjukan teras dan keranjang yang berada diluar.

"Ya Allah, siapa yang tega gini sama bayi?" Bunda menggendong bayi itu dengan sayang dan mengelus kepalanya, bayi itu sangat tenang dalam gendongan bunda. Mungkin ia merasakan kasih sayang bunda.

Terpopuler

Comments

kathy °𝐍𝐍᭄ ♛⃟⃝𓆊

kathy °𝐍𝐍᭄ ♛⃟⃝𓆊

done kak 💗

2021-04-16

1

Ika Sartika

Ika Sartika

tega banget yang buang bayinya..😢😢😢😢

2021-02-06

1

Bagus Effendik

Bagus Effendik

hadir

2021-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bonus Visual
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bonus Visual
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bonus Visual
109 Bab 106
110 Bab 107
111 Bab 108
112 Bab 109
113 Bab 110
114 Bab 111
115 Bab 112
116 Bab 113
117 Bonus Visual
118 Bab 114
119 Bab 115
120 Bab 116
121 Bab 117
122 Bab 118
123 Bab 119
124 Bab 120
125 Bab 121
126 Bab 122
127 Bab 123
128 Bab 124
129 Bab 125
130 Bab 126
131 Bab 127
132 Bab 128
133 Bab 129
134 Bab 130
135 Bab 131
136 Bab 132
137 Bab 133
138 Bab 134
139 Bab 135
140 Bab 136
141 Bab 137
142 Bab 138
143 Bab 139
144 Bab 140
145 Bab 141
146 Bab 142
147 Bab 143
148 Bab 144
149 Bab 145
150 Bab 146
151 Bonus
152 Bab 147
153 Bab 148
154 Bab 149
155 Bab 150
156 Bab 151
157 Bab 152
158 Bab 153
159 Bab 154
160 Bab 155
161 Bab 156
162 Bab 157
163 Bab 158
164 Bab 159
165 Bab 160
166 Bab 161
167 Bab 162
168 Bab 163
169 Bab 164
170 Bab 165
171 Bab 166
172 Bab 167
173 Bab 168
174 Bab 169
175 Bab 170
176 Bab 171
177 Bab 172
178 Pengumuman
179 Bab 173
180 Bab 174
181 Bab 175
182 Bab 176
183 Bab 177
184 Bab 178
185 Bab 179
186 Bab 180
187 Bab 181
188 visual
189 Bab 182
190 Bab 183
191 Bab 184
192 Bab 185
193 Bab 186
194 Bab 187
195 Bab 188
196 Bab 189
197 Bab 190
198 Bab 191
199 Bab 192
200 Bab 193
201 Bab 194
202 Bab 195
203 Bab 196
204 Bab 197
205 Bab 198
206 Bab 199
207 Bab 200
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bonus Visual
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bonus Visual
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bonus Visual
109
Bab 106
110
Bab 107
111
Bab 108
112
Bab 109
113
Bab 110
114
Bab 111
115
Bab 112
116
Bab 113
117
Bonus Visual
118
Bab 114
119
Bab 115
120
Bab 116
121
Bab 117
122
Bab 118
123
Bab 119
124
Bab 120
125
Bab 121
126
Bab 122
127
Bab 123
128
Bab 124
129
Bab 125
130
Bab 126
131
Bab 127
132
Bab 128
133
Bab 129
134
Bab 130
135
Bab 131
136
Bab 132
137
Bab 133
138
Bab 134
139
Bab 135
140
Bab 136
141
Bab 137
142
Bab 138
143
Bab 139
144
Bab 140
145
Bab 141
146
Bab 142
147
Bab 143
148
Bab 144
149
Bab 145
150
Bab 146
151
Bonus
152
Bab 147
153
Bab 148
154
Bab 149
155
Bab 150
156
Bab 151
157
Bab 152
158
Bab 153
159
Bab 154
160
Bab 155
161
Bab 156
162
Bab 157
163
Bab 158
164
Bab 159
165
Bab 160
166
Bab 161
167
Bab 162
168
Bab 163
169
Bab 164
170
Bab 165
171
Bab 166
172
Bab 167
173
Bab 168
174
Bab 169
175
Bab 170
176
Bab 171
177
Bab 172
178
Pengumuman
179
Bab 173
180
Bab 174
181
Bab 175
182
Bab 176
183
Bab 177
184
Bab 178
185
Bab 179
186
Bab 180
187
Bab 181
188
visual
189
Bab 182
190
Bab 183
191
Bab 184
192
Bab 185
193
Bab 186
194
Bab 187
195
Bab 188
196
Bab 189
197
Bab 190
198
Bab 191
199
Bab 192
200
Bab 193
201
Bab 194
202
Bab 195
203
Bab 196
204
Bab 197
205
Bab 198
206
Bab 199
207
Bab 200

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!