Aku tak pernah memikirkan akan jadi apa hidupku setelah ini, yang ku jalani adalah kebenaran menurutku.
~~
Terlihat seorang gadis sedang memarahi wanita tua, wanita itu hanya tertunduk takut, karena bukan kali ini saja gadis ini memarahinya tetapi berkali-kali bahkan setiap hari, kalau bukan mengenang jasa kedua orangtua gadis ini mungkin wanita tua itu akan pergi dan tak akan pernah kembali kerumah itu lagi.
Kali ini memang wanita tua itu lah yang bersalah karena barang yang paling gadis itu sayangi rusak hanya gara-gara keteledorannya, dia tahu bahwa barang itu memang sangat berharga bahkan jika tergores sedikit saja gadis itu akan mengamuk bahkan bisa memukulinya, apalagi saat ini motor yang selama ini jadi barang favorit gadis itu tergeletak dilantai dan menimbulkan banyak sekali goresan yang sangat fatal, akibat ulahnya, pasti gadis itu takkan mengampuninya.
"Maaf ... Non, Bibi nggak sengaja," Hanya kata maaf yang dapat keluar dari mulut wanita tua itu, tanpa tahu apalagi yang bisa ia lakukan selain menunduk merasa bersalah terhadap anak majikannya ini. Sebenarnya bukan hal yang asing lagi melihat seorang Filla mengamuk tentang semua hal tapi wanita tua itu tetap saja takut walau sudah sering ia mendapati Filla marah besar seperti saat ini.
"Apa? Maaf? Nggak bisa lihat? Bener-bener cari gara-gara, kemarin baju gue yang lo setrika sampai gosong, sekarang apa? Mau rusakin motor hah?" bentak Filla dengan kilat marah yang terpancar dari matanya, ia benar-benar kesal dengan pembantunya yang satu ini, bukan sekali atau dua kali ia membuat kesalahan, tapi tetap saja tidak ada yang berubah, tetap ceroboh, apalagi saat ini motor kesayangannya yang menjadi korban.
Bagi Filla motor Ninjanya ini adalah hal terpenting dan merupakan barang kesayangannya, ia akan sangat kesal jika ada lecet sedikitpun dibody motornya, dan kali ini pembantu kebanggaan mamanya lah yang membuat motornya jadi seperti ini.
"Maaf Non ...," ucap bi Surti dengan nada ketakutan, terlihat jelas dari matanya ia merasa sangat menyesal, ia benar-benar tidak sengaja membuat motor Filla sampai bernoda lecet seperti saat ini, ia memang ceroboh, berjalan tanpa melihat-lihat sekitar dan berakhir menyenggol motor Filla hingga menciptakan garis dibadan motor itu, dan membuat Filla berapi-api seperti ini.
"Gampang banget bilang maaf, dipikir harga motor ini murah apa? Gaji lo 10 tahun aja nggak bisa beli motor ini, tahu nggak sih?" umpat Filla dengan kesal sambil meraup kasar wajah dan rambutnya hingga siapapun yang melihat keadaannya saat ini pasti akan memilih menjauh karna ketakutan.
Karena mendengar keributan yang terjadi, wanita paruh baya keluar dari dalam rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi, wanita paruh baya itu tak lain adalah ibu dari Filla, gadis yang sedang memarahi pembantu dirumah itu yang sudah dianggap Rahmi sebagai keluarga sendiri, dia tidak suka jika anaknya memarahi bi Surti yang jauh lebih tua dari dirinya, wanita paruh baya itu tidak tahan lagi melihat anaknya yang semakin hari semakin tidak dapat di kontrol, dia sangat khawatir dengan sikap anaknya yang semakin hari semakin kelewat batas.
"Filla, udah Nak kenapa sih ribut sekali? Malu sama tetangga itu," ucap Rahmi menengahi ocehan Filla yang sejak setengah jam lalu tiada hentinya.
"Ini ni Ma, lihat pembantu kesayangan Mama, dasar tukang bikin masalah," ucap Filla sambil menatap wanita tua itu.
"Filla, kamu keterlaluan banget, Bibi lebih tua dari kamu, hormati lah sedikit," Rahmi dengan nada tinggi tak tahan mendengar ucapan Filla yang mampu membuat siapapun yang mendengarnya akan sakit hati.
"Apa Ma? Hormati, dia yang seharusnya hormat sama kita, nggak kebalik?" Diangkatnya lengan panjang sweeter yang membuatnya gerah sambil menatap bi Surti dengan tatapan tajamnya, tapi yang ditatap tetap menunduk mengakui kesalahannya.
"Filla, udah sana masuk kamar, atau Mama laporin ke Papa?" ucap Rahmi dengan tangannya menunjuk kelantai dua gedung besar rumah mereka layaknya menunjuk tepat kearah kamar Filla, dengan napas yang tak teratur menahan amarah.
"Belain aja terus Ma, biar semakin melunjak. Entar juga Mama capek sendiri mempekerjakan pembantu nggak tahu malu, nggak tahu terimakasih, dan nggak berguna ini," jawab Filla sambil menatap tajam bi Surti.
"Filla!" Gertak Rahmi dengan nada tinggi, ini pertama kalinya Rahmi membentak putri kesayangannya, ia memang selalu memanjakan Filla sejak ia masih kecil, mungkin itu sebabnya Filla menjadi wanita pembangkang seperti saat ini. Tanpa sopan santun, dan tata krama.
"Terserah ya Ma, aku nggak mau tahu pokoknya motor kesayangan aku harus bagus seperti sediakala awas aja besok kalau aku temuin ada lecet aja, lihat aja. Aku nggak main-main ya Ma."
"Filla, kamu makin hari makin melawan ya. Mama nggak nyangka kamu bisa seberutal ini, Mama nggak pernah ngajarin kamu kayak gini ya, melawan oranng tua, nggak sopan, kamu itu anak Mama satu-satunya Filla, kamu camkan ini Filla, Mama akan kasih kamu pelajaran, Mama nggak akan maafin kelakuan kamu ini kayak biasanya, inget itu, tunggu dan lihat apa yang Mama bisa lakukan untuk buat kamu minta maaf sama Bi Surti,"
"Yaudah Ma terserah, Filla mau pergi ke kafe dulu sama teman-teman," Belum sempat keluar dari pintu Filla kembali berbalik. "Oiya, aku tunggu ya Ma peringatan dari mama," ucapnya dengan senyum mengejek yang terlihat jelas diraut wajahnya.
"Filla ... Filla ... Astagfirullah," ucap Rahmi sambil mengelus dadanya meminta kesabaran penuh dari pencipta.
Dihampirinya bi Surti yang masih terduduk dilantai, dia tahu bi Surti bertahan disini karena masih mengenang jasa keluarganya yang telah menyelamatkan nyawa suaminya yang saat itu sedang keritis dengan membayar semua biaya rumah sakitnya, dia menjadi tidak tega dengan bi Surti karena selalu saja dibentak, dimarahi bahkan dipukuli oleh anaknya, dipapahnya Bi Surti kedalam rumah. Hanya bi Surti yang mampu bertahan jadi pembantu dirumahnya karena kelakuan Filla sedangkan pembantu yang lainnya hanya akan bertahan 1 bulan setelah itu pasti akan mengundurkan diri karena menyerah dengan sikap Filla yang menakutkan.
"Bi maafin Filla ya, dia memang susah diaturnya setelah berteman dengan teman-temannya itu, saya juga sudah hampir mau menyerah dengan sikapnya, saya sudah tidak tahu lagi dengan apa mendidik anak seperti Filla, saya gagal Bi mendidik anak saya sendiri padahal saya punya anak cuma satu tapi tidak mampu mendidiknya dengan baik, sehingga ia tumbuh jadi wanita keras dan kasar seperti itu, sekali lagi maaf Bi," Mohon Rahmi yang sudah menitikan air mata merasa gagal akan sikap Filla didepan bi Surti.
"Tidak apa-apa nyonya, memang saya yang salah, tapi bagaimana nyonya saya tidak punya uang untuk mengganti motornya non Filla," aku wanita tua itu dengan meremas jari-jarinya gelisah dengan nasipnya setelah anak majikannya itu pulang.
"Udah Bibi nggak usah dipikirin masalah itu biar saya yang urus, ya sudah mendingan Bibi masak saya belum sarapan ini," hibur Rahmi dengan senyuman tulus kepada bi Surti.
"Iya nyonya tadi saya baru setengah memasaknya, biar saya selesaikan sekarang," bi Surti pamit untuk melanjutkan acara masaknya yang gagal total karena ocehan Filla.
******
Filla menuju kafe dimana tempat dia dan teman-tenannya berkumpul, kali ini dia benar-benar marah dengan wanita tua itu, di perjalanan dia terus saja mengumpat kata-kata kasar untuk mencaci maki wanita tua itu, dia tak habis pikir dengan sifat mamanya yang masih saja mempertahankan pembantu sialan itu yang menurutnya menyusahkan saja. Sesampainya di kafe dia mencari ketiga sahabatnya.
Ini ketiga sahabat Filla, yang selalu menjadi tempat Filla bersandar. Sahabatan lima tahun lamanya tak merubah apapun, waktu malah semakin mendekatkan mereka layaknya saudara, mereka dipertemukan di sekolah menengah pertama (SMP) tepat saat masa orientasi siswa (MOS), tidak sia-sia ia terpaksa menerima disekolahkan disekolah pilihan mamanya, tanpa paksaan dari mamanya tentu ia tak akan pernah bertemu dengan sahabat terbaiknya ini, ada sedikit setidaknya ia suka atas pilihan mamanya.
Mempunyai kesamaan tidak diperdulikan oleh orang yang disayang menjadi salah satu alasan mereka bisa seakrab ini, kesibukan orangtua bukan hal yang tabu lagi untuk diperbincangkan oleh mereka berempat, semua layaknya perbincangan yang menjadi keharusan dalam pertemuan mereka. Pikiran yang sejalan ini lah yang membuat Filla merasakan kehangatan kasih sayang dari orang lain bahkan mereka bukan keluarganya tapi kehangatan hubungan ini hanya dapat Filla rasakan dari tatapan-tatapan mata cantik ketiga sahabatnya.
Dunia memang bisa menyalahkan mereka yang tidak mau taat pada aturan, tapi apakah dunia bisa merasakan semua keluh kesah empat orang gadis yang semakin hari menghancurkan diri sendiri demi kebahagiaan yang mereka yakini dapat menjadi penopang hidup mereka kedepannya, menyalahkan Filla dan teman-temannya memang bukan hal yang benar, banyak yang berkata dibalik keluarga yang hebat lahirlah orang-orang hebat, tapi keluarga empat gadis ini sebaliknya, walau bergelimpangan materi tapi miskin kasih sayang.
Bersama ketiga sahabatnya, Ola Permata Sekar, Novi Adinda Putri, dan Caca Lidia Sari, Filla habiskan hari-harinya tanpa beban yang ia raskan saat bersama mereka bertiga, dengan postur tubuh yang sama empat gadis ini terkenal dengan sebutan queen di sekolah, kumpulan cewek cantik pemikat para lelaki.
Siapa sangka dari ketenaran empat gadis ini ternyata tersimpan luka yang masih belum sembuh dihatinya masing-masing, kebersamaan mereka menutupi semua masalah dengan keluarga dari publik.
Lambaian tangan Filla disambut oleh ketiga sahabatnya.
"Kenapa tuh muka Fill, lagi bete ya?" tanya Ola yang masih sibuk mengaduk-aduk jus mangga yang ia pesan sejak 10 menit yang lalu sebeum Filla datang.
"Tau aja lo La, gue emang lagi bete ni," jawab Filla sambil melepas sampiran tas yang sejak tadi bertengger dibahunya, diletakkannya tas selempang elegan itu keatas sofa disebelahnya sambil mencari posisi yang pas untuk menyampaikan kekesalannya.
"Kenapa lagi? masalah sama pembantu dirumah ya?" tanya Novi karena sudah diyakini jika Filla datang dengan wajah kusut pastinya ada masalah dengan salah satu pembantu dirumahnya.
"Iya ni guys, gue kesel banget, itu motor gue dia senggol sampai bekas lecetnya banyak banget, kalian tahu kan gimana gue ngerawat tuh motor?" jelas Filla lalu diseruputnya jus mangga yang sejak tadi bertengger ditangan Ola tanpa meminta persetujuan Ola, melihat hal itu Ola kesal dan melempar tasnnya tepat dikepala Filla.
"Kesel sih kesel Neng, tapi minuman gue nggak usah diembat juga kali," sindir Ola kepada Filla yang gencar melotot padanya sejak tas itu berhasil membuat dahi Filla memerah walau tidak terlalu sakit.
"Ye ketimbang jus doang La, lu rela mukilin gue, ngerti dong gue haus ni, pelit banget sih," ucap Filla sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tapi jangan minuman gue dong, gue baru aja minum dikit," jawab Ola masih tak mau kalah dengan tudingan Filla yang sudah jelas ia yang salah.
"Udah, La beli lagi aja entar Filla suruh bayarin, ya nggak Fill?" potong Novi menengahi perdebatan Filla dengan Ola yang diyakini tak ada ujungnya jika terus dilanjutkan, dari empat gadis ini memang Novi yang selalu berpikir dewasa dalam bertindak beda dari yang lainnya masih sangat kekanakan, padahal dari ketiga sahabatnya Novi lah yang paling memperihatinkan keluarganya, dari orang tua yang bercerai sejak ia berumur 8 tahun sampai nenek yang selalu menjaganya juga pergi meninggalkannya. Semuanya berat bagi Novi tapi hidup harus terus berjalan, roda akan berputar, semua harus dijalani dengan semangat, itu yang selalu dipikirannya dalam menjalani hidup.
"Iya gue bayarin, sekalian semua gue bayarin jangan kayak nggak punya duit aja, jus mangga jadi masalah, hidup kita udah enak duit banyak biarin aja orangtua kita cari duit sesuai keinginannya dan kita yang ngabisin, itu kan yang mereka mau? Yaudah kita turutin," ucap Filla acuh tak acuh, menurutnya memang benar selagi masih diberi kesempatan buat hidup ngabisin duit ortu kenapa tidak? itu keinginan mereka.
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Desi Astria 0412
hadir mampir thor 🤗
2021-04-17
1
🌻Ruby Kejora
Q mampir utk mendukung mu thor
Sukses trus 🌹🌹
2021-04-13
1
coni
Aster Hadir bawa 2 like kakak, semangat dan mari saling mendukung 🥰🥰
Ditunggu feedback nya!!
Salam ANGKASA 🥰
2021-04-13
4