Bab 2

Aku tak pernah memikirkan akan jadi apa hidupku setelah ini, yang ku jalani adalah kebenaran menurutku.

~~

Terlihat seorang gadis sedang memarahi wanita tua, wanita itu hanya tertunduk takut, karena bukan kali ini saja gadis ini memarahinya tetapi berkali-kali bahkan setiap hari, kalau bukan mengenang jasa kedua orangtua gadis ini mungkin wanita tua itu akan pergi dan tak akan pernah kembali kerumah itu lagi.

Kali ini memang wanita tua itu lah yang bersalah karena barang yang paling gadis itu sayangi rusak hanya gara-gara keteledorannya, dia tahu bahwa barang itu memang sangat berharga bahkan jika tergores sedikit saja gadis itu akan mengamuk bahkan bisa memukulinya, apalagi saat ini motor yang selama ini jadi barang favorit gadis itu tergeletak dilantai dan menimbulkan banyak sekali goresan yang sangat fatal, akibat ulahnya, pasti gadis itu takkan mengampuninya.

"Maaf ... Non, Bibi nggak sengaja," Hanya kata maaf yang dapat keluar dari mulut wanita tua itu, tanpa tahu apalagi yang bisa ia lakukan selain menunduk merasa bersalah terhadap anak majikannya ini. Sebenarnya bukan hal yang asing lagi melihat seorang Filla mengamuk tentang semua hal tapi wanita tua itu tetap saja takut walau sudah sering ia mendapati Filla marah besar seperti saat ini.

"Apa? Maaf? Nggak bisa lihat? Bener-bener cari gara-gara, kemarin baju gue yang lo setrika sampai gosong, sekarang apa?  Mau rusakin motor hah?" bentak Filla dengan kilat marah yang terpancar dari matanya, ia benar-benar kesal dengan pembantunya yang satu ini, bukan sekali atau dua kali ia membuat kesalahan, tapi tetap saja tidak ada yang berubah, tetap ceroboh, apalagi saat ini motor kesayangannya yang menjadi korban.

Bagi Filla motor Ninjanya ini adalah hal terpenting dan merupakan barang kesayangannya, ia akan sangat kesal jika ada lecet sedikitpun dibody motornya, dan kali ini pembantu kebanggaan mamanya lah yang membuat motornya jadi seperti ini.

"Maaf Non ...," ucap bi Surti dengan nada ketakutan, terlihat jelas dari matanya ia merasa sangat menyesal,  ia benar-benar tidak sengaja membuat motor Filla sampai bernoda lecet seperti saat ini, ia memang ceroboh, berjalan tanpa melihat-lihat sekitar dan berakhir menyenggol motor Filla hingga menciptakan garis dibadan motor itu, dan membuat Filla berapi-api seperti ini.

"Gampang banget bilang maaf, dipikir harga motor ini murah apa? Gaji lo 10 tahun aja nggak bisa beli motor ini, tahu nggak sih?" umpat Filla dengan kesal sambil meraup kasar wajah dan rambutnya hingga siapapun yang melihat keadaannya saat ini pasti akan memilih menjauh karna ketakutan.

Karena mendengar keributan yang terjadi, wanita paruh baya keluar dari dalam rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi, wanita paruh baya itu tak lain adalah ibu dari Filla, gadis yang sedang memarahi pembantu dirumah itu yang sudah dianggap Rahmi sebagai keluarga sendiri, dia tidak suka jika anaknya memarahi bi Surti yang jauh lebih tua dari dirinya, wanita paruh baya itu tidak tahan lagi melihat anaknya yang semakin hari semakin tidak dapat di kontrol, dia sangat khawatir dengan sikap anaknya yang semakin hari semakin kelewat batas.

"Filla, udah Nak kenapa sih ribut sekali? Malu sama tetangga itu," ucap Rahmi menengahi ocehan Filla yang sejak setengah jam lalu tiada hentinya.

"Ini ni Ma, lihat pembantu kesayangan Mama, dasar tukang bikin masalah," ucap Filla sambil menatap wanita tua itu.

"Filla, kamu keterlaluan banget, Bibi lebih tua dari kamu, hormati lah sedikit," Rahmi dengan nada tinggi tak tahan mendengar ucapan Filla yang mampu membuat siapapun yang mendengarnya akan sakit hati.

"Apa Ma? Hormati, dia yang seharusnya hormat sama kita, nggak kebalik?" Diangkatnya lengan panjang  sweeter yang membuatnya gerah sambil menatap bi Surti dengan tatapan tajamnya, tapi yang ditatap tetap menunduk mengakui kesalahannya.

"Filla, udah sana masuk kamar, atau Mama laporin ke Papa?" ucap Rahmi dengan tangannya menunjuk kelantai dua gedung besar rumah mereka layaknya menunjuk tepat kearah kamar Filla, dengan napas yang tak teratur menahan amarah.

"Belain aja terus Ma, biar semakin melunjak. Entar juga Mama capek sendiri mempekerjakan pembantu nggak tahu malu, nggak tahu terimakasih,  dan nggak berguna ini," jawab Filla sambil menatap tajam bi Surti.

"Filla!" Gertak Rahmi dengan nada tinggi, ini pertama kalinya Rahmi membentak putri kesayangannya, ia memang selalu memanjakan Filla sejak ia masih kecil, mungkin itu sebabnya Filla menjadi wanita pembangkang seperti saat ini. Tanpa sopan santun, dan tata krama.

"Terserah ya Ma, aku nggak mau tahu pokoknya motor kesayangan aku harus bagus seperti sediakala awas aja besok kalau aku temuin ada lecet aja, lihat aja. Aku nggak main-main ya Ma."

"Filla, kamu makin hari makin melawan ya. Mama nggak nyangka kamu bisa seberutal ini, Mama nggak pernah ngajarin kamu kayak gini ya, melawan oranng tua, nggak sopan, kamu itu anak Mama satu-satunya Filla, kamu camkan ini Filla, Mama akan kasih kamu pelajaran, Mama nggak akan maafin kelakuan kamu ini kayak biasanya, inget itu, tunggu dan lihat  apa yang Mama bisa lakukan untuk buat kamu minta maaf sama Bi Surti,"

"Yaudah Ma terserah, Filla mau pergi ke kafe dulu sama teman-teman," Belum sempat keluar dari pintu Filla kembali berbalik. "Oiya, aku tunggu ya Ma peringatan dari mama," ucapnya dengan senyum mengejek yang terlihat jelas diraut wajahnya.

"Filla ... Filla ... Astagfirullah," ucap Rahmi sambil mengelus dadanya meminta kesabaran penuh dari pencipta.

Dihampirinya bi Surti yang masih terduduk dilantai, dia tahu bi Surti bertahan disini karena masih mengenang jasa keluarganya yang telah menyelamatkan nyawa suaminya yang saat itu sedang keritis dengan membayar semua biaya rumah sakitnya, dia menjadi tidak tega dengan bi Surti karena selalu saja dibentak, dimarahi bahkan dipukuli oleh anaknya, dipapahnya Bi Surti kedalam rumah. Hanya bi Surti yang mampu bertahan jadi pembantu dirumahnya karena kelakuan Filla sedangkan pembantu yang lainnya hanya akan bertahan 1 bulan setelah itu pasti akan mengundurkan diri karena menyerah dengan sikap Filla yang menakutkan.

"Bi maafin Filla ya, dia memang susah diaturnya setelah berteman dengan teman-temannya itu, saya juga sudah hampir mau menyerah dengan sikapnya, saya sudah tidak tahu lagi dengan apa mendidik anak seperti Filla, saya gagal Bi mendidik anak saya sendiri padahal saya punya anak cuma satu tapi tidak mampu mendidiknya dengan baik, sehingga ia tumbuh jadi wanita keras dan kasar seperti itu, sekali lagi maaf Bi," Mohon Rahmi yang sudah menitikan air mata merasa gagal akan sikap Filla didepan bi Surti.

"Tidak apa-apa nyonya, memang saya yang salah, tapi bagaimana nyonya saya tidak punya uang untuk mengganti motornya non Filla," aku wanita tua itu dengan meremas jari-jarinya gelisah dengan nasipnya setelah anak majikannya itu pulang.

"Udah Bibi nggak usah dipikirin masalah itu biar saya yang urus, ya sudah mendingan Bibi masak saya belum sarapan ini," hibur Rahmi dengan senyuman tulus kepada bi Surti.

"Iya nyonya tadi saya baru setengah memasaknya, biar saya selesaikan sekarang," bi Surti pamit untuk melanjutkan acara masaknya yang gagal total karena ocehan Filla.

******

Filla menuju kafe dimana tempat dia dan teman-tenannya berkumpul, kali ini dia benar-benar marah dengan wanita tua itu, di perjalanan dia terus saja mengumpat kata-kata kasar untuk mencaci maki wanita tua itu, dia tak habis pikir dengan sifat mamanya yang masih saja mempertahankan pembantu sialan itu yang menurutnya menyusahkan saja. Sesampainya di kafe dia mencari ketiga sahabatnya.

Ini  ketiga sahabat Filla, yang selalu menjadi tempat Filla bersandar. Sahabatan lima tahun lamanya tak merubah apapun, waktu malah semakin mendekatkan mereka layaknya saudara, mereka dipertemukan di sekolah menengah pertama (SMP) tepat saat masa orientasi siswa (MOS), tidak sia-sia ia terpaksa menerima disekolahkan disekolah pilihan mamanya, tanpa paksaan dari mamanya tentu ia tak akan pernah bertemu dengan sahabat terbaiknya ini, ada sedikit setidaknya ia suka atas pilihan mamanya.

Mempunyai kesamaan tidak diperdulikan oleh orang yang disayang menjadi salah satu alasan mereka bisa seakrab ini, kesibukan orangtua bukan hal yang tabu lagi untuk diperbincangkan oleh mereka berempat, semua layaknya perbincangan yang menjadi keharusan dalam pertemuan mereka. Pikiran yang sejalan ini lah yang membuat Filla merasakan kehangatan kasih sayang dari orang lain bahkan mereka bukan keluarganya tapi kehangatan hubungan ini hanya dapat Filla rasakan dari tatapan-tatapan mata cantik ketiga sahabatnya.

Dunia memang bisa menyalahkan mereka yang tidak mau taat pada aturan, tapi apakah dunia bisa merasakan semua keluh kesah  empat orang gadis yang semakin hari menghancurkan diri sendiri demi kebahagiaan yang mereka yakini dapat menjadi penopang hidup mereka kedepannya, menyalahkan Filla dan teman-temannya memang bukan hal yang benar, banyak yang berkata dibalik keluarga yang hebat lahirlah orang-orang hebat, tapi keluarga empat gadis ini sebaliknya, walau bergelimpangan materi tapi miskin kasih sayang.

Bersama ketiga sahabatnya, Ola Permata Sekar, Novi Adinda Putri,  dan Caca Lidia Sari, Filla habiskan hari-harinya tanpa beban yang ia raskan saat bersama mereka bertiga, dengan postur tubuh yang sama empat gadis ini terkenal dengan sebutan queen di sekolah, kumpulan cewek cantik pemikat para lelaki.

Siapa sangka dari ketenaran empat gadis ini ternyata tersimpan luka yang masih belum sembuh dihatinya masing-masing, kebersamaan mereka menutupi semua masalah dengan keluarga dari publik.

Lambaian tangan Filla disambut oleh ketiga sahabatnya.

"Kenapa tuh muka Fill, lagi bete ya?" tanya Ola yang masih sibuk mengaduk-aduk jus mangga yang ia pesan sejak 10 menit yang lalu sebeum Filla datang.

"Tau aja lo La, gue emang lagi bete ni," jawab Filla sambil melepas sampiran tas yang sejak tadi bertengger dibahunya, diletakkannya tas selempang elegan itu keatas sofa disebelahnya sambil mencari posisi yang pas untuk menyampaikan kekesalannya.

"Kenapa lagi? masalah sama pembantu dirumah ya?" tanya Novi karena sudah diyakini jika Filla datang dengan wajah kusut pastinya ada masalah dengan salah satu pembantu dirumahnya.

"Iya ni guys, gue kesel banget, itu motor gue dia senggol sampai bekas lecetnya banyak banget, kalian tahu kan gimana gue ngerawat tuh motor?" jelas Filla lalu diseruputnya jus mangga yang sejak tadi bertengger ditangan Ola tanpa meminta persetujuan Ola, melihat hal itu Ola kesal dan melempar tasnnya tepat dikepala Filla.

"Kesel sih kesel Neng, tapi minuman gue nggak usah diembat juga kali," sindir Ola kepada Filla yang gencar melotot padanya sejak tas itu berhasil membuat dahi Filla memerah walau tidak terlalu sakit.

"Ye ketimbang jus doang La, lu rela mukilin gue,  ngerti dong gue haus ni, pelit banget sih," ucap Filla sambil mengerucutkan bibirnya.

"Tapi jangan minuman gue dong, gue baru aja minum dikit," jawab Ola masih tak mau kalah dengan tudingan Filla yang sudah jelas ia yang salah.

"Udah, La beli lagi aja entar Filla suruh bayarin, ya nggak Fill?" potong Novi menengahi perdebatan Filla dengan Ola yang diyakini tak ada ujungnya jika terus dilanjutkan, dari empat gadis ini memang Novi yang selalu berpikir dewasa dalam bertindak beda dari yang lainnya masih sangat kekanakan, padahal dari ketiga sahabatnya Novi lah yang paling memperihatinkan keluarganya, dari orang tua yang bercerai sejak ia berumur 8 tahun sampai nenek yang selalu menjaganya juga pergi meninggalkannya. Semuanya berat bagi Novi tapi hidup harus terus berjalan, roda akan berputar, semua harus dijalani dengan semangat, itu yang selalu dipikirannya dalam menjalani hidup.

"Iya gue bayarin, sekalian semua gue bayarin jangan kayak nggak punya duit aja, jus mangga jadi masalah, hidup kita udah enak duit banyak biarin aja orangtua kita cari duit sesuai keinginannya dan kita yang ngabisin, itu kan yang mereka mau? Yaudah kita turutin," ucap Filla acuh tak acuh, menurutnya memang benar selagi masih diberi kesempatan buat hidup ngabisin duit ortu kenapa tidak? itu keinginan mereka.

TBC....

Terpopuler

Comments

Desi Astria 0412

Desi Astria 0412

hadir mampir thor 🤗

2021-04-17

1

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

Q mampir utk mendukung mu thor
Sukses trus 🌹🌹

2021-04-13

1

coni

coni

Aster Hadir bawa 2 like kakak, semangat dan mari saling mendukung 🥰🥰
Ditunggu feedback nya!!

Salam ANGKASA 🥰

2021-04-13

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bonus Visual
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bonus Visual
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bonus Visual
109 Bab 106
110 Bab 107
111 Bab 108
112 Bab 109
113 Bab 110
114 Bab 111
115 Bab 112
116 Bab 113
117 Bonus Visual
118 Bab 114
119 Bab 115
120 Bab 116
121 Bab 117
122 Bab 118
123 Bab 119
124 Bab 120
125 Bab 121
126 Bab 122
127 Bab 123
128 Bab 124
129 Bab 125
130 Bab 126
131 Bab 127
132 Bab 128
133 Bab 129
134 Bab 130
135 Bab 131
136 Bab 132
137 Bab 133
138 Bab 134
139 Bab 135
140 Bab 136
141 Bab 137
142 Bab 138
143 Bab 139
144 Bab 140
145 Bab 141
146 Bab 142
147 Bab 143
148 Bab 144
149 Bab 145
150 Bab 146
151 Bonus
152 Bab 147
153 Bab 148
154 Bab 149
155 Bab 150
156 Bab 151
157 Bab 152
158 Bab 153
159 Bab 154
160 Bab 155
161 Bab 156
162 Bab 157
163 Bab 158
164 Bab 159
165 Bab 160
166 Bab 161
167 Bab 162
168 Bab 163
169 Bab 164
170 Bab 165
171 Bab 166
172 Bab 167
173 Bab 168
174 Bab 169
175 Bab 170
176 Bab 171
177 Bab 172
178 Pengumuman
179 Bab 173
180 Bab 174
181 Bab 175
182 Bab 176
183 Bab 177
184 Bab 178
185 Bab 179
186 Bab 180
187 Bab 181
188 visual
189 Bab 182
190 Bab 183
191 Bab 184
192 Bab 185
193 Bab 186
194 Bab 187
195 Bab 188
196 Bab 189
197 Bab 190
198 Bab 191
199 Bab 192
200 Bab 193
201 Bab 194
202 Bab 195
203 Bab 196
204 Bab 197
205 Bab 198
206 Bab 199
207 Bab 200
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bonus Visual
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bonus Visual
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bonus Visual
109
Bab 106
110
Bab 107
111
Bab 108
112
Bab 109
113
Bab 110
114
Bab 111
115
Bab 112
116
Bab 113
117
Bonus Visual
118
Bab 114
119
Bab 115
120
Bab 116
121
Bab 117
122
Bab 118
123
Bab 119
124
Bab 120
125
Bab 121
126
Bab 122
127
Bab 123
128
Bab 124
129
Bab 125
130
Bab 126
131
Bab 127
132
Bab 128
133
Bab 129
134
Bab 130
135
Bab 131
136
Bab 132
137
Bab 133
138
Bab 134
139
Bab 135
140
Bab 136
141
Bab 137
142
Bab 138
143
Bab 139
144
Bab 140
145
Bab 141
146
Bab 142
147
Bab 143
148
Bab 144
149
Bab 145
150
Bab 146
151
Bonus
152
Bab 147
153
Bab 148
154
Bab 149
155
Bab 150
156
Bab 151
157
Bab 152
158
Bab 153
159
Bab 154
160
Bab 155
161
Bab 156
162
Bab 157
163
Bab 158
164
Bab 159
165
Bab 160
166
Bab 161
167
Bab 162
168
Bab 163
169
Bab 164
170
Bab 165
171
Bab 166
172
Bab 167
173
Bab 168
174
Bab 169
175
Bab 170
176
Bab 171
177
Bab 172
178
Pengumuman
179
Bab 173
180
Bab 174
181
Bab 175
182
Bab 176
183
Bab 177
184
Bab 178
185
Bab 179
186
Bab 180
187
Bab 181
188
visual
189
Bab 182
190
Bab 183
191
Bab 184
192
Bab 185
193
Bab 186
194
Bab 187
195
Bab 188
196
Bab 189
197
Bab 190
198
Bab 191
199
Bab 192
200
Bab 193
201
Bab 194
202
Bab 195
203
Bab 196
204
Bab 197
205
Bab 198
206
Bab 199
207
Bab 200

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!