LiNW eps 10

...Aku lelah dan aku ingin berhenti sampai disini. Karena sepertinya tak ada lagi alasan untukku tetap berharap....

...~Rania Zahrani...

..._ _ _ _ _ _ _ _ _...

Warning!!!

Maaf banyak typo.

 

Suasana di ruang tunggu bandara terlihat ramai. Terlihat seorang lelaki tengah duduk di salah satu kursi sambil memainkan ponsel nya. Hingga tepukan di bahunya mengalihkannya dari kegiatan itu.

"15 menit lagi take off." Ujar seseorang yang baru saja menghampirinya.

Gian mengangguk mengiyakan perkataan Adit. Namun, sekarang malah ia merasa bimbang sendiri. Pasalnya ia masih penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh adiknya semenjak kemaren pagi.

Ia hanya menatap lurus ke arah kaca besar dihadapannya yang memperlihatkan pemandangan lapangan perlandasan udara di bandara tersebut.

Setelah menunggu akhirnya terdengar pengumuman bagi para penumpang untuk segera memasuki pesawat. Gian dan Adit segera bangkit dan berjalan sambil menyandang ransel di punggung mereka.

Adit yang menyadari keterdiaman Gian mencoba menghilangkan kecanggungan diantara mereka dengan membicarakan berbagai hal. Contohnya saja mengenai pernikahan Beni yang sedang heboh pembahasannya di grup chat Whatsapp.

"Kayaknya acara ini sekalian reuni deh, Ian. Pada heboh di grup WA" ujar Adit.

"Hmm,," Deheman itu membuat  Adit menatapnya jengah.

Sungguh saat ini sikap Gian sangat menyebalkan baginya.

.

Sementara di lain tempat di waktu yang sama seorang gadis tengah menatap datar lelaki paruh baya di depannya. Rania, gadis itu sekarang merasakan ketegangan karena Papanya mengatakan bahwa keluarga calon suaminya akan datang pagi ini.

Papanya sudah mewanti-wanti agar Rania tak membuatnya kecewa. Secara tak langsung, berarti ia harus menerima lamaran itu. Ia juga sudah memikirkannya matang-matang.

"Assaamu'alaikum." Terdengar ucapan salam dari luar.

"Wa'alaikumussalam" jawab Rania dan Papanya sambil bangkit dari duduk.

"Selamat datang Handi. Mari masuk!" Kata Papa Rania mempersilahkan.

"Oh iya Yo."

"Eh, ini Rania ya?" Tanya wanita paruh baya berhijab yang tak lain adalah istri dari lelaki yang dipanggil Papanya Handi.

"Iya, Yuni. Ini Rania."  Jawab Bu Sari.

Mereka saling melempar senyum melihat Rania yang tersipu. Namun, berbeda dengan seorang lelaki muda yang merupakan anak dari pasangan paruh baya itu.

Kevin, ia hanya celingukan seperti mencari sesuatu tanpa mempedulikan apa yang orang-orang didekatnya perbincangkan.

"Baiklah. Kedatangan kami kesini adalah untuk menyampaikan niat baik, melamar putri kamu, Aryo." Handi mulai berbicara.

"Mm, saya setuju saja jika kita menjadi besan. Tapi, semua tergantung keputusan Rania." Jawab Papa Rania diiringi senyum ramahnya.

Kevin yang mendengar itu terlihat bingung dan menatap Papanya dengan pandangan penuh tanya. Kenapa Rania? Bukankah ia ingin melamar Clara? Ini salah paham.

Ia ingin menyanggah apa yang sudah dibicarakan kedua lelaki paruh baya di hadapannya ini. Namun, saat hendak membuka suara ia malah semakin tercengang dan bingung harus berbuat apa. Karena, gadis cantik yang secara tak sengaja akan menjadi istrinya itu kini sudah terlebih dahulu menjawab.

"Bismillah,, Rania setuju untuk menerima lamaran ini." Jawab Rania sambil menundukkan kepala.

Mereka semua tersenyum puas, kecuali dua muda itu. Mereka hanya diam dengan pikiran masing-masing. Apalagi Rania, ia sendiri bingung dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Kata-kata itu masih saja terngiang di telinganya. "...cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Kalau kamu udah gak yakin sama perasaan kamu, ya udah, lupain dia. Mulai kehidupan yang baru. Hidup kita masih panjang, Ran. Jangan begini. Kamu coba terima calon suami kamu. Nanti juga kamu akan mencintai dia..." kata Elina kemaren.

Ia harus fokus sekarang dan akan belajar mencintai calon suaminya. Agar perasaannya terhadap lelaki yang tidak pasti itu bisa sepenuhnya hilang.

Melihat Rania yang terlihat pasrah dan tulus menerimanya, Kevin malah tidak tega. Ia tak mungkin menolaknya sekarang lantaran melihat ada harapan di wajah gadis itu.

Ia harus mencari cara lain karena bagaimana pun ia tak mungkin menikah dengan orang yang sama sekali tak ia cintai.  Dan ia tak ingin nantinya Rania akan tersakiti meskipun ia juga belum tau bagaimana perasaan gadis itu terhadapnya.

Dengan terpaksa ia harus menerima dulu keputusan Rania sampai ia menemukan solusi dari masalah ini.

.

Rania duduk termenung di teras belakang rumahnya menikmati dinginnya malam. Tak ada bintang malam ini. Mungkin mendung.

Sementara di depan pintu Clara menatapnya sendu,  tak biasanya kakaknya seperti ini. Ia bahkan jarang menghabiskan waktu di tempat ini. Dan pasti saat ini Kakaknya tidak sedang dalam keadaan baik.

Ia pun menghampirinya dan menyentuh pundak Rania yang tertutup hijab.

"Kak!" Panggilnya hati-hati.

Rania tersenyum padanya. Senyum yang menunjukkan bahwa ia tidak baik-baik saja.

Tiba-tiba Clara memeluknya erat. Menyalurkan perasaannya pada sang kakak yang selama 20 tahun ini bersamanya.

"Kenapa sih? Kok jadi manja begini?" Tanya Rania yang heran melihat tingkah sang adik.

"Gak apa-apa kok. Emangnya gak boleh kalau aku peluk kakakku? Kakak gak mau cerita nih sama aku? Biasanya juga tiap hari curhat" katanya dengan nada manja.

Rania mengernyit bingung. Apa sebenarnya maksud adik satu-satunya ini. Namun, ia langsung paham bahwa Clara sebenarnya mengerti bagaimana perasaannya saat ini.

"Hahh,, ya udah lah. Kenapa kakak terima lamaran itu? Padahal dulu kan katanya gak mau nikah sampai pangeran gak jelasnya itu nikah duluan." Itu suara Clara.

Gadis itu memang kekanak-kanakkan. Tak suka berbasa-basi dan mengontrol mulut embernya itu.

Rania terenyuh mendengar pertanyaan Clara, bukan, pernyataan lebih tepatnya.

"Karena kakak udah usiap buat nikah. Dan yang kamu bilang itu kan dulu cuma bercanda." Jawab Rania yang ia buat setegar mungkin.

Clara menatapnya intens, menyelidik mata sang kakak yang ia yakin sedang berbohong.

"Bohong pasti, nih!!" Katanya sambil menunjuk ke depan muka Rania.

Rania memalingkan mukanya, ia mencoba menetralkan detak jantungnya yang sudah berpacu dari semenjak Clara mengajukan pertanyaan tadi.

"Cerita dong, kak. Pliss!!"

Rania hanya tersenyum mendengar Clara memohon. Hatinya berat untuk mengungkit masalah Gian maupun Kelvin untuk saat ini. Ia hanya ingin membiasakan hatinya menerima takdir yang datang.

"Kakak akan belajar mencintai suami kakak. Supaya kakak bisa menghilangkan perasaan kakak itu. Kakak mau benar-benar melupakan Bang Gian" jelas Rania yang membuat Clara terpaku.

"Kakak gak mau terus-terusan mengharapkan dia yang tidak pasti. Dan mungkin Kevin adalah jodoh yang dipilih Allah buat kakak."

Clara tersenyum kagum dan bangga pada kakaknya. Kagum karena kebijakan sikap Rania dan bangga memiliki kakak yang kuat dan tegar seperti Rania.

"Kakak pasti bisa" Ujar Clara memberi dukungan atas penjelasan sang kakak.

Mereka berpelukan kembali, menyalurkan perasaan masing-masing. Biarlah semua berjalan semestinya. Karena setiap detik yang terjadi pun sudah diatur sang maha Kuasa. Kita hanya harus menerima dan menjalaninya dengan ikhlas.

.

Rania pov.

Aku mengerjapkan mata ketika merasa sudah keluar dari alam mimpi. Setelah membuka mata, aku melihat jam di atas nakas yang menunjukkan pukul setengah 7.

Aku memang tidak shalat subuh karena sedang datang tamu bulanan. Jadi, aku bisa menikmati waktu santaiku sedikit dengan bangun agak telat. Toh juga sekarang hari minggu.

Pada hari libur, butik buka lebih siang. Karena, orang-orang lebih memilih bersantai dulu saat pagi dan baru keluar rumah setelah agak siang.

Setelah berberes selama 15 menitan, aku turun ke bawah. Namun, aku tak mendapati siapapun. Kemana semua orang?

Aku memilih ke dapur ingin melihat apa yang ada. Ternyata Bi Imah sedang menyiram tanaman di teras belakang. Aku pun menghampiri wanita paruh baya yang sudah aku anggap keluargaku sendiri.

"Bi!" Panggilku yang membuat bibi menghentikan sejenak kegiatannya.

"Eh, Mbak Nia udah bangun?"

Aku tersenyum kikuk mendengar pertanyaan bibi. Jujur saja aku sedikit malu karena bangun kesiangan.

"Yang lain kamana Bi?"

"Papa sama Mama ke pasar. Kalau Mas Reno sama Rara lagi lari pagi.

Aku mengangguk mengerti. Kemudian mengambil alih selang air yang dipegang Bibi. Aku ingin menikmati pagi ini dengan santai.

Aku menyiram semua tanaman yang ada di taman sampai ke halaman depan. Bunga-bunga dan tanaman ini semuanya Mama yang menanam. Katanya Mama dari kecil suka sama bunga, mungkin karena itu kali ya aku juga suka bunga.

Saat aku masih menyiram bunga melati di sudut  kiri halaman, tiba-tiba aku dikejutkan oleh Bang Reno dan Rara yang baru datang.

Aku pun kesal. Namun, sebuah ide jahil tiba-tiba terlintas di pikiranku. Langsung saja aku mengarahkan selang yang masih setia dipeganganku ke arah mereka berdua yang sedang tertawa puas setelah mengerjaiku.

"Hwaaa.." teriak mereka berdua. Aku pun balik menertawakan mereka.

Namun, Bang Reno berhasil merebut selang air dari tanganku dan berbalik menyerangku. Akupun ikut basah sekarang.

Kami saling mengejar dan berebut menyiram. Namun, tak berhasil karena Bang Reno selalu menghindar ketika aku dan Rara ingin merebut selang air itu.

Kami masih asik bermain air ketika sebuah mobil berhenti di depan gerbang. Seorang laki-laki dengan pakaian casualnya turun dari mobil tersebut.

Bersamaan dengan itu, aku mendengar Rara yang menjerit di belakangku. Adikku yang malang, ia baru saja terpeleset oleh genangan air yang kami sendiri penyebabnya.

Aku dan Bang Reno tertawa melihat wajah lucunya yang menahan sakit. Ada ada saja, pikirku yang kemudian hendak berjalan menghampirinya.

Namun, langkah ku terhenti ketika langkah seseorang mendahuluiku dari arah gerbang. Kevin yang baru saja datang langsung menghampiri adikku dan terlihat cemas pada Rara.

Aku terdiam. Entahlah. Tiba-tiba aku bingung dengan perasaanku. Aku merasa kurang suka dengan pemandangan di depanku saat ini. Apa aku cemburu? Tapi, tak mungkin. Aku belum mencintainya.

...

...

Apa mungkin karena aku sudah berniat untuk mencoba membuka hatiku untuk Kevin, karena itu kali ya aku jadi tak ingin dia dekat dengan wanita lain. Tapi, Rara adikku. Tak boleh aku cemburu.

__________________

Haiii..

Jangan lupa dilike ya readers!!

😃😃😃😃

.

.

Terpopuler

Comments

Neti Jalia

Neti Jalia

10 like untukmu🤗🙏
*hujan ibalik punggung
*suamiku ceo ganas

2021-06-13

3

AdeOpie

AdeOpie

ko lucu se padahal masih setengah mati nyimpen perasaan buat Gian dan belom ada rasa sama sekali terhadap Kevin tpi kenapa bisa cemburu?

2021-04-17

2

lihat semua
Episodes
1 LiNW eps 1
2 LiNW eps 2
3 LiNW eps 3
4 LiNW eps 4
5 LiNW eps 5
6 LiNW eps 6
7 LiNW eps 7
8 LiNW eps 8
9 LiNW eps 9
10 LiNW eps 10
11 LiNW eps 11
12 LiNW eps 12
13 LiNW eps 13
14 LiNE eps 14
15 LiNW eps 15
16 LiNW eps 16
17 LiNW eps 17
18 LiNW eps 18
19 LiNW eps 19
20 LiNW eps 20
21 LiNW eps 21
22 LiNW eps 22
23 LiNW eps 23
24 LiNW eps 24
25 Episode 25
26 LiNW Episode 26
27 Episode 27
28 LiNW Eps 28
29 LiNW Eps 29
30 Just Info
31 LiNW Eps 30
32 LiNW Eps 31
33 LiNW Eps 32
34 LiNW Episode 33
35 LiNW eps 34
36 Episode 35
37 LiNW Eps 36
38 LiNW Eps 37
39 LiNW Eps 38
40 LiNW Eps 39
41 LiNW Eps 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Eps 86
88 Eps 87
89 Episode 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 95
97 Eps 96
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Eps 110
112 Eps 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
Episodes

Updated 128 Episodes

1
LiNW eps 1
2
LiNW eps 2
3
LiNW eps 3
4
LiNW eps 4
5
LiNW eps 5
6
LiNW eps 6
7
LiNW eps 7
8
LiNW eps 8
9
LiNW eps 9
10
LiNW eps 10
11
LiNW eps 11
12
LiNW eps 12
13
LiNW eps 13
14
LiNE eps 14
15
LiNW eps 15
16
LiNW eps 16
17
LiNW eps 17
18
LiNW eps 18
19
LiNW eps 19
20
LiNW eps 20
21
LiNW eps 21
22
LiNW eps 22
23
LiNW eps 23
24
LiNW eps 24
25
Episode 25
26
LiNW Episode 26
27
Episode 27
28
LiNW Eps 28
29
LiNW Eps 29
30
Just Info
31
LiNW Eps 30
32
LiNW Eps 31
33
LiNW Eps 32
34
LiNW Episode 33
35
LiNW eps 34
36
Episode 35
37
LiNW Eps 36
38
LiNW Eps 37
39
LiNW Eps 38
40
LiNW Eps 39
41
LiNW Eps 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Eps 86
88
Eps 87
89
Episode 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 95
97
Eps 96
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Eps 110
112
Eps 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!