LiNW eps 2

Mentari  pagi sudah menampakkan sinarnya.  Cuaca hari ini pun terlihat sangat cerah. Rania sudah siap untuk pergi ke butik. Tetapi ia ingat harus ke Resto terlebih dahulu sesuai pesan abangnya untuk mencek apakah baik-baik saja atau mungkin ada kendala yang terjadi.

Namun, sebelum berangkat Rania mengirim pesan pada Dini kalau ia tidak dapat datang awal karena harus mengurus kafe terlebih dahulu.

Ia sudah memesan taksi online tadinya. Dan taksi yang dipesannya itu sudah nampak stand by di depan gerbang rumahnya.

Sedangkan di Resto sudah ada Lula, kasir disana yang kini tengah menyusun kursi-kursi dan meja bersama pelayan-pelayan lainnya. 

“pagi semua.” Sapa Rania sambil berjalan memasuki Resto.

“pagi, mbak.”

“Lula, gimana hari ini? Nggak ada masalah kan?” tanya Rania pada Lula.

“hmm, semuanya aman mbak. Tapi, kalau masalah keperluan dapur tadi Sari bilang hari ini jadwal belanja.”

“oke. Nanti ambil uang nya sama aku ya. Aku masuk dulu.” Rania tersenyum sekilas kemudian berlalu.

Sesampai di ruangan yang biasa ditempati abangnya itu, Rania menaruh tas nya dan menduduki kursi yang juga biasa diduduki abangnya.  Perhatiannya tertarik pada foto yang terpajang diatas meja

Ada dua foto disana dan satu yang membuat mata gadis itu terpaku. Reno dan teman-temannya saat di pesantren dulu.

Matanya jelas menyiratkan kerinduan. Orang itu, yang berdiri di sisi kanan abangnya. Dia yang selama ini menghilang dari hadapan Rania.

Entahlah, Rania merasa mood nya sudah sedikit buruk. Tak tau kenapa ia hanya merasa sedih saat mengingat lelaki itu. Padahal sudah lama mereka tak bertemu, tapi rasa itu masih saja seperti dulu. Bodoh memang, tapi ia tak bisa berbohong bahwa ia masih mencintainya.

Cinta dalam diam. Begitulah yang sering diledeki oleh teman-temannya. Karena memang orang yang disukainya tak tau mengenai perasaannya. 

Tok tok tok.... ketuka pintu membuyarkan lamunannya.

"Masuk!!"

Cklek,, “permisi, mbak.” sahut Lula masuk.

Rania langsung merubah raut wajahnya menjadi tersenyum. “ya, La.”

Lula kemudian memberikan catatan keperluan  dapur yang sudah habis beserta dengan biaya yang dibutuhkan. Rania mengambil alih buku tersebut dan membacanya.

Ia  meneliti satu persatu rincian catatan keuangan Resto. Kemudian ia mengambil uang dari laci dan memberikannya pada Lula. Lalu, setelah pamit Lula keluar dari ruangan itu. Rania hanya menatap kepergian Lula sampai sosok  tersebut hilang dibalik pintu.

Ia mengingat kembali kejadian 5 tahun lalu, saat dirinya melihat kakak sepupunya bersama lelaki yang ia idam-idamkan. Sakit,, jika mengingat  kejadian itu. Apalagi saat Ayu yang terlihat sangat dekat dengannya.

...~@~...

Flash back.

Hari ini adalah hari kelulusan bagi siswa-siswi kelas 12 SMA Bakti. Rania dan teman-temannya merayakan kelulusan mereka dengan makan bersama di Resto keluarganya.

Mereka terlihat bahagia, tak terkecuali Rania. Tak henti-hentinya senyuman terukir di wajah mereka.

Namun, senyum kebahagiaan itu hilang begitu saja dari wajah Rania saat melihat kedatangan kakak Sepupunya, Ayu. Hatinya serasa membeku melihat sosok yang berjalan disamping sang kakak.

Dia.. Orang yang selama ini telah berhasil mencuri hatinya. Gian Hasbi Pranata.

Jantungnya terasa berdetak lebih cepat. Dan juga, hatinya mencelos melihat tawa sumringah mereka berdua. Ia cemburu.

Mereka terlihat sangat bahagia. Seperti sepasang kekasih. Begitulah fikir Rania.

Tanpa ia duga, kini lelaki itu berada di hadapannya. Harusnya ia senang bisa berhadapan langsung dengan pangeran tampan yang selama ini ia kagumi. Bukan kagum lagi, tetapi rasa itu telah melebihi kekaguman.

“hai...” sapa Ayu menghampiri Rania dan teman-temannya. “kalian udah lulus,ya. selamat ya.” kata Ayu dengan senyum tulusnya.

Mereka hanya membalas perkataan Ayu dengan senyum kikuk. Mereka bingung dan heran melihat kedekatan Ayu dan Gian. Apakah mungkin mereka pacaran? Itulah pertanyaan yang berputar di fikiran mereka.

Sedangkan Rania, ia hanya diam menatap makanan yang ada di depannya. Terlihat tak peduli. Namun, Elina dan Dini sudah melayangkan tatapan geram mereka padanya.

"Nia,,” Dini memanggilnya agar gadis itu menatapnya.

"iiihhh, sumpah ya gua nggak ngerti sama lo. Hebat banget lo bisa kaya tadi.” Ujarnya terdengar menyindir.

Rania tersenyum sambil memasang tampang cueknya. Benar-benar membuat sahabatnya geram. Mereka tak  habis pikir dengan kepintaran Rania menyembunyikan perasaannya.

Flashback off

...~@~...

Nada dering dari ponselnya membuyarkan lamunan Rania. Ia mengeluarkan ponsel tersebut yang masih tersimpan cantik ditasnya. Disana tertera notifikasi panggilan dari Yanti.

"Assalamu’alaikum, Yan.”

“.......................”

“oh, itu. Kemaren aku taruh di laci meja aku. Kamu ambil aja, kuncinya nggak aku bawa, kok.”

“......................”

"iya. wa’alaikumussalam.”

Rania mencek laporan sebentar, kemudian menyimpannya. Ia lalu berangkat ke butik.

Sesaat setelah menutup pintu, ia dikejutkan dengan Hilmi yang tiba-tiba ada di belakangnya.

"astaghfirullah. Kamu ngapain,sih? Kalau aku jantungan gimana?” ujar Rania sedikit kesal.

Hilmi hanya tersenyum, “kalau jantung kamu kenapa-kenapa, ya aku kasih aja jantung aku buat kamu.”

Rania hanya memutar bola matanya jengah. Ia sudah bosan mendengar gombalan-gombalan receh dari sahabatnya itu. Ia melewati Hilmi yang masih berdiri di tempatnya begitu saja.

Hilmi hanya menatap Rania dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah ia kesal karena dicueki Gadis itu. Ia kemudian mengikuti langkah Rania hingga sampai ke depan.

"Ran. Aku anterin kamu ke butik,ya?”

Rania menautkan alisnya. Ia kemudian menghela napas panjang.

"nanti pacar-pacar kamu marah lagi. Datangin aku, terus jambak-jambak,,,, hahhh,, aku nggak mau lagi berhadapan sama mereka-mereka yang kamu php-in”

"aku nggak pernah php-in mereka Ran. Tapi mereka aja yang kepedean. Aku juga nggak pernah suka sama mereka.”

Rania mendelik jengah. Akhirnya ia menerima tawaran Hilmi untuk mengantarnya, hitung-hitung hemat biaya. Toh jika menunggu ojol akan lama.

“ya udah.” Ia kemudian memasuki mobil Hilmi tanpa disuruh.

Hilmi tersenyum puas. Setidaknya ia bisa bersama dengan Rania walaupun gadis itu tak pernah menanggapi perasaannya. Ia menyusul Rania untuk masuk ke mobil dan mereka berangkat ke Butik. Rania hanya diam sepanjang perjalanan.

"kamu kenapa tadi datang?” tanya Rania

“aku mau ketemu Reno. Ada perlu sih sebenarnya. Eh, nggak taunya malah ketemu kamu. Mungkin kita jodoh kali ya.” ujarnya tanpa memperhatikan raut wajah Rania.

“Hilmi iihh... modus kamu"

“iya, iya. bercanda kali ah. Sewot amat.”

Rania menghembuskan napas kasar sambil melipat tangan di dada. “serius deh.” Ujarnya jutek. “kamu nggak tau emangnya, kalau bang Reno ke Pekanbaru tadi malam?”

“hah,, beneran?” tanya nya bingung. “wah, trus ngapain dia nyuruh aku kesana?"

“mana aku tau.” jawab Rania sambil mengedikkan bahunya.

Hilmi terlihat bingung dan kesal. Ia bingung kenapa Reno memintanya untuk datang pagi ini. Dan ia kesal tak mendapati Reno di Resto sahabatnya tersebut.

Bahkan di waktu yang biasanya ia masih asik duduk santai di pinggir kolam ikan miliknya. Hilmi memang penyuka binatang. Terutama ikan dan kucing.

Sesampai  di butik, Rania pamit setelah mengucapkan terima kasih pada Hilmi. ia hanya membalasnya dengan menggombali Rania lagi. 

Setelah gadis itu menjauh Hilmi mengambil ponselnya dan mendial kontak Reno.  Dan panggilan tersambung  setelah dua detik.

“woii, lo ngapain sih nyuruh gua ke Resto  sementara lo di Pekanbaru. Bikin kesal gua aja lo.” Ujar nya langsung mendumel pada sahabatnya di seberang telepon.

“Gua mau minta tolong sama lo buat ngehandle Resto gua sementara. Gua ada urusan nih di kampung nenek. Lo kan sahabat gua Mi. Please ya.” jelas Reno di seberang.

“hahhh, giliran begini aja lo nyuruh gua.”

...~@~...

Hallooooo.........

Okey.. buat para readers mohon di like ya. Dan kalau ada masukan atau apapun silahkan dikoment..

Karena komentar dan masukan dari kalian itu sangat penting untuk ku...

Okey. Terima kasih... 🤓🤗🤗

Terpopuler

Comments

Foni radja

Foni radja

keren lnjt thor

2024-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 LiNW eps 1
2 LiNW eps 2
3 LiNW eps 3
4 LiNW eps 4
5 LiNW eps 5
6 LiNW eps 6
7 LiNW eps 7
8 LiNW eps 8
9 LiNW eps 9
10 LiNW eps 10
11 LiNW eps 11
12 LiNW eps 12
13 LiNW eps 13
14 LiNE eps 14
15 LiNW eps 15
16 LiNW eps 16
17 LiNW eps 17
18 LiNW eps 18
19 LiNW eps 19
20 LiNW eps 20
21 LiNW eps 21
22 LiNW eps 22
23 LiNW eps 23
24 LiNW eps 24
25 Episode 25
26 LiNW Episode 26
27 Episode 27
28 LiNW Eps 28
29 LiNW Eps 29
30 Just Info
31 LiNW Eps 30
32 LiNW Eps 31
33 LiNW Eps 32
34 LiNW Episode 33
35 LiNW eps 34
36 Episode 35
37 LiNW Eps 36
38 LiNW Eps 37
39 LiNW Eps 38
40 LiNW Eps 39
41 LiNW Eps 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Eps 86
88 Eps 87
89 Episode 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 95
97 Eps 96
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Eps 110
112 Eps 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
Episodes

Updated 128 Episodes

1
LiNW eps 1
2
LiNW eps 2
3
LiNW eps 3
4
LiNW eps 4
5
LiNW eps 5
6
LiNW eps 6
7
LiNW eps 7
8
LiNW eps 8
9
LiNW eps 9
10
LiNW eps 10
11
LiNW eps 11
12
LiNW eps 12
13
LiNW eps 13
14
LiNE eps 14
15
LiNW eps 15
16
LiNW eps 16
17
LiNW eps 17
18
LiNW eps 18
19
LiNW eps 19
20
LiNW eps 20
21
LiNW eps 21
22
LiNW eps 22
23
LiNW eps 23
24
LiNW eps 24
25
Episode 25
26
LiNW Episode 26
27
Episode 27
28
LiNW Eps 28
29
LiNW Eps 29
30
Just Info
31
LiNW Eps 30
32
LiNW Eps 31
33
LiNW Eps 32
34
LiNW Episode 33
35
LiNW eps 34
36
Episode 35
37
LiNW Eps 36
38
LiNW Eps 37
39
LiNW Eps 38
40
LiNW Eps 39
41
LiNW Eps 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Eps 86
88
Eps 87
89
Episode 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 95
97
Eps 96
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Eps 110
112
Eps 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!