LiNW eps 7

Ting...

Bunyi notifikasi WhatsApp mengalihkan perhatian Rania dari buku novel yang ia baca.

Winda: Raniaku cintaku sayangku sedang apa dirimu sekarang???

^^^Aku lagi d kamar baca buku...☺️^^^

Winda: 🙁🙁gak usah pake emot senyum. Gue tau Lo lagi sedih padahal kan!!

^^^Gak Win.. aku gak lagi sedih kok.^^^

Dini: heh.. mulut mercon. Lo sok tau banget sih. Jangan kompor deh. @Winda

Deby: iya.. Winda kenapa sih? Siapa tau Nia bahagia kan mau nikah sama cowok ganteng. Jangan bikin Nia jadi galau dong 😒

Winda: what's..siapa yang bikin sedih sih. Kan gue cuma nanya. Siapa tau aja kan Sahabat kita frustasi banget karena tiba2 ada yg lamar, terus gantung diri deh d pohon toge...😉

Tari: Diniiiiii.....dasar Lo ya. Mulut tuh asal ngoceh aja. Gue sumpel juga pake kresek bekas gorengan, mau Lo.

Winda:ehhehe... Gue bercanda doang kok.

Tari: 😒

Deby : 😒

Dini: 😒

Winda: 😉😉😉 tenang2.. gua minggat, bye!!!

Tari:  kebiasaan. @winda

...~@~...

Rania hanya menggeleng kepala melihat serentetan perdebatan sahabat-sahabatnya itu. Ia hanya mampu tersenyum tanpa berniat lagi untuk membalas obrolan mereka.

Hingga suara notifikasi pesan pribadi membuatnya mengerutkan dahinya. Elina mengirim sebuah pesan padanya. Dengan sekali pencet layar itu sudah menampilkan pesan WhatsApp  dari sahabatnya itu.

Elina: Niaa,, beneran kamu ada yg ngelamar??

^^^Iyaa^^^

Setelah satu kata itu dibaca oleh Elina, ia tercengang melihat panggilan masuk dari sahabatnya itu. Rania ragu untuk menjawab. Namun, tak ada pilihan lain.

"Wa'alaikumussalam."

"Kamu beneran dilamar? Sama siapa? Ganteng nggak orangnya? Terus kamu mau?.."  serobot Elina saat sudah diangkat oleh Rania.

"Nanyanya satu-satu dong El."

"Oke,,,, siapa orangnya?"

"Gak tau."

"Jadi, kamu dijodohin gitu??"tanya Elina lagi dengan suara yang ditinggikan. "Ya elah. Ini bukan jaman siti Nurbaya kali ya."

"Aku juga gak tau El. Tiba-tiba aja Papa bilang gitu. Lagian kalau aku nolak, juga gak bisa. Papa gak Nerima penolakan."

"Ya udah. Yang sabar ya Ran. Semoga ini yang tebaik."

"Iya, El. Makasih ya."

Rania mengakhiri pembicaraannya. Ada notifikasi lagi dari,, Anggi. Membuatnya kembalj terdiam.

Seandainya dulu aku nggak ketemu kamu, seandainya aku gak pernah liat kamu,,, seandainya aku gak langsung jatuh hati sama kamu. Cinta ini salah...

Seandainya Ya Allah,, seandainya aku gak cinta sama dia. Mungkin gak akan sesakit ini saat aku harus mengakhiri kesendirianku dengan orang lain. Sedangkan kamu adalah orang yang selama ini aku harapkan. Tapi, Aku salah jatuh cinta sama kamu...

Rania membatin dengan air mata yang kembali mengalir deras di pipinya.

Ia masih mengabaikan panggilan telepon dari Anggi karena ia lebih fokus pada pemandangan di luar sana.

Gerimis yang entah sejak kapan turun membasahi bumi. Alam saja seperti mendukung keadaan hatinya saat ini.

"Kak.." Clara tiba-tiba sudah berada di kamarnya.

"Kak Anggi tuh. Kok gak dijawab??" Katanya lagi.

Rania segera menghapus air matanya tanpa menoleh pada adiknya.

"Wa'alaikumussalam, Nggi."

"gue udah baca chat grup tadi. Apa benar yang dibilang Winda?"

"Iya, Nggi. Papa bilang gitu."

"gue nggak ngerti deh. Kenapa lo bilang kata Papa lo?"

Rani mendesah, menghembuskan napasnya panjang.

"Papa bilang kalau ada temannya yang mau aku nikah sama anaknya. Dan aku gak kenal sama sekali Nggi. Aku gak tau harus gimana. Aku gak punya pilihan selain terima lamarannya, karena Papa gak mau aku nolak. Alasannya dia Sahabat Papa dari lama." Jelas Rania.

"Dan lo yakin mau nerima gitu aja?  Apa gak ada jalan lain buat nolaknya Ran?"

"Aku udah pusing mikirin ini. Dan aku bakalan terima karena aku gak mau bikin Papa kecewa." Jawab Rania menahan kesal.

"Dan mungkin ini takdir dari Allah."

Anggi terdengar kembali menghembuskan napas pasrah mendengar keputusan sahabatnya itu. Ia juga tak mungkin bisa berbuat apa-apa.

...~@~...

"Kak, aku mau ke Pondok sama Abang sama Oma juga. Kakak mau ikut nggak?" Tanya Clara hati-hati takut membuat kakaknya marah atau bagaimana.

"Kapan berangkatnya?"

"Sekarang. Mumpung masih sore."

"Iya deh. Kakak ikut."

"Oke. Aku tunggu di bawah."

Rania menatap kepergian adiknya yang menghilang dibalik pintu. Ia bangkit dari ranjang untuk mengambil barang-barang yang sekiranya perlu untuk ia bawa.

Al-Qur'an kecil itu salah satunya. Barang penting yang selalu ia bawa. Selain memang wajib membacanya, itu juga benda yang berharga untuknya. Ada rahasia tersendiri yang tak diketahui siapapun selain ia dan Sang Pencipta.

Rania menuruni anak tangga dengan santai tanpa tergesa-gesa. Ia kemudian langsung menghampiri sang Mama yang duduk di ruang tengah bersama Oma dan Bi Sum.

Rania duduk di samping sang Mama dengan memeluk malaikat tanpa sayapnya itu. Ia betah sekali untuk bermanja-manja dengan Mamanya. Oma dan Bi Sum hanya bisa tersenyum melihat kelakuan gadis berhijab 23 tahun itu.

"Masih manja aja ya kamu" kata Oma meledeki cucu tersayangnya itu.

"Biarin. Orang emang butuh kasih sayang dari Mama kan"jawabnya dengan nada manja seperti anak kecil.

Mereka hanya menggeleng sambil tersenyum melihat tingkah Rania.

"Ya udah, kita berangkat sekarang. Keburu Maghrib ntar." Oma mengingatkan Rania.

Dengan tak rela ia melepas pelukan hangat itu.

"Nia berangkat , Ma. Jangan lupa telfon."katanya

"Lo kira mau ke Pekanbaru. Cengeng banget Lo." Ledek Reno yang sudah berada di belakang mereka.

Rania hanya menatap sinis pada Abang kandungnya itu.

"Bi aku pergi dulu." Pamitnya juga pada Bi Imah.

Mereka kemudian berangkat ke Pesantren milik keluarga mereka yang menempuh perjalanan selama 2 jam dari rumah.

Sepanjang perjalanan Rania hanya termenung meskipun Clara sesekali menyinggung namanya saat berbiacara dengan Oma. Ia duduk di depan, sedangkan Clara di belakang bersama Oma.

Ia menyadari Reno yang sesekali meliriknya. Tapi, ia hanya melemparkan senyum sebagai isyarat bahwa ia baik-baik saja.

Reno kembali fokus menyetir, hingga mereka sampai tepat saat Adzan Maghrib berkumandang. Mereka langsung melaksanakan kewajiban sebagai umat Islam dengan shalat berjamaah di Mesjid yang ada di Pesantren itu.

.

.

.

Episodes
1 LiNW eps 1
2 LiNW eps 2
3 LiNW eps 3
4 LiNW eps 4
5 LiNW eps 5
6 LiNW eps 6
7 LiNW eps 7
8 LiNW eps 8
9 LiNW eps 9
10 LiNW eps 10
11 LiNW eps 11
12 LiNW eps 12
13 LiNW eps 13
14 LiNE eps 14
15 LiNW eps 15
16 LiNW eps 16
17 LiNW eps 17
18 LiNW eps 18
19 LiNW eps 19
20 LiNW eps 20
21 LiNW eps 21
22 LiNW eps 22
23 LiNW eps 23
24 LiNW eps 24
25 Episode 25
26 LiNW Episode 26
27 Episode 27
28 LiNW Eps 28
29 LiNW Eps 29
30 Just Info
31 LiNW Eps 30
32 LiNW Eps 31
33 LiNW Eps 32
34 LiNW Episode 33
35 LiNW eps 34
36 Episode 35
37 LiNW Eps 36
38 LiNW Eps 37
39 LiNW Eps 38
40 LiNW Eps 39
41 LiNW Eps 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Eps 86
88 Eps 87
89 Episode 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 95
97 Eps 96
98 Eps 97
99 Eps 98
100 Eps 99
101 Eps 100
102 Eps 101
103 Eps 102
104 Eps 103
105 Eps 104
106 Eps 105
107 Eps 106
108 Eps 107
109 Eps 108
110 Eps 109
111 Eps 110
112 Eps 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Eps 114
116 Eps 115
117 Eps 116
118 Eps 117
119 Eps 118
120 Eps 119
121 Eps 120
122 Eps 121
123 Eps 122
124 Eps 123
125 Eps 124
126 Eps 125
127 Eps 126
128 Eps 127
Episodes

Updated 128 Episodes

1
LiNW eps 1
2
LiNW eps 2
3
LiNW eps 3
4
LiNW eps 4
5
LiNW eps 5
6
LiNW eps 6
7
LiNW eps 7
8
LiNW eps 8
9
LiNW eps 9
10
LiNW eps 10
11
LiNW eps 11
12
LiNW eps 12
13
LiNW eps 13
14
LiNE eps 14
15
LiNW eps 15
16
LiNW eps 16
17
LiNW eps 17
18
LiNW eps 18
19
LiNW eps 19
20
LiNW eps 20
21
LiNW eps 21
22
LiNW eps 22
23
LiNW eps 23
24
LiNW eps 24
25
Episode 25
26
LiNW Episode 26
27
Episode 27
28
LiNW Eps 28
29
LiNW Eps 29
30
Just Info
31
LiNW Eps 30
32
LiNW Eps 31
33
LiNW Eps 32
34
LiNW Episode 33
35
LiNW eps 34
36
Episode 35
37
LiNW Eps 36
38
LiNW Eps 37
39
LiNW Eps 38
40
LiNW Eps 39
41
LiNW Eps 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Eps 86
88
Eps 87
89
Episode 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 95
97
Eps 96
98
Eps 97
99
Eps 98
100
Eps 99
101
Eps 100
102
Eps 101
103
Eps 102
104
Eps 103
105
Eps 104
106
Eps 105
107
Eps 106
108
Eps 107
109
Eps 108
110
Eps 109
111
Eps 110
112
Eps 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Eps 114
116
Eps 115
117
Eps 116
118
Eps 117
119
Eps 118
120
Eps 119
121
Eps 120
122
Eps 121
123
Eps 122
124
Eps 123
125
Eps 124
126
Eps 125
127
Eps 126
128
Eps 127

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!