Aku mencintaimu seperti malam, dipenuhi oleh diam. Aku tidak mau menjadi bintangmu karena aku tidak mau menjadi satu diantara seribu. Aku tidak mau kau menjadi bulanku, karena bulan selalu berubah-ubah. Aku mau kita seperti angin, berhembus dengan mulus, menghiraukan segalanya yang tidak akan pernah kita duga.
Khansa sudah menjalani pemeriksaan di dokter kandungan terbaik di rumah sakit terkenal di Jepang, kandungan Khansa masih berumur 1 minggu. Khansa sangat ingin memberitahu orang tuanya tetapi dilarang oleh Kalandra karena ia ingin memberi kejutan saat pulang ke Indonesia.
“sa, ayo kita kencan berdua.” Ucap Kalandra yang ingin mengajak Khansa berkencan.
“ha? kencan? Kayak orang pacaran aja sih mas”
“ya karena kita ga pernah pacaran makanya aku ingin kencan”
“lalu Kenan bagaimana mas? Masa mau ditinggal kan kasian”
“ah kamu itu Kenan mulu yang dipikirin, Kenan kita titipin Edo aja kan gampang”
“iyadong aku mikirin Kenan, dia anak kesayangan aku ya pasti aku pikirin lah mas”
“iyadeh iya, pokoknya malam ini kita kencan, aku akan menghubungi Edo untuk menjaga Kenan”
Setelah Khansa menyiapkan makan, dan mengurus Kenan, ia menitipkan Kenan kepada Edo.
“Kenan sayang jangan nakal ya, harus nurut sama kata-kata om Edo ya sayang?” ucap Khansa mengingatkan Kenan untuk tidak nakal.
“siap mami..”
“maaf ya mami tinggal sebentar sama papi, Kenan ga marah sama mami kan?”
“engga dong mami, tapi mami janji ya nanti harus pergi berdua sama Kenan”
“siap janji sayang” Khansa dan Kenan menyilangkan jari kelingking mereka.
Setelah menitipkan Kenan kepada Edo, Khansa turun dan mencari keberadaan Kalandra yang sudah menunggunya di bawah. Setelah melihat keberadaan Kalandra yang sedang menunggunya dengan gagahnya akhirnya Khansa menghampirinya.

“hai suamiku sayang, nunggu lama ya?”
“ah kamu tuh aku sampe bulukan nungguin kamu nih” protes Kalandra
“ya maaf dong, aku juga kan butuh nenangin lelakiku yang satu lagi”
“siapa!?” Kalandra sudah menatap tajam ke arah Khansa
“ya Kenan lah ih, kamu tuh nyeremin banget sih kayak gitu”
“awas aja kalo sampe ada laki-laki lain ya. Udah ayo masuk.”
Khansa menuruti perintah Kalandra untuk masuk ke dalam mobil, Khansa yang bingung karena tidak tau ingin dibawa kemana oleh Kalandra akhirnya membuka suara.
“emang kita mau kemana sih mas?”
“ada deh, kamu kepo banget sih jadi orang.” Khansa bingung melihat tingkah Kalandra yang jadi menyebalkan
“kamu kok jadi nyebelin banget sih mas?”
“ha? aku nyebelin? Engga ah biasa aja tuh”
Khansa akhirnya memilih untuk diam daripada harus berdebat dengan suaminya itu, ia tau bahwa dirinya tidak akan menang melawan suaminya.
Kalandra memberhentikan mobilnya di tepi sungai yang sangat indah saat malam hari. Kalandra turun dari mobil lebih dahulu dan membukakan pintu mobil untuk Khansa.

“silahkan turun istriku” ucapnya sambil membungkukkan badan nya ala pangeran di negeri dongeng.
Khansa hanya diam tersipu malu dan membalas uluran tangan Kalandra. Khansa sedang menatap ke arah sungai dan melihat lampu-lampu yang menghiasi sungai itu.
“mas ini namanya sungai apa?” tanya Khansa tanpa melihat kearah Kalandra.
“ini namanya sungai Shinano sa, indah ya? Saat siang hari juga indah tapi lebih indah saat malam hari.”
Khansa hanya mengangguk tanda mengerti dan tidak berkata-kata apa-apa lagi.

“sa..” panggil Kalandra. Khansa yang merasa namanya dipanggil langsung menoleh ke asal suara dan terkejut melihat Kalandra sedang menyodorkan buket bunga berwarna biru yang sangat indah.

“aku tau pertemuan kita sangat aneh dan bisa dibilang tidak masuk akal, aku juga tau bahwa awal pernikahan kita tidak di dasari dengan perasaan saling cinta, tapi semakin lama aku mengenalmu aku semakin tenggelam karena ketulusan hatimu, karena kebaikanmu dan kecantikanmu.
Aku mencintaimu Khansa Olivia, aku berjanji akan selalu disampingmu dan selalu mencintaimu sampai rambut kita dipenuhi dengan uban. Dan terimakasih karena telah memberikanku malaikat kecil yang sekarang sedang berada di perut mungilmu.”
Kalandra mengatakan kata-kata yang sangat romantis di tempat yang romantis pula. Khansa yang mendengarnya hanya bisa menatap lekat ke arah Kalandra dengan mata yang sudah berkaca-kaca, Khansa tidak ingin menangis malam itu namun akhirnya air matanya sudah tidak terbendung lagi, Khansa berlari ke arah Kalandra dan memeluknya dengan sangat erat, Kalandra pun membalas pelukan dari istrinya itu.
“aku harap semua perkataanmu benar mas, aku harap apa yang kamu katakan akan kamu lakukan sampai kedepannya. Aku juga mencintaimu mas sangat sangat menintaimu”
Khansa mengalami hal yang paling romantis di hidupnya dan ia sangat bahagia malam itu.
Setelah kejadian romantis itu, Kalandra dan Khansa segera menuju hotel karena sudah meninggalkan Kenan cukup lama dengan Edo.
“mas apa nanti Kenan akan marah pada kita?” tanya Khansa karena takut jika anak kesayangannya itu marah.
“Kenan tidak akan pernah marah padamu sayang, tenaglah” ucap Kalandra menenangkan.
“k,,kamu tadi bilang apa mas?”
“apa? Tidak marah? Apa tenanglah? Apa sayang?”
“iya! Kamu baru pertama kali memanggilku sayang, biasanya kamu manggil aku sa sa sa, udah kayak micin aja sa sa.” Canda Khansa.
“hahaha, kan aku sering bilang kamu ‘istriku sayang’ “
“ya tapi itu kalo ada maunya doang kan” sindir Khansa
“baiklah-baiklah aku akan selalu memanggilmu ‘sayang’ puas kan istriku?”
Khansa hanya tersenyum dan menuju kamar Edo untuk melihat keadaan Kenan. setelah mengetuk pintu cukup lama, akhirnya Edo membukakan pintu.
“kak Edo, Kenan sudah tidur?”
“sudah, baru saja dia tidur, kalian lama amat sih untung saja aku bisa membuat Kenan melupakan kalian”
“ya sorry bro, tugas kamu disini kan sebenernya jadi babysitter” ejek Kalandra
“kurang ajar kamu Ndra, tau gitu aku mending pulang ke Indonesia aja dah”
“udah-udah kalian itu udah pada tua tapi tingkahnya masih kayak anak kecil, kalah sama Kenan!” ucap Khansa dan pergi ke kamarnya meninggalkan Kalandra dan Edo.
Kalandra yang melihat kepergian Khansa langsung mengikutinya dari belakang dan memasuki kamar.
“sayang, kamu ga pengen apa-apa?” tanya Kalandra
“mm,, engga tuh kenapa emang mas?”
“ya biasanya orang hamil itu suka ngidam aneh-aneh”
“kayaknya anak ini mengerti dan tidak ingin membuat orang tuanya kesusahan mengabulkan permintaan mereka yang aneh-aneh.” Ucap Khansa sambil mengelus perutnya yang masih rata.
“mas masak ya, aku mau makan masakan kamu terus di suapin sama kamu” pinta Khansa
“*nah kan baru juga tu mulut mingkem bilang gamau nyusahin yaampun*.” Batin Kalandra.
“baiklah, apapun untuk istri dan anakku” Kalandra segera menuju ke arah dapur dan memasak makanan khusus untuk Khansa dan calon anaknya. Sedangkan Khansa sedang membersihkan dirinya di kamar mandi.
“sayang, ayo makan, aku udah selesai masak nih” ucap Kalandra
Khansa segera keluar dari kamar mandi dan duduk manis di meja makan.

"Ayo sayang aaaaa..." ucap Kalandra namun Khansa hanya diam tidak membuka mulutnya.
“loh kok ga mau? Makanan aku ga enak ya?”
“mas kok ga nyuruh aku baca doa dulu?”
“astaga kenapa dia seperti anak kecil” batin Kalandra
“oh iya aku lupa, ayo baca doa dulu sayang” ucap Kalandra lembut. Setelah membaca doa barulah Khansa membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan dari suaminya.
“*jadi begini rasanya dimanja sama suami saat sedang hamil? Hihi senangnya*,,,” batin Khansa sambil cekikikan.
“kamu kenapa ketawa sendiri sayang? Kok aku jadi takut ya” ucap Kalandra yang melihat istrinya tertawa sendiri.
“ih maksudnya mas aku gila ya?”
“hmm enga kok sayang siapa yang bilang gila? Mas kan Cuma bilang takut aja ga bilang gila”
Khansa hanya memajukan bibirnya dengan tangan menyilang di dadanya, melihat Khansa yang seperti itu Kalandra menjadi gemas dan mencium bibir mungkil Khansa. Khamsa membulatkan matanya ke arah Kalandra.
“ih dasar mencari kesempatan dalam kesempitan!” Khansa beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Kalandra sendiri di meja makan.
“*astaga salah lagi aku,, nasib nasib jadi serba salah gini sih*,,,” Kalandra hanya menggelengkan kepala dan menepuk jidatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
S͟p͟a͟S͟i͟
Babang Edo kelonin aku aja ya 🤗😂
2021-07-13
0
🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Kalandra gokil
2021-07-11
0
Sri Cntya
lnjutt
2021-07-09
0