Semua orang sedang berada di rumah sakit begitu pula Kalandra, ia tidak nyaman melihat Khansa yang mondar-mandir sambil mengigit ibu jarinya, lalu Andra menghampiri Khansa.
“Khansa,, duduklah jika kau panik seperti itu orang tuamu akan ikut panik.”
Khansa melihat kearah orang tuanya yang sedang duduk menundukkan kepalanya.
“iya kau benar, maaf membuatmu tidak nyaman.”
“tidak apa-apa, duduklah."
Setelah menunggu beberapa jam akhirnya dokter keluar dan memberi tau tentang kondisi Leo.
“operasinya berjalan dengan lancar, hanya tinggal menunggu pasien sadarkan diri.”
“Alhamdulillah…” ucap semua orang disana dengan lega.
Setelah Leo dibawa ke ruangannya, Andra menelfon mamanya agar datang ke rumah sakit karena operasi sudah selesai.
“permisi ayah, ibu. Sebentar lagi mama dan Kenan akan datang kemari untuk menemui ayah dan ibu, tetapi saya mohon maaf karena papa saya masih belum bisa datang ke Indonesia.” Jelas Andra.
“gapapa nak Andra, kami memaklumi jika papa nak Andra sedang sibuk dengan urusan bisnisnya.”
“tapi nak, apa mamamu akan menyukai Khansa?”
“anda tidak perlu khawatir, saya akan selalu menyukai dan menyayangi Khansa sebagaimana saya menyayangi anak saya.”
Tiba tiba saja terdengar suara mama Alisha dari belakang.
“assalamualaikum..” ucap mama Andra
“waalaikumsalam..” balas semua orang.
“saya Alisha, mamanya Kalandra.” Ucap mama Andra dengan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
“saya Lia, ibunya Khansa dan ini suami saya Bobi.” Ibu Khansa membalas uluran tangan mama Andra sedangkan ayah Khansa mengangguk sambil tersenyum.
“silahkan duduk tante..” Khansa mempersilahkan mama Andra untuk duduk.
“terimakasih,, kamu pasti Khansa kan? Sangat cantik seperti yang dikatakan Kenan.”
“oh iya, ngomong-ngomong tentang Kenan, Kenan kemana ma? Kok ga ikut mama?” Tanya Andra.
“iya tadi pas mama ke kamar dia ternyata dia tidur pulas banget, paling nanti bangun nyariin mama”
“tante mau minum apa? Biar Khansa belikan dibawah”
“gausah repot-repot sayang, tante kesini ingin membicarakan tentang rencana pernikahanmu dengan Kalandra pada orang tuamu, kamu dan Kalandra jalan-jalanlah dulu keluar sekalian berbicara empat mata, karena tante tau selama ini Kenan selalu mengganggu kalian jika kalian ingin berbicara serius bukan?”
Khansa dan Kalandra mengangguk dan pergi meninggalkan orang tua mereka.
“bapak dan ibu pasti sudah tau kedatangan saya kemari untuk membahas pernikahan Khansa dan Kalandra, saya juga ingin meminta maaf karena suami saya belum bisa datang kemari.”
“iya, kami tau bu, nak Andra sudah memberitahu kami.” Ucap ibu Khansa.
“Kalandra adalah seorang duda beranak satu, mendiang istrinya meninggal setelah melahirkan Kenan, sejak saat itu Andra hancur seperti tidak memiliki semangat untuk hidup. Namun ia bangkit dari keterpurukannya karena lambat laun ia membuka hatinya untuk Kenan dan memiliki semangat untuk menata hidupnya kembali.
Kenan adalah prioritasnya, saya tau jika Andra menikahi Khansa semata-mata karena Kenan namun saya yakin seiring berjalannya waktu, mereka akan saling mencintai satu sama lain.”
“saya juga mengerti bu, saya sebagai seorang ibu sangat paham dengan maksud ibu. Saya yakin Andra adalah anak yang baik dan mampu bertanggung jawab dengan keputusannya, itulah kenapa saya mengijinkan anak saya menikah dengan Andra.”
“terimakasih banyak bu, saya benar-benar bahagia karena anak saya akan menikahi seorang gadis baik dan cantik seperti Khansa.” "kalian juga tidak perlu khawatir, aku akan menyiapkan pernikahannya secara megah.”
\****Ditaman rumah sakit***\*
“sebentar lagi kita akan menikah sa, membangun rumah tangga yang diawali semata-mata hanya karena anakku.”
“aku tau, tapi aku akan menerima pernikahan ini dengan ikhlas dan akan menjalaninya sepenuh hati.”
“terimakasih banyak sa, aku harap hubungan kita akan semakin membaik seiring berjalannya waktu.”
“sama-sama.. tapi apakah aku boleh tau mengenai ibunya Kenan mas,, eh pak?”
Khansa masih ragu untuk memanggil 'mas' kepada Andra saat hanya berdua, karena selama ini Khansa memanggil Andra dengan sebutan 'mas' hanya didepan orang tua mereka dan didepan Kenan saja.
“tidak apa-apa, panggil saja saya mas walaupun hanya ada kita berdua agar lebih akrab. Maaf, mungkin untuk saat ini aku belum siap menceritakan tentang ibunya Kenan kepadamu.”
“baiklah jika mas belum siap untuk menceritakannya, mari kita berteman dan bekerja sama untuk membuat Kenan memiliki kebahagiaan yang utuh.” Khansa mengulurkan tangannya kepada Andra dan di balasnya uluran tangan itu lalu Andra tersenyum kepada Khansa.
“aku beruntung telah mengenalmu khansa”
“aku yang lebih beruntung telah dipertemukan dengan pahlawan yang membantu masa-masa tersulitku.”
“kata dokter dua hari lagi Leo akan keluar dari rumah sakit, begitu pula pernikahan kita yang akan diadakan setelah Leo keluar dari rumah sakit.”
“lalu untuk persiapannya bagaimana mas?”
“tenang saja, orang tua kita pasti sudah merencanakannya dengan matang.”
“apakah pesta ini akan diadakan dengan megah mas?”
“sepertinya iya, karena bagaimanapun juga ini adalah pernikahan pertamamu pasti mamaku akan menyiapkan pesta yang megah.”
“*bagaimana ini, aku sangat gugup,, itu adalah pernikahan pertamaku walau bukan didasari dengan cinta*.”
“*aku akan menikahi wanita lain Amelia, maafkan aku ini demi kebaikan anak kita. Aku ingin yang terbaik untuk anak kita, dan sudah waktunya aku mengikhlaskanmu. Semoga aku tidak akan menyakiti hati wanita ini*.”
Khansa dan kalandra berkutat dengan fikirannya masing-masing hingga lupa waktu. Akhirnya mereka masuk kembali menuju ruangan Leo untuk menghampiri orang tua mereka.
Khansa yang melihat mama Andra sudah mau pulang langsung menghampirinya.
“loh tante sudah mau pulang?”
“yaampun kamu jangan panggil tante lagi, mulai sekarang panggil saya mama.”
“iya tan,, eh ma”
“bagus! Mama mau pulang dulu ya sayang, kasian Kenan kalo ditinggal lama, pasti para pelayan dirumah kena amukannya.”
“hehe baiklah ma, hati-hati dijalan ma.”
“mama mau Andra antar?” Tanya Andra
“gausah Ndra, mama pulang sendiri aja. Kamu disini aja temenin Khansa ya.”
“pak, bu saya pulang dulu ya, masalah pernikahan tidak udah dipikirkan.”
“baik bu terimakasih banyak, saya dan suami saya sangat bersyukur karena Khansa akan memiliki ibu mertua yang menyayanginya.”
“terimakasih kembali..”
Keluarga Khansa tidak menyangka jika anaknya akan menikah dengan orang kaya dan sangat menyayanginya.
“mas kamu pulang dan istirahatlah, aku tau kamu capek.”
“apa kamu mau ikut denganku kerumah dan bertemu dengan Kenan? Mama juga tadi kirim pesan mau ngobrol sama kamu.”
“hmm,, aku minta ijin ayah dan ibu dulu ya mas, kalo di kasih ijin aku akan mandi dulu.”
“kamu mandilah, aku yang akan meminta ijin kepada orang tuamu, dan aku akan menunggumu di depan rumah sakit.”
“baiklah..”
Andra mengetuk pintu kamar Leo dan masuk kedalam.
“yah, bu. Andra ingin meminta ijin untuk membawa Khansa kerumah untuk bertemu dengan Kenan, dan ada hal yang ingin dibicarakan mama kepada Khansa.”
“kalo ibu sih mengijinkan nak”
“ayah juga mengijinkan, tapi jangan pulang terlalu larut dan jaga Khansa ya nak.”
“baiklah ayah ibu terimakasih, saya pamit yah bu saya akan menunggu Khansa di depan rumah sakit.”

Khansa keluar menggunakan pakaian yang sederhana namun tetap terlihat sangat cantik hingga membuat Kalandra tidak bisa berkata-kata lagi. Khansa yang melihat keberadaan Kalandra lalu menghampirinya dan duduk di bangku depan sebelah Andra.
Andra hanya menatap khansa tanpa berkata-kata.
“kamu kenapa ngeliatin aku? Aku aneh ya? Apa perlu aku ganti baju?” Khansa yang ingin keluar dari mobil namun dihendtikan oleh andra.
“tidak! Kamu sangat cantik”
“a..apa kamu b..bilang?” Khansa gugup mendengar perkataan andra yang memuji dirinya cantik.
“*apa aku salah dengar*?”
“kamu cantik!” tegas Andra dengan wajah yang memerah begitu pula Khansa.
“apa ingin ikut aku ke makam mendiang ibunya Kenan?” lanjutnya
“bolehkah?”
“tentu saja boleh.”
“baiklah aku mau.”
Mereka tiba di pemakaman umum, mereka berdiri tepat di makam yang sangat indah dan terawat, disitu terpampang nama Amelia di batu nisan itu. Kalandra berjongkok dan memegang batu nisan itu dia terlihat sangat sedih.
“Amel, aku kesini tidak sendiri, aku bersama calon istri dan calon maminya Kenan anak kita, dia akan menggantikanmu memberikan kasih sayang kepada Kenan. Doakan semoga pernikahan kami akan selalu bahagia dan tidak menyakiti hati siapapun.”
Khansa sangat sedih melihat bagaimana Andra sangat menyayangi Amelia, Khansa menahan tangisnya ia tidak mampu membayangkan bagaimana jika berada di posisi Andra.
“halo mbak Amelia, saya Khansa dua hari lagi saya akan menikah dengan mas Andra, saya juga akan menjadi mami Kenan, tapi saya tidak akan pernah mau menggantikan mbak Amel, mbak Amel tetaplah ibu kandung dari kenan dan akan selamanya begitu. Aku tulus menyayangi Kenan tapi aku tidak akan merebut hak dari ibu kandungnya.”
Kalandra yang mendengar perkataan Khansa sangat terharu, ia tak menyangka jika wanita yang masih berubur 20 tahun mampu memiliki pemikiran yang sangat dewasa seperti itu.
“*aku tidak salah memilihmu menjadi istriku dan ibu sambung untuk anakku*”
*Dirumah Kalandra*
Khansa terkejut melihat betapa besarnya rumah Kalandra, tidak seperti rumahnya yang seperti gubuk derita itu.
“rumahnya gede banget, pas dia dateng kerumahku yang kayak gubuk reot itu apa ya yang ada dipikirannya? dia sebenernya kerja apa sih punya rumah segede ini?” batin Khansa.
Sedangkan Kenan dan mama Alisha sangat heboh karena kedatangan Khansa. Kenan mengajak Khansa untuk bermain dikamarnya. Sedangkan mama alisha mengajak Khansa mengobrol dikamarnya. Andra yang melihat cucu dan neneknya berebut Khansa hanya tersenyum.
“jangan rebutan,, kasian Khansa pusing direbutin kalian. Khansa kekamar mama dulu aja, Kenan biar sama saya.”
“ih papiii! Kenan kan udah kangen sama calon mami, tadi nenek udah ketemu sama calon mami.” Protes Kenan.
“udah ayo main basket dibelakang rumah sama papi, biarin cewe-cewe gossip dulu.”
“yahh,, yaudah deh main basket dulu aja sama papi.. calon mami nanti janji ya main sama Kenan yang lama”
“iya sayang pasti.” Ucap Khansa sambil mengelus rambut Kenan.
\****Di kamar mama Alisha***\*
“sini duduklah sayang.”
“terimakasih ma, kata mas Andra mama mau bicara dengan Khansa, ada apa ma?”
“mama mau tanya sama kamu, kamu yakin akan menikah dengan Andra?”
“kenapa mama nanya gitu ma?”
“mama takut kamu tersiksa saat menjalankan pernikahan ini kedepannya.”
“mama gausah khawatir, walaupun kami menikah karena Kenan, tapi kami sudah memutuskan untuk menjadi sahabat ma. Kami akan merawat Kenan sepenuh hati sehingga Kenan tidak akan kekurangan kasih sayang. Tapi ma, apa mama ga malu punya menantu dari kalangan rendah seperti aku?”
“yaampun kamu ngomong apasih? Mama gapernah memandang status orang, yang mama mau anak dan cucu mama bahagia itu sudah cukup.”
“terimakasih ma, aku bersyukur karena akan memiliki keluarga yang sangat baik Dan menyayangiku. aku juga akan merawat mereka setulus hatiku ma."
“terimakasih sayang, jika nanti Andra menyakitimu, bilang sama mama ya biar mama jewer dia.”
Mereka berdua tertawa bersama, sedangkan didepan pintu kamar mama Alisha, Andra sedang menguping pembicaraan mereka dan tersenyum melihat keakraban mereka.

Sesudah berbicara panjang lebar dengan mama Alisha, Khansa menghampiri Kenan yang sedang bermain dengan papinya di halaman belakang.
“*astaga, halamannya aja bisa dibuat main bola sekampung, kolam renangnya bisa dibuat pemandian umum gede banget*.”

Sepanjang jalan Khansa masih saja mengagumi kemegahan rumah Kalandra. Khansa bermain bersama Kenan dan Kalandra hingga mama Alisha memanggil mereka untuk makan bersama.
“Kenan, Kalandra, Khansa ayo makan malam dulu.”
Merekapun makan malam bersama diiringi canda tawa seperti keluarga yang utuh, setelah makan malam Andra mengantar Khansa kembali ke rumah sakit.
“mas, besok aku akan bertemu sahabatku untuk memberikan undangan pernikahan kita.” Khansa meminta ijin kepada Andra sebelum keluar dari mobil
“kirim alamatnya padaku, aku akan kesana dengan Kenan, aku juga harus mengenalkan diriku secara langsung kepada sahabatmu.”
“baiklah, hati-hati dijalan mas.”

Kalandra melajukan mobil sport miliknya kembali pulang kerumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
xanra
kenapa ya kebanyakan klo di novel tuh mertuanya pada baik"gak kaya di film indosiar🤣
2021-11-10
0
Rustan Sarny Apul Sinaga
warna mobilnya gue banget thor...he he
2021-09-10
0
Rita Sangiri🍵✔️
Iya yaaa aku baru ngeh dngan nma mereka...huruf awalnya sama author
2021-07-14
0