*Dirumah kalandra*
Kalandra sedang memikirkan tentang operasi Leo yang akan di lakukan besok, ia merebahkan dirinya di sofa yang ada di kamarnya sambil memikirkan sesuatu.
Setelah lama bergulat dengan fikirannya, ia bangun dari sofa dan berdiri tepat di depan bingkai foto. Bingkai foto besar yang terpampang jelas di hadapannya.
“Amelia, apa aku benar dengan keputusanku? Apa aku tidak akan menyakiti Khansa jika aku menikahinya tanpa cinta?” Andra terus menatapi foto mendiang istrinya itu sampai pintu kamarnya diketuk oleh mamanya.
“hai sayang, apa mama boleh masuk?”
“masuklah mah” Andra mempersilahkan mamanya masuk dan ia duduk dikasur diikuti oleh mamanya.
“apa kamu masih ragu dengan pilihanmu Ndra?”
“jujur hati Andra ragu ma, Andra takut menyakiti Khansa karena kita menikah tidak dengan perasaan saling mencintai.”
“cinta akan datang seiring berjalannya waktu nak, bukankah dulu kamu juga tidak terlalu menyukai Amelia?”
“mama benar, tapi usia Khansa saat ini masih terlalu muda untuk menjadi mami dari anak umur 5 tahun ma.”
“tidak sayang, mama yakin dia akan menjadi ibu dan istri yang baik untukmu dan Kenan.”
“semoga mama benar. Dan semoga dia tidak akan menyesal memilih untuk menikahi Andra.”
mama Andra tersenyum melihat kepasrahan yang terpampang jelas di wajah anaknya itu.
“maafkan mama karena mendesakmu untuk menikah nak, mama hanya ingin Kenan memiliki kasih sayang seorang ibu. Kasih sayang dari ayahnya atau dari kakek neneknya saja tidak cukup untuk mengganti kasih sayang seorang ibu.”
“oh iya Ndra, besok mama akan datang mengunjungi orang tua Khansa di rumah sakit tapi papamu baru bisa pulang ke Indonesia besok. Bagaimana?”
“tidak papa ma, besok saat operasi selesai aku akan menelfon mama untuk datang kesana.”
“baiklah, biarkan besok Kenan berangkat dengan mama ya biar dia ga kelamaan dirumah sakit, rumah sakit tempatnya penyakit ga baik buat anak kecil untuk berlama lama disana.”
“baiklah terserah mama, aku akan melihat Kenan dan menyuruhnya untuk mandi.”
Andra keluar kamar meninggalkan mamanya dan menuju kamar Kenan.
“Kenan lagi apa? Papi boleh masuk?” tanya Andra dari balik pintu.
“Kenan lagi ngerjain pr pi, sini papi masuk bantuin Kenan kerjain pr.”
“Kenan, papi mau tanya sama Kenan boleh?”
“papi emang mau tanya apa?”
“apa kamu yakin mau kak Khansa jadi mami kamu?”
“yakin pi, calon mami itu cantik, baik, dan dia sayang sama Kenan”
“Kenan tau dari mana kalo dia sayang sama Kenan?”
“dulu calon mami gatau kalo Kenan anaknya papi, tapi dia tetep baik sama Kenan ga kayak tante tante yang lain yang baik cuma sama papi tapi dia suka marah marah sama Kenan kalo Kenan bandel. Calon mami juga sering nasehatin Kenan gara-gara Kenan sering ngeluh papi jemput Kenan lama.”
“terus apa kata kak Khansa pas Kenan ngeluh soal papi?”
“katanya gini pi,, ehem,, ‘papi Kenan itu masih sibuk nyari uang buat masa depan Kenan, makanya jadi terlambat. Jadi Kenan gaboleh ngeluh atau marah sama papi Kenan oke?’ gitu pi” Kenan mengikuti cara bicara Khansa dengan gayanya.
“pfftt..” Andra hanya bisa menahan tawanya karena tingkah anaknya itu.
“papi kok ngetawain Kenan?”
“habis kamu lucu banget sih sayang,, udah ah yuk mandi terus makan.”
“siap papi..”
Di ruang makan, mama Andra sudah duduk di meja makan menunggu anak dan cucunya itu.
Tak lama Kalandra menuruni tangga yang disambut senyuman oleh mamanya.
“hai ma, mana Kenan? Dia belum turun?”
“belum Ndra, mungkin dia masih bersiap. Kalian mau kemana sih?”
“aku sama Kenan mau ke rumah sakit ma, Khansa mau ngambil keperluannya untuk dirumah sakit, terus Andra bilang kalo Andra yang akan nganter dia pulang kerumah.”
“wah jadi ceritanya udah mulai pdkt nih?”
“apa sih ma, Andra Cuma mau menghormati calon ibu sambung Kenan.”
“hem,, iyadeh mama percaya. Eh itu cucu ganteng mama udah turun.” Ucap mama Andra yang melihat Kenan sedang menuruni tangga.
“hai nenek, hai papi..”
“kamu udah ganteng banget mau kemana sih cucu nenek?”
“mau nganter calon mami kerumahnya nek.”
“calon mami?”
“itu panggilan Kenan buat Khansa ma.” Jelas Andra
“Oo.. bagus! Tapi sebentar lagi bakalan jadi mami Kenan beneran kan Ndra?”
“apasih ma, gausah godain Andra deh.”
“hahaha,, udah kalian cepetan makan nanti calon maminya Kenan sampe bulukan nunggu kalian.”
Kenan hanya tertawa mendengar perkataan neneknya, sedangkan Andra hanya menggelengkan kepalanya.
“Kenan udah selesai makan,, ayo papi kita berangkat..”
“Kenan minum air putih dulu! Kamu gamau keriput kayak nenek kan?” ucap Andra sambil menggoda mamanya.
“kurang ajar kamu Kalandra, mama kutuk jadi batu baru tau rasa kamu!”
“Kalandra dan Kenan tertawa terbahak-bahak setelah menggoda mama dan neneknya lalu lari keluar rumah.”
“ayo sayang kita berangkat..”
“tapi pi,, rumah calon mami itu lewat jalan sempit jadi kita harus jalan, papi jangan marah-marah ya, nanti calon mami takut.”
“astaga Kenan,, emang papi harimau bisa ngebuat orang takut?”
“papi bukan harimau,, tapi singa hehe” Kenan memamerkan gigi putihnya.
“udah ayo, papi gaakan marah-marah, om Edo udah ngasih tau kalo kita harus jalan kerumah kak Khansa”
Sepanjang jalan kerumah sakit Kenanbernyanyi dengan semangat sangking ingin bertemu dengan calon maminya.
Sedangkan di depan rumah sakit Khansa sudah berdiri menunggu kedatangan mereka. Mobil Andra berhenti tepat didepan Khansa, lalu Khansa menundukkan kepalanya.
“selamat siang mas Andra.” Seketika Andra membeku melihat senyuman dari Khansa.
Khansa pov
Aku berdiri menunggu kedatangan mas Andra dan Kenan yang katanya ingin mengantarku mengambil barang-barang dirumah, aku menunggu di depan rumah sakit lumayan cukup membuat kakiku pegal, tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di hadapanku aku bisa menebak jika itu adalah mobil mas Andra lalu menyapanya dengan senyuman, ntah kenapa aku bisa sebodoh itu tersenyum manis didepannya, aku gugup sekaligus malu langsung saja aku membuka pintu belakang mobil karena takut mas Andra akan melihat wajahku yang mulai memerah.
Kalandra pov
Kemarin aku menawarkan bantuan untuk Khansa, ntah kenapa tiba-tiba saja mulutku mengeluarkan kata-kata itu. Aku melihat Khansa sudah berdiri didepan rumah sakit menungguku, aku menghentikan mobilku tepat dihadapannya. Aku membuka jendela mobilku lalu dia menunduk untuk menyapaku dan tersenyum kepadaku, untuk pertama kalinya aku terpesona dengan senyuman wanita itu, aku diam dengan seribu Bahasa. Khansa lari membuka pintu belakang mobil, aku tau dia sebenarnya malu dengan kelakuannya sendiri.
Sesampainya dirumah Khansa, Andra dan Kenan ikut membantu Khansa memasukkan barang yang akan dibawa ke rumah sakit.
“terimakasih sudah membantu kakak Kenan sayang” ucap Khansa dengan mencubit pelan pipi Kenan
“terimakasih ya mas sudah mau membantuku, maaf sudah merepotkan.”
“tidak perlu sungkan, ayo aku yang akan mengangkat barang-barangmu”
Kalandra mengangkat barang-barang Khansa dengan gagahnya, dan membuat Khansa terkagum-kagum. Khansa hanya tersenyum dan menggandeng tangan Kenan menuju ke mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Umi Hanik
ini
ok
2022-01-08
1
Rita Sangiri🍵✔️
udah mulai ada getargetir nih
2021-07-14
0
Sri Cntya
emmm dihti mengagumi juga smg tmbh syng jg y andra..
2021-07-09
0