Apa kau ingat awal pertemuan kita? Terkadang semesta selucu itu mempertemukan tanpa sengaja dan memberikan kisah yang tidak bisa di lupakan.
Setelah berenang, mereka duduk dibawah pohon dan memakan makanan yang sudah disiapkan oleh Khansa. Kenan sangat senang karena semua yang dia lakukan adalah hal yang baru pertama kali dia alami.
“terimakasih mami” Kenan tiba-tiba bersuara
“terimakasih untuk apa sayang?”
“karena mami, Kenan bisa mengalami hal-hal yang menyenangkan untuk pertama kalinya. Kenan bisa berulang tahun dengan keluarga yang lengkap, Kenan bisa liburan bersama papi dan mami, Kenan senang memiliki mami seperti mami, Kenan gamau ditinggal mami, mami jangan tinggalin Kenan ya mi” Kenan berkaca-kaca mencurahkan isi hatinya.
Khansa langsung memeluknya “mami janji tidak akan pernah meninggalkanmu sayang” Khansa menciumi kening Kenan bertubi-tubi.
“loh terus Kenan ga mau berterimakasih sama papi nih? Kan papi yang udah nikahin mami dan menjadikannya mami Kenan..” protes Kalandra cemburu karena tidak mendapatkan ucapan terimakasih.
“terimakasih papi, Kenan sayaangg sama papi walaupun papi sering sibuk kerja” Kalandra yang mendapatkan pelukan dari anak kesayangannya itu sangan bahagia.
“andai waktu bisa dihentikan, aku ingin waktu berhenti pada detik ini, aku ingin selalu seperti ini bersama mereka” batin Kalandra
Tiba-tiba saja Edo menelfon Kalandra. “halo?”
“halo Ndra, ke hotel sekarang, aku sudah menemukan perusahaan yang ingin menghancurkan perusahaan kita”
“baiklah aku akan segera pulang”
Kalandra menutup telfonnya dan segera menghampiri istri dan anaknya itu untuk segera bersiap untuk pulang.
“yah papi kok kita pulang sih, kan Kenan masih mau lama-lama disini”
“sayang, papi sedang ada urusan pekerjaan maaf ya, lain kali papi ajak Kenan kesini lagi oke?”
“mm, baiklah” Kenan menurut dan berjalan menuju parkiran digandeng oleh Khansa. Khansa mengetahui jika anaknya itu sedang kecewa.
“sayang, nanti di hotel mami buatkan cake cokelat untukmu oke?”
“benarkah mi? janji ya?”
“janji sayangku, mwah” Khansa mencium lembut tangan Kenan yang sedang dipegangnya.
Sesampainya di hotel, Kalandra langsung menuju ke kamar Edo dan ditahan oleh Khansa.
“mas, kamu gamau istirahat dulu?”
“gabisa sa, aku harus segera menyelesaikannya, agar bisa cepat kembali ke Indonesia.”
“baiklah mas, nanti makan di kamar kan? Aku akan memasak untukmu”
“iya istriku sayang” Kalandra mencium kening Khansa dan menyuruhnya masuk kedalam kamar.

Di dalam kamar, Khansa melihat Kenan yang masih cemberut karena harus pulang lebih cepat.
“sayang, kamu kok masih cemberut?”
“Kenan males sama papi, baru aja tadi Kenan bilang makasih sama papi.”
“sayang, papi itu masih sibuk karena perusahaannya sedang tidak dalam kondisi yang baik, kita harus mengerti keadaan papi ya sayang. Kalo nanti perusahaan papi kenapa-kenapa terus gimana papi mau jajanin Kenan hayo? Jangan marah sama papi ya sayang, anak mami kan pintar” jelas Khansa
Akhirnya Kenan bisa mengerti penjelasan Khansa.
“ayo mami buatkan cake cokelat kesukaan kamu” ajak Khansa, Kenan langsung segera menuju ke dapur mengikuti Khansa.

Kenan sedang memakan cake cokelat buatan Khansa, sedangkan Khansa merapihkan kamar yang belum sempat dirapihkan tadi pagi namun tiba-tiba saja Khansa merasa pusing dan jatuh dilantai.
Kenan yang melihat maminya terjatuh dilantai segera menghampirinya dan menggoyangkan tubuh maminya sesekali memanggil maminya namun tidak ada jawaban dari Khansa akhirnya Kenan berlari keluar kamar menuju kamar Edo.
Tok..tok..tok..
“papi!papi!” Kenan menggedor pintu kamar Edo dengan sangat keras. Edo membukakan pintu dan melihat Kenan berada didepan kamarnya.
“ada apa Kenan?”
Tanpa menjawab Kenan langsung menerobos masuk kedalam kamar menghampiri papinya dengan nafas yang tidak beraturan.
“Kenan ada apa?” Kalandra sedikit panik melihat Kenan yang lari terburu-buru.
“mami pi mamii hikss..!”
“ada apaa Kenan!?”
“mami jatuh dilantai papi, hikss,, Kenan bangunin mami tapi mami ga bangun-bangun pi tolong mami hikss,, kenan takut mami tinggalin Kenan” akhirnya Kenan bisa menjelaskan dengan jelas.
Kalandra yang mendengar penjelasan Kenan langsung berlari menuju kamarnya diikuti oleh Edo yang menggendong Kenan dan mereka melihat Khansa tidak sadarkan diri di lantai.
Kalandra panik dan segera menggendong Khansa menuju kasur dan meletakkan Khansa dengan sangat lembut.
Edo sudah menghubungi dokter keluarga Kalandra yang ada di Jepang, tidak lama kemudian dokter itu datang dan segera memeriksa keadaan Khansa.
“bagaimana keadaan istri saya dok?”
“sebaiknya istri anda segera dibawa kerumah sakit terdekat untuk memastikannya”
“ada apa dok!?” bentak Kalandra yang tidak mengerti dengan maksud dari perkataan dokter itu.
“perkiraan saya, istri anda sedang mengandung, tapi akan lebih baik jika anda langsung memeriksanya di rumah sakit” ucap dokter itu. Kalandra yang terkejut mendengar penjelasan dokter itu langsung mengangguk dengan semangat.
Kalandra mengantar dokter itu sampai keluar kamar dan segera menutup pintu kamarnya.
“ada apa Ndra? Gimana keadaan Khansa?” tanya Edo, sedangkan Kalandra hanya tersenyum.
“papi jahat! Papi malah senyum padahal mami lagi sakit” Kenan kesal melihat papinya malah dengan santar tersenyum kepada mereka.
“Khansa hamil do” ucap Kalandra datar
“oohh hamil… apa! HAMIL!?” teriak Edo
“hamil itu apa om?” tanya Kenan polos karena tidak tau arti hamil
“maksudnya Kenan akan punya adik” jelas papinya
“jadi Kenan mau jadi abang pi?” Kenan sangat bersemangat karena akan memiliki adik kecil
“iya sayang, kamu akan jadi abang. Selamat ya anak papi akan jadi abang, berarti sekarang Kenan gaboleh nakal, harus nurut kata-kata papi dan mami, Kenan juga harus jagain mami ya biar mami ga kecapekan.”
“siap papi!”
“selamat ya Ndra, aku turut bahagia, aku juga senang akan memiliki ponakan yang lucu” ucap Edo memberikan selamat kepada Kalandra.
“makasih ya do, kamu segeralah menikah agar tau rasanya bahagia menunggu kehadiran bayi mungilmu sendiri.” Ledek Kalandra
“apaan sih Ndra, aku masih mau menikmati kejombloanku”
“kamu bukan menikmati kejombloanmu tapi memang tidak ada wanita yang mau dengan tua Bangka sepertimu!”
“kurang ajar kau Ndra, kau pun sudah tua Bangka sekarang!”
Kenan melihat kelakuan Kalandra dan Edo hanya bisa menggelengkan kepala karena sikap papinya masih seperti anak kecil.
Khansa baru saja tersadar dan membuka matanya secara perlahan, Kenan yang melihat maminya terbangun langsung menghampirinya.
“mami, mami sudah sadar? Apa mami kesakitan? Apa mami mau makan?” tanya Kenan
“tidak sayang, papimu dimana?”
“papi bilang mau masak mi”
“ayo antarkan mami menemui papi”
Kenan dengan sigap membantu maminya berdiri dan menggandengnya menuju dapur.

Di dapur Khansa melihat pemandangan yang sangat mengagumkan untuk kedua kalinya, ia melihat suaminya yang sedang memasak menggunakan celemek yang terikat di pinggangnya. Kalandra yang melihat Khansa berada di dapur langsung menghampirinya.
“kamu kok kesini bukannya istriahat?”
“aku bosan dikasur terus, lagian aku kenapa bisa ada di kasur mas?”
“kamu pingsan sa, dan membuat Kenan khawatir setengah mati” jelas Kalandra
“kamu khawatir sama mami sayang? Maafkan mami ya sayang” ucap Khansa melihat ke arah Kenan dengan perasaan bersalah.
“tidak apa-apa mami, Kenan senang mami tidak apa-apa dan Kenan juga senang karena Kenan akan menjadi abang”
“ha? maksudnya?” Khansa yang bingung bergantian menatap kearah Kalandra dan Kenan.
“kata dokter kamu hamil, dan kita harus memastikannya ke dokter kandungan, sebentar lagi kita akan kerumah sakit, aku tau rumah sakit terbaik disini.”
“serius aku hamil mas? YaAllah alhamdulillah” Khansa bersyukur dan meneteskan air mata bahagianya.
“sudah jangan menangis sa, ayo kita makan. Aku sudah membuatkan makanan special untukmu. Ayo buka mulutmu aaaaa..” Kalandra menyuapi Khansa dan Kenan bergantian.
“*senangnya, aku seperti memiliki dua bayi gurita*” gumamnya didalam hati sambil cekikikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
ousky
lanjutan thor
2022-06-26
0
sooya
Gapapa bayi gurita.. daripada baby cumi 😁😁😁
2021-08-15
0
S͟p͟a͟S͟i͟
Astaga cake cokelat 😭😭🤤
Kenan bakal jadi abang 👏👏☺
2021-07-13
0