Senja tidak pernah bosan mengunjungi langit,
walaupun ia tahu pada akhirnya
akan tergantikan oleh malam.
Kalandra dan Khansa sudah berada di apartment mereka dan merapihkan barang-barang yang baru saja mereka beli sambil menunggu kedatangan Kenan dan orang tua Kalandra. Khansa yang melihat apartment mewah Kalandra terkagum.
“*ini yang dia dan mama bilang bilang tempat yang lebih kecil? Astaga kalo segini aja kecil, terus rumahku itu apa ya? Paling Cuma setitik*.” Khansa menghela nafas panjang mengingat perkataan Kalandra dan mamanya yang menyebutkan bahwa apartment pribadi Andra kecil.
“heh kamu kenapa bengong sa?” Kalandra mengejutkan Khansa yang sedang sibuk dengan fikirannya.
“eh, mm anu mas aku mikirin Kenan ini kok mereka lama ya? Kenan pasti bosan disana” Khansa mencari alasan
"mungkin sebentar lagi sampai, sebaiknya kita bersihkan barang-barang ini dulu agar tidak repot saat Kenan sampai."
"loh kok bisa repot mas?"
"Kenan itu paling suka kalo ada kardus besar seperti ini, dia akan masuk dan meminta kita bermain petak umpet"
"benarkah mas? ah pasti sangat lucu sekali" Khansa gemas mendengar perkataan Andra tentang tingkah laku Kenan.
Tidak lama kemudian, Kenan dan orang tua Kalandra datang.
"mamii…" Kenan yang baru saja datang langsung memeluk Khansa.
"hai sayang, mami kangenn sama kamuu" ucap Khansa sambil menciumi kepala Kenan
"cih,, baru saja ditinggal beberapa jam sudah seperti tidak bertemu bertahun-tahun saja." Andra yang melihat kemesraan Khansa dan Kenan hanya menggelengkan kepalanya.
Kenan melihat papinya dan menjulurkan lidahnya untuk mengejek papinya.
"mama, papa silahkan masuk kami masih belum merapihkan semuanya jadi masih berantakan ma, pa." ucap Khansa mempersilahkan orang tua Kalandra masuk.
"mama dan papa tidak jadi mampir sa, papa ada klient penting tuh jadi mama harus nemenin deh" ucap mama yang kecewa karena tidak bisa mampir ke apartment Andra.
"sudahlah ma, temani saja papa masa baru dateng ke Indonesia ga ditemenin sih" ledek Kalandra
akhirnya dengan berat hati mama Kalandra pergi meninggalkan mereka setelah mengantar Kenan. Sedangkan Khansa masih memeluk Kenan dan menciuminya.
"Kenan capek ga? mandi dulu yuk setelah itu bantu mami masak buat makan malam kita"
"baiklah mi, Kenan mau mandi sendiri ya mi?"
"loh kok tumben mau mandi sendiri?"
"kata nenek kalo mau punya adik harus bisa sendiri, lagian Kenan kan sudah bisa mandi sendiri mi"
Kalandra dan Khansa terkejut dan saling menatap setelah mendengar perkataan Kenan. Wajah mereka berdua memerah karena ucapan Kenan.
"*dasar mama, seenaknya aja ngajarin anak orang ngomong begitu*." batin Kalandra
Sedangkan Khansa hanya bisa tersenyum malu dan ingin membawa Kenan untuk mandi di kamarnya. Setelah menyiapkan Kenan, Khansa pergi ke dapur untuk memasak makanan untuk makan malam mereka.

Kalandra, Khansa dan Kenan makan dengan tenang. Setelah makan Kenan langsung pergi tidur karena sangat lelah, sedangkan Khansa dan Kalandra masih berada di ruang makan.
"mas, kamu kapan mulai pergi ke kantor lagi?" tanya Khansa sambil membersihkan piring yang ada di meja makan.
"walaupun aku tidak ke kantor juga tidak masalah, aku adalah CEO nya."
"aku serius mas. Walaupun kamu adalah CEO nya, tapi kamu akan menjadi contoh yang baik bagi karyawanmu."
"iya iya bawel, aku akan masuk kantor besok."
"baiklah, besok aku akan menyiapkanmu sarapan"
"oh iya, sebentar lagi kenaikan kelas. Kita harus mencarikan sekolah untuk Kenan"
"kapan kita akan mulai mencari sekolah untuk Kenan?"
"bagaimana setelah aku pulang kerja besok?"
"baiklah mas, nanti aku yang akan menjemput Kenan ya”
“baiklah, pakailah mobil yang ada di parkiran sebelah kiri”
“emm,, aku gabisa nyetir mobil mas, aku naik taksi aja ya”
“baiklah, nanti kalau aku tidak sibuk aku akan mengajarimu menyetir mobil”
Khansa hanya tersenyum lalu pergi ke kamar untuk mandi, ia lupa jika kamar yang sekarang ia pakai adalah kamar Kalandra juga dan Khansa lupa untuk mengunci pintu kamarnya.
Tiba-tiba saja Kalandra masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Khansa yang sedang mengganti bajunya melihat kearah pintu lalu berteriak sangat kencang dan menutup tubuhnya dengan tangannya.
“astagaa mas! Keluarrr!” teriak Khansa
Kalandra yang sama terkejutnya dengan Khansa akhirnya pergi keluar dan menutup pintu dan bersandar di luar pintu kamar itu, Kalandra memegang dadanya dan mengatur nafasnya. Ia terkejut dan jantungnya berdebar, untuk pertama kalinya ia melihat tubuh Khansa.
“*bodoh kamu Kalandra*!” Kalandra mengacak-acak rambutnya lalu pergi ke ruang tv.
Khansa sudah selesai memakai bajunya dan terdiam di kasur, ia menutup wajahnya karena malu akan kejadian tadi.
“*Khansa bodoh! Kenapa aku lupa untuk kunci pintu dulu tadi*.” batin Khansa
Khansa memberanikan diri untuk keluar kamar dan melihat Kalandra yang sedang duduk di kursi.
“em,, mas, k..kamu mandi sana, a..aku tunggu disini” ucap Khansa dengan perasaan tidak karuan
Tanpa berbicara sepatah kata Kalandra langsung menuju kamar dan meninggalkan Khansa yang ada di ruang tv. Setelah selesai membersihkan diri, Kalandra keluar untuk memanggil Khansa, ternyata Khansa tertidur di kursi.
Kalandra menyibakkan rambut Khansa yang menutupi wajahnya sampai terlihat wajah Khansa yang sangat cantik dan polos tanpa make up.

“*astaga, kenapa jantungku berdetak sangat kencang. Aku tidak mungkin menyukainya kan? Dan kenapa Khansa begitu cantik walaupun saat tertidur*?”
Kalandra memberanikan diri untuk mengangkat tubuh mungil Khansa dan memindahkannya di atas kasur.
Karena di kamar Kalandra dan Khansa tidak ada sofa, akhirnya Kalandra tidur di atas kasur bersama dengan Khansa.
Seperti biasa, Khansa terbangun untuk menjalankan sholat subuh. Betapa terkejutnya Khansa saat ia membuka matanya ia melihat ada tangan besar yang berada di atas perutnya, Khansa menoleh dan melihat Kalandra yang berada di sebelahnya. Dengan perlahan Khansa mengangkat tangan Kalandra dan menuju kamar mandi untuk berwudu.
“*astaga! Kenapa mas Andra tidur di sebelahku? Semalam tidak terjadi apa-apa kan*?” batin Khansa di dalam kamar mandi.
Khansa keluar dari kamar mandi dan membangunkan Kalandra untuk sholat bersama. Tanpa waktu lama, Kalandra segera terbangun setelah sekali dibangunkan. Lalu Khansa menuju ke kamar Kenan untuk membangunkannya.
Mereka akhirnya sholat subuh bersama dan kali ini Kalandra menjadi imam mereka karena ia sudah mempelajari cara-cara sholat.
Setelah sholat bersama, Kenan kembali tertidur di kamar Kalandra, dan Kalandra pun kembali tertidur sambil memeluk Kenan. Sedangkan Khansa berada di dapur untuk menyiapkan mereka sarapan dan membuatkan bekal untuk kedua pria kesayangannya itu dengan bersemangat.

Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi, Khansa pergi ke kamar untuk membangunkan Kalandra dan Kenan.
“mas, ayo bangun katanya mau ke kantor” Khansa membangunkan Kalandra terlebih dahulu.
“Kenan sayang, ayo bangun kita sekolah” setelah membangunkan Kalandra, Khansa membangunkan Kenan dengan sangat lembut.
Kalandra dan Kenan sudah terbangun dan mandi di kamarnya masing-masing lalu menuju ke ruang makan untuk sarapan.
“Kenan nanti pulang sekolahnya mami yang jemput ya?” tanya Khansa kepada Kenan.
“serius mami jemput Kenan? Asik,, berarti sekarang Kenan dijemput sama maminya kayak teman-teman yang lain ya mi?”
Khansa mengangguk dan tersenyum kepada Kenan, sedangkan Kalandra trsenyum getir melihat Kenan yang sangat senang karena bisa dijemput oleh seorang ibu.
“*maafkan papi, karena keegoisan papi kamu telah menunggu lama untuk merasakan rasanya dijemput oleh mamimu*.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Ria Ayu
rondo tuek gonku kebak
2021-09-22
0
Sri Cntya
makanya buka htimu ndra..
2021-07-09
0
guntur 1609
baguusss
2021-06-23
0