Semua berjalan sesuai rencana, biaya pengobatan Leo sudah lunas sepenuhnya hanya tinggal menunggu pendonor yang cocok untuknya.
Saat sedang termenung di bangku depan ruangan Leo, tiba-tiba saja ada suara yang memanggilnya. Khansa lalu menoleh kearah suara tersebut dan tersenyum lebar.
“CALON MAMII….” Teriak Kenan dari kejauhan yang membuat Khansa tersenyum sekaligus malu.
“yaampun sayang jangan lari nanti kamu jatuh. Jangan teriak teriak sayang tuh diliatin orang,,”
“kakak cantik malu ya punya anak kayak Kenan?” ucap Kenan dengan wajah sedih karena mengira Khansa malu memiliki anak sepertinya.
“yaampun bukan gitu sayang,, kakak seneng banget punya anak setampan dan penurut kayak Kenan, tapi jangan teriak teriak sayang takut ganggu orang yang lagi istirahat, apalagi ini kan rumah sakit banyak orang sakit yang butuh istirahat kan kasian mereka sayang,,” Khansa berusaha menghibur Kenan dan ucapannya berhasil membuat Kenan kembali tersenyum.
Khansa senang melihat Kenan sudah kembali tersenyum seperti semula.
“kamu dianter siapa kesini sayang? Kok sendirian?” tanya Khansa
“sama papi, tapi dia lagi dibawah gatau tuh ngapain, Kenan udah kangen sama calon mami jadi Kenan kesini duluan deh.”
“papi tau kan kalo Kenan kesini duluan?”
“mmm,, papi engga tau.” Ucap Kenan menundukkan kepalanya.
“yaampun sayang, pasti papi kamu lagi nyariin kamu kemana-mana, ayo kita susul papi kamu.”
Benar saja, Kalandra sedang kebingungan mencari keberadaan Kenan, lalu ia melihat anak kecil yang sangat ia kenal sedang digandeng oleh seorang wanita yang sangat cantik hari itu. Kenan berlari menghampiri mereka.
“yaampun Kenan! Kamu kemana aja? Kamu gatau papi bingung nyariin kamu!?” ucap Andra dengan nada tinggi hingga membuat Kenan sedih.
“maaf pi,, Kenan Cuma kangen sama calon mami jadi Kenan duluan keatas.”
“lain kali kalo mau kemana mana bilang dulu sama papi, jangan asal pergi, paham!?”
“iya papi..”
“kamu ga harus bentak Kenan kayak gitu,, liat tuh dia sedih..” ucap Khansa memberanikan diri berbicara dengan Andra, sebenarnya dia juga takut untuk berbicara dengannya karena melihat Andra yang menyeramkan saat sedang memarahi Kenan.
Andra yang melihat Kenan sedang menundukkan kepalanya akhirnya tersadar jika dia sudah keterlaluan memarahi Kenan.
Andra berjongkok di hadapan Kenan agar sejajar dengannya.
“maafin papi ya udah marah marah sama Kenan, papi khawatir sama kamu sayang, papi takut kamu ilang.” Andra menyesal telah memarahi Kenan.
“iya papi, Kenan tau kalo papi takut Kenan ilang. Maafin Kenan juga ya papi..” ucap Kenan lalu memeluk erat tubuh papinya.
Khansa tersenyum melihat kedekatan anak dan papinya itu.
“gimana kalo kita ke taman belakang rumah sakit aja? Lagian Leo juga masih istirahat.” Ajak khansa kepada mereka. Dan dibalas anggukan oleh mereka.
Sesampainya ditaman, Kenan sangat senang bermain dengan anak anak yang ada di sana sedangkan Khansa dan Kalandra duduk disekitar taman.
“kamu yakin mau jadi istri aku? Kamu udah siap untuk mengurus aku dan Kenan? Apa kamu siap menerima kenakalan Kenan?” tanya Andra secara bertubi tubi.
“insyaallah aku siap! Aku juga janji akan membuat Kenan tidak merasa kekurangan kasih sayang seorang ibu.” Ucap Khansa membuat Andra menjadi lebih tenang.
“aku harap kamu tidak akan menyesali pilihanmu” batin Andra didalam hatinya sambil melihat kearah Khansa.
“aku harap aku tidak salah dengan pilihanku” batin Khansa yang menatap lurus kedepan melihat Kenan yang sedang bermain.
“asistenku sudah menemukan pendonor jantung yang cocok untuk Leo.” Tiba tiba Andra memecah keheningan diantara mereka.
“ha? Kamu serius? Alhamdulillah,, terus kapan Leo bisa di operasi?”
“tunggu pemeriksaan selanjutnya, jika Leo sudah kuat untuk menjalankan operasi maka ia akan dioperasi secepatnya.”
Khansa sangat senang karena akhirnya Leo akan sehat kembali. Tak lama kemudian, Kenan menghampiri mereka.
“papi ayo kita makan siang bareng calon mami,, Kenan udah laper nih.” Ucap Kenan dengan nafas yang tidak teratur.
“kamu tadi bilang apa Kenan? Calon mami?” tanya Andra dengan alis yang menyatu.
“iya, kan kakak cantik calon mami Kenan pii..”
Kalandra hanya bisa menghela nafasnya melihat kelakuan anaknya.
Kalandra mencari restoran terdekat di sekitar rumah sakit agar bisa ditempuh dengan berjalan kaki, sepanjang jalan mereka benar benar seperti keluarga yang utuh, Kenan berada ditengah menggenggam tangan Andra dan Khansa.
Tidak sedikit orang yang melihat kagum kearah mereka karena mereka terlihat sangat serasi dan seperti keluarga yang bahagia.
Hari itu Kenan sangat bahagia, ia bisa berjalan dan makan bersama dengan dua orang yang ia sayang, dan tidak lama lagi Khansa akan menjadi mami sambung Kenan.
Mereka makan dengan tenang, sesekali Kalandra dan Khansa tertawa melihat tingkah Kenan yang menggemaskan.
“ayo kita kembali kerumah sakit.” Ajak Andra yang dibalas anggukan oleh Kenan dan Khansa.
Dirumah sakit mereka bertemu dengan orang tua Khansa, Kenan lari dan langsung memeluk mereka. Melihat kedekatan Kenan dan orang tuanya, Khansa sangat bersyukur.
“bu, kata Andra sudah ada pendonor yang cocok untuk Leo.” Ucap Khansa kepada ibunya
“iya sa tadi dokter sudah memeriksa keadaan Leo dan besok Leo sudah bisa operasi.”
“alhamdulillah..” ucap Khansa lega.
“tapi sa, kamu kok manggil nak Andra dengan namanya? Dia lebih tua dari kamu, jadi kamu harus panggil dia ‘mas’.” Ucap ibu khansa.
“eh,, em.. iya bu, mas Andra maksudnya.” Ucap Khansa sambil melirik kearah Andra yang daritadi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“nak Andra, terimakasih telah membantu keluarga kami. Kami sangat bersyukur kamu mau membantu kami.” Ucap ibu Khansa menahan tangisnya.
“ibu tidak perlu sungkan, ibu nantinya akan menjadi ibuku juga.”
“terimakasih nak Andra..”
“sama sama bu.”
“mas Andra, terimakasih banyak ya sudah mau membantuku. Tolong saat menikah dengan kakakku nanti jagalah kakakku, dia itu sangat ceroboh, kalo tidur suka muter muter mas” ucap Leo menjelekkan kakaknya.
Mata Khansa terbuka lebar dan menjitak kening adiknya itu. Sedangkan Andra menahan tawanya lalu mengalihkan pembicaraan.
“oh iya ayah kemana bu?” tanya Andra yang daritadi mencari keberadaan ayah Khansa.
“ayah lagi beli makanan dibawah nak, sebentar lagi juga datang.”
Tak lama setelah ibu berbicara, ayah datang dan menghampiri mereka.
“loh nak Andra sudah daritadi?” tanya ayah kepada Andra.
“iya yah, tapi tadi saya, Kenan dan Khansa bermain di taman dan makan siang diluar.”
“loh kenapa ga disuruh masuk tadi sa?” tanya ayah kepada Khansa
“tadi Leo, ayah dan ibu sedang istirahat di kamar Leo, jadi Khansa ngajak mereka duduk ditaman. Kenan juga seneng kok main ditaman yah, iyakan sayang?” ucap Khansa lalu bertanya kepada Kenan.
“iya calon mami, Kenan seneng banget ditaman banyak temennya.” Kata Kenan dengan antusias menceritakan kejadian ditaman.
“calon mami?” tanya Leo heran.
“iya sekarang masih calon mami om, sebentar lagi jadi mami Kenan beneran. Makanya om Leo cepetan sembuh ya biar Kenan cepet punya mami.” Jawab Kenan dengan polosnya.
Semua orang yang ada diruangan itu tertawa mendengar perkataan Kenan yang sangat polos itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Pinter banget si keenan,gemes aku,,pengennkubuyel-uyel tuh anak😂😂😂😂💋💋💋💋
2022-12-12
0
Nabilah Hanum
terima kasih visual'a thor
2021-08-28
1
dhapz H
semoga mami yg baik
2021-07-25
0