Bab 4
Khansa yang diam karena ucapan laki laki itu langsung menyadarkan dirinya dan menatap kearah laki laki tersebut.
“a..apa syaratnya?” ucap Khansa dengan ragu.
“menikahlah denganku dan jadilah ibu sambung bagi anakku.”
Bak disambar petir setelah mendengar perkataan itu, hati Khansa seperti diremas, jantungnya seperti berhenti saat itu juga.
“maaf, anda jangan bercanda, anda bahkan tidak mengenal saya, namun mengapa anda menawarkan bantuan kepada saya? Lebih baik saya mengemis dijalan daripada harus menjadi istri orang asing!” ketus Khansa yang merasa terhina dengan perkataan Andra.
“aku memang tidak mengenalmu, tapi anakku sangat mengenalmu!”
Khansa terkejut dengan perkataan Andra, lalu ia terkejut untuk kedua kalinya karena ada seseorang yang memanggilnya dengan berteriak sangat keras.
“KAKAK CANTIKK!!” teriak Kenan.
“yaampun Kenan!? Jangan lari sayang nanti kamu jatuh.” Khansa yang melihat Kenan langsung berdiri dan memeluk Kenan dengan erat, karena Khansa sangat menyayangi Kenan.
Melihat ke akraban khansa dan Kenan Andra tersenyum lebar.
“udahan pelukannya, kalian udah kayak teletubies berpelukan gitu.” Ledek Andra.
“jadi Kenan anak kamu?” tanya Khansa kepada andra.
“iya,,”
Khansa menoleh kearah Kenan lalu berjongkok untuk menyamakan tinggi Kenan.
“Kenan sayang, bisa tinggalin kakak sama papi sebentar?” pinta Khansa
“bisa kakak cantik,, papi Kenan ke mobil dulu ya..”
Perkataan Kenan hanya dibalas senyuman dari Andra maupun Khansa.
“saya Kalandra, ayah Kenan. jadi gimana keputusanmu?” tanya Andra kepada Khansa
“saya Khansa, emm,, apa kamu beneran janji bakal ngelunasin biaya operasi adikku?” tanya Khansa ragu
“tentu saja! Bahkan aku akan mengutus spesialis jantung terbaik untuk mencarikan pendonor yang sehat dan mengoperasi adikmu.”
“apa kamu memiliki syarat yang lain?”
“kamu cukup melayani kebutuhanku seperti memasak, mencuci baju, menyiapkan baju dan lainnya, kamu tenang aja aku tidak akan menyentuhmu. Dan kamu juga harus mengurus Kenan dan menyayanginya seperti ibu kandungnya sendiri.”
“apa hanya itu? Itu adalah hal yang mudah, dan untuk Kenan kamu tenang aja, aku bahkan sudah menyayanginya sebelum mengetahui asal usul Kenan.”
Jawaban Khansa membuat Andra menjadi lebih tenang, karena Khansa mau menjadi ibu sambung bagi Kenan, dan Kenan akan mendapatkan kasih sayang seorang ibu lagi dan akan memiliki orang tua yang lengkap seperti teman temannya.
“bisakah kau memberiku waktu? Bagaimana bisa aku tiba tiba menikah dengan orang yang tidak aku kenal, apa kata kedua orang tuaku nanti.” Lanjut Khansa.
“bukankah adikmu tidak bisa menunggu? Masalah orang tuamu itu bisa diatur, kita bisa mengatakan jika kita memang sudah saling mengenal cukup lama dan sekarang memutuskan untuk menikah.” Jawab Andra dengan santai.
“bagaimana bisa aku menikah disaat adikku sedang terbarin dirumah sakit!?” tegas Khansa karena melihat Andra sangat menyepelekannya.
“baiklah, kita menikah setelah adikmu operasi dan keluar dari rumah sakit. Selama itu, aku akan sering kerumah sakit.”
“ha? Ngapain kamu sering kerumah sakit?”
“agar orang tuamu melihat bahwa kita memang benar benar sepasang kekasih.”
“huftt,, baiklah.” Jawab Khansa pasrah dengan semua drama ini, yang ia fikirkan hanya kesembuhan adiknya, ia tidak memikirkan apakah dia akan bahagia atau tidak.
“ayo kita ke orang tuamu..” ajak Andra secara tiba tiba.
“iya ayo.. ha!? A..apa tadi kamu bilang? K..kita mau kemana?” tanya Khansa terbata bata, ia daritadi memang tidak konsentrasi dengan apa yang dikatakan Andra.
“ke orang tuamu! Aku mau mengenalkan diri, aku juga akan mengenalkan Kenan kepada mereka, bagaimanapun mereka harus mengetahui jika kamu akan menikahi seorang duda anak satu.” Jelas Andra yang sudah siap untuk menuju ke ruangan Leo.
“TUNGGU!! Aku harus naik keatas lebih dulu untuk menjelaskan kepada orang tuaku. Aku tidak ingin orang tuaku mendadak jantungan!” tegas Khansa yang hanya dibalas anggukan oleh Andra.
Sepanjang jalan menuju ruangan adiknya, Khansa panik, iya bingung apa yang harus dikatakan oleh orang tuanya.
Sesampainya didepan ruangan sang adik, terlihat ayah yang sedang duduk di depan ruangan tersebut.
“yah, kok ayah sendirian? Ibu dimana?” tanya Khansa sambil memegang pundak sang ayah.
“ibu di dalem sa, ayah lagi pengen diem diluar aja. Kamu mau masuk kedalem?”
Khansa menggeleng lalu duduk di bangku sebelah ayahnya.
“engga yah, Khansa mau disini aja nemenin ayah. Ada hal yang mau Khansa omongin sama ayah dan ibu, tapi Khansa mau ngomong dulu sama ayah baru sama ibu.”
“apa yang mau kamu omongin sa? Kayaknya penting banget.”
“a..ayah, s..sebenernya ada orang yang ingin membiayai operasi Leo..”
Sang ayah yang terkejut lalu melotot tidak percaya kearah Khansa.
“siapa!? Siapa orang baik yang ingin membiayai operasi adikmu sa?” tanya ayah dengan nada yang meninggi sehingga membuat ibu Khansa mendengar dan keluar dari ruangan Leo.
“ada apa yah? Kok teriak teriak gitu sih,, nanti ganggu orang lain.” Ucap ibu
“ini bu, kata khansa ada orang yang mau membiayai operasi Leo.”
“apa? Siapa yah?” ucap ibu antusias dengan tangan yang menggoyangkan tubuh suaminya, lalu sang ayah menoleh kearah Khansa begitu pula ibunya.
“anu… itu.. p..pacar sasa yang mau membiayai operasi Leo yah,,bu.” Khansa gugup karena orang tuanya tau bahwa Khansa tidak pernah memiliki pacar.
“ha? Pacar? Kamu sejak kapan punya pacar?” jawab ibu tidak percaya
“hufft,, sejak tadi bu…” Khansa menunduk.
“jawab pertanyaan ibumu nak.” Pinta sang ayah
“sudah lama yah, bu.”
Tidak lama kemudian ada seorang pria tampan dengan gagahnya berjalan menyusuri koridor rumah sakit sambil memegang tangan anak kecil tampan di sebelahnya, lalu menghampiri Khansa dan orang tuanya.
“assalamualaiku…” ucap Andra sembari menyalami orang tua Andra.
“assalamualaikum,, calon kakek dan calon nenek..” ucap Kenan sambil melepaskan tangannya yang dipegang ayahnya, lalu menyalami orang tua Khansa.
Sedangkan Khansa dan orang tuanya sangat terkejut dengan ucapan Kenan yang memanggil orang tua Khansa dengan sebutan kakek dan nenek. Orang tua Khansa menatap tajam kearah Khansa yang hanya dibalas dengan gelengan kepala yang kuat.
“silahkan duduk nak.” Ucap ayah Khansa membuka pembicaraan
“terimakasih om. Maaf sebelumnya jika kehadiran saya mengejutkan om dan tante, nama saya Kalandra, dan ini anak saya Kenan, ibu Kenan sudah meninggal dunia setelah melahirkannya, Kenan sudah lima tahun tidak menerima kasih sayang dari ibunya, saya sudah berkali kali mencoba mencari ibu sambung untuknya, namun wanita wanita yang mendekati saya tidak pernah tulus menyayangi Kenan, yang mereka mau hanya saya dan harta saya, sedangkan saya melihat perlakuan Khansa kepada Kenan sangat tulus, bahkan Kenan sangat menyayanginya, Kenan sering sekali bercerita tentang Khansa saat dirumah, bahkan semenjak Khansa tidak berjualan, Kenan hanya mau makan sedikit dan tidak seceria dulu.”
“apakah dia benar anakmu? Kau masih terlihat muda untuk menjadi seorang ayah nak..” ucap ibu Khansa. Khansa yang mendengar ibunya memuji Andra lalu menyenggol tubuh ibunya menggunakan sikutnya.
“ibu,,!” tegas ayah Khansa yang melihat istrinya itu membuat tamunya salah tingkah.
“lalu tujuan kedatanganmu kemari untuk apa nak?” lanjut ayah menanyakan maksud kedatangan andra.
“maksud saya kemari, saya ingin meminta ijin untuk menikahi Khansa setelah operasi Leo dan sudah diperbolehkan untuk pulang.”
Khansa yang mendengar andra menyebut nama adiknya itu heran, karena dia sama sekali tidak pernah memberi tahu nama sang adik.
Orang tua Khansa hanya menatap tidak percaya kearah Andra.
“apa kamu serius nak?” ayah khansa kembali meyakinkan.
“saya yakin om.”
“apa kamu mencintai anak saya?” ayah Khansa kembali menanyakan pertanyaan pada Andra, dan sekarang Andra sulit untuk menjawab.
Khansa yang mendengar pertanyaan ayahnya yang tiba tiba itu pun ikut terkejut dan hanya bisa menerima apapun yang dikatakan oleh antdra.
“saya tidak ingin berbohong kepada om dan tante, tapi sejak saya menjadi orang tua tunggal, prioritas saya adalah anak saya, dan sekarangpun saya masih tetap memprioritaskan anak saya, jika anak saya nyaman dengan Khansa maka saya akan menikahinya, mungkin awal dari pernikahan ini karena anak saya, namun perasaan kami akan tumbuh secara perlahan seiring berjalannya waktu.” Jelas Andra yang membuat orang tua Khansa kagum dengan kejujuran yang diucapkannya.
Begitu pula Khansa yang mendengar ketulusan dari Andra, ia beruntung akan menikahi lelaki yang bertanggung jawab dan dewasa.
“lalu bagaimana dengan orang tuamu? Apa mereka setuju dengan hubungan ini? keluarga kami adalah keluarga yang miskin nak, kami tidak sebanding dengan kalian.” Ucap ayah dengan wajah sendu.
“mama saya sangat menyetujui hubungan ini, mama hanya ingin cucunya menerima kasih sayang dari seorang ibu, sedangkan papa sedang berada di luar negri untuk menjalankan bisnisnya, tapi saya yakin papa juga tidak akan masalah dengan pernikahan ini.”
“alhamdulillah jika begitu, setelah operasi Leo selesai, biarkan kami menemui orang tuamu nak.” Ucap ayah Khansa
“tidak usah om, biarkan orang tua saya yang menghampiri om dan tante di rumah sakit.”
“kau sangat baik nak, setelah ini jangan panggil kami dengan sebutan om dan tante lagi, panggil kami ayah dan ibu seperti Khansa dan Leo memanggil kami.” Jelas ayah.
“terimakasih telah mengijinkan Khansa menikah dengan duda seperti saya om,,, eh yah. Dan untuk biaya rumah sakit, saya akan menyuruh sisten saya mengatasi semuanya.”
“tidak nak, kau pantas menjadi imam bagi Khansa, dan aku juga senang aku sudah memiliki cucu sekarang.” Ucap ayah sambil tersenyum melihat Kenan.
“dan terimakasih banyak karena kau mau membiayai pengobatan Leo, kami sangat berhutang budi padamu nak..” ucap ayah Khansa sambil menundukkan kepalanya.
Andra memeluk ayah Khansa dan menenangkan ayah Khansa.
Kenan memeluk ayah Khansa dan ibu Khansa secara bergantian, sedangkan Khansa terharu dengan semua yang dialaminya hari itu.
“terimakasih ya Allah, aku akan menjaga pernikahan ini dengan cara apa pun, aku akan menyayangi Kenan seperti anakku sendiri, dan aku akan berbakti kepada suamiku.” Ucap Khansa di dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Tian
jls aja mau duren....pakek komplit...😉😉😉tenang aja cinta tumbuh krn terbiasa...kok!!!
2021-12-07
0
Listiana Nurlani
terharu...
2021-11-30
0
Rossita Rossita
untung aja ga dingin dan datar.. hehe
2021-09-24
2