Ketika diri belum mampu memantaskan,
Mendoakan adalah cara terbaik untuk berjuang
tanpa harus kehilangan.
Jam telah menunjukkan pukul 4.30, Khansa terbangun dari tidurnya untuk melaksanakan sholat subuh. Khansa melihat Kalandra masih
tertidur di sofa, Khansa ingin membangunkannya akan tetapi Khansa takut jika Kalandra akan marah namun ia memberanikan diri untuk membangunkan Kalandra.
![](contribute/fiction/1401978/episode-images/1601883631138.jpg)
“mas,, bangun sholat subuh berjama’ah yuk” ucap Khansa
sedikit ragu.
Kalandra hanya menggeliat namun tidak membuka matanya. Khansa memberanikan diri untuk membangunkannya kembali.
“mas,,” dan akhirnya Kalandra membuka matanya dengan perlahan
“ini jam berapa sa?”
“jam 4.30 mas”
“ha? Terus kamu ngapain bangunin aku jam segini?”
“aku bangunin kamu buat sholat bareng mas.”
“sholat? Maaf sa, tapi jujur aku sudah lama gapernah sholat sa, aku udah lupa caranya jadi aku belum bisa jadi imam kamu, maaf sekali lagi.”
Kalandra memang tidak pernah sholat semenjak kematian istrinya lima tahun yang lalu.
Khansa tersenyum mendengar jawaban jujur dari Kalandra.
“tidak apa-apa mas, belum bukan berarti ga bisa. Aku akan mengajarimu cara sholat agar bisa menjadi imam yang baik.”
“aku bangunin Kenan dulu ya mas, biar belajar bareng.”
Kalandra yang sebenarnya masih mengantuk itu hanya mengiyakan ucapan Khansa. Khansa menuju ke kamar Kenan untuk membangunkannya
sekaligus membangunkan Leo yang tidur bersama Kenan.
“Kenan sayang,, ayo bangun kita sholat.”
Leo yang mendengar suara kakaknya itu langsung terbangun sedangkan Kenan masih tidak berkutik. Lalu setelah Khansa membangunkannya untuk
ketiga kalinya Kenan akhirnya terbangun.
“mami diluar masih gelap, kok mami bangunin Kenan?”
“ayo bangun sayang, kita sholat bareng.”
“sholat itu apa mi?”
“emm,, sholat itu kita berdoa sama Allah biar dapet pahala terus masuk surga.”
“surga itu apa?”
“surga itu tempat yang bagus banget, Kenan bisa dapet apa aja disana. Udah ayo bangun dulu nanti mami dan om Leo akan jelasin ke kamu
ya.”
Akhirnya Kenan beranjak dari tempat tidurnya dan mengikuti
Khansa.
Kalandra, Khansa, Leo dan Kenan sholat bersama di kamar Kalandra. Leo mengajari Kalandra cara berwudhu sedangkan Khansa mengajari
Kenan. Hari itu Leo yang menjadi imam mereka karena Kalandra masih belum bisa
menjadi imam. Setelah sholat, Khansa dan Leo mengajari bacaan sholat dan
mengajari tentang agama kepada Kalandra dan Kenan, setelah itu Kalandra dan Leo
berbincang di halaman rumah, sedangkan Khansa menidurkan Kenan kembali karena
Kenan masih mengantuk, setelah menidurkan Kenan Khansa menuju dapur dan memasak
makanan untuk semua orang yang ada disana.
Sebenarnya, banyak sekali pelayan yang dipekerjakan dirumah Kalandra, namun karena masih sangat pagi jadi belum ada orang yang terbangun.
Kalandra yang berniat mengambil minum di dapur melihat Khansa yang sedang
memasak dengan asiknya, kemampuan memasak Khansa sepertinya tidak diragukan
lagi.
![](contribute/fiction/1401978/episode-images/1601884321759.jpg)
“*kamu memang sempurna sa, kamu bahkan terlihat sangat cantik* *saat memasak*." Andra memuji Khansa di dalam hatinya dan diam-diam sudah mulai tertarik dengan kecantikan dan kebaikan Khansa.
Setelah lama berdiri mengintip apa yang dilakukan Khansa, akhirnya ia melanjutkan niatnya untuk mengambil air. Khansa yang melihat Kalandra memasuki dapur lalu terkejut.
“loh mas ngapain di dapur?”
“mau ambil minum, haus”
“sasa ambilkan sebentar.” Khansa dengan sigap menuangkan minum untuk suaminya itu.
“terimakasih” jawab Kalandra lalu meninggalkan Khansa di dapur.
“sama-sama” setelah melihat Kalandra beranjak dari dapur, Khansa melanjutkan pekerjaannya.
Leo melihat Kalandra kembali dari dapur.
“mas, kak Khansa masih belum selesai masak?” tanya Leo
“belum, kenapa? Jangan bilang kamu udah laper?”
“hahaha tau aja mas, aku kalo dirumah pasti nyemil mulu kalo habis sholat subuh.”
“oh iya Leo, mas mau tanya”
“apa mas?”
“sebenarnya hal yang gabisa dilakuin sama kakak kamu apasih?”
“ha? Kok nanya kayak gitu mas?”
“ya habis, dia sholatnya rajin, bisa nyari kerja bantu orang tua juga, bisa masak, ngurus anak sama beresin rumah juga bisa, kayaknya juga dia pinter,, terus kekurangannya apaan?”
Leo terkejut mendengar perkataan kakak iparnya itu dan tertawa terbahak-bahak.
“yaampun mas Andra bikin leo sakit perut aja sih.. hmm,, apa ya kekurangan kak Khansa?” Leo sejenan berfikir “oh iya, kak Khansa kurang cantik mas.”
“dia cantik kok!” tiba-tiba saja mulut Kalandra mengeluarkan kata-kata yang membuat orang yang berada di belakangnya tertunduk malu.
“tuh kak, kakak denger sendiri kan, mas Andra bilang kakak cantik.” Ledek Leo yang mengetahui jika Khansa juga berada disana. Seketika Kalandra menoleh ke belakang dan terkejut melihat Khansa yang sedang berdiri
membawa camilan untuk mereka.
Kalandra beranjak dari tempat duduknya dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah melewati Khansa, Khansa tersenyum melihat tingkah Kalandra yang malu-malu.
“ciyee ada yang mulai kasmaran nih ceritanya…” ledek Leo
Khansa melotot ke arah Leo dan berbalik badan masuk kedalam rumah tanpa memberikan camilan yang berada di tangannya, Leo yang melihatnya lalu berdiri.
“kakak,, camilanku manaa…!” Leo berlari kedalam rumah mengejar Khansa sampai dapur.
“kamu baru pulih dari operasi ternyata kuat juga ya buat lari!”
“ih kakak sewot banget sih bukannya terimakasih malah marah-marah”
“kamu jangan ngerjain mas Andra lagi, gasopan. Kasian dia jadi canggung gitu.”
“iya kak maaf”
“udah ayo bantu kakak nyiapin makanan ke meja, udah jam 7 tuh ayah ibu dan orang tua mas Andra pasti sebentar lagi bangun.”
Leo dan Khansa menyiapkan meja makan dengan sangat rapih, setelah selesai merapikan meja makan, Khansa dan Leo pergi ke kamar masing-masing untuk mandi dan mengganti baju.
Di kamar, Khansa melihat Kalandra sedang duduk di atas kasur masih dengan baju tidurnya.
“mas kamu ga mandi?”
“sebentar lagi” “em,,anu sa,, yang aku omongin tadi,,”
“anggep aja aku ga dengar mas” Khansa tersenyum karena ia tau bawa suaminya masih malu dengan kejadian tadi.
“ya sama aja itu kamu dengar tapi pura-pura ga dengar.”
“pfftt,, lah kan aku punya telinga jadi pasti denger dong mas. Udah cepetan mandi, orang tua kita pasti sudah berkumpul dibawah semua.”
Dengan malas Kalandra menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu pergi ke ruang makan, sedangkan Khansa pergi ke kamar Kenan untuk menyiapkan Kenan. Khansa membangunkan Kenan yang masih terlelap dengan sangat
lembut.
Di meja makan semua orang sudah berkumpul kecuali Khansa dan Kenan.
“nak Andra, sasa kemana ya?” tanya ibu Khansa
“Khansa tadi pergi ke kamar Kenan bu”
“susul istri dan anak kamu ndra, ibu dan ayah mertuamu sudah lapar tuh.” Ucap mama Alisha.
Kalandra naik untuk menyusul Khansa dan Kenan, Kalandra mengintip dari luar pintu kamar Kenan dan tersenyum bahagia karena Kenan yang selalu bersikap seperti orang dewasa sekarang menjadi lebih manja pada Khansa, sikap Kenan sekarang lebih sesuai dengan umurnya dibandingkan dulu.
“tok,,tok,,tok” Kalandra mengetuk pintu lalu membukanya
“papii..” Kenan lari dan melompat ke pelukan papinya
“wah anak papi sudah wangi sekali”
“iya dong pi, tadi mami mandiin Kenan terus ngasih Kenan parfum yang banyak biar wangi katanya. Papi mau juga?”
Kalandra dan Khansa tertawa mendengar perkataan Kenan lalu menggendongnya ke ruang makan.
Semua orang yang ada di meja makan sangat bersyukur melihat Kalandra, Khansa dan Kenan yang menuruni tangga dengan senyum bahagia.
“duh cucu kakek Arnold sepertinya senang sekali ya”
Kenan turun dari gendongan papinya dan menyalami tangan semua orang yang ada disana lalu duduk di pangkuan kakek Arnold. Disana Kenan menceritakan semua yang ia lakukan Bersama Khansa pagi ini. mama Alisha sangat bersyukur melihat cucunya yang bahagia.
“*syukurlah kehadiran khansa bisa membuat Kenan menjadi lebih* *ceria dan bahagia, aku harap kalandra juga bisa membuka hatinya untuk Khansa*..”
batin mama Alisha
Setelah semua orang selesai sarapan, mereka tetap bercengkrama di ruang keluarga.
“Klandra mempunyai sesuatu yang ingin di ucapkan pada kalian semua.” Tiba-tiba Andra membuka pembicaraan, sedangkan Khansa yang mengetahui apa yang akan Andra bicarakan itu sedikit gugup.
“ada apa Ndra?" tanya papanya
“Kalandra dan Khansa memutuskan untuk tinggal di apartment pribadi Andra pa”
Semua orang yang ada disana terutama mama Alisha sangat terkejut.
“kenapa Ndra? Apartment terlalu kecil, ga baik untuk perkembangan Kenan.” Protes mama Alisha
“justru karena kita bertiga ingin menjadi lebih dekat ma, kita memutuskan untuk pindah ke tempat yang lebih kecil”
“tapi Ndra,,,”
“sudah tidak apa-apa ma, mereka benar jika tinggal dirumah yang terlalu besar mereka akan susah berkumpul bersama. Lagipula kita sudah tidak bisa mencampuri urusan rumah tangga mereka ma” papa Arnold memutus
pembicaraan mama Alisha.
“bagaimana dengan ayah dan ibu?” Kalandra juga menyanyakan pendapat dari orang tua Khansa.
“kalo ayah dan ibu terserah pada kalian saja, kami sudah terbiasa dengan rumah yang kecil jadi kami tidak mempersalahkannya.”
“baiklah kalau kalian semua sudah setuju”
“kapan kamu akan pindah nak? Tanya ibu Khansa
“kalo bisa sore ini bu.”
“apa? Sore ini? tapi di apartmentmu tidak ada perabotan apa-apa” protes mama Alisha
“kami akan berbelanja kebutuhan perabotan kami sendiri ma” Khansa yang sedari tadi hanya menyimak obrolan mereka akhirnya buka suara
“baiklah, tapi ijinkan mama membantu kalian untuk pindah ya?”
“baiklah ma, tapi mama dan papa ikut mengantar ayah dan ibu dulu lalu langsung ke apartment aja ya, kami mau beli perabotan dulu nanti.”
Dikamar, Kalandra dan Khansa sedang menyiapkan barang yang akan di bawa ke apartment mereka.
“sa, kamu gausah bawa banyak-banyak barang, kalo ada yang kurang kita beli aja” protes Kalandra karena melihat Khansa yang membawa banyak barang.
“kita gaboleh boros mas, harus pinter-pinter nabung”
“yaampun sa, kamu lupa suami kamu ini kerjanya apaan?”
“aku tau, mas Andra emang gapernah hidup susah dan selalu membeli barang apapun yang disuka, tapi aku engga mas, aku terbiasa dengan kehidupan sederhana dan membeli barang yang aku butuhkan bukan yang aku suka. Lebih baik mas Andra simpan uang itu dan disumbangkan ke panti asuhan itu lebih
bermanfaat”
“tapi aku ga akan bangkrut kalau hanya membeli beberapa barang”
“iya terserah mas Andra deh, aku mau ke kamar Kenan dulu mau liat dia udah siap apa belum.”
Khansa mengalah pada Andra karena ia merasa tidak akan menang melawan Andra, Khansa memutuskan untuk ke kamar Kenan dan mempersiapkannya.
Dikamar Kenan sudah ada bi Rini yang memang bertugas untuk mengasuh dan menyiapkan kebutuhan Kenan.
“bi, biar saya saja yang merapikan barang Kenan, bibi ikut bantu-bantu di bawah aja ya” ucap Khansa dengan tutur kata yang lembut.
“tapi nyonya, ini sudah tugas saya nanti tuan marah”
“engga bi mas Andra ga akan marah, dan bibi jangan panggil saya nyonya ya, panggil saya sasa aja. Bibi kan lebih tua dari saya, ga enak
didengernya kalo bibi panggil saya nyonya”
“engga nyonya itu memang sudah kewajiban saya memanggil istri tuan Andra dengan sebutan nyonya”
“baiklah bi jika begitu” ucap Khansa pasrah.
Bi Rini yang baru saja tiba di dapur mendapatkan pertanyaan dari pelayan lainnya.
“loh bi Rini kok sudah turun?”
“iya nyonya bilang mau mengurus kebutuhan tuan muda Kenan sendiri."
“wah emang nyonya sasa baik sekali ya, bahkan kita tidak perlu repot membuatkan sarapan karena dia sendiri yang memasak untuk semua orang.” Jawab pelayan yang lain.
“iya, saya bersyukur tuan Andra mendapatkan wanita yang baik dan cantik seperti nyonya sasa” jawab pelayan lainnya.
“iya, semoga saja mereka menjadi keluarga yang bahagia selamanya.” Jawab bi Rini.
Kalandra dan Khansa sudah berada di toko perabotan rumah, sedangkan Kenan ikut bersama kakek Arnold dan nenek Alisha untuk mengantar kakek Bobi dan nenek Lia.
![](contribute/fiction/1401978/episode-images/1601885712515.jpg)
Khansa yang melihat Kalandra memilih sendiri perabotan apartmentnya terkagum karena ternyata Kalandra tidak malu berada di tempat seperti itu.
"*aku sangat senang dengan apa yang aku lihat sekarang, semoga pernikahan ini akan bertahan selamanya, mungkin aku sudah jatuh cinta padamu mas dan aku berharap kamu juga menyukaiku, tapi aku akan tetap bahagia walaupun hanya berada disampingmu mas*"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
ousky
lanjut bagus cerita nya thor
2022-06-23
0
I Gusti Ayu Widawati
Kalau visual orang Korea saya rasa kurang pas.
2022-04-26
0
Ima Yuliantina Tony
biasa yg cinta duluan cewnya trs sll nolak kemewahan🤣
2022-02-04
0