Berprestasi mungkin bisa membuatmu menjadi lebih tinggi, tapi kerendahan hati bisa membuatmu lebih dicintai.
Diruangannya, Kalandra sedang marah-marah karena mendengar cerita tentang perlakuan karyawannya kepada Khansa dan Kenan.
“kau bilang apa!? Bagaimana bisa seorang karyawan biasa menghina istri dan anakku!?” Kalandra berteriak di dalam ruangannya, sedangkan Khansa, Kenan dan Edo sangat tegang karena kemarahan Kalandra.
“mas,, sudahlah aku dan Kenan tidak apa-apa benarkan sayang?” ucap Khansa sambil bertanya kepada Kenan untuk menenangkan Kalandra.
“tidak apa-apa bagaimana? Kenan juga bilang katanya kamu dihina oleh ibu-ibu yang Ada di sekolah Kenan dan supir taxi kan?” tegas Kalandra.
Khansa melihat ke arah Kenan dengan tatapan menyelidik, Kenan hanya tertawa dan berbisik pada Khansa.
“*maaf mi, habisnya Kenan kesel mami digituin sama orang*” bisik Kenan yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Khansa.
“mulai sekarang kamu harus memakai baju-baju yang berasal dari perusahaanku, aku akan memberikanmu semua barang limited edition.” Ucap Kalandra
“pak Edo dan Kenan bisakah kalian keluar sebentar? Biarkan kami berbicara berdua.” Ucap Khansa pada Edo dan Kenan.
Setelah Edo dan Kenan keluar dari ruangan Kalandra, Khansa mendekati Kalandra dan menyentuh pipinya dengan lembut. Kalandra yang terkejut sekaligus senang dengan perlakuan Khansa yang tiba-tiba itu akhirnya menjadi lebih tenang.
“mas, aku dan Kenan tidak apa-apa. Apa mas malu mempunyai istri sepertiku makanya mas ingin membuatku merubah penampilanku?” tanya Khansa dengan lembut.
“bukan begitu, aku tidak pernah malu denganmu, tapi aku tidak suka jika ada orang yang berani menghina istri dan anakku. Jika ada yang menghina kalian berarti mereka juga menghinaku! Intinya aku mau kamu memakai semua barang dari perusahaanku mulai dari baju, tas, sepatu dan lainnya.”
“tapi mas,,”
“tidak ada tapi-tapian. Kamu adalah istri seorang pengusaha sukses, kamu akan lebih sering bertemu dengan orang-orang penting dan akan menjadi pusat perhatian wartawan.”
“baiklah mas.” Ucap Khansa pasrah
Saat menikah, Kalandra dan Khansa hanya mengundang rekan-rekan terdekat mereka dan rekan-rekan bisnis Kalandra, sedangkan karyawan dan wartawan tidak mengetahui tentang pernikahan itu.
“ayo kita pulang dan mencari sekolah untuk Kenan.” Ajak Kalandra
Khansa hanya mengikuti Kalandra keluar dari ruangannya dan memanggil Kenan yang sedang di ruangan Edo.
Disepanjang jalan menuju loby, tangan kanan Kalandra menggandeng tangan Khansa dan tangan kirinya menggandeng Kenan. Semua karyawan tertuju kepada mereka bertiga, dan tidak sedikit karyawan yang berbisik karena iri melihat Khansa yang hanya gadis biasa mampu menaklukan hati Kalandra.
Mereka sudah berada di sekolah dasar yang paling bagus di kota itu, setelah mendengar semua penjelasan dari kepala sekolah, Kalandra tadinya ingin langsung menyetujuinya namun Kansa memegang tangan Kalandra dan mereka pamit keluar sebentar meninggalkan Kenan diruangan itu.
“kamu kenapa sa? Sekolah ini bagus, untuk apa ingin berbicara lagi?” tanya Kalandra heran.
“mas, sekolah ini memang memiliki kualifikasi pelajaran yang bagus bahkan sangat bagus, tapi dengan waktu belajar yang sangat lama di usia Kenan yang masih kecil itu tidak baik mas.” Jelas Khansa secara perlahan karena takut membuat Kalandra marah.
“tidak baik bagaimana?”
“mas, dari dulu Kenan hidup tanpa ada seseorang yang bisa diajak bermain, dirumah juga dia tidak pernah bercanda denganmu dan sosok ibunya. Lalu sekarang? Waktu dia belajar disekolah lebih banyak, saat pulang kerumah dia pasti sudah lelah dan tertidur, lalu bagaimana kita bisa mengajaknya bermain?”
Kalandra memikirkan apa yang dikatakan Khansa itu memang benar. Sekolah itu memang memiliki waktu belajar yang cukup tinggi untuk ukuran anak SD, mereka belajar di sekolah dari pukul 07.00-17.00 jadi Kenan pasti sangat lelah saat dirumah.
“baiklah, kita carikan sekolah yang tidak terlalu memiliki waktu belajar yang banyak.”
Khansa tersenyum senang karena pendapatnya diterima oleh Kalandra.
Akhirnya mereka berdua masuk kembali ke ruanga tersebut.
“maaf sebelumnya bu, kami tidak jadi memasukkan anak kami ke sekolah ini.” ucap Khansa.
“kenapa bu? Apa kualitas sekolah kami masih kurang?” tanya guru tersebut
“bukan begitu, sekolah ini adalah sekolah yang sangat bagus, tetapi saya tidak ingin waktu anak saya dirumah tersita karena waktu disekolahnya terlalu banyak.” Ucap Khansa lagi
Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk pulang dan melanjutkan pencarian sekolah untuk Kenan keesokan harinya. Sepanjang jalan Kenan sangat aneh kenapa orang tuanya tidak memasukkannya ke sekolah itu.
“papi, mami.. kenapa Kenan tidak jadi masuk ke sekolah itu?”
“karena Kenan akan belajar terus sampai sore, mami tidak mau Kenan lelah di sekolah lalu saat pulang kerumah Kenan sudah lelah dan tidak memiliki waktu bersama papi dan mami sayang. Mami juga yakin Kenan itu cerdas, jadi dimanapun Kenan bersekolah Kenan akan menjadi murid yang pintar.”
“terimakasih mami, mami memang mami terbaaaiikk di dunia…” ucap Kenan sambil memeluk Khansa
Kalandra tersenyum senang melihat interaksi antara Khansa dan Kenan yang benar-benar seperti anak dan ibu kandung.
Seperti biasa di apartment, Khansa memasak makanan untuk mereka dan membersihkan rumah, lalu ia berhenti di sebuah lemari besi yang berada di ruang kerja Kalandra yang terkunci sangat rapat.
Khansa yang penasaran akhirnya menghampiri Kalandra di kamar dan menanyakan tentang lemari tersebut kepada Kalandra.
“mas, lemari besi yang ada di ruang kerjamu itu isinya apa ya? Aku mau bersihin tapi gabisa soalnya dikunci.” Khansa menanyai Kalandra yang sedang tiduran di kasur.
“emm,, gausah di bersihin biarkan saja begitu”
“memang apa isinya? Apa aku tidak boleh mengetahuinya?”
“itu adalah barang-barang milik Amelia, aku sengaja menaruhnya di lemari seminggu sebelum kita menikah.”
Jujur sebenarnya hati Khansa sakit mengetahui barang milik mantan istri Kalandra masih disimpan dengan sangat rapat.
“mungkin akan sulit untukku mengisi hatimu mas” batin Khansa
“baiklah mas, aku tidak akan menyentuhnya” Khansa berbalik untuk keluar dari kamar, namun tiba-tiba saja Kalandra menarik tangan Khansa hingga Khansa jatuh ke pelukan Kalandra.
Khansa sangat gugup karena ia terlalu dekat dengan Kalandra. jantung Khansa berdebar dengan kencang begitu pula jantung Kalandra.
Khansa langsung beranjak dari pelukan Kalandra namun Kalandra menahannya dan memeluk Khansa dengan sangat erat.
“aku menyimpan barang amelia bukan karena aku tidak ingin membuka hatiku untukmu,, tapi aku memang belum siap membuangnya karena Kenan belum mengetahui banyak tentang ibu kandungnya, saat Kenan sudah sedikit lebih besar dan aku sudah memberi tau semua hal tentang ibu kandungnya aku akan membuangnya sedikit demi sedikit.” Khansa terkejut dengan ucapan Kalandra.
“apa dia bisa membaca isi hatiku?” batin Khansa
“baiklah mas, aku mengerti aku tidak menyuruhmu untuk membuangnya. Dia adalah ibu Kenan dan orang yang kamu cintai. Aku tidak bisa menggantikan posisinya dihatimu dan di hati Kenan.” Khansa mendorong pelan tubuh Kalandra dan tersenyum manis.
“terimakasih karena sudah mengerti, aku ingin memulai hubungan yang sebenarnya denganmu.”
“terimakasih sudah mau membuka hatimu untukku, aku akan selalu menunggu mas.”
Tiba-tiba Kenan mengetuk pintu kamar mereka.
“papi, mami.,,, Kenan mau tidur sama papi dan mami ya?”
“Kenan kamu sudah besar harus tidur sendiri” ucap Kalandra yang membuat Kenan bersedih, lalu Khansa menggenggam tangan Kalandra dan menggelengkan kepala pelan kearah Kalandra.
“Kenan sayang, hari ini Kenan boleh tidur sama papi dan mami.” Khansa berjongkok dan berbicara pada Kenan.
“benarkah mi? asikk Kenan sayang mami..” Kenan langsung berlari masuk kedalam kamar dan tidur diatas kasur mereka.
“dasar pengganggu suasana” gumam Kalandra yang masih bisa didengar oleh Khansa, Khansa hanya mengelus punggung Kalandra dan tersenyum malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ya itu juga karna penampilan nya Khanza sendiri,sekarang Khanza udah nikah,mantu dan istri org terhormat keluaga terpandang,Setidaknya Khanza setidaknya bisa lah merubah penampilan nya sedikit,gak kampungan banget,,setidaknya bisa menjaga imeg kluarga suaminya,,,
2022-12-12
0
Tian
memang cinta datang karna terbiasa...
2021-12-07
1
Eka Hartini
fero
2021-10-24
0