Bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama,
yang datang pertama atau yang paling perhatian.
Tapi tentang siapa yang datang dan tidak pernah pergi.
\****Di perusahaan***\*
Edo menghampiri Kalandra yang sedang berada di ruangannya.
“Ndra,,” sapa Edo
“ada apa do?”
“kita harus pergi ke Jepang untuk pertemuan bisnis dengan klient penting”
“apa tidak bisa diwakilkan?”
“sepertinya tidak bisa, kemarin CEO perusahaan itu ingin bertemu dengan anda langsung.”
"berapa lama kita disana?"
"mungkin selama sebulan jika semuanya lancar"
“baiklah kau boleh pergi.”
Kalandra memikirkan tentang perjalanan bisnisnya, dan khawatir jika Khansa akan sedih karena ditinggal olehnya.
Diapartment, Kalandra mencari Khansa di kamarnya dan benar saja ia sedang tertidur nyenyak, Kalandra langsung merebahkan dirinya di kasur dan memeluk Khansa dari belakang. Khansa yang merasakan ada tangan besar yang melingkar di perutnya lalu terbangun.

“kamu sudah pulang mas?”
“hmm,,” Kalandra hanya berdehem tanpa berkata sepatah katapun. Khansa yang merasa aneh dengan sikap Kalandra langsung membalikkan badannya.
“ada apa mas?”
“tidak apa-apa, dimana Kenan?”
“Kenan masih disekolah mas, kamu yang pulang terlalu cepat”
“mm, kita harus mencari sekolah untuk Kenan.”
“kenapa buru-buru? Masukan sekolah masih sekitar sebulan lagi mas.”
“aku harus melakukan perjalanan bisnis, aku berencana membuat cabang perusahaan baru di Jepang”
“apa? Berapa hari?” Khansa langsung duduk dan menatap serius ke arah Kalandra.
“mm,, mungkin sebulan.”
Khansa terkejut dan diam sejenak, lalu beranjak dari kasur ingin ke dapur
“kamu pasti haus kan, aku akan membuatkan the untukmu.”
“saa,,,,” panggil Kalandra dan tidak dijawab oleh Khansa
“bagaimana ini? apa aku harus membawanya? Tapi bagaimana dengan Kenan?” batinnya
Kalandra menuju ke arah dapur untuk menghampiri Khansa. Disana ia melihat Khansa yang sedang menuangkan air panas tanpa melihat gelasnya dan mengenai tangan kirinya.
“Aww,,!” teriak Khansa. Kalandra yang melihatnya langsung berlari ke arah Khansa dan melihat tangan Khansa yang sudah merah dan hampir melepuh.
“kamu duduk disini!” perintah Kalandra, Kalandra mencari kotak P3K di lemari dapur dan membawanya untuk mengobati tangan Khansa yang hampir melepuh itu.
“kamu apa-apaan sih sa?!” bentak Kalandra
Khansa yang mendengar bentakan Kalandra langsung menangis dengan histeris. Kalandra yang mendengarnya tiba-tiba saja menjadi panik.
“m,,maafkan aku sa, a,,aku tidak berniat untuk membentakmu.”
“mas jahat, baru juga 3 bulan menikah kau ingin meninggalkan aku disini hikss..”
“lalu aku harus bagaimana? Apa kau ingin ikut denganku?”
Khansa diam sejenak dan melihat Kalandra.
“lalu bagaimana dengan Kenan?”
“bagaimana kita ajak dia juga, sekalian kita liburan dan honeymoon. Kita sama sekali belum honeymoon dan liburan bertiga kan?”
Khansa senang mendengar ucapan Kalandra.
“apakah tidak apa-apa jika Kenan libur sekolah?”
“biar aku yang urus masalah sekolahnya.”
Khansa sangat senang mendengar ucapan suaminya dan langsung bergegas untuk merapihkan baju yang akan merka bawa.
“mas ayo jemput Kenan sekarang”
“astaga sa, kamu semangat banget sih?”
“Ayo sekarang aku pengen cepet-cepet bilang ke Kenan dia pasti seneng banget.”
“lalu sekolah Kenan?”
“mm, nanti aku telfon ibu dan mama untuk mencarikan sekolah untuk Kenan mas, aku yakin pilihan mereka tidak akan salah”
“baiklah tunggu aku mengganti pakaianku dulu.”

Khansa sangat antusias selama perjalanan menuju sekolah Kenan. Ia membicarakan apa saja yang akan dibawa selama mereka di jepang dana pa saja yang akan mereka lakukan disana selama sebulan.
“sa,, aku akan berbicara dulu denganmu, niat awalku kesana karena urusan bisnis jadi kamu jangan terlalu berharap ya, aku takut jika aku tidak memiliki waktu untuk kalian.” Kalandra menjelaskan kepada Khansa agar ia tidak kecewa jika Kalandra tidak bisa selalu menemaninya.
“aku tau mas, aku dan Kenan akan berlibur berdua tanpa mengganggumu, aku janji.”
Kalandra hanya mengelus lembut kepala Khansa dengan tangan kirinya.
Setelah sampai ke sekolah Kenan, Kalandra membukakan pintu untuk Khansa karena takut jika tangan kiri Khansa akan tersenggol dan membuatnya infeksi.
Kenan yang melihat Kalandra dan Khansa yang menjemputnya langsung berlari ingin memeluk Khansa dan di halangi oleh Kalandra.
“ih papi apaan sih, Kenan mau peluk mami” protes Kenan
“apa kau tidak lihat tangan mamimu itu sedang luka?” Kenan langsung melihat kearah tangan Khansa dan terkejut
“yaampun mami diapain sama papi sampe tangan mami luka? Ayo kita bawa mami ke rumah sakit pii!”
“mami ga apa-apa sayang, hanya terkena sedikit air panas.” Khansa menenangkan Kenan yang sedang mengkhawatirkannya.
“benar kata Kenan sa, kita harus ke rumah sakit untuk mengobati tanganmu itu.”
“tidak usah, kalian ini gausah berlebihan, udah ayo kita belanjaaa!” terian Khansa
“tidakk! Tidak ada yang berbelanja” ucap Kalandra
“kenapa mas?”
“kita belanja langsung disana aja, aku gamau kita bawa barang banyak dari sini, disana kita pasti banyak membeli barang dan oleh-oleh, bawaan kita pasti banyak”
“baiklah mas” ucap Khansa pasrah.
“mi, emang kita mau kemana?” Kenan yang sedari tadi sangat penasaran akhirnya membuka mulutnya.
“kita akan ke Jepang ikut papi kerja dan sekaligus berlibur disana” jelas Khansa
“benarkah mi?”
“benar sayang, Kenan senang ga kita akan jalan-jalan?”
“senang sekali mamii, Kenan baru pertama kali bisa jalan-jalan dengan papi dan mami”
Kenan sangat antusias tentang liburannya ke jepang bersama Kalandra dan Khansa. Ia membawa banyak mainannya.
Keesokan harinya mereka berada dibandara pribadi Kalandra menunggu Edo.

Kansa memangku Kenan yang sedang sibuk bermain dengan hpnya, sedangkan Kalandra sibuk menelfon Edo yang sedari tadi belum juga datang.
“astaga Ndra! Kita mau perjalanan bisnis apa mau liburan?” tanya Edo dari belakang
“kamu dari tadi kemana aja do!?”
“ya sorry, aku habis ambil berkas yang ketinggalan di kantor. Ini istri sama anakmu ikut juga?”
“hmm, Khansa nangis sampe numpahin air panas ke tangannya gara-gara mikirin aku pergi ke luar negeri selama sebulan.”
“astaga jadi sekarang istrimu bucin?”
“ha? apaan tuh bucin?”
“astagaa! BUDAK CINTA ndra! Kamu manusia jaman batu ya gatau artinya bucin?”
“lah bodo amat sama bucin kek tokek kek, ayo berangkat.”
“kamu ganti jet pribadi ndra?” Tanya Edo karena seingatnya jet pribadi Kalandra berwarna putih.

“kamu lupa aku punya berapa jet pribadi do?”
“emang berapa?”
“tiga!”
“buju buneng, ternyata temenku kaya melintir ya” ejek Edo dan mengikuti Kalandra menaiki jet pribadinya, sedangkan Khansa dan Kenan sudah berada di dalam sedari tadi.
Mereka melakukan perjalanan yang menyenangkan, karena Kenan sedari tadi sangat semangat dan bernyanyi sepanjang perjalanan hingga kelelahan.
Setelah sampai di tempat tujuan, Kalandra dan Khansa beristirahat di kamar mereka, sedangkan Kenan diajak oleh Edo tidur di kamarnya karena Edo mengerti jika sahabatnya itu ingin membuatkan adik kecil untuk Kenan.
“*selamat berjuang bro, semoga cepat memberikan keponakan baru untukku*” bisik Edo kepada Kalandra sebelum menuju ke kamarnya.
Kalandra yang mendengar bisikkan dari sahabatnya itu langsung tersenyum dan pergi meninggalkannya untuk menyusul Khansa.
Khansa menuju ke kamarnya dan membuka pintu kamarnya, betapa terkejutnya Khansa melihat kamarnya sudah di hiasi berbagai macam balon dan lainnya.

Khansa sangat senang mendapatkan kejutan yang sangat indah dari Kalandra. Tiba-tiba Kalandra masuk ke kamar dan berjongkok di belakang Khansa sambil mengeluarkan kotak kecil yang berisi cincin berwarna biru, warna kesukaan Khansa.

"Mas??"
"aku mencintaimu Khansa Olivia. Maukah kau hidup bersamaku untuk selamanya?"
Kata-kata Kalandra sangat menyentuh hati Khansa dan membuatnya meneteskan air mata bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Lina Simangunsong
manis bamgatttt
2022-05-11
0
kaname senpai
bikin gue berhayal pengen punya suami cakep gagah perkasa bntuk tubuh atletis.kaya tajir melintir se indo raya baik hati dan tdak sombong 😆😆
2021-12-14
2
zh4insu
Mau Mas,,, mau sekali,,, 🥰🥰🥰😍😍😍😘😘😘😘
2021-07-24
0