Acara pernikahan Kalandra dan Khansa sudah selesai, mereka bersama kedua orang tua mereka pulang ke rumah Andra, malam itu Andra meminta orang tua dan adik Khansa untuk menginap dirumah Andra karena Andra tau bahwa malam itu termasuk perpisahan antara khansa dan orang tuanya.
Dirumah Andra mereka semua sudah berganti pakaian dan berbincang-bincang di ruang keluarga, Kenan yang sedari tadi sudah mulai lelah tetap menempel pada Khansa.
“jadi papa kenal sama ayah Bobi?” tanya Andra kepada papanya
“bukan kenal lagi Ndra, kita dulu hidup di kampung yang sama kita sering mandi di sungai, kita sering nyuri buah mangga tetangga juga, duh pokoknya dulu susah seneng bareng deh, sampe papa lulus SMA papa sekeluarga pindah ke luar kota karena kakekmu dulu mendapat kenaikan posisi di perusahannya. Setealah itu kita sama sekali tidak berkomunikasi, papa pernah kembali ke kampung halaman papa lagi, tetapi Bobi udah pindah dan tidak tinggal di rumah itu lagi.”
“iya, nasibmu sangat beruntung Norld bisa menjadi sesukses ini. Ga nyangka ya, ternyata dunia ini sempit sekali Norld, sekarang kita malah jadi besan.”
“iya, aku ga nyangka kamu punya putri secantik ini Bob.”
“kau juga mempunyai putra yang sangat tampan dan sukses Norld”
Mereka semua ikut tertawa, hingga Kenan bersuara.
“mami,, Kenan ngantuk.” Kenan yang sedari tadi sudah lelah dan sangat mengantuk akhirnya berani untuk berbicara
“iya sayang, ayo tidur mami temenin ya..”
“mau aku antar sa?”
“gausah mas, aku kan udah tau dimana kamar Kenan. Khansa nemenin Kenan tidur dulu ya papa, ayah, mama, ibu.”
“leo ikut kak Sasa ya, Leo juga ngantuk mau tidur sama Kenan aja.”
“baiklah ayo ikut.”
Dikamar Kenan, Khansa sudah menidurkan Kenan sedangkan Leo tertidur di sebelah Kenan.
Khansa senang melihat pemandangat itu. Lalu iya memutuskan untuk turun dan bergabung dengan orang tuanya.
“Kenan sudah tidur sa?” tanya mama Alisha
“iya ma, Kenan sudah tidur, bahkan Leo juga.”
“baiklah, kalian tidurlah kalian pasti sangat lelah setelah pesta itu. Dan jangan lupa buatkan mama cucu kedua.”
“astaga mama!” Andra melototi mamanya. Sedangkan Khansa tertunduk malu menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah.
“kenapa nak Andra, ibu juga kan lagi nunggu cucu pertama juga.” Jawab ibu Khansa menahan tawanya.
Khansa yang sudah tidak bisa menahan malu akhirnya lari keatas tanpa tau dimana kamarnya berada, akhirnya kalandra pun menyusul khansa keatas.
Sedangkan para orang tua hanya tertawa melihat Kalandra dan Khansa yang sedang malu-malu.
“sasaa…”
“eh mas Andra ngagetin aja”
“kamu ngapain diem disini?”
“aku emang udah tau kamar Kenan tapi aku gatau kamarku dimana mas hehehe”
“dasar, gitu sok-sokan make kabur segala”
“ya habisnya sasa malu diledekin gitu sama mama dan ibu”
“yaudahdeh, ini kamar kita disini.” Kalandra membuka pintu kamarnya.
“ha? Kita mas?” Khansa terkejut mendengar kata ‘kamar kita’ dari mulut Andra
“iya kita, kita sudah menikah gamungkin kalo tidurnya misah kan sa? Udah ayo masuk”
“em,, i..iya mas”
Akhirnya Andra dan Sasa memasuki kamar mereka dan bergantian untuk mandi karena tadi setelah acara mereka hanya mengganti baju mereka dan berkumpul bersama keluarga mereka.
Setelah selesai mandi dan berganti baju Kalandra dan Khansa duduk di atas tempat tidur, mereka sangat canggung dan tidak berbicara apapun, namun tiba-tiba perut Khansa berbunyi karena lapar sedari tadi dia tidak makan apapun, Andra yang mendengar perut istrinya itu berbunyi akhirnya tertawa sangat keras dan memecah suasana canggung dikamar itu.
“kamu laper sa? Kok ga bilang sama mas?” Andra berusaha berhenti tertawa dan berbicara dengan Khansa
“jangan ketawa mas,, akutuh dari tadi belum makan sama sekali tau.”
“ yaudah ayo kita makan di luar sa, mas juga lumayan laper nih”
“tapi kalo nanti Kenan bangun terus nyariin kita gimana mas?”
“tenang aja, anak itu kalo udah tidur kayak kebo gaakan bangun walaupun ada gempa.”
“serius mas? Wah hebat ya dia hehe, yaudah aku ganti baju dulu ya mas.”
“yaudah mas tunggu di bawah ya, mas mau minta ijin sama orang tua kita.”
“baiklah mas”
Andra turun ke bawah, disana orang tuanya masih berbincang-bincang sangat serius entah apa yang mereka bicarakan hingga selama itu.
“Andra, kamu mau kemana?” mama Alisha melihat Andra yang turun dari tangga dan bertanya.
“Andra mau nyari makan sama Sasa ma, kasihan Sasa belom makan apapun dari tadi. mama papa ayah ibu ga mau titip?”
“kami gausah deh nak Andra kami gamau ganggu kalian berduaan, nanti gara-gara kami nitip kalian jadi buru-buru pulang lagi.” Ledek ibu diikuti tawa yang lainnya, sedangkan Andra hanya menggelengkan kepala.
Andra yang melihat Khansa menuruni tangga akhirnya berpamitan dan menuju ke mobilnya diikuti oleh Khansa dibelakangnya.
“kamu mau makan apa sa?” tanya Andra didalam mobil
“ntahlah mas, yang penting makan tapi di tempat pinggir jalan aja jangan di restoran mahal mas.”
“baiklah”
Andra melajukan mobilnya ke restoran kecil yang berada di pinggir jalan.
Kalandra dan Khansa masuk ke dalam restoran dan mencari tempat duduk yang nyaman.
“kamu gapapa makan di restoran kecil ini?” tanya khansa yang melihat jika Andra kurang nyaman dengan keadaan restoran itu.
“aku gapapa, ayo pesan makanan.”
Khansa memesan makanan yang lumayan banyak sehingga mebuat Andra melongo mendengar makanan yang dipesan oleh Khansa.
“sa, kamu yakin makan sebanyak itu? Kalo aku jelas ga habis loh”
“yakin mas, Sasa belum makan dari tadi siang, pagi juga Sasa cuma makan roti sama susu aja.”
“baiklah, awas sampe ga habis ya aku suruh kamu bayar semuanya”
“habis mas habis, kalo ga habis juga sasa gabisa bayar, ntar mas Andra Sasa tinggal disini buat jaminan terus sasa pulang ngambil uang hehehe..”
“kurang asem kamu sa”
Sasa hanya terkekeh melihat Andra kesal.
Makanan yang mereka pesan sudah berada dimeja mereka, mereka mulai makan dengan tenang namun Andra semakin terkejut melihat Khansa yang makan dengan sangat lahap hingga Andra yang melihat saja menjadi kenyang.
“sa, kamu mau kita pindah rumah?” pertanyaan Andra membuat Khansa menghentikan aktifitasnya dan melihat andra dengan tatapan serius.
“boleh, ke rumah yang lebih kecil kan mas?”
“loh kenapa harus yang kecil? Kamu gamau ke rumah yang lebih besar?”
Khansa menggelengkan kepalanya “kalo menurut sasa, rumah kecil itu bisa membuat keluarga lebih dekat mas rumah yang kecil juga membuat keluarga lebih hangat, karena kita bisa selalu bertemu. Kalo dirumah yang besar kayaknya kalo mas ngumpet juga aku butuh waktu 24 jam buat nemuin mas hehe”
“kamu emang berbeda sa, mungkin jika wanita didepanku bukan kamu ia akan meminta rumah yang lebih besar.”
“apa mau kita pindah ke apartment?”
“aku ikut kamu aja mas, kamu itu kepala keluarga dan imamku sekarang jadi aku ngikutin kamu.”
“baiklah, aku akan coba bicara dengan orang tua kita dulu nanti.”
“besok aja mas, sudah malam orang tua kita pasti lelah”
“oke, habiskan makanmu kita juga harus beristirahat”
Khansa dengan sigap menghabiskan makanannya, sedangkan Kalandra membayar tagihan makanan mereka. Setelah selesai makan malam, mereka pulang menuju rumah mereka.
Malam itu tidak terjadi apa-apa di antara mereka, Khansa tidur di atas kasur sedangkan Kalandra tidur di sofa kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 375 Episodes
Comments
Nuraini Maulina
binimu berpikiran dewasa sebelum waktu nya
2023-06-13
0
Erista SSubekti
semoga pada akhirnya bahagia
2021-10-24
0
Farhah Ali Basebe
ko
2021-08-02
0