Bab 16 Uang Bulanan

Seorang wanita cantik kini tengah berkutat dengan bahan-bahan makanan, untuk menyiapkan segala masakan untuk menu makan hari ini.

Setelah satu jam ia berkutat di dapur, beberapa makanan seperti sayur sop, tempe kecap, tumis kangkung dan ayam goreng kini sudah tertata di meja makan. Tak lupa nasi putih dan air putih pun tersedia di sana.

Rayhan keluar dari dari kamar, berjalan menuruni tangga menuju meja makan.

"Ini semua kamu yang masak?" tanya Rayhan menatap makanan yang tersaji di meja makan.

Ashila menoleh ke arah suaminya, dilihatnya Rayhan yang sudah berpakaian rapi dengan jas hitam yang dikenakannya.

"Iya, coba sekarang kamu cicipi," ujar Ashila.

"Kalo dari aromanya sih enak, tapi gak yau deh dengan rasanya." Rayhan pun menarik kursi dan mendudukinya. "Oke, saya cicipi." ia mulai memasukan satu sendok sayur sup lalu mengunyahnya.

"Gimana, enak gak?" tanya Ashila gugup.

"Lumayan..." ucap Rayhan sambil manggut-manggut. "Kamu duduk, kita makan bareng."

Ashila menarik kursi dan segera duduk di kursi yang bersebrangan dengan Rayhan.

Mereka mulai makan bersama tanpa bersuara. Hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang terdengar. Rayhan sesekali melihat paras wajah Ashila tanpa make-up. Lebih fresh dan lebih cantik daripada bermake-up. Rambutnya sembarang ikat, bibir tanpa lipstik, pipi merah merona dan kaos oblong panjang polos.

Ashila yang merasa diperhatikan oleh manusia yang ada di hadapannya, hanya menundukan kepalanya sambil mengunyah makanan di masukan ke dalam mulutnya.

Ia tersadar bahwa ia sekarang tidak memakai kerudung di hadapan suaminya. Karena di dalam rumahnya Ashila terbiasa tidak memakai kerudung. Ashila bersikap santai dan cuek. toh, yang melihat rambutnya adalah suaminya sendiri, jadi tidak masalah, pikir Ashila.

Setelah selesai makan Ashila membereskan piring dan membawanya ke westafel dan mencucinya.

Sepuluh menit Ashila selesai mencuci piring, karena hanya beberapa piring kotor saja yang dibersihkannya, jadi ia membereskannya dengan cepat.

"Loh, kamu belum berangkat ke kantor?" Ashila sedikit terkejut saat melihat Rayhan masih setia duduk di meja makan.

"Saya mau ngomong sebentar."

Ashila berjalan ke arah meja makan dan berdiri tepat di depan suaminya.

Rayhan mengambil sesuatu dari tas kerjanya, ia meletakannya di meja makan setelah Ashila selesai mencuci piring. "Shila, ini uang bulanan buat kamu, kalo kurang, kamu bisa pake kartu ini."

Ashila memandang segepok uang sebentar lalu menatap suaminya. "Eem.. Uangnya kamu simpen ajah, anggap ajah ini buat bayar ganti rugi mobil kamu waktu itu."

"Enggak, kamu ambil uang ini, terserah kamu buat pake apa?"

"Terus gimana dengan hutang aku ke kamu?"

"Kamu gak perlu ganti pake uang, uang saya udah banyak, Shila," ucap Rayhan dengan nada sombongnya.

"Terus, aku ganti pake apa dong?"

"Emm.. Kamu bisa ganti pake.." Rayhan mulai berpikir sembari memandangi Ashila dari ujung kepala sampai bawah.

"Aku gak mau yah, ganti rugi dengan cara jadi pemuas nafsu kamu." Ashila menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Rayhan menautkan alisnya. "Aish! Saya juga gak tertarik sama tubuh kamu, krempeng, kecil."

"Ish nyebelin! Awas ya kalo entar kamu jatuh cinta sama aku," ucap Ashila sambil menunjuk wajah Rayhan.

Rayhan berdiri dan berjalan mendekati Ashila. Ia menundukan kepalanya dan mendekatkannya pada wajah Ashila. Ashila spontan kaget. Apa yang akan dilakukan suaminya itu? Itulah yang dipikirkan Ashila saat ini.

Tepat di sebelah telinga Ashila, Rayhan mendekatkan bibirnya ke arah telinga istrinya itu. "Tetapi kalo sebagai pemuas nafsu, bukankah itu kewajiban kamu sebagai seorang istri untuk melayani saya sebagai seorang suami," ucap Rayhan pelan.

Mata Ashila membulat sempurna, ia menelan salivanya dengan susah. Rasa gugup dan takut menguasai dirinya saat ini.

"Apasih, dasar mesum!" Ashila mendorong tubuh Rayhan dari hadapannya. "Berangkat sana ke kantor, entar kalo telat dipecat lagi, aku mau ke kamar dulu." Ashila beranjak pergi dari ruang makan tetapi dengan sigap Rayhan menarik tangan Ashila hingga langkahnya terhenti.

"Kamu lupa, saya kan Bos, jadi bebas mau ke kantor jam berapa pun, nih uang dan kartu ATM-nya bawa."

"Tapi gi.."

"Gak ada penolakan, Shila!" potong Rayhan.

Dengan Ragu, Ashila pun mengambilnya." Yaudah, makasih ya."

"Walaupun kita menikah karena perjodohan, dan kita tidak menginginkan satu sama lain, Kamu tetep istri saya, tanggung jawab saya . Yaudah, Saya pamit ke kantor dulu, kamu jaga rumah ini ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." jawab Ashila sambil menatap punggung suaminya yang berlalu pergi.

***

Tok, tok, tok!

"Masuk!"

"Pak, lima menit lagi meeting akan dimulai"

Rayhan langsung mengarahkan netranya ke sumber suara. "Terima kasih, saya sebentar lagi akan ke ruang meeting." lalu kembali menatap layar laptop.

"Baik, Pak. Kalau begitu saya duluan ke ruang meeting," tukas Arin lalu pergi.

****

Di balkon kamarnya, Ashila menopang dagu dengan malas, sambil memperhatikan indahnya kota yang terbentang luas di bawah sana. Ia cukup bosan berada di apartemen sendirian.

Ia berjalan ke ruang tamu,Gadis itu duduk di sofa, menyalakan televisi dan memakan cemilan yang tersedia di meja. Tangannya lalu mengambil remote untuk mengalihkan siaran yang ia suka.

***

Tepat pukul 12.15 WIB. Adzan dzuhur terdengar, Ashila berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Setelah sholat ia membuka mushaf Al-Qur'an, membaca surah Ar-Rahman. Jujur, ia ingin sekali orang yang melamarnya memberinya mahar hafalan surah itu, tapi harapannya itu pupus karena sewaktu akad nikah suaminya tidak membacakan surah kesayangannya itu.

Tetapi ini bukan kesalahan Rayhan, karena Ashila tidak memberinya syarat itu sewaktu melamarnya. Karena dari awal, Ashila dan Rayhan sama sekali tidak menginginkan pernikahan mereka terjadi.

Terpopuler

Comments

Irmawati

Irmawati

visual y dong ka

2021-01-17

3

Fauziah Lestari

Fauziah Lestari

foto'y donx thor

2021-01-14

2

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

lnjut

2020-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!