Bab 4 Bertemu Kembali

Ashila pun memasuki kelasnya sambil senyum-senyum sendiri. Annisa yang menyadari ada keanehan pada Ashila langsung menyenggol Dina.

"Apa sih, Nis. Kamu ganggu aja, Aku lagi fokus nonton drakor nih," ucap Dina sedikit kesal.

"Liat tuh!" ucap Annisa menunjuk Ashila.

"Shila kenapa yah? Kok senyum-senyum sendiri, kayak orang gila," ucap Dini terheran-heran.

"Gak tau," ucap Annisa sambil mengedikan bahunya. "Samperin yuk," ajak Annisa.

Mereka pun menghampiri Ashila. "Eh! Shil. Kamu ngapain senyum-senyum sendiri?" tanya Dina penasaran.

"Eeuum.. aku.."

Belum sempat Ashila menjawab seorang Dosen melangkah masuk kedalam kelas.

Semua Mahasiswa pun segera duduk di kursi masing-masing.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa Dosen yang bernama Pak Andi.

"Pagi pak".

"Baiklah, anak-anak. Hari ini kita akan mempelajari tentang ekonomi mikro," ucap Pak Andi memulai pelajaran.

Dua jam kemudian. Pelajaran pun selesai. Semua Mahasiswa segera berhamburan keluar kelas.

Ashila, Annisa dan Dina jalan beriringan ke Parkiran.

"Shil, kamu belum jawab pertanyaanku tadi!" ucap Dina mingintimidasi.

"Oke Aku jawab. Tadi, di koridor aku tabrakan sama Kak Azmi," ucap Ashila tersenyum kecil mengingat kejadian beberapa jam yang lalu itu.

Kedua sahabat Ashila ini memang sudah mengetahui bahwa Ashila diam-diam menyukai Kakak Senior mereka.

"What! Pantesan tadi senyum-senyum sendiri kayak..."

"Kayak apa?" tanya Ashila penasaran. Ia memicingkan matanya menatap Dina.

"Orang Gila," timpal Annisa.

"Kalian jahat banget sih. Aku malah di katain kayak orang gila," ucap Ashila cemberut.

"Maaf, kita cuma becanda, Shil. Maaf ya." ucap Annisa memohon sambil mengatupkan kedua tangannya, sedangkan Dina hanya mengangguk berkali- kali.

"Aku juga becanda kali, hehehe."

"Ikh dasar, Shila. Aku kira kamu marah beneran," ucap Annisa.

"Yaudah. Berhubung Dosen pelajaran kedua enggak masuk. Aku mau pulang duluan yah." Ashila mengambil helm di motornya dan memakainya.

"Iya, Aku juga mau lanjutin naskah novelku di Noveltoon. Kasian para readersku pada ngamuk minta up," ucap Annisa.

"Emm, yaudah deh. Tadinya aku pengen ngajakin Kalian nonton bareng Drama Korea terbaru di rumah, pemerannya pacarku Ji Chang Wook, loh," ucap Dina.

"Pacar halumu!" ucap Annisa.

"Apasih, suka-suka aku donk," ucap Dina cemberut.

"Eeh.. Udah-udah, kok malah ribut sih." ucap Ashila menengahi perdebatan kedua sahabatnya. "Entar kapan-kapan kita nonton bareng. Di rumah aku juga boleh."

"Beneran, Shil."

"Iya, tapi kapan-kapan ajah, ya. Aku pulang dulu, ya," ucap Ashila memeluk kedua sahabatnya bergantian, lalu menaiki motor maticnya.

"Iya. Hati- hati, Shil," ucap Annisa dan Dina serempak sambil melambaikan tangan.

"Maaf ya, Din," ucap Annisa merasa bersalah, Dina pun mengangguk cepat lalu mereka berpelukan.

*****

"Saya terima kerjasama ini. Saya harap kita dapat menjalin kerjasama dengan baik".

Meeting pun akhirnya selesai, dan mereka semua berjabat tangan.

Setelah selesai meeting, Rayhan langsung masuk ke ruangannya.

Tok, tok, tok!

"Pak. Silahkan tandatangani berkas ini," ucap Arin, Sekertaris Rayhan.

Rayhan hanya mengangguk dingin dan menandatangani berkas yang diberikan Sekertarisnya itu.

"Arin, apa jadwal saya hari ini sudah selesai?" tanya Rayhan.

"Sudah, Pak."

Rayhan pun bernapas lega, seminggu berturut-turut dirinya tidak pernah absen dari meeting, belum lagi masalah perjodohannya dengan perempuan yang tak ia kenal. Jadi, hari ini dirinya harus menenangkan diri dan mendinginkan kepala.

"Oke baiklah, kalau begitu saya akan pulang," ucap Rayhan mengangkat tubuhnya dari kursi.

***

Saat diperjalanan Rayhan tidak sengaja mengerem mendadak karena ada yang melintasi jalan, dan pada saat itu juga ada motor yang menabrak mobilnya dari belakang.

Bruk..!

Rayhan pun segera keluar dan memeriksa belakang mobilnya, dan menghampiri orang yang menabrak mobil sport kesayangannya.

"Kamu harus bertanggung jawab," ucap Rayhan menarik pengemudi motor yang menabraknya.

"Kamu??" ucap Rayhan dan pengemudi motor itu yang ternyata adalah Ashila.

."Emm..! Maaf kalau saya telah menabrak mobilmu. Ta..tapi," belum sempat Ashila melanjutkan ucapannya, Rayhan langsung memotongnya.

"Tapi apa hah! Tidak ada tapi-tapian. Kamu tetap harus mengganti semua kerusakan mobil saya!" ucap Rayhan tegas.

"Baiklah. Saya akan ganti rugi, berapa yang harus saya bayar untuk mengganti kerusakan mobilmu?" tanya Ashila dengan entengnya.

"Saya tidak yakin. Kamu akan mengganti semua kerugiannya," ucap Rayhan tersenyum sinis.

"Memangnya berapa jumlah uang yang harus saya ganti?" tanya Ashila sambil memainkan kunci motornya.

"Seratus juta."

Seketika mata Ashila terbelalak, dan mulutnya menganga lebar mendengar ucapan Rayhan, "Dari mana aku akan mendapatkan uang sebanyak itu," batin Ashila.

"Kamu mencoba memeras saya, ya?" teriak Ashila.

"Apa? Kamu kira saya ini mata duitan, hingga melakukan pemerasan terhadapmu!" ucap Rayhan sinis. "Hei! Kamu dengar baik-baik. Saya tidak ingin memerasmu! Yang saya inginkan hanyalah pertanggungjawabanmu saja! Jika kamu tidak ingin mengganti, sebaiknya kita urus saja masalah ini ke pihak yang berwajib." sambung Rayhan.

"Baiklah. Saya akan mengganti semuanya. Tapi masalahnya, saya belum punya uang untuk sekarang. Jadi, mohon beri saya waktu untuk mengganti semua kerusakannya," ucap Ashila memelas.

"Oke. Saya akan memberi kamu jangka waktu. Satu bulan, bagaimana?" ucap Rayhan.

"Apa? Satu bulan! Kamu kira dalam waktu satu bulan saya bisa mengumpulkan uang sebanyak itu, hah?" ucap Ashila emosi.

"Oke, kalau begitu lima belas hari saja," ucap Rayhan ketus.

"Lima belas hari?? A..Ap.." Ucapan Ashila langsung di potong oleh Rayhan.

"Apa? Mau saya kurangi lagi??" tanya Rayhan ketus.

"Jika aku menolak lagi, mungkin laki-laki ini akan mengurangi waktu lagi," batin Ashila

"Oke baiklah. Saya tidak akan menolaknya. Dengarkan baik-baik, saya akan membayar semua kerugianmu. Jadi, biarkan saya pergi sekarang!" ucap Ashila.

Saat Ashila ingin pergi, tangannya dicekal oleh Rayhan dan tubuhnya di dorong ke dinding mobil dan mengunci tubuhnya.

"Saya akan membiarkanmu pergi. Tapi berikan saya jaminan, agar saya percaya kepadamu," ucap Rayhan sambil menatap manik mata Ashila.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku berikan sebagai jaminannya," batin Ashila.

Ashila pun membuka tasnya, mencari suatu benda yan akan di berikan sebagai jaminan. Ia melihat ponsel miliknya dan mengambilnya.

"Aku kan masih punya satu handphone lagi dirumah,"

"Bagaimana dengan ini??" tanya Ashila sambil memberikan handphone miliknya pada Rayhan.

Rayhan pun mengambil benda pipih tersebut dari tangan Ashila, pertanda bahwa ia setuju dengan saran Ashila.

"Oke, saya terima ini sebagai jaminannya. Dan sekarang, kamu boleh pergi!" ucap Rayhan lalu pergi.

Namun, baru dua langkah Rayhan berjalan, ia berbalik dan memberikan sebuah kartu nama pada Ashila.

"Oh ya, jika kamu ingin mengganti kerugiannya. Kamu bisa temui saya di alamat itu!" ucap Rayhan lalu pergi

"Oke," ucap Ashila singkat sambil mengambil kartu yang diberikan Rayhan.

Terpopuler

Comments

Witri Aidil

Witri Aidil

lanjiy

2021-03-10

1

Rivaldo Akbar

Rivaldo Akbar

dikasih waktu 1 bln tpi bentar lagi kan mereka lamaran

2020-11-20

11

Loveling.Damareka

Loveling.Damareka

lanjut

2020-11-12

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!