"Apa? 100 juta? Tuh orang mau minta ganti rugi atau mau meras kamu sih??" ucap Dina kaget dan juga kesal.
"Aku juga mikirnya gitu, tapi kayaknya mobil yg aku tabrak itu mobil mahal deh. Udah lah gak papa, mungkin ini memang nasib aku," ucap Ashila
"Shil, ini aku punya uang tabungan sedikit, pake aja, buat nambahin bayar kerusakan mobil itu," ucap Annisa memberikan sebuah amplop yang berisi sejumlah uang kepada Ashila.
"Iya Shil, aku juga punya sedikit tabungan, kamu pake aja, gak papa kok," ucap Dina memberikan sejumlah uang pada Ashila.
"Enggak Nis, Din. Aku gak bisa nerima uang ini, aku gak mau ngerepotin kalian," ucap Ashila menolak uang yang di berikan kedua sahabatnya itu.
"Enggak Shil, kita enggak ngerasa di repotin kok, kita kan sahabat kamu."
"Maaf, tapi aku gak bisa terima, kalian cukup do'ain aku aja, semoga aku bisa cepet-cepet bayar kerusakan itu." Ashila merangkul kedua sahabatnya.
"Amin."
"Aku bahagia banget, mempunyai sahabat seperti kalian, yang selalu ada di saat aku senang dan sedih." Ashila tersenyum sambil menatap kedua sahabatnya bergantian.
"Kita juga seneng punya sahabat seperti kamu Shil," ucap Dina sambil menatap Ashila." Iya kan Nis??" tanya Dina sambil menatap Annisa.
"Iya, semoga kita bersahabat bukan cuma di dunia aja, tapi sampai di surga kelak." ucap Annisa.
"Amin." ucap Ashila, Annisa dan Dina bersamaan, lalu mereka pun tertawa.
***
"Halo. ada apa, Ma." ucap Rayhan berbicara dengan mamanya di telepon.
"Malam ini, kita akan pergi ke rumah Pak Alwi, untuk memperkenalkan kamu dan Ashila dan membicarakan perjodohan kalian," ucap Mama Putri di sebrang telepon.
"Apa? Rayhan gak bisa, Ma. Rayhan lagi sibuk," ucap Rayhan terkejut dan kesal.
"Tidak ada penolakan Ray. Papa udah janji sama Pak Alwi, dan kamu harus kesana jam delapan malam, nanti Mama share alamatnya." ucap mama lalu mematikan teleponnya.
"Tapi Ma, halo Ma, halo.." Rayhan kesal Mamanya memutuskan telepon.
"Sialan!!" umpatnya sambil membanting ponselnya ke sembarang arah.
"Hey bro, lo kenapa sih, marah-marah di kafe gue. Lo liat sekeliling, para pengunjung merasa terganggu liat kelakuan lo tadi," ucap seorang laki-laki sambil mengambil ponsel yang Rayhan jatuhkan tadi.
"Mbak, Mas, mohon maaf atas ketidaknyamanannya, silahkan lanjutkan minum kopinya," ucap laki-laki tadi dengan sopan kepada para pengunjung.
"Ray, lo kenapa??" tanya laki-laki tadi sambil memberikan ponsel yang ia ambil tadi kepada Rayhan.
"Gue dijodohin sama Mama Papa, dan nanti malem gue harus ke rumah orang yang di jodohin sama gue itu, gue harus gimana Za??" ucap Rayhan kepada orang yang kini duduk di hadapannya.
"Hah? Lo serius? seorang CEO yang perusahaannya ada dimana-mana. Di jodohin? apa kata dunia??" tanya laki-laki yang bernama Reza Adrian, pemilik kafe Mawar, sekaligus sahabat Rayhan.
"Sialan lo! Bukannya bantuin gue, malah bikin gue tambah pusing!" gerutu Rayhan.
"Iya sorry deh, lo marah-marah aja, lagi PMS lo."
"Kalo menurut gue, mending lo dateng aja, siapa tau cewek yang di jodohin sama lo itu cantik, kalo lo gak mau buat gue ajah," ucap Reza memberi saran.
"Oh, jadi kamu mau selingkuhin aku," ucap seorang perempuan mendatangi Rayhan dan Reza, lalu ia menarik telinga reza.
"Aww! Sakit Ra, aku bercanda doang sayang," ringis Reza karena telinganya di jewer oleh kekasihnya yang bernama Tiara.
"Kamu bohong," ucap Tiara cemberut lalu memanyunkan bibirnya.
"Serius sayang, aku cinta banget sama kamu, mana mungkin aku ninggalin kamu, maaf yah ucap Reza sambil memelas.
"Iya aku maafin." Tiara tersenyum.
"Tapi awas yah, kalo kamu ketahuan selingkuh," lanjut Tiara menatap Reza dengan tatapan horor.
"I-iya sayang, aku gak bakalan selingkuh dari kamu." ucap Reza merasa takut melihat tatapan horor kekasihnya.
Rayhan hanya menggeleng dan menghela napas kasar melihat sahabatnya di marahi oleh kekasihnya.
"Gue balik dulu," ucap Rayhan singkat berlalu meninggalkan kedua sahabatnya.
***
Tok, tok, tok!
"Sayang, keluarga Pak Yahya sebentar lagi akan datang, cepet bersiap, oh ya kamu pakai gamis ini, pasti akan terlihat lebih cantik," ucap Umi Ira tersenyum lembut sambil memberikan sebuah gamis berwarna pink biru dan hijab berwarna biru kepada Ashila.
"Iya Umi."
Ashila pun mengambil gamis dan khimar yang di berikan Uminya, lalu berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai memakainya Ashila pun keluar kamar mandi dan menemui Uminya.
"Yaudah sekarang Umi bantu kamu bersiap, Umi akan dandanin kamu." ucap Umi sambil mendorong pelan mendudukan Ashila di meja rias dan mulai mendandaninya.
"Umi, bedaknya jangan tebel-tebel, ini bibirnya juga jangan terlalu merah."
"Enggak kok. Nah, ini udah selesai. Wah, anak Umi cantik banget, pasti Rayhan langsung terpesona begitu lihat kamu." ucapa Umi sambil memandangi Ashila di depan cermin.
Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah, pertanda tamu yang di tunggu-tunggu sudah datang.
"Sepertinya keluarga Pak Yahya sudah datang," ucap Umi, "ayo kita turun, kita sambut mereka." ajak Umi pada Ashila.
"Bismillah Shila, semoga yang di jodohin sama kamu itu bukan Om-om," gumam Ashila.
Ashila pun menghela napasnya kasar dan menggukan kepalanya lalu mengikuti Uminya dari belakang.
Ashila dan Uminya menuruni tangga satu persatu, terlihat Abi Ashila sedang berbincang-bincang dengan keluarga Pak Yahya di ruang tamu.
"Assalamualaikum," sapa Umi kepada semua orang yang berada di ruang tamu tersebut.
"Wa'alaikumsalam."
"Oh ya, kenalin ini Ashila, anak kami satu-satunya. Ayo nak, salim sama Om Yahya dan Tante Putri," ucap Abi Alwi.
"Iya Abi."
Ashila pun segera mencium tangan kedua calon mertuanya tersebut.
"Kak Shila cantik ya, Ma," celetuk Kayla membuka suara, karena dari tadi ia hanya diam dan mendengarkan saja.
"Iya, calon menantu Mama, cantik banget," ucap Mama Putri memuji dan memeluk Ashila.
Ashila hanya tersenyum kecil mendengar calon mertuanya memuji dirinya.
"Oh ya, Rayhan mana? Kok enggak ada?" tanya Umi Ira.
"Oh, Rayhan masih di jalan, mungkin sebentar lagi datang, " jawab Mama Putri.
Mereka pun berbincang-bincang, sesekali mereka tertawa.
Tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil dari luar rumah.
"Sepertinya orang yang kita tunggu sudah datang," ucap Pak Yahya tersenyum senang.
"Iya. Bi Sri, tolong bukakan pintunya, ya!" perintah Abi Ashila kepada Bi Sri.
"Baik tuan," ucap Bi Sri lalu bergegas menuju pintu dan membukanya.
"Silahkan masuk, Aden sudah di tunggu di ruang tamu."
Bi Sri pun segera mengantar Rayhan menuju ruang tamu.
"Assalamualaikum, maaf saya terlambat," sapa seorang laki-laki.
Ashila mendongakkan kepalanya, ia terkejut ternyata laki-laki yang dijodohkan dengannya adalah pemilik mobil yang Ashila tabrak kemarin.
"K-kamu??"
Mereka kompak saling tunjuk. Orangtua mereka menatap anaknya keheranan.
"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Abi Ashila sambil menatap Ashila dan Rayhan bergantian.
"Tidak kenal, Bi." ucap Ashila.
"Ashila ini Rayhan, Rayhan ini Ashila," ucap Abi Alwi memperkenalkan mereka.
Ashila dan Rayhan saling menatap dengan tatapan yang menyebalkan.
"Jadi, bagaimana, apa kalian setuju dengan perjodohan ini??" tanya Pak Yahya menatap Ashila dan Rayhan bergantian.
**Kira-kira apa jawaban mereka???
Tunggu kelanjutannya ya gaess!!, jangan lupa like, komen kalo bisa kasih bintang dan lovenya, tengkyuhhh..
Hamidah.s**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Sutiah
🤔 sepertinya keduanya kompak bilang " tidaaak " 😅
2021-07-13
0
Eva Toan
lanjut
2021-05-31
0
Fitri Rizki Maulana
good
2021-05-29
0