Bab 6 Kamu??

"Apa? 100 juta? Tuh orang mau minta ganti rugi atau mau meras kamu sih??" ucap Dina kaget dan juga kesal.

"Aku juga mikirnya gitu, tapi kayaknya mobil yg aku tabrak itu mobil mahal deh. Udah lah gak papa, mungkin ini memang nasib aku," ucap Ashila

"Shil, ini aku punya uang tabungan sedikit, pake aja, buat nambahin bayar kerusakan mobil itu," ucap Annisa memberikan sebuah amplop yang berisi sejumlah uang kepada Ashila.

"Iya Shil, aku juga punya sedikit tabungan, kamu pake aja, gak papa kok," ucap Dina memberikan sejumlah uang pada Ashila.

"Enggak Nis, Din. Aku gak bisa nerima uang ini, aku gak mau ngerepotin kalian," ucap Ashila menolak uang yang di berikan kedua sahabatnya itu.

"Enggak Shil, kita enggak ngerasa di repotin kok, kita kan sahabat kamu."

"Maaf, tapi aku gak bisa terima, kalian cukup do'ain aku aja, semoga aku bisa cepet-cepet bayar kerusakan itu." Ashila merangkul kedua sahabatnya.

"Amin."

"Aku bahagia banget, mempunyai sahabat seperti kalian, yang selalu ada di saat aku senang dan sedih." Ashila tersenyum sambil menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Kita juga seneng punya sahabat seperti kamu Shil," ucap Dina sambil menatap Ashila." Iya kan Nis??" tanya Dina sambil menatap Annisa.

"Iya, semoga kita bersahabat bukan cuma di dunia aja, tapi sampai di surga kelak." ucap Annisa.

"Amin." ucap Ashila, Annisa dan Dina bersamaan, lalu mereka pun tertawa.

***

"Halo. ada apa, Ma." ucap Rayhan berbicara dengan mamanya di telepon.

"Malam ini, kita akan pergi ke rumah Pak Alwi, untuk memperkenalkan kamu dan Ashila dan membicarakan perjodohan kalian," ucap Mama Putri di sebrang telepon.

"Apa? Rayhan gak bisa, Ma. Rayhan lagi sibuk," ucap Rayhan terkejut dan kesal.

"Tidak ada penolakan Ray. Papa udah janji sama Pak Alwi, dan kamu harus kesana jam delapan malam, nanti Mama share alamatnya." ucap mama lalu mematikan teleponnya.

"Tapi Ma, halo Ma, halo.." Rayhan kesal Mamanya memutuskan telepon.

"Sialan!!" umpatnya sambil membanting ponselnya ke sembarang arah.

"Hey bro, lo kenapa sih, marah-marah di kafe gue. Lo liat sekeliling, para pengunjung merasa terganggu liat kelakuan lo tadi," ucap seorang laki-laki sambil mengambil ponsel yang Rayhan jatuhkan tadi.

"Mbak, Mas, mohon maaf atas ketidaknyamanannya, silahkan lanjutkan minum kopinya," ucap laki-laki tadi dengan sopan kepada para pengunjung.

"Ray, lo kenapa??" tanya laki-laki tadi sambil memberikan ponsel yang ia ambil tadi kepada Rayhan.

"Gue dijodohin sama Mama Papa, dan nanti malem gue harus ke rumah orang yang di jodohin sama gue itu, gue harus gimana Za??" ucap Rayhan kepada orang yang kini duduk di hadapannya.

"Hah? Lo serius? seorang CEO yang perusahaannya ada dimana-mana. Di jodohin? apa kata dunia??" tanya laki-laki yang bernama Reza Adrian, pemilik kafe Mawar, sekaligus sahabat Rayhan.

"Sialan lo! Bukannya bantuin gue, malah bikin gue tambah pusing!" gerutu Rayhan.

"Iya sorry deh, lo marah-marah aja, lagi PMS lo."

"Kalo menurut gue, mending lo dateng aja, siapa tau cewek yang di jodohin sama lo itu cantik, kalo lo gak mau buat gue ajah," ucap Reza memberi saran.

"Oh, jadi kamu mau selingkuhin aku," ucap seorang perempuan mendatangi Rayhan dan Reza, lalu ia menarik telinga reza.

"Aww! Sakit Ra, aku bercanda doang sayang," ringis Reza karena telinganya di jewer oleh kekasihnya yang bernama Tiara.

"Kamu bohong," ucap Tiara cemberut lalu memanyunkan bibirnya.

"Serius sayang, aku cinta banget sama kamu, mana mungkin aku ninggalin kamu, maaf yah ucap Reza sambil memelas.

"Iya aku maafin." Tiara tersenyum.

"Tapi awas yah, kalo kamu ketahuan selingkuh," lanjut Tiara menatap Reza dengan tatapan horor.

"I-iya sayang, aku gak bakalan selingkuh dari kamu." ucap Reza merasa takut melihat tatapan horor kekasihnya.

Rayhan hanya menggeleng dan menghela napas kasar melihat sahabatnya di marahi oleh kekasihnya.

"Gue balik dulu," ucap Rayhan singkat berlalu meninggalkan kedua sahabatnya.

***

Tok, tok, tok!

"Sayang, keluarga Pak Yahya sebentar lagi akan datang, cepet bersiap, oh ya kamu pakai gamis ini, pasti akan terlihat lebih cantik," ucap Umi Ira tersenyum lembut sambil memberikan sebuah gamis berwarna pink biru dan hijab berwarna biru kepada Ashila.

"Iya Umi."

Ashila pun mengambil gamis dan khimar yang di berikan Uminya, lalu berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai memakainya Ashila pun keluar kamar mandi dan menemui Uminya.

"Yaudah sekarang Umi bantu kamu bersiap, Umi akan dandanin kamu." ucap Umi sambil mendorong pelan mendudukan Ashila di meja rias dan mulai mendandaninya.

"Umi, bedaknya jangan tebel-tebel, ini bibirnya juga jangan terlalu merah."

"Enggak kok. Nah, ini udah selesai. Wah, anak Umi cantik banget, pasti Rayhan langsung terpesona begitu lihat kamu." ucapa Umi sambil memandangi Ashila di depan cermin.

Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah, pertanda tamu yang di tunggu-tunggu sudah datang.

"Sepertinya keluarga Pak Yahya sudah datang," ucap Umi, "ayo kita turun, kita sambut mereka." ajak Umi pada Ashila.

"Bismillah Shila, semoga yang di jodohin sama kamu itu bukan Om-om," gumam Ashila.

Ashila pun menghela napasnya kasar dan menggukan kepalanya lalu mengikuti Uminya dari belakang.

Ashila dan Uminya menuruni tangga satu persatu, terlihat Abi Ashila sedang berbincang-bincang dengan keluarga Pak Yahya di ruang tamu.

"Assalamualaikum," sapa Umi kepada semua orang yang berada di ruang tamu tersebut.

"Wa'alaikumsalam."

"Oh ya, kenalin ini Ashila, anak kami satu-satunya. Ayo nak, salim sama Om Yahya dan Tante Putri," ucap Abi Alwi.

"Iya Abi."

Ashila pun segera mencium tangan kedua calon mertuanya tersebut.

"Kak Shila cantik ya, Ma," celetuk Kayla membuka suara, karena dari tadi ia hanya diam dan mendengarkan saja.

"Iya, calon menantu Mama, cantik banget," ucap Mama Putri memuji dan memeluk Ashila.

Ashila hanya tersenyum kecil mendengar calon mertuanya memuji dirinya.

"Oh ya, Rayhan mana? Kok enggak ada?" tanya Umi Ira.

"Oh, Rayhan masih di jalan, mungkin sebentar lagi datang, " jawab Mama Putri.

Mereka pun berbincang-bincang, sesekali mereka tertawa.

Tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil dari luar rumah.

"Sepertinya orang yang kita tunggu sudah datang," ucap Pak Yahya tersenyum senang.

"Iya. Bi Sri, tolong bukakan pintunya, ya!" perintah Abi Ashila kepada Bi Sri.

"Baik tuan," ucap Bi Sri lalu bergegas menuju pintu dan membukanya.

"Silahkan masuk, Aden sudah di tunggu di ruang tamu."

Bi Sri pun segera mengantar Rayhan menuju ruang tamu.

"Assalamualaikum, maaf saya terlambat," sapa seorang laki-laki.

Ashila mendongakkan kepalanya, ia terkejut ternyata laki-laki yang dijodohkan dengannya adalah pemilik mobil yang Ashila tabrak kemarin.

"K-kamu??"

Mereka kompak saling tunjuk. Orangtua mereka menatap anaknya keheranan.

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Abi Ashila sambil menatap Ashila dan Rayhan bergantian.

"Tidak kenal, Bi." ucap Ashila.

"Ashila ini Rayhan, Rayhan ini Ashila," ucap Abi Alwi memperkenalkan mereka.

Ashila dan Rayhan saling menatap dengan tatapan yang menyebalkan.

"Jadi, bagaimana, apa kalian setuju dengan perjodohan ini??" tanya Pak Yahya menatap Ashila dan Rayhan bergantian.

**Kira-kira apa jawaban mereka???

Tunggu kelanjutannya ya gaess!!, jangan lupa like, komen kalo bisa kasih bintang dan lovenya, tengkyuhhh..

Hamidah.s**

Terpopuler

Comments

Sutiah

Sutiah

🤔 sepertinya keduanya kompak bilang " tidaaak " 😅

2021-07-13

0

Eva Toan

Eva Toan

lanjut

2021-05-31

0

Fitri Rizki Maulana

Fitri Rizki Maulana

good

2021-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!