Bab 13 Setelah Menikah

Ashila menggeliatkan tubuhnya, perlahan ia terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih berat.

Ashila melirik Rayhan yang masih tertidur pulas, ia terkikik geli melihat wajah Rayhan yang penuh dengan lipstik.

"Dia bakalan marah gak ya, mukanya aku coret-coret pake lipstik," gumam Ashila sedikit takut.

Setelah cukup puas memandangi wajah Rayhan. Ashila segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk berwudhu sekalian mandi pagi.

Setelah membersihkan diri, Ashila mengambil pakaian di kopernya dan memakainya. Kemudian ia bergegas memakai mukena lalu menggelar sajadah dan melaksanakan shalat subuh.

Rayhan mulai membuka mata dan mengerjap-ngerjapkannya "Kenapa kamu gak bangunin saya,'' ucap Rayhan melihat Ashila masih memakai mukena ketika sudah selesai shalat.

Ashila menoleh ke arah Rayhan. "Tadinya aku mau bangunin, tapi takut kamu marah."

Rayhan beringsut dari kasur dan pergi ke kamar mandi. Rayhan menatap dirinya di cermin yang ada di hadapannya. Manik matanya membulat sempurna saat melihat bayangan wajahnya di pantulan cermin.

"Aaaa..." suara teriakan Rayhan di kamar mandi membuat tawa Ashila pecah seketika itu juga.

"Shilaa! Kamu ke kamar mandi, sekarang!" teriak Rayhan dari kamar mandi.

Dengan wajah takut, Ashila pun bangkit, ia melepas mukena dan melipatnya kemudian meletakannya di atas meja rias.

"Hufft! Tarik napas.. buang, tarik napas.. buang. Ya Allah yang Maha pengasih lagi maha penyayang, tolong lindungi hambamu ini dari marabahaya amiin."

"Ada apa sih." Ashila mendatangi Rayhan ke kamar mandi dengan rasa sedikit takut.

"Ini kerjaaan kamu kan?" Rayhan menatap tajam Ashila, seakan ingin melahap Ashila hidup-hidup.

"B-bukan." Ashila memalingkan wajahnya dari tatapan Rayhan yang tajam.

"Jangan bohong!" ucap Rayhan dengan rahang mengeras.

"I-iya, itu perbuatan aku, maaf." Ashila nyengir dengan tangan yang menggaruk kepalanya yang tak gatal

Rayhan memberikan tissue kepada Ashila. " Sekarang bersihin."

Ashila mengambil tissue yang Rayhan berikan. Ia berjinjit untuk mengelap Wajah Rayhan dengan tissue, karena Rayhan terlalu tinggi, Ashila merasa kesusahan menjangkau Wajah Rayhan.

"Nunduk dikit sih, pegel nih leher harus dongak mulu."

"Makanya jadi orang jangan terlalu pendek!" ledek Rayhan.

Seketika Ashila merasa tubuhnya melayang di udara, ketika Rayhan mengangkat tubuhnya dan mendudukannya di meja westafel.

Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti sekarang. Bahkan Ashila dapat merasakan deru napas hangat Rayhan yang menyapu pipinya, membuat Ashila menatap manik mata Rayhan lekat. Rayhan juga menatap manik mata Ashila dalam, seolah mengunci mata itu agar tidak berpaling.

Ashila mulai mengelap wajah Rayhan dengan tissue dan micelar water. Ia memperhatikan wajah Rayhan yang sangat dekat dengan wajahnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya lalu tertawa kecil.

Rayhan menjauhkan wajahnya dari wajah Ashila. Ia menaikkan salah satu alisnya. "Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" ucap Rayhan mendengus kesal.

"Muka kamu kayak badut." Ashila masih terkikik geli.

"Ini semua kan, gara-gara kamu. Kamu dendam sama saya?" Rayhan kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Ashila, membuat Ashila menahan napasnya.

Ashila hanya terdiam mematung menatap manik mata Rayhan.

"Sekarang kamu keluar, saya mau mandi." Rayhan kembali menjauhkan wajahnya dari wajah Ashila. "Atau kamu mau mandiin saya," goda Rayhan.

Ashila membelalakan matanya." Dasar mesum!" ucapnya lalu turun dari meja westafel dan berjalan keluar dari kamar mandi dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.

***

Sekitar pukul 8 pagi, Ashila dan Rayhan segera mengemasi barang-barang mereka untuk chek out dari hotel.

Rayhan dan Ashila menarik koper mereka masing-masing menuju mobil dan memasukannya ke dalam bagasi.

Mereka pun memasuki mobil dan memulai perjalanan menuju Apartemen Rayhan. Di sepanjang jalan tidak ada pembicaraan di antara mereka. Ashila lebih fokus memandangi jalanan sedangkan Rayhan fokus menyetir.

Sekitar satu jam akhirnya mereka sampai di Apartemen Rayhan.

"Kita udah sampe, ayo turun." Rayhan dan Ashila keluar dari mobil dan mengambil koper mereka, lalu berjalan menuju loby Apartemen. Di sana seorang satpam yang tersenyum menyamput kedatangan mereka.

"Siang Mas Rayhan." sapa Pak Satpam.

"Siang, Pak Kardi." ucap Rayhan

Rayhan dan Ashila berjalan menuju lift dan memasukinya. Rayhan menekan angka 10 karena Apartemennya berada di lantai 10.

Sesampainya di depan Apartemen, Rayhan memasukkan pasword untuk membuka pintu Apartemennya.

Rayhan masuk ke dalam Apartemennya, sedangkan Ashila mengekor dari belakang. Mereka masuk ke ruang tamu yang cukup luas dan mewah. Namun isinya sangat berantakan.

"Astagfirullah, ini rumah atau tempat pembuangan sampah sih." Ashila terkejut melihat sampah makanan ringan, botol minuman, majalah berserakan dan masih banyak lagi.

"Tempat pembuangan sampah! Ya rumah lah, kamu rabun." ucap Rayhan ketus.

"Kita duduk dulu di sini sebentar, ada yang ingin saya bicarakan sama kamu." ucap Rayhan sambil mendudukan bokongnya di sofa.

"Mau ngomong apa?" Ashila ikut mendudukan bokongnya di sofa berhadapan dengan Rayhan.

"Saya tau, kita menikah atas dasar perjodohan, dan kita tidak saling mencintai. Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan."

"Kesepakatan?? Maksudnya??" Ashila mengernyitkan keningnya.

"Jadi begini, kita akan tidur terpisah, di sini kamarnya ada dua. sekarang kamu ikut saya." Rayhan bangkit dari sofa dan berjalan menapaki tangga.

"Kamu bisa tidur di kamar yang ini, saya tidur di kamar yang ini." Rayhan menunjuk kamar yang bersebelahan dengan kamar yang akan di tempati Ashila.

"Oke, untung kamarnya ada dua, aku gak mau badanku sakit lagi setiap bangun tidur." Ashila menghembuskan napasnya lega.

"Ohya kamu sekalian bersihin semua tempat di Apartemen ini, kamar saya juga, sesudah kamu membersihkan semuanya, kamu masak yang enak, oke! Sekarang saya pergi dulu, kamu baik-baik di sini ya istriku sayang." ucap Rayhan datar tanpa senyuman dan pergi meninggalkan Ashila yang terkejut.

Ashila pun segera menuruni tangga menuju ruang tamu, Ia menghembuskan napasnya kasar. "Aah! Semangat Ashila." Ashila mulai memunguti sampah dan memasukannya kedalam pelastik berukuran besar, lalu membenarkan posisi meja dan kursi sofa.

Ashila segera mengambil sapu dan menyapu ruangan, setelah bersih Ashila mengepel dengan bersih dan licin.

"Alhamdulillah selesai! Tinggal kamar dan dapur."

"Kamar siapa dulu yah, kamar aku dulu deh!" Ashila berjalan menuju kamar yang akan ditempati olehnya.

Ashila membuka kenop pintu, terlihatlah sebuah kamar yang luas dan indah,

Ashila membuka kain gorden yang menutupi jendela kamar yang akan di tempatinya. "Pemandangannya indah," gumam Ashila sambil melihat jalanan.

Ashila segera membersihkan kamarnya dan memasukan pakaian-pakaiannya kedalam lemari yang tersedia di sana.

"Selesai! tinggal kamar cowok arogan itu."

Ashila segera berjalan menuju kamar milik Rayhan.

Ceklek..!

Ashila terpaku melihat interior kamar Rayhan, yang semuanya terlihat sanngat mewah, mulai dari ranjang, meja, kursi sampai pernak pernik yang menggantung di dinding bercat peach tersebut. Ia juga melihat sebuah foto Rayhan berukuran cukup besar.

"Kamu ganteng juga, tapi sayang pemaksa, arogan." ucap Ashila sambil menunjuk-nunjuk foto Rayhan yang terpampang di dinding kamar.

"Kamarnya sedikit berantakan." Ashila mulai membersihkan kamar Rayhan, tak butuh waktu lama, kamar Rayhan kembali rapi.

Ashila duduk di tepi ranjang kamar itu, lalu membaringkan tubuhnya, tak lama kemudian ia tertidur.

Jgan lupa like and komen ya teman2😘😁😀, Aku akan sangat bahagia, terima kasih..

Terpopuler

Comments

Yusmawati Yusmawati

Yusmawati Yusmawati

lanjuttt...

2021-05-27

0

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

kasihan shila

2020-12-04

4

made elviani

made elviani

kasihan Shila pasti capek........tega amat si Ray
sabar shil........

2020-12-04

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!