Bab 5 Tentang Perjodohan (3)

Sesampainya di kamar, Ashila masih memikirkan bagaimana cara ia mengganti rugi jumlah uang yang bisa di bilang sangat besar itu.

"Hiks..hiks..bagaimana aku bisa seceroboh ini, hingga membuat masalah sebesar ini," ucap Ashila sambil menangis.

"Aku gak mungkin minta uang sama Abi, apa sebaiknya aku nyari kerja, tapi apa ada Perusahaan yang memberikan gaji 100 juta selama lima belas hari?? ya Allah bantu Shila," gumam Ashila bermonolog sendiri sambil menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.

Tok, tok, tok!

"Shila makan malam dulu yuk," ucap Umi Ira di depan pintu kamar.

"Umi gak boleh tau kalo aku nangis, aku gak mau ngebebanin Umi dan Abi dengan masalah ini."

"Iya Umi. Nanti Shila nyusul," teriak Ashila di dalam Kamar.

Ashila pun segera menghapus air matanya, dan berjalan keluar kamarnya menuju ruang makan.

"Besok malam, keluarga Pak Yahya akan datang kesini, untuk membicarakan perjodohan Ashila dan Rayhan," ucap Abi membuka pembicaraan di sela-sela makan.

"Jadi Umi sama Abi sungguh-sungguh mau jodohin Ashila. Umi.. Shila kan masih muda," ucap Ashila merajuk sambil memegang lengan Uminya.

"Sayang. Kamu percaya gak, dulu Umi dan Abi juga menikah karena di jodohkan?"

"Jadi, Umi dan Abi dulu menikah karena di jodohkan?" ucap Ashila balik bertanya.

"Iya sayang, malahan dulu Umi nikah sama Abi, saat Umi kelas dua SMA, kami menikah juga karena perjodohan, kami waktu itu memang belum pernah bertemu, kami dinikahkan satu hari setelah kami diberi tahu bahwa kami akan dinikahkan, awalnya Umi juga keberatan dan gak mau nerima kehadiran Abi, namun seiring berjalannya waktu, akhirnya kami saling mencintai dan mempunyai anak yang cantik dan shalihah seperti kamu," jelas Abi Alwi panjang lebar.

"Iya sayang, nanti kamu akan merasakan sendiri jatuh cinta setelah menikah. Rasanya itu, akh.. Umi aja gak bisa ngungkapin dengan kata-kata saking bahagianya," timpal Umi Ira dengan sedikit malu.

Mendengar penjelasan Umi dan Abinya Ashila pun luluh.

"Yaudah, demi Umi dan Abi, Shila mau di jodohin."

"Kamu serius sayang?" tanya Umi memastikan, Ashila pun mengangguk tanda setuju.

"Alhamdulillahirabbil'alamiin."

"Abi harus segera memberitahu kabar bahagia ini pada Yahya," ucap Abi kegirangan.

"Yaudah, Shila ke Kamar sekarang Umi, Abi, mau ngerjain tugas kampus," ucap Ashila.

"Iya, belajarnya jangan sampe larut malam. Kamu harus tidur, supaya besok bangun bisa fresh," ucap Umi lembut.

"Iya, Umiku yang cantik," ucap Ashila memegang kedua pipi Uminya lalu mencium kening orang yang telah melahirkannya itu.

"Umi doang nih yang dicium, Abinya enggak?" ucap Abi pura-pura cemberut.

"Abi cemburuan banget sih, yaudah sini Shila cium." ucap Ashila lalu mencium kening Abinya.

"Disini juga sayang," ucap Abi menunjuk pipi kanannya, Ashila pun langsung menciumnya.

"Pipi yang kirinya iri, pengen dicium." ucap Abi, Ashila tertawa dan langsung mencium pipi kiri Abinya.

Sedangkan Umi hanya menggeleng pelan, melihat kelakuan Suami dan Anaknya itu.

"Yaudah, Shila ke Kamar dulu ya, Assalamualaikum," ucap Ashila berlalu pergi.

"Wa'alaikumsalam."

Ashila pun segera masuk ke kamarnya dan mengerjakan tugas kuliahnya, sesudah mengerjakan tugas, Ashila berjalan ke Kamar mandi untuk menggosok gigi dan berwudhu sebelum tidur.

Sejak kecil Ashila diajarkan oleh kedua Orangtuanya untuk berwudhu dahulu sebelum tidur, karena itu adalah sunah Rasul.

Setelah menggosok gigi dan berwudhu, Ashila segera merebahkan tubuhnya di kasur, sebelum memejamkan matanya, ia membaca do'a sebelum tidur dengan cara meniup kedua telapak tangannya sambil membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-naas, ketiga surah tersebut ia baca masing-masing tiga kali, lalu membaca Ayat kursi satu kali, setelah itu ia mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah dan bagian tubuh yang bisa di jangkau,setelah melakukan sunah Rasul tersebut, Ashila mulai memejamkan matanya dan bersiap untuk hari esok.

Waktu menunjukan pukul tiga dini hari, Ashila mulai membuka matanya karena mendengar suara jam alarm di nakas dekat tempat tidurnya.

"Udah jam tiga, lebih baik sekarang aku sholat, minta sama Allah, bagaimana caranya melunasi hutangku pada laki-laki sombong itu," ucap Ashila sambil mematikan alarm, Ashila segera bangkit dari tidur lalu berjalan ke kamar mandi.

Ashila mulai mencuci wajahnya dan menggosok gigi yang dilanjutkan dengan mengambil air wudhu, setelah selesai berwudhu ia segera memakai mukenanya dan menggelar sajadah.

Ashila mulai mengerjakan shalat tahajudnya dengan khusyuk, sesudah shalat tak lupa ia berdo'a, lalu membuka Al-qur'an dan membacanya sembari menunggu adzan subuh berkumandang.

Tak lama kemudian, adzan subuh berkumandang, Ashila pun berhenti membaca Al-qur'an lalu menutupnya dan menyimpannya di rak.

Kemudian Ashila mengerjakan shalat sunah subuh dua roka'at, setelah itu ia segera pergi ke mushola rumahnya untuk mengerjakan shalat subuh berjamaah.

**

Di taman kampus, Ashila duduk termenung sendiri, tadi, pada saat pelajaran berlangsung pun, ia tidak fokus mendengarkannya, ia masih memikirkan perjodohan dan cara mengganti kerusakan mobil Rayhan.

Dari kejauhan Azmi melihat Ashila seperti sedang bersedih, ia pun berjalan mendekati Ashila.

Baru lima langkah Azmi berjalan, ia melihat Annisa, sahabatnya Ashila ya sudah datang lebih dulu dan duduk di samping pujaan hatinya itu, Azmi pun mengurungkan niatnya dan memilih pergi ke kantin.

"Ashila, kamu kenapa??" Lamunan Ashila buyar, ketika ada seseorang yang memanggilnya.

"Eh, Nisa, aku gak papa kok."

Annisa mengerutkan keningnya, memang tidak heran baginya jika Ashila berdiam diri seperti ini, karena seperti biasanya Ashila memang pendiam, Namun, menurut Annisa ini terlalu parah.

Annisa pun menatap mata Ashila yang sedikit memerah, "Pasti abis nangis," gumamnya.

"Pasti ada masalah, ayo cerita sama aku, kita cari jalan keluarnya sama-sama," ucap Annisa sambil duduk di samping sahabatnya itu,

"Mungkin dengan berbagi cerita, aku bisa sedikit plong untuk menghadapi masalah ini."

"Aku di jodohin."

Dina yang baru datang menghampiri kedua sahabatnya terkejut setengah mati mendengar penuturan Ashila.

"Apa?? di jodohin??" ucap Dina setengah berteriak.

Bukan hanya Dina saja yang terkejut, Annisa pun tak kalah terkejutnya ketika mendengar apa yang Ashila katakan.

"Kamu yang sabar yah, untuk masalah ini, maaf aku gak bisa bantuin kamu," ucap Annisa berkaca-kaca seolah-olah ia merasakan kesedihan yang di alami Ashila.

"Iya Shil, aku juga minta maaf, tapi aku yakin, kamu pasti bisa ngelewatin masalah ini," ucap Dina sambil menangis.

"Iya gak papa. Aish! Kok kalian malah nangis sih, udah jangan nangis, itu bikin aku tambah sedih tau gak," ucap Ashila memanyunkan bibirnya lalu memeluk kedua sahabatnya itu, Mereka pun berpelukan.

"Kamu udah ketemu cowok yang di jodohin sama kamu belum??" tanya Dina.

"Belum, kata Abi nanti malem temannya itu bakalan ke rumah, memperkenalkan kami dan membahas perjodohan, semoga saja dia membatalkannya " ucap Ashila menghela napas.

"Tapi Shil, kalo tuh cowok seganteng bebeb Ichang, mending terima aja, siapa tau dia memang jodohmu," ucap Dina.

"Tunggu-tunggu, bebeb Ichang itu siapa??" tanya Annisa penasaran.

" Oppa Ji Chang Wook pacarku yang paling ganteng itu loh," ucap Dina.

Annisa pun tertawa, "Kamu tuh Din, kebanyakan nonton drakor, jadi halunya terlalu tinggi."

Sedangkan Ashila hanya menggelengkan kepalanya, memang sahabatnya yang satu ini sangat menyukai drama korea, sudah ratusan bahkan ribuan drama Korea yg Dina tonton, terkadang Ashila dan Annisa sering menemani Dina menonton drama Korea di rumahnya.

"Oh ya, kalian tau gak tempat kerja yang menerima karyawan bekerja separuh waktu??" tanya Ashila.

"Memangnya kenapa??, kamu mau kerja??" tanya Dina.

"Kemarin, pas pulang kuliah, aku nabrak mobil orang, terus orang itu minta ganti rugi 100 juta, kalo enggak, aku bakal di masukin ke penjara."

Terpopuler

Comments

menerima jasa santet

menerima jasa santet

pengen punya sahabat kayak anisa sama dina , iri banget

2021-03-01

1

mardiana sari

mardiana sari

visualnya thorrr

2021-01-24

3

Nita Dyna

Nita Dyna

nyimak dlu thorrr

2021-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!