Bab 14 Setelah Menikah (2)

Tepat pukul satu siang, Rayhan pulang dari kantor. Di ruang tamu Rayhan tidak menemukan sosok yang baru dua hari ia nikahi.

Saat memasuki kamarnya, matanya tertuju pada sosok yang tertidur pulas di tempat tidurnya. Ia segera menghampiri Ashila, matanya menatap lekat wajah sang istri.

"Manis," gumam Rayhan, bibirnya terangkat membentuk senyuman.

Rayhan mengambil ponsel di kantong celananya, lalu memotret sang istri yang sedang tertidur pulas.

Cekrek!

Cekrek!

Cekrek!

Rayhan memperhatikan wajah Ashila dari layar ponselnya. Wajahnya nampak berseri-seri, sesekali ia melirik ke arah Ashila yang sedang tertidur pulas.

Setelah merasa puas, Rayhan segera mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ashila menggeliat merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Ia membuka matanya perlahan, mengerjap-ngerjapkan mata untuk memperjelas penglihatan.

Suara derit pintu kamar mandi terdengar. Ashila menoleh ke arah laki-laki yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Aaaa.." Ashila refleks memalingkan wajahnya.

"Udah bangun, kamu?"

Ashila mendengus kasar. "Kamu ngapain di sini?" ucapnya masih memalingkan wajahnya ke arah jendela kamar.

"Ngapain? Hei! Kamu nggak liat? Ini kamar saya." Rayhan menekankan kata 'Kamar saya'.

Ashila menghela napasnya. Ia mengedarkan pandangannya menatap setiap sudut dan interior kamar. Manik matanya tertuju pada foto Rayhan yang terpampang di dinding. Ini membuktikan bahwa Ashila benar-benar berada di kamar suaminya itu.

"Yaudah sih selow ajah." Ashila mencebikan bibirnya.

"Cepet keluar! Saya mau ganti baju," usir Rayhan.

Ashila menyentakan kedua kakinya kasar, bibir pink naturalnya ikut mengerucut dan mendengus marah. Gadis itu berdecak kesal berkali-kali sambil berjalan keluar dari kamar suaminya.

Ashila menggeram kesal, lalu memutar kenop pintu kamarnya kasar. Ia berjalan menuju tempat tidur, tubuhnya kembali merasakan nyamannya sprei halus dan empuk.

Ashila kembali memejamkan matanya. Lima menit kemudian ia terbangun kembali.

Ashila meringis kesakitan memegangi perutnya. "Ya Allah, aku laper banget." manik matanya melirik jam beker yang berada di nakas.

"Astagfirullah." mata Ashila membulat sempurna. "Sekarang jam setengah dua, aku belum sholat dzuhur." Ashila refleks menepuk dahi, ia beringsut dari tempat tidur berlari menuju kamar mandi lalu berwudhu.

Setelah berwudhu Ashila segera memakai mukena dan sajadah, terdengar suara pintu yang di ketuk berulang-ulang.

Tok, tok, tok!

"Shila, keluar sebentar!" teriak Rayhan di luar pintu .

Ashila membuka pintu kamarnya. "Ada apa?"

"Ayo makan! Kamu belum makan kan dari pagi?"

"Tapi aku belum masak, tadi aku ketiduran di kamar kamu."

"Iya saya tau. Lagi pula di kulkas juga gak ada bahan makanan, saya tadi udah pesen gofood. Ayo kita makan bareng."

"Aku mau sholat dzuhur dulu, bentar lagi waktunya mau abis."

"Yaudah. Saya tunggu di ruang makan ya."

"Oke!" balas Ashila sambil menunjukkan tangan, ujung telunjuk bertemu dengan ujung jempol, membentuk huruf O.

Ashila langsung menutup pintu kamarnya, kemudian melaksanakan shalat dzuhur.

***

"Kamu belum makan?"

"Belum. Saya nungguin kamu."

Ashila mengernyitkan keningnya. " Nungguin aku?"

"Iya, cepet duduk! Saya udah laper!" ucap Rayhan ketus.

"Baru juga mau dibilang romantis, malah marah-marah," gerutu Ashila dalam hati.

"Kamu makan yang banyak. Saya nggak mau Umi kamu marahin saya cuman gara-gara anaknya kurus setelah tinggal sama saya."

Tanpa basa-basi Ashila langsung memakan makanan yang tersaji di atas meja.

"Kamu kalo makan, suka delivery ajah ya?" tanya Ashila sambil mengunyah makanan.

"Iya. Kadang saya suka pulang ke rumah Papa sih buat makan bareng," jawab Rayhan yang di balas anggukan oleh Ashila.

Setelah selesai makan Ashila membereskan piring kotor dan membawanya ke westafel. "Emm...aku mau minta izin. Besok aku pengen pulang ke rumah, aku kangen Abi sama Umi. Sekalian ngambil beberapa baju aku di sana." kata Ashila sambil mencuci piring.

"Boleh. Tapi saya gak bisa nganterin kamu, besok saya ada meeting pagi."

"Enggak papa, nanti aku bisa naik taksi atau ojek."

***

Keesokan harinya..

"Assalamualaikum." Shila

"Waalaikumsalam. Shila?" jawab Umi Ira dengan mata berbinar melihat putri kesayangannya.

Ashila berhambur memeluk Umi-nya. "Umii! Shila kangen."

Umi Ira membalas pelukan Ashila. "Umi juga kangen banget sama Shila," Ucap Umi Ira sambil mengusap pucuk kepala Ashila dan menciumnya berkali-kali.

"Abi mana?"

"Abi udah berangkat ke Restoran."

"Kamu kesini sendirian. Suami kamu kemana?"

"Dia pagi-pagi langsung ke kantor Mi, katanya ada meeting pagi." Umi Ira hanya mengangguk.

"Umi. Shila kangen masakan Umi."

"Yaudah, ayo kita masak bareng!"

***

Waktu menunjukan pukul empat sore. Rayhan pulang dari kantornya. Ia langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah mertuanya untuk menjemput sang istri.

"Assalamualaikum." Rayhan mengucapkan salam dan mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam. Nak Rayhan, ayo masuk!" Umi Ira menyambut Rayhan dengan senyuman. "Silahkan duduk."

"Umi apa kabar?" tanya Rayhan sambil mendudukan bokongnya di sofa.

"Alhamdulillah baik."

Rayhan celingak-celinguk mencari seseorang. Melihat Rayhan celingak-celinguk Umi Ira langsung mengerti jika menantunya ini sedang mencari putri kesayangannya. "Kamu cari Shila ya? Shila ada di kamarnya, kamu langsung ke kamarnya ajah Ray. Kamarnya ada di atas paling ujung."

Rayhan mengusap tengkuknya pelan. "Yaudah. Umi Rayhan ke atas ya."

Rayhan berjalan menapaki tangga menuju kamar sang istri. Sampai di depan kamar Ashila, Rayhan mengetuk pintu berkali-kali, tetapi tidak ada respon dari dalam.

Rayhan membuka kenop pintu pelan, netranya memindai sekeliling. Sebuah ruangan berukuran cukup luas yang bercat biru. Tatapannya beralih pada beberapa foto yang menghiasi tiap dinding kamar serta nakas kaca khusus berisi foto-foto dan beberapa gambar terpajang rapi di sudut kamar tersebut.

Rayhan mengambil salah satu bingkai foto berukuran 10R. Suara derit pintu kamar mandi terdengar. Rayhan kembali menaruh bingkai foto tersebut ke atas nakas, lalu menoleh pada sosok yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Ashila keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk yang melilit tubuhnya. Rambutnya di jepit ke atas, menampakan lehernya yang mulus. Rayhan sebagai lelaki normal hanya menahan napas dengan saliva yang naik turun di tenggorokan.

Ashila yang tak menyadari keberadaan Rayhan, berjalan dengan santainya ke arah lemari pakaiannya. Ia membuka pintu lemari lalu mengambil baju dari dalam. Ketika Ashila hendak melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya, terdengar suara deheman seseorang yang berada di belakangnya.

Ashila pun menoleh ke arah sumber suara. "Aaaa." Ashila berteriak sangat kencang.

Rayhan pun segera menarik Ashila dan membungkam mulut istrinya itu dengan tangannya.

"Syutt! Diem!" pekik Rayhan membungkam mulut Ashila. "Ntar orang rumah mikir saya apa-apain kamu." lanjut Rayhan.

Umi Ira dan Bi Sri terperanjat kaget saat mendengar teriakan Ashila. Mereka berdua berlari menuju kamar Ashila yang berada di lantai dua.

"Shila, kamu kenapa sayang?"

"Iya Non. Non Shila kenapa?"

Begitu banyak pertanyaan di balik pintu.

"Emm.. Enggak Umi, Bibi. Tadi ada kecoa."

"Masa sih ada kecoa?? Perasaan Bibi selalu bersihin kamar Non Shila tiap hari." Bi Sri menggaruk-garuk kepalanya karena bingung

"Sekarang kecoanya udah pergi kok, kalian tenang ajah."

Terpopuler

Comments

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

nyimak

2020-12-04

1

made elviani

made elviani

kecoaknya laku" lg........ wkwkwk

2020-12-04

4

AsriMaesya

AsriMaesya

keterlaluan kamu ashila suami di bilang kecoa..istri durhaka🤣🤣🤣

2020-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!