Bab 8 Tentang Perjodohan (4)

Setelah keluarga Pak Yahya pulang, Ashila bergegas masuk ke kamar dan duduk di meja belajarnya.

"Kenapa harus dia sih? Kenapa enggak orang lain aja? Lebih baik menikah dengan orang tidak waras dari pada harus dengan cowok sombong itu," gerutu Ashila sambil mencoret-coret bukunya dengan pena.

Tok, tok, tok!

Suara pintu membuat Ashila berhenti mencoret-coret bukunya.

"Shila, sayang kamu udah tidur?" tanya Umi Ira di luar pintu.

Ashila pun beranjak dari kursi dan membuka pintu kamarnya dengan lebar "Belum Umi, ayo masuk," ajak Ashila sambil merangkul Uminya masuk ke kamarnya lalu mendudukannya di kasur.

"Sayang, menurutmu Rayhan bagaimana? Apa kamu merasa cocok dengannya, Nak?" tanya Umi Ira sambil menatap mata anaknya.

"Umi gak tau sih, dia itu orangnya kayak gimana, dia itu orangnya suka maksa Umi, tatapan matanya ajah dingin kayak gitu," ucap Ashila dalam hatinya.

"Shila.." Umi Ira menyentuh tangan Ashila, membuat Ashila sadar dari lamunannya.

"Ah! Iya Umi," ucap Ashila terkejut.

"Ada apa denganmu sayang? Umi perhatiin, akhir-akhir ini kamu sering melamun," ucap Umi Ira meremas lembut jemari Ashila.

"Gak ada apa-apa kok Umi, Ashila cuma capek ajah."

"Ya udah, gak papa kalo kamu belum mau cerita." ucap Umi Ira tersenyum lembut. "Oh ya, kamu udah sholat isya belum?" tanya umi kemudian.

"Ashila lagi halangan Umi."

"Oh, yaudah sekarang kamu tidur, Umi keluar dulu yah, dan ingat! Jangan tidur kemaleman yah, sayang," ucap Umi mengecup kening Ashila dengan lembut lalu keluar dari kamar.

Jarum jam sudah bergeser ke angka setengah satu dini hari. Namun, Ashila belum juga memejamkan matanya, ia masih memikirkan perjodohannya.

"Astagfirullah, udah jam setengah satu, aku harus cepet tidur, supaya besok kuliahnya gak telat."

"Ayo, mata cepet tidur!" ucap Ashila sambil menepuk-nepuk matanya, tak lama kemudian Ashila merasa mengantuk, ia pun tertidur dan terlelap dalam mimpi.

***

Mentari kembali menampakan cahayanya. Cahaya yang begitu terang itu, masuk melalui celah-celah tirai putih itu, membangunkan seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Gadis berambut panjang itu tidur dengan lelapnya setelah semalaman terjaga.

"Sayang, Shila ayo bangun, udah siang, kamu kan harus kuliah, Nak," ucap Umi Ira sambil menggedor-gedor pintu kamar Ashila. Namun, tidak ada respon dari anaknya itu.

Ceklek..

Umi Ira membuka pintu kamar Ashila yang ternyata tidak dikunci.

"Shila.." kata Umi Ira membangunkan Ashila dengan menyentuh punggung tangannya, tetapi Ashila diam saja.

"Shila, bangun sayang udah siang," ucap Umi Ira sambil mengoyang-goyangkan tubuh Ashila.

"Uugh..." desah Ashila yang masih setia memejamkan matanya.

"Shila, kamu kan harus kuliah sayang, sekarang udah jam setengah tujuh, bangun sekarang!" ucap Umi Ira dengan sedikit nada tinggi.

"Apa?? Udah jam setengah tujuh?? Umi kenapa gak bangunin Ashila sih?" ucap Ashila sambil melihat jam alarmnya.

"Umi dari tadi bangunin kamu, kamunya aja yang kebo."

Ashila segera turun dari ranjang cepat-cepat mengambil handuk lalu berlari ke kamar mandi, tak butuh lama, Ashila keluar dari kamar mandi mengenakan baju gamis berwarna maroon, ia berjalan ke meja rias. Ashila memoleskan bedak kewajahnya tipis, tak lupa memakai lipglos,lalu merapikan hijabnya.

"Sudah selesai, tinggal berangkat, semoga gak telat. Bismillah."

Ashila mengambik tasnya, ia keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Pagi Umi, Abi."

"Pagi sayang."

Ashila segera meminum susu yang sudah tersaji di meja, lalu berpamitan kepada Orangtuanya.

"Gak makan dulu, sayang." ucap Umi.

"Gak Umi, udah telat, entar ajah di kampus." ucap Ashila.

"Shila berangkat ya, Assalamualaikum."

"Wa'laikumsalam. Hati-hati, Nak."

*****

Kringg, kringg, kringg!

Bel pun berbunyi, semua mahasiswa dan mahasiswi mempercepat langkahnya. Kini, Ashila menjadi salah satu mahasiswi yang berlarian di koridor kampus demi tidak terlambat masuk kelas.

"Akhirnya.." ucap Ashila dengan napas sedikit terengah-engah, ia merasa lega karena Dosen pelajaran belum masuk kelas.

"Kamu dari mana aja sih, kok orang serajin kamu bisa telat masuk kelas?" tanya Dina sambil mengerutkan keningnya.

"Aku telat bangun Din, semalem aku gak bisa tidur, jadi harus begadang deh." ucap Ashila sambil mendudukan tubuhnya di kursi. "Hari ini aku beruntung sih, karena Dosennya telat masuk."

"Oh ya Shil, gimana semalem ketemu calon suami??" tanya Annisa.

Mendengar kata calon suami, senyuman di wajah Ashila mendadak pudar, ia menghembuskan napasnya kasar.

"Entar aku ceritainnya pas istirahat aja," kata Ashila malas.

Tak lama kemudian, Dosen memasuki kelas. "Pagi anak-anak" sapa Dosen.

"Pagi Pak."

"Anak-anak hari ini, saya akan adakan responsi untuk materi kemarin, silahkan siapkan kertas, tulis nama dan nim kalian." ucap Dosen sesaat setelah memberi salam pembuka perkuliahan hari ini.

Setelah memberi beberapa pertanyaan, Dosen menyuruh semua mahasiswa dan mahasiswi untuk segera mengisi soal-soal yang diberikannya. Beliau memberi waktu selama lima menit untuk mengerjakannya.

"Waktunya sudah habis. Sekarang kumpulkan pekerjaan kalian sekarang juga!" ucap Dosen memberikan perintah.

Semua mahasiswa segera mengumpulkan hasil jawabannya di meja Dosen

****

"Arin, mana berkas-berkas yang saya minta kemarin." ucap Rayhan pada sekertarisnya.

"Apa jadwal saya hari ini??"

"Jam sepuluh, bapak ada meeting dengan klien baru kita, jam dua siang meeting dengan RK group, dan.." Arin terus membacakan jadwal yang lumayan padat untuk Rayhan.

"Kamu urus saja semuanya, dan siapkan materi presentasinya." ujar Rayhan.

Arin mengangguk sopan, lalu pergi dari hadapan Rayhan. Rayhan kembali memfokuskan matanya pada layar monitor yang menampilkan grafik saham yang terus melonjak naik, kedua bibirnya melengkung membentuk senyum.

Teman-teman maaf ya kalo ceritanya kurang seru, aku akan selalu berusaha agar ceritanya tambah seru dan kalian merasa senang membacanya, terimaksih juga pada teman2 yang selalu mendukung saya, semiga kalian selalu bahagia dan rezekinya terus bertambah, amiin...

Terpopuler

Comments

Yanih Wahyuni

Yanih Wahyuni

bagus ceritanya.aku pertama baca cerita ini senyum" sendiri🤭🤭🤭

2022-08-22

0

Witri Aidil

Witri Aidil

bagus kok....lanjut☺️☺️☺️

2021-03-10

1

Beby AMy

Beby AMy

Bagus kok ceritanya,,visual nya dong..

2021-02-08

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!