Setelah berpamitan dan mencium tangan Umi Ira, Rayhan dan Ashila segera memasuki mobil.
"Hati-hati di jalan ya Ray, bawa mobilnya jangan ngebut," teriak Umi Ira di depan pintu.
"Iya, Tante."
**
"Duduknya di depan, saya bukan supir kamu!" ucap Rayhan saat melihat Ashila duduk di kursi belakang mobilnya.
"Ribet banget sih jadi orang, lagian sama aja, mau duduk di depan ataupun di belakang, sama-sama duduk."
"Pindah ke depan!"
Ashila mendengus kesal. "Iya..iya, ini mau pindah."
"Kalau bukan karena perusahaan, saya gak mau nikah sama anak kecil kayak kamu."
"Kamu pikir aku mau nikah sama Om-om kayak kamu, udah arogan, sombong, tukang maksa lagi."
"Apa kamu bilang? Om-om, saya ganteng kayak gini dibilang Om-om."
"Iya ganteng."
"Tuh kan, kamu juga mengakui kalo saya ganteng."
"Kalo diliat dari ujung sedotan, hahaha." Seketika tawa Ashila pecah.
"Kamu lama-lama ngeselin ya, kamu inget ya, kamu masih punya hutang sama saya." Rayhan menekankan kata hutang. "Bayar hutang kamu sekarang, kamu inget kan, perjanjian kita hanya lima belas hari, ini udah lebih dari lima belas hari."
Ashila membelalakan matanya lebar.
"Emmm, itu.. anu...aku belum bisa bayar," ucap Ashila gugup sambil menggigit bibir bawahnya pelan.
"Sudah saya duga."
"Kamu kan tau, aku masih kuliah, aku gak punya uang sebanyak itu."
"Yaudah, kalo gitu, kita bawa masalah ini ke kantor polisi." ucap Rayhan santai
"Apa??" Ashila membelalakan matanya. "Pease jangan bawa aku ke kantor polisi, ya," ucap Ashila memohon. " Oke, aku akan lakuin apapun, asalkan jangan bawa aku ke kantor polisi.''
"Apapun??"
"Iya, apapun."
Rayhan menyeringai. "Oke kalo gitu.''
***
Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, akhirnya Rayhan dan Ashila sampai di butik Tante Maya.
Rayhan keluar dari mobil, diikuti oleh Ashila, setelah itu keduanya masuk ke dalam butik.
"Assalamualaikum, Ma."
"Assalamualaikum, Tante."
Sapa Rayhan dan Ashila, mereka pun segera mencium tangan dan memeluk Mama Putri secara bergantian.
"Wa'alaikumsalam, akhirnya calon pengantinnya dateng juga," sapa Mama Putri. "May, ini kenalin calon menantuku, namanya Shila," ucap Mama Putri memperkenalkan Ashila kepada pemilik butik.
"Calon menantumu cantik ya, Put." ucap Tante Maya tersenyum yang dibalas senyuman juga oleh Ashila.
"Kalian mau langsung cobain bajunya, apa mau istirahat dulu?" tanya Tante Maya.
"Langsung aja,Tan. Biar cepet selesai," ucap Rayhan.
"Ray, Shila, kalau gitu Mama pulang ya, kalian disini baik-baik, oke!" ucap Mama Putri.
"Iya Ma, hati-hati.''
"Tante hati-hati, ya."
"Iya, May, aku titip mereka ya."
"Iya, tenang ajah Put."
"Yaudah kalau begitu, ayo Shila ikut Tante, kalo Ray ikut sama Asisten Tante, ya." Tante Maya langsung menggandeng Ashila ke ruang ganti sebelah kanan, sedangkan Rayhan dibawa oleh Asisten Tante Maya ke ruang ganti yang berada di samping ruang ganti Ashila.
Setelah sepuluh menit, Ashila pun keluar dari ruang ganti, ia memakai gaun berwarna putih dengan taburan mutiara yang tampak indah di tubuhnya.
"Gimana Ray, cantik gak Shila nya?, ini untuk acara akad nikah nanti," ucap Tante Maya
"Can- emm lumayan." ucap Rayhan, tatapannya tidak lepas dari Ashila.
"Udah dong Ray. Ngeliatinnya jangan lama-lama." ucap Tante Maya yang terkekeh melihat Rayhan yang salah tingkah karena tercyduk memandang Ashila. Ashila hanya diam sambil menatap Rayhan sekilas.
Rayhan sendiri sudah memakai setelan jas berwarna putih, selaras dengan gaun yang digunakan Ashila.
"Ayo masuk lagi, Shil. Ada beberapa gaun yang harus kamu cobain." Ashila langsung memasuki ruang ganti berbarengan dengan Tante Maya yang mengikutinya dari belakang.
Setelah mencoba beberapa gaun dan jas, akhirnya Rayhan dan Ashila pun pulang.
***
"Saya laper, gimana kalau kita mampir dulu di Restoran depan" ucap Rayhan sambil menyetir.
"Boleh, aku juga laper."
Setelah memarkirkan mobil, Rayhan dan Ashila segera memasuki Restoran.
"Shila!"
Baru beberapa langkah memasuki Restoran, tiba-tiba ada suara suara laki-laki yang memanggil Ashila dan menghampiri mereka.
"K-kak Azmi? Lagi ngapain disini?" tanya Ashila terkejut dan gugup.
"Lagi ngumpul sama temen-temen." Azmi menunjuk ke arah sebuah meja.
"Oh."
"Oh ya, Shil ini siapa?" tanya Azmi melirik Rayhan.
"Emm.. Dia..." belum sempat Ashila meneruskan ucapannya, Rayhan langsung memotongnya.
"Saya Kakaknya Shila." ucap Rayhan cepat.
"Kakak? Shil, bukannya kamu anak tunggal ya?" Azmi mengerutkan keningnya.
"Emmm... Maksudnya-"
"Maksudnya Kakak sepupu." ucap Rayhan cepat.
"Oh, kakak sepupu, kenalin saya Azmi, Kakak senior Ashila di kampus." Azmi mengulurkan tangannya.
"Saya Rayhan." ucap Rayhan membalas uluran tangan Azmi.
"Oh ya, kalian mau makan, gimana kalo gabung sama kita disana."
"Emm, gak usah Kak, Kak Ray, kita pulang ajah yuk, makannya di rumah ajah," ajak Ashila menarik tangan Rayhan.
"Emm, Kak Azmi kita duluan ya."
"Iya, hati-hati Shil."
"Iya Kak."
***
"Kamu apaan sih, saya laper belum makan." Rayhan mendengus
kesal karena Ashila menariknya keluar dari Restoran.
"Udah jangan bawel, nanti aku masakin di rumah."
Ashila dan Rayhan segera memasuki mobil, Rayhan segera melajukan mobilnya, tak lama kemudian mereka sampai di rumah Ashila.
"Assalamualaikum." Ashila mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam." Umi Ira membuka pintu. " Udah selesai, gimana fitting bajunya? Lancar?"
"Alhamdulillah lancar, Mi."
"kalau begitu, Rayhan pamit ya, Tante. Udah sore."
"Eh, bentar dulu, kita makan dulu, kebetulan Umi udah masak, ayo."
"Gak papa, Tan, Nanti Rayhan makan di apartemen ajah," tolak Rayhan.
"Udah gak papa, kalo ke apartemen kan harus masak dulu, udah ayo." Umi merangkul lengan Rayhan. Ia membawa Rayhan masuk rumah dan meninggalkan Ashila di luar.
Ashila membelalakan matanya, ia segera memasuki rumah dan melepaskan rangkulan Umi-nya dari lengan Rayhan. "Umi, apaan sih, yang anak Umi itu Shila, bukan dia." ucap Ashila kesal sambil menunjuk Rayhan.
"Tapi kan, sebentar lagi Rayhan juga bakalan jadi anak Umi."
"Gak mau, Umi itu cuma punya anak satu yaitu Shila." Ashila menekankan kata satu.
"Iya-iya."
"Yaudah, Shila ke kamar dulu, mau ganti baju." ucap Ashila berlalu pergi.
"Nanti nyusul ke ruang makan ya."
"Iya."
Umi Ira hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap Ashila yang hilang dari pandangannya.
Setelah berganti baju, Ashila segera ke ruang makan.
"Yaudah kalian makan."
"Umi gak makan?" tanya Ashila.
"Nanti ajah, nunggu Abi."
"Yaudah, kalo gitu, kita nunggu Om ajah." ucap Rayhan.
"Udah gak papa, kalian kan abis fitting baju, pasti laper, kalian makan duluan ajah. Shila, ambilkan Rayhan nasi dan lauknya!" perintah Umi Ira.
"Apaan sih Umi, dia kan punya tangan sendiri."
"Gak papa dong sayang, anggap ajah latihan, bentar lagi kan kalian akan menikah."
"Iya-iya''
Ashila pun mengambilkan nasi untuk Rayhan dengan tidak ikhlas." Mau pake lauk apa?" tanya Ashila pada Rayhan dengan judes.
"Ayam kecap, sama capcay ajah."
Ashila pun mengambil lauk yang disebutkan Rayhan. Ashila dan Rayhan pun makan dengan senyap, tidak ada suara sedikit pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Eem Khodimah
jutek2an biasanya akhirnya jadi sayang2 an ..
2021-02-25
1
Beby AMy
Kapan ada rasa nya mereka berdua
2021-02-08
3
Eka Sulistiyowati
kaku
2020-12-04
3