Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)

Setelah berpamitan dan mencium tangan Umi Ira, Rayhan dan Ashila segera memasuki mobil.

"Hati-hati di jalan ya Ray, bawa mobilnya jangan ngebut," teriak Umi Ira di depan pintu.

"Iya, Tante."

**

"Duduknya di depan, saya bukan supir kamu!" ucap Rayhan saat melihat Ashila duduk di kursi belakang mobilnya.

"Ribet banget sih jadi orang, lagian sama aja, mau duduk di depan ataupun di belakang, sama-sama duduk."

"Pindah ke depan!"

Ashila mendengus kesal. "Iya..iya, ini mau pindah."

"Kalau bukan karena perusahaan, saya gak mau nikah sama anak kecil kayak kamu."

"Kamu pikir aku mau nikah sama Om-om kayak kamu, udah arogan, sombong, tukang maksa lagi."

"Apa kamu bilang? Om-om, saya ganteng kayak gini dibilang Om-om."

"Iya ganteng."

"Tuh kan, kamu juga mengakui kalo saya ganteng."

"Kalo diliat dari ujung sedotan, hahaha." Seketika tawa Ashila pecah.

"Kamu lama-lama ngeselin ya, kamu inget ya, kamu masih punya hutang sama saya." Rayhan menekankan kata hutang. "Bayar hutang kamu sekarang, kamu inget kan, perjanjian kita hanya lima belas hari, ini udah lebih dari lima belas hari."

Ashila membelalakan matanya lebar.

"Emmm, itu.. anu...aku belum bisa bayar," ucap Ashila gugup sambil menggigit bibir bawahnya pelan.

"Sudah saya duga."

"Kamu kan tau, aku masih kuliah, aku gak punya uang sebanyak itu."

"Yaudah, kalo gitu, kita bawa masalah ini ke kantor polisi." ucap Rayhan santai

"Apa??" Ashila membelalakan matanya. "Pease jangan bawa aku ke kantor polisi, ya," ucap Ashila memohon. " Oke, aku akan lakuin apapun, asalkan jangan bawa aku ke kantor polisi.''

"Apapun??"

"Iya, apapun."

Rayhan menyeringai. "Oke kalo gitu.''

***

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, akhirnya Rayhan dan Ashila sampai di butik Tante Maya.

Rayhan keluar dari mobil, diikuti oleh Ashila, setelah itu keduanya masuk ke dalam butik.

"Assalamualaikum, Ma."

"Assalamualaikum, Tante."

Sapa Rayhan dan Ashila, mereka pun segera mencium tangan dan memeluk Mama Putri secara bergantian.

"Wa'alaikumsalam, akhirnya calon pengantinnya dateng juga," sapa Mama Putri. "May, ini kenalin calon menantuku, namanya Shila," ucap Mama Putri memperkenalkan Ashila kepada pemilik butik.

"Calon menantumu cantik ya, Put." ucap Tante Maya tersenyum yang dibalas senyuman juga oleh Ashila.

"Kalian mau langsung cobain bajunya, apa mau istirahat dulu?" tanya Tante Maya.

"Langsung aja,Tan. Biar cepet selesai," ucap Rayhan.

"Ray, Shila, kalau gitu Mama pulang ya, kalian disini baik-baik, oke!" ucap Mama Putri.

"Iya Ma, hati-hati.''

"Tante hati-hati, ya."

"Iya, May, aku titip mereka ya."

"Iya, tenang ajah Put."

"Yaudah kalau begitu, ayo Shila ikut Tante, kalo Ray ikut sama Asisten Tante, ya." Tante Maya langsung menggandeng Ashila ke ruang ganti sebelah kanan, sedangkan Rayhan dibawa oleh Asisten Tante Maya ke ruang ganti yang berada di samping ruang ganti Ashila.

Setelah sepuluh menit, Ashila pun keluar dari ruang ganti, ia memakai gaun berwarna putih dengan taburan mutiara yang tampak indah di tubuhnya.

"Gimana Ray, cantik gak Shila nya?, ini untuk acara akad nikah nanti," ucap Tante Maya

"Can- emm lumayan." ucap Rayhan, tatapannya tidak lepas dari Ashila.

"Udah dong Ray. Ngeliatinnya jangan lama-lama." ucap Tante Maya yang terkekeh melihat Rayhan yang salah tingkah karena tercyduk memandang Ashila. Ashila hanya diam sambil menatap Rayhan sekilas.

Rayhan sendiri sudah memakai setelan jas berwarna putih, selaras dengan gaun yang digunakan Ashila.

"Ayo masuk lagi, Shil. Ada beberapa gaun yang harus kamu cobain." Ashila langsung memasuki ruang ganti berbarengan dengan Tante Maya yang mengikutinya dari belakang.

Setelah mencoba beberapa gaun dan jas, akhirnya Rayhan dan Ashila pun pulang.

***

"Saya laper, gimana kalau kita mampir dulu di Restoran depan" ucap Rayhan sambil menyetir.

"Boleh, aku juga laper."

Setelah memarkirkan mobil, Rayhan dan Ashila segera memasuki Restoran.

"Shila!"

Baru beberapa langkah memasuki Restoran, tiba-tiba ada suara suara laki-laki yang memanggil Ashila dan menghampiri mereka.

"K-kak Azmi? Lagi ngapain disini?" tanya Ashila terkejut dan gugup.

"Lagi ngumpul sama temen-temen." Azmi menunjuk ke arah sebuah meja.

"Oh."

"Oh ya, Shil ini siapa?" tanya Azmi melirik Rayhan.

"Emm.. Dia..." belum sempat Ashila meneruskan ucapannya, Rayhan langsung memotongnya.

"Saya Kakaknya Shila." ucap Rayhan cepat.

"Kakak? Shil, bukannya kamu anak tunggal ya?" Azmi mengerutkan keningnya.

"Emmm... Maksudnya-"

"Maksudnya Kakak sepupu." ucap Rayhan cepat.

"Oh, kakak sepupu, kenalin saya Azmi, Kakak senior Ashila di kampus." Azmi mengulurkan tangannya.

"Saya Rayhan." ucap Rayhan membalas uluran tangan Azmi.

"Oh ya, kalian mau makan, gimana kalo gabung sama kita disana."

"Emm, gak usah Kak, Kak Ray, kita pulang ajah yuk, makannya di rumah ajah," ajak Ashila menarik tangan Rayhan.

"Emm, Kak Azmi kita duluan ya."

"Iya, hati-hati Shil."

"Iya Kak."

***

"Kamu apaan sih, saya laper belum makan." Rayhan mendengus

kesal karena Ashila menariknya keluar dari Restoran.

"Udah jangan bawel, nanti aku masakin di rumah."

Ashila dan Rayhan segera memasuki mobil, Rayhan segera melajukan mobilnya, tak lama kemudian mereka sampai di rumah Ashila.

"Assalamualaikum." Ashila mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam." Umi Ira membuka pintu. " Udah selesai, gimana fitting bajunya? Lancar?"

"Alhamdulillah lancar, Mi."

"kalau begitu, Rayhan pamit ya, Tante. Udah sore."

"Eh, bentar dulu, kita makan dulu, kebetulan Umi udah masak, ayo."

"Gak papa, Tan, Nanti Rayhan makan di apartemen ajah," tolak Rayhan.

"Udah gak papa, kalo ke apartemen kan harus masak dulu, udah ayo." Umi merangkul lengan Rayhan. Ia membawa Rayhan masuk rumah dan meninggalkan Ashila di luar.

Ashila membelalakan matanya, ia segera memasuki rumah dan melepaskan rangkulan Umi-nya dari lengan Rayhan. "Umi, apaan sih, yang anak Umi itu Shila, bukan dia." ucap Ashila kesal sambil menunjuk Rayhan.

"Tapi kan, sebentar lagi Rayhan juga bakalan jadi anak Umi."

"Gak mau, Umi itu cuma punya anak satu yaitu Shila." Ashila menekankan kata satu.

"Iya-iya."

"Yaudah, Shila ke kamar dulu, mau ganti baju." ucap Ashila berlalu pergi.

"Nanti nyusul ke ruang makan ya."

"Iya."

Umi Ira hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap Ashila yang hilang dari pandangannya.

Setelah berganti baju, Ashila segera ke ruang makan.

"Yaudah kalian makan."

"Umi gak makan?" tanya Ashila.

"Nanti ajah, nunggu Abi."

"Yaudah, kalo gitu, kita nunggu Om ajah." ucap Rayhan.

"Udah gak papa, kalian kan abis fitting baju, pasti laper, kalian makan duluan ajah. Shila, ambilkan Rayhan nasi dan lauknya!" perintah Umi Ira.

"Apaan sih Umi, dia kan punya tangan sendiri."

"Gak papa dong sayang, anggap ajah latihan, bentar lagi kan kalian akan menikah."

"Iya-iya''

Ashila pun mengambilkan nasi untuk Rayhan dengan tidak ikhlas." Mau pake lauk apa?" tanya Ashila pada Rayhan dengan judes.

"Ayam kecap, sama capcay ajah."

Ashila pun mengambil lauk yang disebutkan Rayhan. Ashila dan Rayhan pun makan dengan senyap, tidak ada suara sedikit pun.

Terpopuler

Comments

Eem Khodimah

Eem Khodimah

jutek2an biasanya akhirnya jadi sayang2 an ..

2021-02-25

1

Beby AMy

Beby AMy

Kapan ada rasa nya mereka berdua

2021-02-08

3

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

kaku

2020-12-04

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!