Bab 9 Fitting Baju

Bel istirahat pun berbunyi, mahasiswa dan mahasiswi mulai berhamburan keluar kelas, kecuali Ashila, Annisa dan Dina yang masih setia di dalam kelas.

"Jadi.. yang dijodohin sama aku itu, orang yang kemarin aku tabrak," ucap Ashila tampak lesu.

"Apa??"

"Kamu serius??"

"Kok bisa??"

"Gak tau, udahlah aku males bahas itu," ucap Ashila malas.

"Sabar ya Shil," ucap Annisa menenangkan sambil mengelus puncak kepala Ashila yang terhalang hijab.

"Iya, mungkin ini emang udah nasib aku, aku pasrah."

"Kita ke kantin, yuk!" ajak Dina.

"Yuk."

Ashila, Annisa dan Dina pun berjalan menuju kantin, sesampainya disana mereka duduk di salah satu kursi panjang.

"Kalian mau makan apa?" ucap Annisa sambil membaca menu makanan yang terletak di atas meja.

"Gimana kalau kita pesen nasi goreng sama es teh aja," ucap Dina memberi saran.

"Oke."

"Mbak nasi goreng tiga sama es teh tiga, ya," ucap Annisa pada pelayan

"Oke, sebentar ya Mbak."

"Makasih ya Nis."

"Iya, sama-sama."

Lima menit kemudian, akhirnya pesanan mereka datang, mereka pun langsung menyantap nasi goreng tersebut.

"Shil, Kak Azmi ada disana, kayaknya mau samperin kita deh," ucap Dina sambil mengunyah makanan

Ashila pun menoleh ke samping, ia melihat Azmi dan Haikal sedang berjalan ke arah kursi yang kini sedang di duduki olehnya dan kedua sahabatnya.

"Hai, boleh ikut gabung disini gak?" ucap Haikal, salah satu temannya Azmi.

"Boleh Kak. Boleh banget," ucap Dina semangat, Haikal pun segera duduk di depan Dina.

"Beneran gak papa?" tanya Azmi sambil melirik Ashila.

"I-iya gak papa," ucap Ashila gugup dan salah tingkah.

Azmi pun segera mendudukan dirinya,ia duduk tepat di depan Ashila, mata mereka bertemu, mereka saling memandang dan saling melempar senyum satu sama lain.

Kemudian, Ashila menundukkan wajahnya dengan pipi bersemu merah, jantungnya berdetak tak karuan, tubuhnya bergetar dan terasa dingin.

"Mbak, pesen nasi goreng dua, sama es teh dua ya," ucap Haikal pada pelayan.

"Iya Mas, tunggu sebentar ya."

Tak lama kemudian, pesanan pun datang, Haikal dan Azmi segera menyantap makanan tersebut.

Mereka semua makan sambil berbincang, sesekali bercanda, tetapi Ashila hanya diam saja,

"Shil kamu kenapa? Kok diem ajah?" tanya Annisa menyentuh punggung tangan Ashila.

"Eem, aku nyimak ajah, Nis," ucap Ashila tersenyum kikuk sambil melirik Azmi.

"Apa Shila gak nyaman ya gue disini??" pikir Azmi.

"Kal, kayaknya bentar lagi masuk deh, kita ke kelas yuk!" ucap Azmi sambil melirik jam tangannya.

"Yaudah, tar gue bayar dulu, Mbak, semuanya berapa?? Sekalian sama tiga cewek cantik di depan saya ini," ucap Haikal

"Semuanya seratus delapan puluh lima ribu, Mas."

"Oke. Nih, ambil ajah kembaliannya," ucap Haikal merogoh kantongnya lalu memberikan beberapa lembar uang kepada pelayan.

"Kurang Mas, dua puluh ribu lagi," ucap pelayan.

"Hah??"

"Az, katanya kurang," ucap Haikal berbisik di telinga Azmi.

"Lo malu-maluin gue ajah," ucap Azmi berbisik di telinga Azmi.

"Mbak, ini saya bayar," ucap Ashila dan Azmi serempak memberikan uang dua puluh ribu pada pelayan, mereka saling memandang dan saling melempar senyum.

"Enggak usah Shil, Kakak ajah yang bayar."

"Enggak papa Kak, Shila ajah."

"Kakak ajah."

"Shila ajah."

"Udah stoop! Mbak nih saya ajah yang bayar." Annisa memberikan uang dua puluh ribu pada pelayan, pelayan itu pun mengambilnya lalu pergi.

"Yaudah kita ke kelas dulu ya. Kapan-kapan kita bisa makan bareng lagi," ucap Azmi sambil tersenyum melirik Ashila lalu pergi ke kelas.

"Semuanya sorry yah, entar kapan-kapan aku traktir kalian," ucap Haikal menahan malu.

"Iya, Kak," ucap Dina sambil melambaikan tangan.

Setelah Azmi dan Haikal pergi, ketiga sahabat ini tertawa terbahak-bahak.

"Kalian tadi liat gak, muka Kak Haikal, merah gitu, aku yakin dia malu banget," ucap Dina sambil terkikik.

"Iyah bener, pasti malu banget tuh orang," timpal Annisa.

"Udah ikh, kalian malah ngetawain orang. Kalian lupa, Kak Haikal itu kan emang anak orang kaya, mungkin dia lupa aja bawa uang cash," ucap Ashila menenangkan kedua sahabatnya yang terus tertawa.

"Iya kali yah."

***

Dua minggu berlalu, Ashila telah menyelesaikan ujian akhir dengan nilai yang sangat memuaskan.

Keluarga Pak Alwi dan Pak Yahya kini sibuk mempersiapkan pernikahan anak mereka, Pak Yahya sudah memboking sebuah hotel berbintang lima yang digunakan untuk resepsi pernikahan, Pak Alwi mempersiapkan cathering dan souvenir, sedangkan Umi Ira dan Mama Putri mempersiapkan undangan dan gaun pernikahan, mereka terlihat sangat antusias dalam mempersiapkan pernikahan anak-anaknya. Tetapi berbeda dengan Ashila dan Rayhan, mereka tampak acuh dan tidak peduli dengan persiapan pernikahan mereka.

***

Setelah meeting, Rayhan segera memasuki ruang kerjanya dan kembali berkutat dengan laptop dan setumpuk berkas, beberapa saat kemudian, ponselnya berdering. Nama Mama tertera di layar. Rayhan langsung menggeser tombol hijau dan menjawab panggilan tersebut.

"Iya, Ma."

"Kamu jemput Ashila di rumahnya sekarang." ucap Mama Putri di sebrang telepon.

"Emang mau ngapain Ma.?" tanya Rayhan.

"Mau fitting baju pengantin di butik Tante Maya, Mama tunggu ya."

Tut..tut..tut

Rayhan menghela napas kasar setelah orang yang melahirkannya memutuskan panggilan begitu saja. Ia segera beringsut dari kursi menemui sekertarisnya.

"Arin, semua meeting hari ini, kamu yang urus. Saya percayakan semuanya sama kamu," kata Rayhan

"Baik Pak."

"Saya pulang dulu, kamu urus saja semuanya." ucap Rayhan berlalu pergi.

Rayhan segera memasuki mobil dan melajukan mobilnya menembus jalanan.

***

Tak lama kemudian, akhirnya Rayhan sampai di rumah calon mertuanya.

"Assalamualaikum," ucap Rayhan sambil mengetuk pintu rumah Ashila.

"Wa'alaikumsalam." Umi Ira membuka pintu. "Nak Rayhan, ayo masuk.Nak," kata Umi Ira mempersilahkan Rayhan.

"Iya Tante, Rayhan kesini mau jemput Shila."

"Oh, mau fitting baju pengantin ya?"

"Iya Tan."

"Silahkan duduk," ucap Umi Ira mempersiapkan Rayhan duduk. "Sebentar ya,Tante panggil Shila dulu, Eh kebetulan orangnya dateng kesini." Umi Ira melihat Ashila menghampirinya dan Rayhan.

"Mau ngapain dia kesini." ucap Ashila menatap Rayhan malas.

"Shila gak boleh kayak gitu." ucap Umi Ira menatap Ashila tajam. "Rayhan kesini jemput kamu buat fitting baju pengantin. Sekarang kamu ganti baju gih sana!" pinta Umi Ira.

"Kenapa gak entar ajah sih Umi, lagian pernikahannya juga masih satu minggu," ucap Ashila sedikit kesal.

"Sayang, satu minggu itu sebentar lagi. Udah sekarang kamu ganti baju sana!" Umi Ira sedikit meninggikan ucapannya.

Dengan berat hati Ashila pun memasuki kamarnya untuk berganti pakaian.

Lima belas menit kemudian, Ashila sudah rapi memakai gamis berwarna maroon dan hijab pashmina berwarna hitam. Tak lupa juga tas slempang yang sudah mengait di bahunya. Ia pun segera kembali ke ruang tamu.

"Nah, itu Ashila udah siap, kalian berangkat gih, takut Mama Putri nungguin!" ucap Umi Ira.

"Iya Umi. Shila berangkat, ya."

"Tante. Rayhan pamit, ya."

Segitu dulu ya temen2, jangan lupa like and komennya yaa, makasih ya kalian selalu dukung aku..

Terpopuler

Comments

Yusmawati Yusmawati

Yusmawati Yusmawati

lanjuttt trus ngegasss

2021-05-26

0

Wulan Maharani Ibrahim Isdane

Wulan Maharani Ibrahim Isdane

Hpnya Shila nggak di jualkan mang tampan

2021-05-05

0

مي زين الش

مي زين الش

lanjut thor... tambah seru

2021-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!